"Ke-kesadaran yang sangat kuat... Ka-kamu siapa sebenarnya? Tidak mungkin bahwa kamu adalah jiwa tahap Dewa biasa!"Bertransformasi dengan wujud kesadaran Jiwa Dewanya, Luo Xiang menunjuk sosok itu dengan tatapan remeh. "Apa kamu lupa? Bahwa kamu sendiri adalah pencipta kesadaran? Tapi kamu tidak mengenali kesadaran milikku?"Sosok itu terdiam, dan mencoba mengingat ingat peristiwa masa lalu. Hingga matanya terkejut ketika mengingat bocah yang dianggap dia remeh, namun malah menciptakan kesadaran Jiwa Dewa sendiri dengan kejeniusannya. "Ka-kamu adalah Dewa Pedang?!"Tersenyum tipis karena sosok itu mengingat dirinya di masa lampau. Dibalik topengnya, Luo Xiang mengulurkan tangannya kedepan, seketika pedang emas yang begitu kentara membuat tampilan dari sosok Jiwa Kesadaran Dewa ini begitu elegan. "Be-benar benar Dewa Pedang!"Mengenali pedang emas di tangan lawannya, tubuh kesadaran itu sedikit bergetar. "Kamu mau menyerah lagi, atau ingin mengenang masalalu, bagaimana caraku melu
Membersihkan semua kotoran racun dari kedua puluh bahan menggunakan api Pelahap Langit secara teliti, setelah itu dia mulai memasukan dua puluh bahan itu kedalam tungkunya. "Aku tidak tahu berhasil atau tidak, yang pasti aku harus mencobanya!"Memfokuskan pikirannya untuk meleburkan dua puluh bahan yang ada didalam tungku. Kini Luo Xiang mulai meneteskan keringatnya. Karena pembentukan pill ini bukan hanya pill Guayine. Saat ini dia ingin menyatukan dua pill menjadi satu, dan dengan pill ini rencananya untuk balas dendam akan semakin mudah. Lima belas menit kemudian, energi Qi yang di gunakan begitu besar. Hingga fokusnya dalam meleburkan dua puluh bahan itu mulai goyah. Akan tetapi tekadnya telah menekan kemampuannya hingga ke titik maksimal. Satu jam kemudian. Aroma wangi dari kedua puluh bahan menyebar keluar dari dalam tungku. Aroma yang menyengat, membuat dia tahu bahwa dua puluh bahan itu telah melebur menjadi satu. Swuuuuuuush! Tangan kanannya masih mengendalikan api Pela
'Hyaaaaaaaaaa!' Wen Shi berteriak kuat, saat ini gas racun yang menyebar mulai bergerak kearah ratusan anggota klan Luo yang ada disekitar istana yang telah hancur. "Gege! Aku tidak bisa mengendalikan tubuhku!"Luo Xiang mengangguk, kemudian menatap Qin Yan dengan serius, "Qin Yan evakuasi seluruh anggota klan ketempat yang aman...""Yang lain, bantu aku menyegel tubuh racunnya!""Baik tuan muda!"Semua melesat sesuai arahan yang telah diberikan. Qin Yan membantu mengevakuasi para anggota klan, sedangkan keenam saudaranya terbang keatas langit dengan posisi melingkar, yang ditengahnya terdapat Luo Xiang. "Bentuk segel formasi langit dan bumi! Kesadaran bodoh itu benar benar tidak ingin tunduk! Malah dia ingin semakin brutal, maka aku tidak akan berbelas kasih padamu!"Swooooooosh! Api Pelahap Langit berwarna hitam keemasan menari nari keluar dari dalam tubuh Luo Xiang. Tadinya dia hanya berniat kesadaran itu dijadikan kekuatan rahasia bertarung untuk Wen Shi. Karena dia semakin bru
"Turnamen Alkemist?""Yaa itu benar, mengingat kami belum pernah mengikutinya. Kami selalu menjadi peringkat terbawah dari kekuatan delapan Dewa Utama. Seandainya kamu dapat menjuarai turnamen ini, pasti kekuatan kita tidak bisa dianggap remeh!"Luo Xiang tersenyum tipis disaat Dewa Racun begitu menganggap tinggi dirinya agar bisa mengikuti turnamen itu. Tapi dia sendiri lebih tertarik akan hadiah yang diberikan oleh aliansi Xie. "Apa hadiahnya?""Peringkat satu, adalah tubuh, dan kultivasi milik penguasa hutan Yao Yan! Darah Dewa Naga, ribuan sumber daya tingkat Dewa, bahkan lima ratus tingkat surgawi. Dan masih banyak lagi. Lalu untuk peringkat kedua...""Tidak perlu dijelaskan lagi guru..." ucap Luo Xiang tenang. "Kenapa? Apa kamu ragu dapat memenangkan peringkat lima teratas?"Luo Xiang tersenyum tipis, "tidak juga karena aku akan menjadi peringkat pertama?!""Ka-kamu jangan terlalu percaya diri, bahkan jika mencapai peringkat lima! Kami juga akan sangat bangga padamu! Mengingat
"Long Shan, aku datang membawa tiga muridku untuk menjalankan misi... Dan salah satu diantara mereka adalah Alkemist yang akan mengikuti turnamen..."Long Shan mengangguk, dia pergi tanpa memberikan ucapan apapun. Hingga Yan Jue meminta mereka agar mencari penginapan di kota Cailling.Cailling, kota ini berada di wilayah timur alam Dewa. Kota yang begitu megah, dikuasai oleh tiga kekuatan besar yang mendiaminya. Aliansi Xie, adalah kekuatan utama, kedua keluarga Lu, ketiga adalah keluarga Han. Dua keluarga ini telah tunduk dibawah kekuatan aliansi Xie. Entah bagaimana caranya, yang pasti sosok pemilik Jantung Es telah menyatukan kedua keluarga itu. Dan kini bukan kota Cailling yang dikenal, melainkan aliansi Xie. Setelah turun dari kapal perang milik sekte, ketiganya mulai berjalan santai sembari menatap keramaian kota Cailling. Namun, suara kepakan sayap, dan raungan berat dari arah berbeda membuat ketiganya menghentikan langkah. "Arrrrghhh! Cepat minggir!""Gadis iblis sialan! Di
"Tidak hanya Dewi Es saja! Apa kalian lupa? Xiao Ling sendiri juga merupakan Alkemist tingkat delapan? Diusianya yang muda, sosok sepertinya sudah pasti memiliki masa depan yang cerah! Sayang sekali, pemuda bertopeng itu harus menyinggung sosok yang sangat mengerikan seperti Xiao Ling!"Semua kultivator terus memberikan komentar mereka. Akan tetapi, Luo Xiang sendiri tidak merasa gentar dengan identitas Xiao Ling sendiri. Menurutnya semua derajat para Kultivator sama, hanya dibedakan oleh darah garis keturunan saja. "Sekarang kamu sudah tahu identitasku, tidak baik jika kamu masih bersikeras untuk merebut hewan peliharaan Huaer!" dia menimpal, akan tetapi dia tidak ingin bertarung dengan orang asing yang tidak dikenal. Menyunggingkan senyum kecil, Luo Xiang berkata, "bagaimana jika aku menginginkan Qilin ini sebagai rekanku? Mengingat kalian juga tidak memperlakukannya dengan baik!"Wajah Xiao Ling berubah menjadi cemberut. Dia tidak menyangka setelah pemuda bertopeng tahu identitas
'Nak kalian berdua lupakan masalah kalian sebelum ayah dapat mengetahui latar belakang, dan identitasnya!' ucap telepati Xie Luyan kemudian tersenyum, lalu menyambut Luo Xiang dengan hangat. "Nak siapa namamu? Apa benar kamu adalah murid pribadi Dewa Racun?" Xie Luyan bertanya sopan, dan hal ini membuat semua orang terkejut dengan reaksi kesopanan ini. "Aku Luo Xiang, hanya pemuda bodoh yang selalu bertindak sesuka hati tanpa aturan..." Menangkupkan kedua tinjunya, Luo Xiang berkata ramah. "Luo?!"Semua orang tercengang mendengar nama klan yang dulunya begitu ditakuti, tapi sekarang di lupakan. Malah generasi itu kini dapat berdiri di hadapan mereka. Yang mengejutkannya lagi, Xie Luyan terlihat sedikit ketakutan. "Luo Xiang ya, nama yang bagus. Luo adalah klan yang dulunya di segani karena lahirnya Dewa Pedang... Dan Xiang, nama ini mengandung kata kebenaran.""Terimakasih telah menyanjung keluargaku, dan namaku senior..." ucap sopan Luo Xiang. "Yaa lalu, apa kamu tahu aturan tur
Dua sosok pria tua, berjubah hitam. Dengan jenggot putih panjang berdiri tegak di hadapan Luo Xiang. Dibalik topi jubah, keduanya menyunggingkan senyumnya. "Luyan, apa yang dia katakan itu benar... Meski kamu bertindak mencoba menghakiminya kami juga tidak akan tinggal diam...."Wajah Xie Luyan berubah menjadi muram. Mungkin banyak yang tidak tahu identitas dua pria tua didepan mereka. Namun bukan bearti dia tidak tahu. "Xian Si kanan, Xian Su kiri... Dua penjaga kanan kiri Dewa Racun datang untuk menekanku, atau ingin menghinaku..." ucapannya lirih seakan menahan amarahnya. Deeeeeeg! Penjelasan singkat dari Xie Luyan membuat mereka semua terdiam. Bahkan mereka semua sedikit mengenal nama yang begitu melegenda ini. "....""Nak mari kita pergi... Su bawa sampah itu sekalian..." ucap Xian Si kemudian menghilang dari kehampaan, lalu muncul ditempat kamar penginapan yang telah dipesan oleh Tian Shi dan Hao Fu. Setelah berada didalam kamar, janggut panjang yang telah memutih bergerak
Tidak bisa melakukan apapun, kecuali mengikuti perintah Long Hua Chen. Yuan Yin memeluk anaknya dengan erat. Dia sungguh tidak bisa menahan rasa kekhawatirannya, pasalnya sudah sepuluh menit proses penghancuran jiwa berlangsung, belum ada tanda tanda bahwa suaminya ini akan keluar dari bola api Samadhi. Didalam bola api, Luo Xiang terus meraung, merintih, dan menahan rasa panas yang telah membuat seluruh kulitnya hangus terbakar. Akan tetapi, tekadnya untuk membunuh Chang Guan terus membakar semangatnya. Sama halnya yang dialami oleh Chang Guan itu sendiri. Dia merasa jiwanya terbakar, dan terus dimurnikan untuk beberapa waktu yang lama. Hingga lima menit kemudian, tiada suara teriakan lagi yang terdengar. "Ratu?! Mohon untuk menunggu?!" teriak panik Long Hua Chen melihat Yuan Yin ingin terbang dan memasuki bola api Samadhi. "Tidak bisa... Gege pasti sudah terluka cukup parah...Aku..." Swuuuuuuuuuung?! Langit bergetar hebat, sesaat setelah perkataan Yuan Yin terhenti.
Menari nari dengan pedang ditangannya, Luo Xiang menunjukan kemampuan dalam menggunakan pedangnya. Gerakannya begitu cepat, lentur, dan menakutkan. "Saudara Qin Yan, pulihkan sedikit energi dan segera periksa kondisi alam Dewa... Melihat formasi besar tadi, pasti kerusakan besar terjadi..." Qin Yan mengerti, dia bersama enam saudaranya segera memulihkan energi Qi. Setelah beberapa saat, mereka pergi meninggalkan Long Hua Chen dan tiga saudaranya. "Jaga Yang Mulia..." "Aku tahu itu.." Melihat kearah pertempuran, meski mereka tidak dapat melihat kecepatan keduanya. Namun mereka tahu, kondisi saat ini masih terlihat seimbang. "Yang Mulia... Semua kedamaian di tiga alam, ada ditanganmu..." * "Chang Guan apa kamu hanya bisa menghindar hah?!" Chang Guan menyatukan kedua giginya, meski dia telah berada di masa primanya. Melihat kecepatan yang di bantu oleh elemen cahaya, dan petir ilahi. Dia tidak bisa gegabah untuk memberikan serangan balasan. Apalagi mengingat, menghadapi Luo
Chang Guan mencoba menghancurkan dinding pembatas formasi dengan menggunakan api tingkat menengahnya. Dia mulai mengeraskan rahang, selain api surgawi, dia tidak mungkin dapat menembus perisai itu dengan mudah. "Semakin lama berada didalam tubuh ini energiku terus melemah... Arghhhh?!" Dia melesat kesana kemari dan mencoba menghancurkan dinding pembatas. Akan tetapi, Qin Yan yang mengendalikan formasi tidak membiarkan formasi besar dirusak mulai menyerang dan memberikan hujan serangan pedang yang terbentuk dari bintang formasi. "Saudara... Sepertinya energinya melemah, atau kita bantu Qin Yan dan saudaranya untuk membunuh Chang Guan? Dengan begini, bukankah Yang Mulia tidak perlu repot untuk membunuhnya?" "Kamu benar..." "Bentuk formasi empat arah penakluk iblis?!" Long Hua Chen dan tiga saudaranya yang tidak ingin menyia nyiakan situasi segera menyebar. Mereka membagi kelompok, lalu membentuk segel formasi yang sama. Hingga pembatas baru memasuki formasi pedang tuju
Luo Xiang terpental sejauh satu kilometer dari tempat awalnya berada. Meski Chang Guan bisa mengendalikan tubuh ilusinya namun bukan bearti, dia mampu mempertahankan untuk waktu yang lama. "Hahahahaha! Tubuh yang kuinginkan sudah menjadi milikku, hari ini karena aku sangat bahagia, aku akan meninggalkan jasadmu tetap utuh..." dia berkata seraya memainkan tiga elemen di telapak tangannya. Namun Luo Xiang tersenyum tipis, dia melepas topengnya. "Benarkah?"Masih asik melihat tiga bola elemen yang berputar putar ditelapak tangannya. Chang Guan menganggukan kepala, namun dia masih tidak ingin melihat sosok yang telah melepas topengnya. "Mungkin diantara Dewa Pedang, Dewa Api, kamu adalah orang terkuat dari kedua Dewa besar ini... Tapi..." saat memandang wajah pria yang telah melepas topengnya, dia memelototkan matanya. Saat ini dia hanya bisa diam termenung, lalu terpaku melihat wajjah yang sama ada didepannya. "Ka-kamu?""Hahahaha! Chang Guan, permainanmu sungguh menyenangkan, selai
Luapan energi terjadi sangat mengerikan, bahkan saat ledakan terjadi. Luo Xiang harus terpental dan memuntahkan seteguk darah merah dari bibirnya. Setelah debu menghilang, seluruh alam tiba tiba menunjukan fenomena langit. Awan menghitam, gunung memuntahkan lava, angin berhembus kencang, serta lautan menunjukan gelombang besarnya. Semua ini terjadi akibat salah satu dari unsur ima elemen yang mendirikan alam akan musnah. Namun Luo Xiang hanya tersenyum kecil, dia melihat kearah tubuh bekas dimana Dewa Api berada. Dewa Api telah mati, kini hanya menyisakan bola api berwarna merah keemasan yang terus membesar. Seolah api itu ingin melahap, bahkan meledakan tiga alam jika Luo Xiang tidak segera menyegelnya. * Di alam Dewa. Semua orang terkejut melihat dampak kematian dari Kaisar Tertinggi. Seolah terjadi kiamat yang akan menghancurkan seluruh alam, mereka segera melarikan diri dari alam Dewa. "Kenapa kamu masih bisa bersikap santai?" Chang Guan kini bertanya kepada pria
"Bukankah aku yang harus mengatakan hal yang sama padamu? Chang Guan?" pria bertopeng putih disisinya membalas, sembari memberikan senyum tipis. * Kembali pada Pertempuran dua sosok terkuat di tiga alam. Dewa Pedang, memejamkan matanya untuk sesaat, setelah membuka mata dan mengayunkan pedang membentuk sebuah lingkaran formasi pedang. Dewa Api yang telah menjadi setengah tahap pencerahan tersenyum lebar. Dia tidak menyangka, bukannya sosok Dewa Pedang menyerah, melainkan malah mengawali serangannya. "Transformasi Api dari segala api!" Swuuuuuuuung! Tubuhnya kembali dilahap oleh api merah keemasan. Api ini terasa sangat panas, bagaimanapun api ini merupakan satu satunya api dari lima unsur elemen pencipta alam. Di sisi lain, Luo Xiang tetap tenang, setelah berhasil membentuk lingkaran formasi dia mengerahkan lima puluh kesadaran jiwa dewanya kedalam mata formasi Swuuuuuuuung! Mata formasi bergejolak, berdengung lalu mengeluarkan sesosok kesadaran jiwa dewa ya
Hanya hitungan detik setelah formasi aktif, ribuan klone pedang emas muncul dibelakang tubuh Luo Xiang. Pedang pedang ini, telah berputar putar, dan siap menjalankan perintah dari tuannya. "Dewa Guntur, dan yang lain, tugas kalian menghancurkan seluruh pasukan kebangkitan yang berada di tingkat Dewa Nyata bintang empat... Sisanya, serahkan padaku!" "Baik!" Semua menyebar, memilih untuk menjaga jarak agar Dewa Pedang lebih leluasa menggunakan jurus pedangnya. Setelah melihat kepekaan dari para Dewa. Luo Xiang tersenyum tipis, dia hanya berkata, "orang yang telah mati, tidak pantas menginjakan kaki di alam Dewa?!" Swuuuuuuuuung! Hanya dengan satu perkataan, jutaan pedang yang mengambang dibelakang tubuhnya berdengung. Seluruh pedang kemudian bergerak, menebas, membunuh para pasukan kebangkitan yang ada disekitarnya. Di sisi lain, lima puluh praktisi tahap Dewa Nyata bintang lima membagi tugas. Setengah dari mereka menghalau serangan pedang tak bertuan, sedangkan sisany
Pria bertopeng menembakan kesadaran jiwa dewanya kearah cermin. Seketika, dunia yang dipijaki oleh Luo Xiang bergetar. Saat ini, pertempuran sengit keduanya harus menghentikan langkahnya. "Sial... Banyak aura hewan iblis tertuju kesini... Jika terus berlanjut, maka aku dan dia akan sama sama terluka parah... Sedangkan para Hakim Langit, aku tidak mengetahui pikiran mereka." Sesaat akan pergi meninggalkan tempat itu. Ribuan hewan iblis tingkat lima telah mengepung keberadaan mereka. "Se-sebanyak ini..." Xuan Xan Kong, pemimpin dari Hakim Langit kemudian memandang kearah Kaisar Tertinggi. "Kalian hadapi saja para hewan iblis sialan ini... Sedangkan, urusan Dewa Pedang adalah urusanku?!" tidak ada pilihan lain, jika dia kabur juga akan dikejar oleh banyaknya hewan iblis, dia lebih memilih untuk melanjutkan duel. Di sisi yang berbeda, Qin Yan yang merasa aneh karena hewan iblis yang dia hadapi malah pergi kearah satu titik mulai memiliki firasat buruk. "Si-sial... Yang Mu
"Hehehe... Guru kamu telah lama mengasingkan diri dari dunia ini. Bagaimana bisa tidak mau menghadiri acara sebesar ini?" "Tccchh!" Swuuuuuuuush! Pria bertopeng menggunakan kekuatan ruang, dia muncul disisi Kaisar Tertinggi. Buuuuuuuuugh! Menendang bokong hingga Kaisar Tertinggi terjatuh keatas panggung. Seketika semua orang menahan tawa, mereka tidak berani untuk secara terang terangan melihat penindasan ini. "Kau jangan banyak kata, turnamen mulailah... Biarkan aku duduk di tempatmu!" "Ka-kamu..." Kaisar Tertinggi merasa dipermalukan, namun Chang Guan hanya bisa menggelengkan kepalanya, dia meminta agar Kaisar Tertinggi segera memulai turnamen. Swuuuuuuuush! Delapan Dewa utama muncul diatas panggung, diikuti oleh para hakim langit. Dengan demikian, Chang Guan mulai memberikan aturan turnamen. "Aturan siapa yang dapat bertahan lebih dari tiga hari didalam dunia ciptaan ku, maka dia akan bisa melanjutkan turnamen!" "A-apa ada kekuatan yang bisa menciptakan dunia baru