"Di-dia telah mencapai tahap puncak Alam Setengah Dewa bintang lima?!"Semua orang sungguh terkejut, rasa takut mulai ada dibenak mereka. Hal ini sudah dipastikan, tidak ada satupun Kultivator dari klan Wen yang mencapai tahap tersebut. Apalagi tidak ada yang melihat, siapa pembunuh Wei Yun ituitu sendiri. "Itu hanya jasad saja, apa masih bisa dikatakan bukti?" meski enggan menyinggung sosok Wei Chong, namun Wen Tian Shan memberanikan diri. Wajah datar, bahkan niat membunuh muncul dimata Wei Chong. Saat ini, jika ia ingin bergerak maka sangat mudah baginya. Namun, ada aturan besar yang membuatnya tak mungkin mau melakukannya. "Untuk terakhir kalinya, serahkan pembunuh itu... Jika tidak, aku sendiri yang akan mencarinya!"Wen Tian Shan menatap para petingginya untuk sesaat. Tapi para petingginya ini bahkan belum mencapai tahap Alam Setengah Dewa, karena hal ini sangat mustahil jika dilakukan oleh para petingginya. Lima menit tidak mendapat jawaban, kesabaran dari Wei Chong sudah d
Ditengah ledakan racun terjadi begitu kuat, dan pedang milik Wei Chong berada tepat dileher Wen Shi. Tiba tiba seuliet bayangan hitam keemasan muncul, menangkap pedang, bahkan sedikit mendorong tubuh Wen Shi secara lembut. Api hitam keemasan kini berkobar, membakar semua racun. Hingga api yang menyebar meluas, perlahan melahap pedang di ujung jari berubah menjadi abu. Sekian detiknya, mata semua orang terbelalak. Hingga sepasang mata Wen Li tertuju pada pemuda bertangan satu yang tengah tersenyum hangat kepadanya. Namun saat melihat sedikit darah membekas di sudut bibir wanita itu. Kini Luo Xiang segera meninju angin. Booooooom! Meski tinju hanya menghantam kehampaan, gulungan angin beserta energi Qi yang sangat kuat harus menabrak tubuh Wei Chong secara tiba tiba. Mungkin ia harus terpental, namun matanya terbelalak karena sadar, bahwa pembunuh anaknya ternyata Luo Xiang. "Ka-kamu yang membunuh anakku? Bahkan kamu sudah menjadi sekuat ini?" Wei Chong mengambil jarak, dan saat men
Darah menetes, namun hal ini menyebabkan Wei Chong sedikit memahami keadaan. Karena kenyataan saat ini, ia menyadari bahwa Kultivasi bukanlah segalanya. Semua didasari oleh dasar energi, pondasi, kecepatan, dan terutama pengalaman. Jika diingat dari pertemuannya dengan Dewa Api, ia sudah tahu bahwa identitas Luo Xiang adalah sosok yang sangat ditakuti di seluruh alam. Bahkan siapa yang tidak mengenalnya? Apalagi semua orang bermimpi untuk menjadi Dewa Pedang itu sendiri. "Karena dendam, aku melupakan identitas siapa yang aku lawan. Meski ada nasehat dari seorang Dewa penguasa, tapi Kultivasi telah membutakan mata dan hatiku, bahwa diatas langit masih ada langit. Dan luasnya semesta, ada pencipta yang tidak pernah menunjukan tubuhnya!"Luo Xiang tersenyum kecil, meski menurutnya Wei Chong ini orang yang bodoh. Di akhir pertemuannya saat ini, ia menyadari bahwa dia hanyalah sosok kecil dimatanya. Apalagi mengingat, bahwa Wei Chong sadar bahwa dirinya adalah Dewa Pedang tanpa tanding.
"Kami tahu bahwa kamu lebih kuat dari Qing Tian sebelumnya, namun memberikan titah membunuh untuk urusan pribadi. Kami harus tahu apa alasannya!"Wajah Ho Liang berubah menjadi muram, meski identitasnya sudah jelas penguasa Domain Pedang. Akan tetapi untuk memerintahkan tujuh tetua pedang emas tidak mungkin mudah. "Saat ini aku penguasa, dan aku yang menentukan sebuah perintah! Apa kalian masih ingin membantah!" aura kuat bergejolak di tempat itu. Meski Ho Liang sendiri telah mencapai tahap puncak Alam Setengah Dewa bintang lima yang sebenarnya. Namun ketujuh tetua pedang emas tidak merasa takut sedikitpun dari ancaman yang terarah pada mereka. "Penguasa kamu benaran ingin melawan kami? Meski kami bertujuh hanya ditahap bintang empat. Untuk menghadapimu, sepertinya hanya mengandalkan tiga orang saja! Pikirkan dengan baik, karena kami adalah utusan Dewa Pedang itu sendiri!"Mendengar identitas yang sangat tabu dibicarakan, senyum kecil terlintas di sudut bibir Ho Liang. Sebuah rencan
Mencari suara ke segala arah, Luo Xiang sedikit mengambil sikap waspada. Karena setelah suara itu hilang, tidak ada sedikitpun rembesan aura pemilik suara tersebut. Hingga tiba tiba, punggungnya terasa dingin. Seolah olah serangan kuat akan menghantam telak tubuhnya. Namun, Luo Xiang segera membalikan tubuh, dan menebaskan pedangnya kearah belakang. Fluktuasi energi meluap, yang menimbulkan gelombang lesatan pedang kearah kehampaan. Namun sekian detiknya, mata Luo Xiang menyipit saat ia menyadari. Bahwa lawannya kali ini menggunakan teknik yang sama digunakan oleh Wei Yun."Hahahaha! Meski insting dan reflekmu sangat tinggi. Tapi kau sendiri tidak menyadari keberadaanku bukan!" suara tanpa wujud kembali menggena, kali ini dari nada bicaranya. Jelas sosok ini sengaja memprovokasi Luo Xiang! Senyum kecil terukir, melihat rasa kepercayaan yang sangat tinggi dari sosok yang belum terlihat wujudnya. Kini Luo Xiang segera menggunakan elemen petir, untuk menambah kecepatannya! Swuuuuuush!
"Sekarang jawab pertanyaanku, apa tujuan kalian datang ke Domain Pedang... Jika kamu menjawab, aku berjanji tidak akan banyak perhitungan padamu. Tapi, seandainya kamu berbohong, dan tetap ingin diam. Aku rasa kamu tahu bagaimana aku akan membuatmu bisa berbicara bukan?" meski suara Luo Xiang terdengar biasa tidak mengancam, namun yang dirasakan iblis itu hanyalah ketakutan luar biasa. "Ka-kamu!"Luo Xiang hanya tersenyum tipis, namun sekian detik tidak mendengar jawaban apapun, ia mulai menjentikan jarinya. Seketika seluruh tubuh iblis itu seakan tertekan, lalu tulangnya dihancurkan. Apa yang dilakukan oleh Luo Xiang sungguh kejam! Bahkan setelah penyiksaan ini masih berlanjut, matanya harus melotot, dan ia tidak sengaja membasahi celananya sendiri! "Arrrgghhh! Bunuh aku saja! Bunuh aku!"Tidak menggubris apa yang ia katakan, kini Luo Xiang semakin menjadi jadi. Perlahan tangan iblisnya bergerak, lalu menarik hidungnya sendiri tanpa perintah kesadaran syaraf otaknya bekerja. "Ka-
'Ho Liang ya nama ini begitu familiar!'"Apa kamu lupa? Ho Liang pria yang mengadakan turnamen di sekte pada masa itu?"Luo Xiang mengangguk, dan kini senyuman misterius muncul di sudut bibirnya. "Tuan muda, bagaimana jika aku bergerak membunuhnya saat ini? Lagi pula dia berani sekali menyinggung tuan muda!" ucap kesal Qing Yan. Luo Xiang hanya menggelengkan kepalanya, memang memerintah Qing Yan dan enam saudaranya adalah pilihan yang tepat. Namun dia telah berjanji padanya sendiri, selama dia bisa mengatasinya. Maka orang lain tidak boleh ikut campur atas masalahnya. "Kau tidak perlu repot untuk turun tangan. Karena ada masanya aku bertemu dengannya!""Baik tuan muda! Apa aku perlu memanggil enam saudaraku untuk menemui tuan muda?"Menggelengkan kepalanya kembali, lalu berkata, "mereka telah tiba. Jangan repot repot untuk mencarinya!"Luo Xiang membuka pintu dunia jiwanya. Hingga didalam ruangan, ke-enam saudara Qing Yan saling pandang. Setelah mendapati sosok tubuh pemuda bertang
Sembilan belas praktisi Alam Setengah Dewa mengepung, bukannya takut. Seuliet keinginan membunuh malah muncul di mata Luo Xiang. Seandainya mereka mau menyerah, dia pasti tidak akan banyak perhitungan. Namun melihat mereka saat ini, jelas kapanpun mereka dapat saja menyentuh klan Luo yang akan ditinggalkan olehnya kelak. "Ini keinginan kalian yaa! Ingat, nama ku adalah Luo Xiang!"Pedang emas telah tergenggam ditangannya, wajahnya ikut datar. Saat ini senyuman kecil terukir, yang diartikan bahwa pertarungan ini memang akan di ladeni oleh Luo Xiang. Dari sorot matanya, jelas tidak ada keraguan untuk mulai membunuh. Sekian detiknya, sembilan belas praktisi Alam Setengah Dewa yang merupakan anggota klan Wei melesat, dan menyerangnya menggunakan pedang. Lingkaran formasi besar telah digunakan. Namun Luo Xiang juga telah bergerak, dan terlihat menghindari setiap serangan pedang yang mengarah ketubuhnya! Hingga beberapa serangan yang terus gencar kearahnya, kini Luo Xiang mulai memberika