Darah menetes, namun hal ini menyebabkan Wei Chong sedikit memahami keadaan. Karena kenyataan saat ini, ia menyadari bahwa Kultivasi bukanlah segalanya. Semua didasari oleh dasar energi, pondasi, kecepatan, dan terutama pengalaman. Jika diingat dari pertemuannya dengan Dewa Api, ia sudah tahu bahwa identitas Luo Xiang adalah sosok yang sangat ditakuti di seluruh alam. Bahkan siapa yang tidak mengenalnya? Apalagi semua orang bermimpi untuk menjadi Dewa Pedang itu sendiri. "Karena dendam, aku melupakan identitas siapa yang aku lawan. Meski ada nasehat dari seorang Dewa penguasa, tapi Kultivasi telah membutakan mata dan hatiku, bahwa diatas langit masih ada langit. Dan luasnya semesta, ada pencipta yang tidak pernah menunjukan tubuhnya!"Luo Xiang tersenyum kecil, meski menurutnya Wei Chong ini orang yang bodoh. Di akhir pertemuannya saat ini, ia menyadari bahwa dia hanyalah sosok kecil dimatanya. Apalagi mengingat, bahwa Wei Chong sadar bahwa dirinya adalah Dewa Pedang tanpa tanding.
"Kami tahu bahwa kamu lebih kuat dari Qing Tian sebelumnya, namun memberikan titah membunuh untuk urusan pribadi. Kami harus tahu apa alasannya!"Wajah Ho Liang berubah menjadi muram, meski identitasnya sudah jelas penguasa Domain Pedang. Akan tetapi untuk memerintahkan tujuh tetua pedang emas tidak mungkin mudah. "Saat ini aku penguasa, dan aku yang menentukan sebuah perintah! Apa kalian masih ingin membantah!" aura kuat bergejolak di tempat itu. Meski Ho Liang sendiri telah mencapai tahap puncak Alam Setengah Dewa bintang lima yang sebenarnya. Namun ketujuh tetua pedang emas tidak merasa takut sedikitpun dari ancaman yang terarah pada mereka. "Penguasa kamu benaran ingin melawan kami? Meski kami bertujuh hanya ditahap bintang empat. Untuk menghadapimu, sepertinya hanya mengandalkan tiga orang saja! Pikirkan dengan baik, karena kami adalah utusan Dewa Pedang itu sendiri!"Mendengar identitas yang sangat tabu dibicarakan, senyum kecil terlintas di sudut bibir Ho Liang. Sebuah rencan
Mencari suara ke segala arah, Luo Xiang sedikit mengambil sikap waspada. Karena setelah suara itu hilang, tidak ada sedikitpun rembesan aura pemilik suara tersebut. Hingga tiba tiba, punggungnya terasa dingin. Seolah olah serangan kuat akan menghantam telak tubuhnya. Namun, Luo Xiang segera membalikan tubuh, dan menebaskan pedangnya kearah belakang. Fluktuasi energi meluap, yang menimbulkan gelombang lesatan pedang kearah kehampaan. Namun sekian detiknya, mata Luo Xiang menyipit saat ia menyadari. Bahwa lawannya kali ini menggunakan teknik yang sama digunakan oleh Wei Yun."Hahahaha! Meski insting dan reflekmu sangat tinggi. Tapi kau sendiri tidak menyadari keberadaanku bukan!" suara tanpa wujud kembali menggena, kali ini dari nada bicaranya. Jelas sosok ini sengaja memprovokasi Luo Xiang! Senyum kecil terukir, melihat rasa kepercayaan yang sangat tinggi dari sosok yang belum terlihat wujudnya. Kini Luo Xiang segera menggunakan elemen petir, untuk menambah kecepatannya! Swuuuuuush!
"Sekarang jawab pertanyaanku, apa tujuan kalian datang ke Domain Pedang... Jika kamu menjawab, aku berjanji tidak akan banyak perhitungan padamu. Tapi, seandainya kamu berbohong, dan tetap ingin diam. Aku rasa kamu tahu bagaimana aku akan membuatmu bisa berbicara bukan?" meski suara Luo Xiang terdengar biasa tidak mengancam, namun yang dirasakan iblis itu hanyalah ketakutan luar biasa. "Ka-kamu!"Luo Xiang hanya tersenyum tipis, namun sekian detik tidak mendengar jawaban apapun, ia mulai menjentikan jarinya. Seketika seluruh tubuh iblis itu seakan tertekan, lalu tulangnya dihancurkan. Apa yang dilakukan oleh Luo Xiang sungguh kejam! Bahkan setelah penyiksaan ini masih berlanjut, matanya harus melotot, dan ia tidak sengaja membasahi celananya sendiri! "Arrrgghhh! Bunuh aku saja! Bunuh aku!"Tidak menggubris apa yang ia katakan, kini Luo Xiang semakin menjadi jadi. Perlahan tangan iblisnya bergerak, lalu menarik hidungnya sendiri tanpa perintah kesadaran syaraf otaknya bekerja. "Ka-
'Ho Liang ya nama ini begitu familiar!'"Apa kamu lupa? Ho Liang pria yang mengadakan turnamen di sekte pada masa itu?"Luo Xiang mengangguk, dan kini senyuman misterius muncul di sudut bibirnya. "Tuan muda, bagaimana jika aku bergerak membunuhnya saat ini? Lagi pula dia berani sekali menyinggung tuan muda!" ucap kesal Qing Yan. Luo Xiang hanya menggelengkan kepalanya, memang memerintah Qing Yan dan enam saudaranya adalah pilihan yang tepat. Namun dia telah berjanji padanya sendiri, selama dia bisa mengatasinya. Maka orang lain tidak boleh ikut campur atas masalahnya. "Kau tidak perlu repot untuk turun tangan. Karena ada masanya aku bertemu dengannya!""Baik tuan muda! Apa aku perlu memanggil enam saudaraku untuk menemui tuan muda?"Menggelengkan kepalanya kembali, lalu berkata, "mereka telah tiba. Jangan repot repot untuk mencarinya!"Luo Xiang membuka pintu dunia jiwanya. Hingga didalam ruangan, ke-enam saudara Qing Yan saling pandang. Setelah mendapati sosok tubuh pemuda bertang
Sembilan belas praktisi Alam Setengah Dewa mengepung, bukannya takut. Seuliet keinginan membunuh malah muncul di mata Luo Xiang. Seandainya mereka mau menyerah, dia pasti tidak akan banyak perhitungan. Namun melihat mereka saat ini, jelas kapanpun mereka dapat saja menyentuh klan Luo yang akan ditinggalkan olehnya kelak. "Ini keinginan kalian yaa! Ingat, nama ku adalah Luo Xiang!"Pedang emas telah tergenggam ditangannya, wajahnya ikut datar. Saat ini senyuman kecil terukir, yang diartikan bahwa pertarungan ini memang akan di ladeni oleh Luo Xiang. Dari sorot matanya, jelas tidak ada keraguan untuk mulai membunuh. Sekian detiknya, sembilan belas praktisi Alam Setengah Dewa yang merupakan anggota klan Wei melesat, dan menyerangnya menggunakan pedang. Lingkaran formasi besar telah digunakan. Namun Luo Xiang juga telah bergerak, dan terlihat menghindari setiap serangan pedang yang mengarah ketubuhnya! Hingga beberapa serangan yang terus gencar kearahnya, kini Luo Xiang mulai memberika
"Permintaanmu sangat aneh? Tapi baiklah, lagi pula kamu juga tidak mungkin dapat lepas dari tanganku!" Wei Rou membalas, lalu melepas cengkeramannya. Bernafas sejenak, Luo Xiang langsung membuka peta pemberian manager menara pusat informasi. Beberapa saat kemudian, dia tersenyum kecil. Lalu menatap kearah tetua Wei Rou dengan sedikit raut wajah kekecewaan. "Kenapa?""Tetua, aku punya satu permintaan lagi!""Katakan!" sedikit kesal, karena dia sedikit penasaran. "Aku ingin mati dengan cara pukulan telapak tangan yang tadi mengenai tetua itu?!" sembari menunjuk kearah jasad tanpa kulit. "Kau pemuda jenius, tapi pikiranmu sangat aneh! Tapi baiklah aku akan mengabulkannya!"Swuuuuuuush! Hanya mendorong tangannya, seuliet energi Qi dari telapak tangannya membentuk sebuah telapak tangan kecil, lalu perlahan membesar. Booooooom! Luo Xiang terpental sejauh tiga ratus meter. Bahkan ia harus menabrak, lalu menghancurkan seluruh bangunan yang ada di belakang dengan tubuhnya. Sesaat bangki
"apa kamu lupa identitas dirimu yang sebenarnya?"Luo Xiang tidak menjawab, namun dia telah hidup lebih dari tujuh ratus tahun. Dan selama dia menjadi Dewa, tidak ada ingatan apapun yang dimaksud ratu di hadapannya. "Aku..."Swuuung! Membentuk segel tangan sangat cepat, tiba tiba Luo Xiang merasakan rasa sakit tepat di jantungnya. Hingga sesaat ia mencoba menahannya, tapi entah mengapa. Seluruh tubuhnya ini tidak bisa dikendalikan atas perintahnya sendiri. "Ka-kamu siapa sebenarnya!"Swuuuuuush! Seuliet energi Qi melesat, lalu energi Qi itu berubah menjadi tali yang mengikat tubuhnya. Sekian detik tahu bahwa ia dalam bahaya, Luo Xiang hendak mengeluarkan seluruh kemampuannya. Tapi dua gadis disampingnya tiba tiba memukul kepala Luo Xiang dengan tinjunya. Booooooom! Sesaat pandangannya berubah menjadi gelap, dan akhirnya ia tak sadarkan diri. "Bawa dia ke penjara, setelah ini segeralah kembali!""Baik Yang Mulia!"Swuuuuush! Keduanya menghilang dari kehampaan, setelah itu merek
Tidak bisa melakukan apapun, kecuali mengikuti perintah Long Hua Chen. Yuan Yin memeluk anaknya dengan erat. Dia sungguh tidak bisa menahan rasa kekhawatirannya, pasalnya sudah sepuluh menit proses penghancuran jiwa berlangsung, belum ada tanda tanda bahwa suaminya ini akan keluar dari bola api Samadhi. Didalam bola api, Luo Xiang terus meraung, merintih, dan menahan rasa panas yang telah membuat seluruh kulitnya hangus terbakar. Akan tetapi, tekadnya untuk membunuh Chang Guan terus membakar semangatnya. Sama halnya yang dialami oleh Chang Guan itu sendiri. Dia merasa jiwanya terbakar, dan terus dimurnikan untuk beberapa waktu yang lama. Hingga lima menit kemudian, tiada suara teriakan lagi yang terdengar. "Ratu?! Mohon untuk menunggu?!" teriak panik Long Hua Chen melihat Yuan Yin ingin terbang dan memasuki bola api Samadhi. "Tidak bisa... Gege pasti sudah terluka cukup parah...Aku..." Swuuuuuuuuuung?! Langit bergetar hebat, sesaat setelah perkataan Yuan Yin terhenti.
Menari nari dengan pedang ditangannya, Luo Xiang menunjukan kemampuan dalam menggunakan pedangnya. Gerakannya begitu cepat, lentur, dan menakutkan. "Saudara Qin Yan, pulihkan sedikit energi dan segera periksa kondisi alam Dewa... Melihat formasi besar tadi, pasti kerusakan besar terjadi..." Qin Yan mengerti, dia bersama enam saudaranya segera memulihkan energi Qi. Setelah beberapa saat, mereka pergi meninggalkan Long Hua Chen dan tiga saudaranya. "Jaga Yang Mulia..." "Aku tahu itu.." Melihat kearah pertempuran, meski mereka tidak dapat melihat kecepatan keduanya. Namun mereka tahu, kondisi saat ini masih terlihat seimbang. "Yang Mulia... Semua kedamaian di tiga alam, ada ditanganmu..." * "Chang Guan apa kamu hanya bisa menghindar hah?!" Chang Guan menyatukan kedua giginya, meski dia telah berada di masa primanya. Melihat kecepatan yang di bantu oleh elemen cahaya, dan petir ilahi. Dia tidak bisa gegabah untuk memberikan serangan balasan. Apalagi mengingat, menghadapi Luo
Chang Guan mencoba menghancurkan dinding pembatas formasi dengan menggunakan api tingkat menengahnya. Dia mulai mengeraskan rahang, selain api surgawi, dia tidak mungkin dapat menembus perisai itu dengan mudah. "Semakin lama berada didalam tubuh ini energiku terus melemah... Arghhhh?!" Dia melesat kesana kemari dan mencoba menghancurkan dinding pembatas. Akan tetapi, Qin Yan yang mengendalikan formasi tidak membiarkan formasi besar dirusak mulai menyerang dan memberikan hujan serangan pedang yang terbentuk dari bintang formasi. "Saudara... Sepertinya energinya melemah, atau kita bantu Qin Yan dan saudaranya untuk membunuh Chang Guan? Dengan begini, bukankah Yang Mulia tidak perlu repot untuk membunuhnya?" "Kamu benar..." "Bentuk formasi empat arah penakluk iblis?!" Long Hua Chen dan tiga saudaranya yang tidak ingin menyia nyiakan situasi segera menyebar. Mereka membagi kelompok, lalu membentuk segel formasi yang sama. Hingga pembatas baru memasuki formasi pedang tuju
Luo Xiang terpental sejauh satu kilometer dari tempat awalnya berada. Meski Chang Guan bisa mengendalikan tubuh ilusinya namun bukan bearti, dia mampu mempertahankan untuk waktu yang lama. "Hahahahaha! Tubuh yang kuinginkan sudah menjadi milikku, hari ini karena aku sangat bahagia, aku akan meninggalkan jasadmu tetap utuh..." dia berkata seraya memainkan tiga elemen di telapak tangannya. Namun Luo Xiang tersenyum tipis, dia melepas topengnya. "Benarkah?"Masih asik melihat tiga bola elemen yang berputar putar ditelapak tangannya. Chang Guan menganggukan kepala, namun dia masih tidak ingin melihat sosok yang telah melepas topengnya. "Mungkin diantara Dewa Pedang, Dewa Api, kamu adalah orang terkuat dari kedua Dewa besar ini... Tapi..." saat memandang wajah pria yang telah melepas topengnya, dia memelototkan matanya. Saat ini dia hanya bisa diam termenung, lalu terpaku melihat wajjah yang sama ada didepannya. "Ka-kamu?""Hahahaha! Chang Guan, permainanmu sungguh menyenangkan, selai
Luapan energi terjadi sangat mengerikan, bahkan saat ledakan terjadi. Luo Xiang harus terpental dan memuntahkan seteguk darah merah dari bibirnya. Setelah debu menghilang, seluruh alam tiba tiba menunjukan fenomena langit. Awan menghitam, gunung memuntahkan lava, angin berhembus kencang, serta lautan menunjukan gelombang besarnya. Semua ini terjadi akibat salah satu dari unsur ima elemen yang mendirikan alam akan musnah. Namun Luo Xiang hanya tersenyum kecil, dia melihat kearah tubuh bekas dimana Dewa Api berada. Dewa Api telah mati, kini hanya menyisakan bola api berwarna merah keemasan yang terus membesar. Seolah api itu ingin melahap, bahkan meledakan tiga alam jika Luo Xiang tidak segera menyegelnya. * Di alam Dewa. Semua orang terkejut melihat dampak kematian dari Kaisar Tertinggi. Seolah terjadi kiamat yang akan menghancurkan seluruh alam, mereka segera melarikan diri dari alam Dewa. "Kenapa kamu masih bisa bersikap santai?" Chang Guan kini bertanya kepada pria
"Bukankah aku yang harus mengatakan hal yang sama padamu? Chang Guan?" pria bertopeng putih disisinya membalas, sembari memberikan senyum tipis. * Kembali pada Pertempuran dua sosok terkuat di tiga alam. Dewa Pedang, memejamkan matanya untuk sesaat, setelah membuka mata dan mengayunkan pedang membentuk sebuah lingkaran formasi pedang. Dewa Api yang telah menjadi setengah tahap pencerahan tersenyum lebar. Dia tidak menyangka, bukannya sosok Dewa Pedang menyerah, melainkan malah mengawali serangannya. "Transformasi Api dari segala api!" Swuuuuuuuung! Tubuhnya kembali dilahap oleh api merah keemasan. Api ini terasa sangat panas, bagaimanapun api ini merupakan satu satunya api dari lima unsur elemen pencipta alam. Di sisi lain, Luo Xiang tetap tenang, setelah berhasil membentuk lingkaran formasi dia mengerahkan lima puluh kesadaran jiwa dewanya kedalam mata formasi Swuuuuuuuung! Mata formasi bergejolak, berdengung lalu mengeluarkan sesosok kesadaran jiwa dewa ya
Hanya hitungan detik setelah formasi aktif, ribuan klone pedang emas muncul dibelakang tubuh Luo Xiang. Pedang pedang ini, telah berputar putar, dan siap menjalankan perintah dari tuannya. "Dewa Guntur, dan yang lain, tugas kalian menghancurkan seluruh pasukan kebangkitan yang berada di tingkat Dewa Nyata bintang empat... Sisanya, serahkan padaku!" "Baik!" Semua menyebar, memilih untuk menjaga jarak agar Dewa Pedang lebih leluasa menggunakan jurus pedangnya. Setelah melihat kepekaan dari para Dewa. Luo Xiang tersenyum tipis, dia hanya berkata, "orang yang telah mati, tidak pantas menginjakan kaki di alam Dewa?!" Swuuuuuuuuung! Hanya dengan satu perkataan, jutaan pedang yang mengambang dibelakang tubuhnya berdengung. Seluruh pedang kemudian bergerak, menebas, membunuh para pasukan kebangkitan yang ada disekitarnya. Di sisi lain, lima puluh praktisi tahap Dewa Nyata bintang lima membagi tugas. Setengah dari mereka menghalau serangan pedang tak bertuan, sedangkan sisany
Pria bertopeng menembakan kesadaran jiwa dewanya kearah cermin. Seketika, dunia yang dipijaki oleh Luo Xiang bergetar. Saat ini, pertempuran sengit keduanya harus menghentikan langkahnya. "Sial... Banyak aura hewan iblis tertuju kesini... Jika terus berlanjut, maka aku dan dia akan sama sama terluka parah... Sedangkan para Hakim Langit, aku tidak mengetahui pikiran mereka." Sesaat akan pergi meninggalkan tempat itu. Ribuan hewan iblis tingkat lima telah mengepung keberadaan mereka. "Se-sebanyak ini..." Xuan Xan Kong, pemimpin dari Hakim Langit kemudian memandang kearah Kaisar Tertinggi. "Kalian hadapi saja para hewan iblis sialan ini... Sedangkan, urusan Dewa Pedang adalah urusanku?!" tidak ada pilihan lain, jika dia kabur juga akan dikejar oleh banyaknya hewan iblis, dia lebih memilih untuk melanjutkan duel. Di sisi yang berbeda, Qin Yan yang merasa aneh karena hewan iblis yang dia hadapi malah pergi kearah satu titik mulai memiliki firasat buruk. "Si-sial... Yang Mu
"Hehehe... Guru kamu telah lama mengasingkan diri dari dunia ini. Bagaimana bisa tidak mau menghadiri acara sebesar ini?" "Tccchh!" Swuuuuuuuush! Pria bertopeng menggunakan kekuatan ruang, dia muncul disisi Kaisar Tertinggi. Buuuuuuuuugh! Menendang bokong hingga Kaisar Tertinggi terjatuh keatas panggung. Seketika semua orang menahan tawa, mereka tidak berani untuk secara terang terangan melihat penindasan ini. "Kau jangan banyak kata, turnamen mulailah... Biarkan aku duduk di tempatmu!" "Ka-kamu..." Kaisar Tertinggi merasa dipermalukan, namun Chang Guan hanya bisa menggelengkan kepalanya, dia meminta agar Kaisar Tertinggi segera memulai turnamen. Swuuuuuuuush! Delapan Dewa utama muncul diatas panggung, diikuti oleh para hakim langit. Dengan demikian, Chang Guan mulai memberikan aturan turnamen. "Aturan siapa yang dapat bertahan lebih dari tiga hari didalam dunia ciptaan ku, maka dia akan bisa melanjutkan turnamen!" "A-apa ada kekuatan yang bisa menciptakan dunia baru