Share

145. Dunia Siluman 2.

Menaikan alisnya, kini Luo Xiang tersenyum tipis melihat kemunculan Panatua Agung.

"Bisa bisanya kamu tersenyum setelah tahu akan menjadi tumbal?" Yin Qiyi menyipitkan matanya karena heran.

"Rubah tua... Apa kamu masih mengenal panggilan ini?" Luo Xiang bertanya sembari menaikan salah satu alisnya.

"Siapa kamu...," suara Yin Qiyi berubah menjadi dingin.

Mungkin Yin Qiyi akan membunuh siapapun yang berani menyebutnya rubah tua. Namun sebutan ini bisa digunakan oleh beberapa orang terkuat di seluruh alam.

Yin He, Yin Ling, dan Yin Saosi yang tidak ingin membuat Panatua Agung berselisih dengan Dewa Pedang segera menjelaskan melalui telepati. Sontak mata Yin Qiyi terbelalak. Bagaimanapun, kematian Dewa Pedang telah tersebar.

"Kau jangan mempermainkan cucu cucuku dengan menyamar menjadi Dewa Pedang... Apalagi Dewa Pedang pernah adalah Dewa yang sangat agung dimata kami. Apa kamu tahu konsekuensinya apabila kamu hanya memanfaatkan nama Dewa Pedang?!" tanya Yin Qiyi dengan aura menekan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Al_Fazza
nyenyenyenyenyw
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status