Yin Daihe dan ketiga panatua lainnya terdiam. Tanpa sadar, kini mereka menelan ludah mereka secara bersamaan. "Siapa identitas Luo Xiang? Memiliki api semengerikan ini, pasti dia berasal dari alam Dewa. Atau Dewa lain yang sengaja membagi jiwa untuk mendamaikan kekacauan alam?" tanya telepati Yin Daihe kini menurunkan kecurigaan, sekaligus mempertanyakan identitas Luo Xiang melalui telepati. "Entahlah, kita ikuti saja perintah dia dulu. Kini hanya Yin Qiyi yang berada ditahap Dewa, selain Qiyi, tidak ada lagi. Meski kita bersatu dapat membunuhnya, namun pemuda itu memiliki api yang sangat kuat. Dan ingat, kelemahan terbesar tubuh kita jika terkena Api Surgawi!" balas Yin Lang bergidik ngeri mengingat api yang dimiliki oleh Luo Xiang. Berbeda dengan Yin Qiyi, tanpa rasa takut. Apalagi tahu identitas Luo Xiang, kini ia menanyakan rencana Luo Xiang agar keempat panatua tahu. "Tuan muda, lalu apa anda memiliki rencana lain untuk membangkitkan Dewi?"Luo Xiang mengangguk, dan menjelask
"Kau hanya seutas jiwa kecil yang tertinggal, lantas apa pantas kamu membicarakan tentang hidup dan mati padaku!""Ka-kamu begitu sombong!"Swuuuuuung! Aura yang sangat kuat keluar dari jiwa Su Hua. Meski dulunya Su Hua sangat mengenal Luo Xiang. Namun didepan Luo Xiang saat ini, peninggalan jiwa kecil yang membentuk wajah Su Hua tidak memiliki ingatan tentang kehidupan masa lalu. Karena provokasi Luo Xiang, jiwa kecil itu mulai kesal, dan segera memberikan tiga pertanyaan yang membuat kerutan kulit terlihat diwajah Luo Xiang. "Kamu tidak memiliki darah biru. Jadi bagaimana kamu bisa bertahan hidup didalam dunia siluman?""Ckckck! Apa ini pertanyaan rumitmu?" Luo Xiang sengaja mengejek, karena ia ingin menguji balik karakter sifat jiwa kecil milik Su Hua. "Kamu memang sombong. Tapi jika kamu berhasil menjawab semua pertanyaanku, maka energi bintang yang kutinggalkan dapat digunakan olehmu!" Luo Xiang tersenyum tipis, "datangku kemari hanya ingin meluruskan kesesatan para siluman..
Yin Han mulai melepaskan tinju diudara. Seolah olah waktu terhenti, sekian detiknya dari kehampaan muncul pusaran energi Qi, yang diikuti oleh gerakan angin menyapu tangan raksasa diatas langit. Fluktuasi energi Qi, beserta gelombang angin menyebar sangat kuat. Hal ini juga harus menyebabkan Luo Xiang mundur, dan terbang kearah jiwa kecil milik Su Hua. "Dia sangat kuat... Seandainya Dewi meninggalkan energi lebih banyak lagi. Aku pasti dapat membunuhnya dengan satu jurus!" ucap Su Hua membuat Luo Xiang mengerti. "Aku juga tidak menyangka, bahwa Yin Han, dan Yin Wei telah mencapai tahap Dewa." timpal Yin Qiyi, Yin Daihe, dan Yin Lang muncul disamping Luo Xiang. Luo Xiang tersenyum tipis, "tahap Dewa memang sudah mampu menghancurkan seluruh wilayah Kekaisaran dengan satu jurus. Namun bukan bearti, mereka tidak memiliki kelemahan.""A-apa tuan muda memiliki solusi? Karena saat ini, hanya Qiyi saja yang mencapai tahap Dewa!"Menganggukan kepalanya, kini Luo Xiang menatap Yin Han, dan
"Bu-bukankah Giok ditangan tuan muda adalah Giok Arahat yang diberikan oleh Dewa Pedang sebelum kematian Dewi?""Juga tongkat itu... Kuharap tuan muda mau memberikannya kepada kami, karena tongkat ini melambangkan kekuasaan dunia siluman!"Luo Xiang mengangguk, namun senyuman tipis terukir disudut bibirnya, "tongkat ini kuberikan pada kalian, namun sebagai bayaran atas kebangkitan Dewi Su Hua. Aku meminta Giok Arahat ini saja, apa kalian tidak keberatan?"Tiga panatua ras siluman saling pandang sejenak, sesaat berbincang melalui telepati. Ketiganya mulai mengangguk secara bersamaan. "Mungkin Giok Arahat juga berguna bagi kami, namun tuan muda sudah menginginkannya. Maka kami tidak akan memintanya."Luo Xiang mengangguk, dan kemudian memberikan tongkat ditangannya kepada Yin Qiyi. Melihat pertukaran itu, alis dari leluhur Dewa Naga berkerut sejenak. "Kenapa kamu hanya meminta Giok Arahat?" tanya telepati leluhur Dewa Naga karena heran. Luo Xiang tersenyum kecil, "untung senior berbi
Tidak menjawab akan permintaan leluhur Dewa Naga, kini Luo Xiang mulai duduk diatas permukaan tanah Dunia Jiwa. Beberapa saat kemudian, energi bintang yang menyebar ke seluruh belahan dunia jiwa mulai bergerak, disaat Luo Xiang mulai berkultivasi. "Teknik Naga Pelahap Langit!"Swuuuuuung! Didalam dunia jiwa, kegilaan dalam menyerap energi bintang yang menyebar terjadi. Energi yang tadinya mulai bergerak dan mengumpul, kini mulai memasuki tubuh Luo Xiang secara tidak nalar. Bagaimana bisa? Teknik Naga Pelahap Langit sebenarnya adalah teknik paling gila dalam sejarah dunia Kultivator. Karena dari pembuatan teknik ini, Luo Xiang harus belajar banyak teknik kultivasi setingkat Surgawi. Dan hal ini yang membuat kepintaran, serta kejeniusannya terpancing. Memahami semua teknik, Luo Xiang akhirnya bisa menggabungkan semua teknik tersebut menjadi satu. Dan pada akhirnya, teknik Naga Pelahap Langit berhasil dibuat oleh Luo Xiang sendiri. Jika para Dewa menggunakan teknik kultivasi turun tem
Hukum langit mencoba menghancurkan apa yang akan dilakukan oleh Luo Xiang. Namun, sebuah pelindung yang kuat muncul, hingga membuat petir itu meledak di pertengahan jalan. Meski berhasil menahan satu serangan hukum langit. Nyatanya, sekian detik setelah hukum langit murka. Pelindung buatan Dewa Naga retak, dan akhirnya hancur menjadi butiran debu. Traaaack! Traaaack! "Xiang kau ingin mati kah? Sekarang pergi! Selagi hukum alam masih mengumpulkan energi petir ilahinya!"Senyum tipis terukir mendengar kekhawatiran leluhur Dewa Naga. Namun, dikehidupan pertamanya, 'Shen Luo Xiang atau lahirnya Dewa Pedang', semua itu sudah diatur oleh Dewa Api. Namun saat ini, merasakan petir ilahinya juga seperti bereaksi. Apalagi kehidupan keduanya kelak, bisa saja tidak bisa menjadi Dewa Pedang kembali. Luo Xiang memilih pilihan hatinya sendiri, dan bersiap terbang ke atas langit menuju kearah serangan hukum langit. "Tuan muda minggir! Serangan itu menghancurkan pelindungmu!" teriak Yi Qiyi. "Gawa
Hanya sekilas seperti bayangan tak berwujud, Luo Xiang telah terbang dengan kecepatan puncak kearah seorang misterius. Disisi lain, tiga Panatua yang menyadari kepergian Luo Xiang tersadar akan lamunan mereka. "Li-lihat didepan sana! De-Dewi!" timpal Yin Daihe membuat semua pandangan siluman terarah ke mata formasi kebangkitan Dewi Su Hua. Nyatanya, tubuh Dewi Su Hua kini telah membungkuk, lalu mata formasi kebangkitan menembakan cahaya emas keatas langit. Cahaya ini diartikan, bahwa proses kebangkitan jiwa roh baru milik Su Hua telah terlahir dengan sempurna. Bahkan, para siluman dapat merasakan aura yang telah bangkit itu terasa mengancam keberadaan mereka. "A-auranya sangat kuat?! Ke-kenapa tidak seperti aura milik Dewi sebelumnya?""Entah... A-apa ini akibat kita menggunakan darah naga?"Semua siluman saling berkomentar tentang kebangkitan Su Hua. Namun mereka tidak menyadari, bahwa pertempuran mengerikan sebentar lagi pecah diarah kota Hantu milik kekuasaan Yin Qiyi. *Diata
"Nak teknik berpedang mu mungkin sangat merepotkan. Tapi dihadapanku, pengalamanmu masih begitu dangkal. Jadi belajar lagi ya!"Bergerak zig zag, Luo Xiang menggunakan teknik berpedangnya. "Tarian Pedang Phoenix!"Hanya satu teknik terlewati, kini pertempuran Luo Xiang telah mendominasi. Bahkan, disetiap serangan Luo Xiang bersarang. Luo Xiang dapat melihat wajah Shen Nan berkedut karena tidak dapat mengikuti gerakannya. Menari nari, memperlihatkan keindahan teknik berpedangnya. Hingga membuat serangan Shen Nan menurun, dan memilih untuk mundur dari pertempuran. "Aah baru beberapa teknik kau sudah mengalah?"Shen Nan tersenyum kecut, karena jelas pengalaman bertarungnya tidak sebanding dengan pengalaman dari Dewa Pedang itu sendiri. "Pantas mendapatkan julukan Dewa Pedang... Seperti julukannya, senior memang harus diakui sulit untuk di kalahkan dari segi teknik berpedang!"Setelah mengucapkan ucapannya, kini Shen Nan memasukan kembali pedang kedalam cincin ruang. Tak berselang lam