"Berikan gadis itu padaku. Jika tidak, kami akan membunuhmu...," ucap dingin salah satu pria. Senyum tipis terukir di sudut bibir Luo Xiang, "sebenarnya aku paling tidak suka diancam... Tapi kenyataannya, aku tidak memiliki hubungan pada gadis ini. Jadi ku serahkan gadis ini padamu.""Tahu diri juga kau bocah." ucap senang salah satu pria sembari menyeringai. "Tunggu!"Sebelum memberikan gadis ditangannya itu, sebuah suara pria paruh baya membuat Luo Xiang segera menghentikan tindakannya. "Tchhh! Pria tua itu ternyata masih hidup!" Fen Zi menatap kearah sumber suara. "Pria tua bangka... Serahkan putrimu saja. Bukankah hal ini mudah? Jadi kamu tidak perlu repot repot membuang nyawamu sendiri demi untuk melindungi putrimu!" Qin Li ikut menimpal. Hu Liang menyeka darah yang ada di bibirnya. Melihat pemuda yang memeluk putrinya terlihat familiar. Hu Liang segera menangkup kan kedua tinju sebagai tanda hormatnya. "Tuan muda... Tolong bawa pergi putriku ditempat yang aman. Setelah ia
"Maha guru?" tanya Luo Xiang sembari menaikan salah satu alisnya. "Ya... Maha guru adalah ketua sekte Lonceng Suci, apa tuan muda bersedia menemuinya?"Luo Xiang menganggukan kepalanya, "Maha guru yang dia sebut pasti bukan orang biasa. Mendengarnya dapat merasakan auraku, pasti ada sesuatu yang tidak beres." gumam Luo Xiang kemudian mengikuti langkah pria didepannya. Beberapa saat kemudian, setelah tiba di depan bangunan tua. Mata Luo Xiang menyipit merasakan aura agung yang sulit dijelaskan, kini dapat ia rasakan dengan jelas. "Aura ini seperti milik..."Swuuuuuuush! Tiba tiba pintu bangunan tua terbuka. Hal ini membuat pria didepan Luo Xiang segera membungkuk sebagai tanda hormat. "Salam pada Maha Guru!"Swuuuuuuush! Sedetik kemudian, kilatan bayangan muncul memperlihatkan sosok pemuda tampan. Namun memiliki aura yang begitu agung dapat dirasakan jelas oleh Luo Xiang. "Apa kamu mengenalnya?" tanya leluhur Dewa Naga. "Tidak... Tapi dari auranya, dia terlihat seperti Kaisar P
"Senior sudah tahu, jadi jika tidak ingin hidup dalam kesalahan yang sama. Selain balas dendam, senior harus menyadarkan Luo Jian. Meski tubuh kembar, namun jiwa kalian terikat satu sama lain. Selama Luo Jian mati, bukankah senior juga mengalami beberapa keanehan?""Ya... Setelah aku membunuh Pangeran Iblis, aku merasa seperti hidup dalam kesendirian. Kesepian, meski ada Shi Shi disampingku. Kukira kesendirian, dan kesepian ini akibat hilangnya Yan Su.""Tugasku telah selesai, seharusnya senior sudah tahu apa yang akan dilakukan bukan?"Luo Xiang mengangguk, "hitam dan putih tidak bisa bercampur. Kejahatan serta kebenaran saling hidup berdampingan. Meski berhasil membunuh kejahatan, keseimbangan akan hancur. Dan kejahatan sendiri itu akan muncul dari seseorang yang berdiri di jalan kebenaran."Maha Guru kagum atas jawaban kiasan dari sosok yang sangat dihormati di alam Dewa. "Senior, aku undur diri... Jika ada kesulitan, dan pertanyaan lain. Senior bisa menemukanku di sekte Lonceng Su
"Tamu? Hahahaha! Meski kota Cahaya bukan kota besar seperti kota lain. Tapi kami memiliki banyak pendiri yang mampu menggetarkan seluruh kekuasaan Domain Pedang... Jadi, berikan kami kompensasi atas tindakan kalian yang menindas keturunan pendiri kami!" ucap Ge Xiao tak kalah sengit memberikan alasan yang cukup tepat. "Mengandalkan orang lain, apa seburuk ini generasi baru dari pendiri kalian?" tanya Luo Xiang santai. "Nak mungkin tadi kamu dapat membunuh dua pembunuh Bayaran itu dengan mudah... Tapi Ge Xiao adalah praktisi Dao Jiwa bintang empat yang memiliki banyak rahasia. Apalagi sembilan petinggi dibelakangnya, mereka tak kalah kuat dari Ge Xiao itu sendiri.""Seperti itukah? Sepertinya aku memang perlu merenggangkan otot ototku yang telah lama tertidur ini." ucap Luo Xiang menatap tajam Ge Xiao yang masih menunggu pemberian kompensasi. "Ka-kamu..."*Di sisi lain, ditempat Maha Guru berada. Long Shen segera tiba dengan raut wajah yang cukup khawatir. "Long Shen, ada hal apa?
"Meski aku praktisi Dao Jiwa bintang empat... Menghadapi sembilan Dao Jiwa bintang tiga juga bukan hal yang mudah. Melihatnya membunuh secepat ini, sepertinya aku salah lawan." gumam Ge Xiao juga sedikit gentar. "Kenapa hanya diam? Apa kini kau berpikir ingin bersujud dihadapanku, dan didepan senior Liang?" tanya Luo Xiang kemudian menatap Hu Liang dan Hu Qinshi. Menyatukan kedua rahangnya secara kuat. Ge Xiao kemudian berlutut di hadapan Luo Xiang. "Tu-tuan muda... Maafkan kami!"Bahkan tujuh petinggi didepan Ge Xiao ikut berlutut kearah Luo Xiang. Tindakan mereka ini tentu membuat Luo Xiang segera menarik tiga cincin ruang petinggi yang telah mati. "Aku akan memaafkan kalian. Tapi berikan cincin ruang kalian semua!" bentak Luo Xiang santai. Ge Xiao sebenarnya pintar, karena itu ia segera memberikan cincin ruang miliknya. Yang dilakukan Ge Xiao juga diikuti oleh ketujuh petinggi kota Cahaya. Setelah menerimanya, Luo Xiang mengangguk. "Ge Xiao, sekarang tinggal potong lengan kir
"Tuan muda, semua dapat kami lakukan. Selagi keluargaku aman dari ancaman kekacauan yang tengah terjadi."Luo Xiang terdiam, namun sekian detiknya ia menatap langit dengan helaan nafas yang cukup panjang."Kalian tidak perlu mengorbankan apapun. Sekarang katakan dengan jelas, apa masalah yang terkait dengan para siluman?""Para siluman ingin membangkitkan Dewi Su Hua. Didalam proses pembangkitan, mereka mencari ribuan darah para jenius di setiap klan yang dekat dengan gerbang dunia silumannya. Karena hal ini, klan kami telah kehilangan ratusan penerus." Hu Liang menceritakan inti dari permintaannya. "Su Hua?" nama ini begitu familiar di ingatannya dulu. "Ya, dengar dengar Dewi Su Hua adalah pemimpin ras siluman yang telah mati ribuan tahun lalu. Karena mereka tidak memiliki penerus darah siluman, para siluman mulai mencari cara untuk membangkitkan Dewi Su Hua." "Xiang bukankah Su Hua itu wanita siluman rubah ekor tujuh yang centil itu? Dia juga yang dulu ikut berpartisipasi dalam p
"Aargghh! Ta-tanganku!" teriak Hu Cao tersadar, bahwa pergelangan tulang tangan kanannya patah. "Mampus, dasar pemuda bodoh. Bahkan ayahku saja tidak mampu menyamai kekuatan Xiang, apalagi kamu yang masih berada di tahap Dao Ling?" tanya dalam hati Hu Qinshi. Berbeda dengan Qinshi, kini Luo Xiang yang melihat Hu Cao memiliki ketampanan yang tidak terbantahkan terpikirkan sebuah ide. "Ka-kau mau apa?!" bentak Hu Cao sedikit ketakutan melihat pemuda bertangan satu mulai berjalan kearahnya. "Aku beri dua pilihan kecil padamu."Tahu bahwa didepannya adalah Kultivator hebat bertangan satu, Hu Cao segera mengangguk. Karena tidak ada satupun cara keluar dari kamar itu tanpa terluka. "Satu aku akan mematahkan tulang tangan satumu, atau kamu harus mau ikut denganku memancing para siluman keluar dari kandang!" ucap Luo Xiang menyeringai dingin. "I-ini..." Hu Cao berkeringat dingin, dari dua pilihan yang diberikan pemuda didepannya. Tidak ada satupun yang akan bernasib baik baginya. "A-ap
Disisi lain, tepatnya dimana Hu Liang, dan Hu Qinshi bersembunyi. Keduanya kini hanya bisa tertegun setelah portal misterius itu lenyap dari hadapan mereka. "Sa-sangat cepat, bagaimana ini ayah?" Hu Qinshi bertanya sembari menunjukan wajah khawatirnya. Hu Liang menghela napas sejenak, setelah itu ia menatap Hu Qinshi dengan serius."Qiner, hanya ada satu cara, namun ayah tidak tahu apa klan Yan, dan klan Song setuju akan rencana ayah.""Maksud ayah?" balas Hu Qinshi cepat. "Membuka paksa altar teleportasi penghubung dunia siluman...""Ba-bagaimana jika kita bertindak sekarang?"Menggelengkan kepalanya, Hu Liang hanya bisa menatap langit malam dengan harapan penuh kekecewaan. "Tidak semudah itu, meski kita tidak tahu bagaimana para siluman bisa keluar dari dunia kecil. Nyatanya jika kita membuka paksa, maka peperangan nyata akan terjadi. Dan hal ini tentu akan merugikan ketiga klan, bahkan seluruh Kultivator yang ada di Domain Pedang.""Lalu?""Tidak ada jalan lain, kita hanya bisa