"Maksudmu Pangeran Iblis tak sengaja bertemu dengan pasukan klan Wei? Dan ia memanfaatkan dua konflik yang terjadi?" tanya leluhur Dewa Naga melalui telepati. Luo Xiang hanya mengangguk, namun setelah lima belas menit pertempuran telah pecah. Hal ini membuat pasukan dari klan Wei, dan klan She hanya tersisa ratusan prajurit saja. "Cepat kau hentikan pasukanmu... Jika tidak aku benar benar akan membunuh kalian berdua, walaupun aku juga harus mati!" teriak murka She Long. "Hentikan? Sialan apa kau tidak tahu bahwa aku saja tidak mengerti apa yang terjadi pada anggota klan ku!" bantah salah satu tetua klan Wei. "Memang klan Wei tidak bisa dipercaya!""Amarah Naga! Naga Pelahap Bumi!" teriak She Long mengeluarkan jurus terakhirnya. "Tchhh! Kau ingin membunuh kami, maka kami tak segan untuk membunuhmu juga bodoh!""Formasi cincin penguasa! Abadi penggetar langit!" dua tetua klan Wei membentuk lingkaran formasi bersamaan. Beberapa saat kemudian, dua jurus mengambang diatas langit memp
Sebelum menyerang, tangan kanan klone pangeran Iblis mulai mengeluarkan api hitam keemasan. Hingga pedang ditangannya mulai terbakar dengan sendirinya. Kini Luo Xiang menyipitkan matanya melihat api hitam keemasan itu tak lain adalah api Pelahap Langit. "Ba-bagaimana bisa..." ucap terkejut Luo Xiang mulai serius. "Meski hanya satu elemen... Setidaknya aku bisa membuatmu terluka dengan api ini!"Swuuuuuush! Tiiiiiiiiiiiiing! Pangeran Iblis melesat dengan mengayunkan pedangnya kearah Luo Xiang. Sontak tidak ingin membiarkan pedang itu menebas tubuhnya, Luo Xiang mulai melakukan hal yang sama. Hingga dua pedang saling menekan, yang mengharuskan suara lengkingan di udara menggema diatas langit klan Luo berada. Keduanya kembali menggunakan teknik berpedang, hingga sebuah celah gerakan klone Pangeran Iblis yang tak sempurna mulai terlihat. Kini Luo Xiang mulai memberikan serangan tipuan, yang mengakibatkan celah itu semakin besar dan segera dimanfaatkan oleh Luo Xiang. Slaaaaash! Memb
"Ka-kalian!" ucap salah satu tetua klan Wei hanya bisa saling pandang dengan rekannya. Tanpa melawan, tiba tiba muncul rantai emas yang mengikat tubuh kedua tetua dari klan Wei. Membawa kedua tetua itu kedalam wilayah klan Luo. Luo Lan, dan Luo Jin segera memberikan perintah untuk memperkuat keamanan klan. Setelah beberapa saat mengkondisikan wilayah pertempuran yang telah reda. Kini Feng Lao Zi, Hua Wei, serta Hai Bodong segera menemui Luo Xiang yang masih bersikap Kultivasi diatas langit. "Energinya semakin kuat... Sepertinya saudaraku sedang berkultivasi, lebih baik kita tidak menganggunya..." ucap Hai Bodong kemudian menyegel tempat Luo Xiang berkultivasi diatas langit. Disisi lain, leluhur Dewa Naga telah bersemayam didalam tubuh Luo Xiang semenjak pertempuran dua api bertemu. Hal ini mengakibatkan Feng Lao Zi yang heran melihat ketidak beradaan pria bertanduk yang telah membantu klan Luo mulai mencari leluhur Dewa Naga. Namun kabar besar segera menyebar setelah berita klan
"Mati kau bocah!""Hanya Dao Jiwa menginginkanku mati? Sepertinya itu tak layak!" balas Luo Xiang kemudian menjulurkan tangan kearah depan. Boooooooooom! Seketika bayangan jiwa dibelakang tubuh Luo Xiang bergerak dan menahan tangan milik Gu Yan. "Di-dia bisa menahan jurus praktisi Dao Jiwa bintang empat dengan mudah? Apa mataku salah lihat?""Jika hanya ini saja yang bisa kau lakukan, mending kamu mati saja sana!"Setelah fluktuasi energi didalam ruangan menyebar, tiba tiba sosok jiwa dibelakang Luo Xiang kembali bergerak. Lalu mengayunkan pedang ditangannya kearah Gu Yan. Slaaaaaaaash! "Arghhhhh!""A-apa! Ternyata sosok di belakangnya itu dapat bergerak sendiri!""Ba-bahkan mampu..."Swuuuuuush! Setelah memotong lengan kiri Gu Yan, Luo Xiang tiba tiba muncul di hadapan Gu Yan. Dan mengambil cincin ruang yang tergeletak. "Sekarang enyah dari sini!" ucap Luo Xiang mengejutkan Gu Yan yang masih menahan rasa sakit. "Ka-kamu... Lihat saja bagaimana patriak Gu akan membalas penghin
Alasan ini tentu terhubung pada masa depan klan Luo. Jika beberapa kekuatan menduduki wilayah, dengan memberikan kerja sama yang saling menguntungkan. Disisi lain, pasti ada sebuah celah yang dapat mereka manfaatkan untuk menyerang klan Luo. Bahkan kejadian pemecahan kekuatan klan Luo akan kembali terjadi. Jika wilayah klan Luo tidak diurus oleh anggota klan Luo itu sendiri. "Sejak kapan Xianger dapat memiliki pemikiran sematang ini? Bahkan kejadian pemecahan kekuatan klan Luo juga terkait akan hal ini." gumam Luo Lan kagum. Beberapa saat kemudian, tepatnya lima jam memberikan arahan untuk memperkuat kekuatan anggota klan Luo. Luo Xiang kini memberikan semua hasil jarahan yang ia dapatkan dari klan She. "Ibu, setelah pembangunan selesai, gunakan semua senjata, dan sumber daya ini dengan baik.""Lalu kamu ingin kemana?""Xianger ingin menjadi lebih kuat... Dan ingin mencari keberadaan ayah." ucap Luo Xiang membuat Luo Lan memejamkan matanya. "Apa kau serius? Dan apa Xianger tahu te
"Berikan gadis itu padaku. Jika tidak, kami akan membunuhmu...," ucap dingin salah satu pria. Senyum tipis terukir di sudut bibir Luo Xiang, "sebenarnya aku paling tidak suka diancam... Tapi kenyataannya, aku tidak memiliki hubungan pada gadis ini. Jadi ku serahkan gadis ini padamu.""Tahu diri juga kau bocah." ucap senang salah satu pria sembari menyeringai. "Tunggu!"Sebelum memberikan gadis ditangannya itu, sebuah suara pria paruh baya membuat Luo Xiang segera menghentikan tindakannya. "Tchhh! Pria tua itu ternyata masih hidup!" Fen Zi menatap kearah sumber suara. "Pria tua bangka... Serahkan putrimu saja. Bukankah hal ini mudah? Jadi kamu tidak perlu repot repot membuang nyawamu sendiri demi untuk melindungi putrimu!" Qin Li ikut menimpal. Hu Liang menyeka darah yang ada di bibirnya. Melihat pemuda yang memeluk putrinya terlihat familiar. Hu Liang segera menangkup kan kedua tinju sebagai tanda hormatnya. "Tuan muda... Tolong bawa pergi putriku ditempat yang aman. Setelah ia
"Maha guru?" tanya Luo Xiang sembari menaikan salah satu alisnya. "Ya... Maha guru adalah ketua sekte Lonceng Suci, apa tuan muda bersedia menemuinya?"Luo Xiang menganggukan kepalanya, "Maha guru yang dia sebut pasti bukan orang biasa. Mendengarnya dapat merasakan auraku, pasti ada sesuatu yang tidak beres." gumam Luo Xiang kemudian mengikuti langkah pria didepannya. Beberapa saat kemudian, setelah tiba di depan bangunan tua. Mata Luo Xiang menyipit merasakan aura agung yang sulit dijelaskan, kini dapat ia rasakan dengan jelas. "Aura ini seperti milik..."Swuuuuuuush! Tiba tiba pintu bangunan tua terbuka. Hal ini membuat pria didepan Luo Xiang segera membungkuk sebagai tanda hormat. "Salam pada Maha Guru!"Swuuuuuuush! Sedetik kemudian, kilatan bayangan muncul memperlihatkan sosok pemuda tampan. Namun memiliki aura yang begitu agung dapat dirasakan jelas oleh Luo Xiang. "Apa kamu mengenalnya?" tanya leluhur Dewa Naga. "Tidak... Tapi dari auranya, dia terlihat seperti Kaisar P
"Senior sudah tahu, jadi jika tidak ingin hidup dalam kesalahan yang sama. Selain balas dendam, senior harus menyadarkan Luo Jian. Meski tubuh kembar, namun jiwa kalian terikat satu sama lain. Selama Luo Jian mati, bukankah senior juga mengalami beberapa keanehan?""Ya... Setelah aku membunuh Pangeran Iblis, aku merasa seperti hidup dalam kesendirian. Kesepian, meski ada Shi Shi disampingku. Kukira kesendirian, dan kesepian ini akibat hilangnya Yan Su.""Tugasku telah selesai, seharusnya senior sudah tahu apa yang akan dilakukan bukan?"Luo Xiang mengangguk, "hitam dan putih tidak bisa bercampur. Kejahatan serta kebenaran saling hidup berdampingan. Meski berhasil membunuh kejahatan, keseimbangan akan hancur. Dan kejahatan sendiri itu akan muncul dari seseorang yang berdiri di jalan kebenaran."Maha Guru kagum atas jawaban kiasan dari sosok yang sangat dihormati di alam Dewa. "Senior, aku undur diri... Jika ada kesulitan, dan pertanyaan lain. Senior bisa menemukanku di sekte Lonceng Su