Setelah kepergian Luo Kang Yan, Wei Chong yang ingin mengetahui senjata rahasia segera menanyakan hal misterius ini. Karena menurutnya pemberian tuan muda Api Merah tidak adil dalam membagi senjata. "Hahaha... Kau jangan berharap lebih dariku, dan ikuti saja apa perintah ku..." mengerti apa yang dipikiran Wei Chong, tuan muda Api Merah segera menghilang dari tempatnya berada. *Di sebuah istana yang sangat besar dan megah, Ho Liang yang terkejut dengan aksi Luo Xiang mulai terlihat khawatir. "Bagaimana, apa Luo Xiang benar benar telah menghancurkan klan She?" Ho Liang bertanya pada mata mata kelompoknya. "Meski bisa dikatakan hancur, namun sebenarnya Luo Xiang hanya menghadapi pasukan kecil yang sengaja ditinggal di wilayah klan She. Juga sebenarnya pasukan klan She masih banyak yang tersisa. Dan mereka tengah menyerang klan Luo trah pertama." "Seandainya aku tidak memiliki perjanjian besar kepada tuan muda... Aku sendiri yang akan menghancurkannya, dan tentunya membunuh pemuda y
Swuuuuung! Menarik kotak harta Dewa. Seketika array pelindung yang bersinar lenyap dari kehampaan. Melihat ini, Yao Lao dan kelima bersaudara bersiap untuk menyerang Luo Kang Yan."Apa kalian ingin mati?" tanya Luo Xiang membuat kelima langkah saudara Yao terhenti."Tu-tuan...""Kalian lumpuhkan saja dua tetua yang ada di belakangnya... Dan soal Luo Kang Yan, aku sendiri yang akan melawannya. Swuuuuush!Menghentakkan kakinya, seketika sepasang sayap Qi berwarna hitam keemasan muncul dipunggung Luo Xiang. Hingga terbang kearah Luo Kang Yan dengan santai. Melihat datangnya Luo Xiang, Luo Kang Yan segera menghentikan langkah dua tetua yang ingin menyerang Luo Xiang secara tiba tiba. "Kau sebenarnya sudah tahu kedatangan ku... Tapi kenapa kamu masih saja membuatku menunggu?" tanya Luo Kang Yan tersenyum tipis. "Ooh... Apa aku perlu menyambut lawan yang sengaja datang ingin membunuhku?" balas Luo Xiang santai. "Ternyata kau sudah tahu akan hal ini... Jadi matilah dan berikan semua ta
Tidak menjawab, gerakan serangan Luo Xiang mulai menjadi jadi. Seperti menari, namun bukan keindahan yang dilihat oleh Luo Kang Yan. Melainkan rasa takut ketika serangan Luo Xiang begitu lihai menuju kearah titik vitalnya. "Argghhh! Langkah Bayangan! Pedang Pembasmi Iblis!" teriak Luo Kang Yan. Mundur sejenak menghindari serangan pedang yang mengarah ke tubuhnya. Kini Luo Kang Yan mulai bergerak zig zag yang membuat tubuh Luo Xiang meliuk liuk mengikuti gerakan Luo Kang Yan. Ctaaaang! Booooom! Dua pedang akhirnya saling menekan. Bahkan gelombang energi terjadi atas bertemunya dua pedang milik Luo Xiang dan Luo Kang Yan. Disisi lain, lima ber saudara Yao yang unggul dalam jumlah mulai menekan dua tetua di hadapan mereka. "Meski menang dalam jumlah... Sepertinya lawan kita benar benar merepotkan." ungkap Yao Lu yang ditanggapi oleh Yao Lao. "Fokus saja... Jika kita mengeluh menghadapi dua tetua ini... Bagaimana dengan tuan muda yang menghadapi Luo Kang Yan, apalagi berada di ting
"Yaaa! Tentu aku yang akan menggantikannya! Dan jika kalian menolaknya, kini kalian bisa bunuh diri dengan pedang emas milikku!"Swuuuuush! Jleeeeeb! Setelah melemparkan pedang emas kearah dua tetua dihadapan mayat Luo Kang Yan. Kini Luo Xiang dan lima bersaudara Yao mendarat tepat di hadapan keduanya. "Ba-bagaimana bisa kau menjadi Patriak hah? Ingatlah tanpa tubuh yang sempurna, kau hanya akan menjadi cacian para tetua saja!""Ooh, masalah lenganku ini? Sepertinya ini hal mudah bagiku untuk menumbuhkannya... Jadi jawab saja pertanyaanku tadi...," suara berbicara Luo Xiang berubah menjadi dingin. Kedua tetua itu saling pandang, tak lama keduanya segera meraih pedang emas dan menebas leher mereka sendiri tanpa keraguan. Slaaaash! Slaaaash! "Sialan mereka sungguh keras kepala!" ucap terkejut Luo Xiang. "Sekarang bagaimana tuan muda? Dan apa tuan muda memiliki cara untuk meregenerasi tangan baru?" tanya Yao LaoLao heran melihat sikap tenang Luo Xiang. "Saat ini lebih baik kita se
"Si-siapa kalian?" tanya She Long memejamkan matanya, karena yang datang bukan pasukan dari klan Wei. Luo Xiang tidak menjawab, namun kedua matanya mulai tertuju pada pasukan klan She yang bersiap menyerang kearahnya. "Xianger...""Bo-bocah gila!"Mata She Long menyipit mendengar nama yang disebutkan oleh Luo Lan. Bahkan tanpa ragu ia segera menghilang dari tempatnya, dan segera menjaga jarak dari rombongan tersebut. "Si-sial... Se-sepertinya jika klan Wei tidak segera tiba. Seluruh pasukan ku akan mati sia sia ditempat ini..."Beberapa saat kemudian, melihat Luo Xiang kehilangan lengannya, wajah datar diperlihatkan oleh Hai Bodong. "Saudaraku... Siapa yang berani mengambil tanganmu...," ucap dingin Hai Bodong. Swuuuuuuung! Tiba tiba dua kapal perang yang sama dimiliki oleh Feng Lao Zi muncul dari kehampaan. Hal ini membuat leluhur Dewa Naga segera menjentikan jarinya, dan membuat rombongan Luo Xiang kembali ke dalam wilayah klan Luo. "Senior, ibu... Masalah ini akan aku jelask
Meski para pasukan dari tiga belah pihak telah bertempur. Nyatanya, Luo Xiang, Hua Wei, dan Feng Lao Zi masih berdiri di tempatnya menyaksikan pertempuran berdarah itu dengan banyak pertanyaan dipikirannya. "Mereka terlalu optimis untuk memenangkan pertempuran... Pasti ada sesuatu hal besar dibelakang mereka yang membuat semua ini terjadi." gumam Feng Lao Zi kemudian menatap Hua Wei yang berpikiran sama. "Ada yang tidak beres... Lebih baik kita segera menemui Luo Xiang." Hua Wei menghilang dari tempatnya diikuti oleh Feng Lao Zi menuju ke tempat Luo Xiang berada. Setibanya. "Ke-kenapa lenganmu..." ucap terkejut Feng Lao Zi ketika melihat tubuh Luo Xiang telah cacat. "Nak, katakan pada kami siapa yang berani menindasmu?" tanya Hua Wei cepat. Senyum tipis terukir, hal ini juga membuat semua orang yang ada disekitar Luo Xiang menantikan jawaban dari Luo Xiang. "Ini semua terjadi setelah aku menghancurkan klan She. Tepatnya setelah pertempuran, tiba tiba Luo Kang Yan tiba dan menan
"Maksudmu Pangeran Iblis tak sengaja bertemu dengan pasukan klan Wei? Dan ia memanfaatkan dua konflik yang terjadi?" tanya leluhur Dewa Naga melalui telepati. Luo Xiang hanya mengangguk, namun setelah lima belas menit pertempuran telah pecah. Hal ini membuat pasukan dari klan Wei, dan klan She hanya tersisa ratusan prajurit saja. "Cepat kau hentikan pasukanmu... Jika tidak aku benar benar akan membunuh kalian berdua, walaupun aku juga harus mati!" teriak murka She Long. "Hentikan? Sialan apa kau tidak tahu bahwa aku saja tidak mengerti apa yang terjadi pada anggota klan ku!" bantah salah satu tetua klan Wei. "Memang klan Wei tidak bisa dipercaya!""Amarah Naga! Naga Pelahap Bumi!" teriak She Long mengeluarkan jurus terakhirnya. "Tchhh! Kau ingin membunuh kami, maka kami tak segan untuk membunuhmu juga bodoh!""Formasi cincin penguasa! Abadi penggetar langit!" dua tetua klan Wei membentuk lingkaran formasi bersamaan. Beberapa saat kemudian, dua jurus mengambang diatas langit memp
Sebelum menyerang, tangan kanan klone pangeran Iblis mulai mengeluarkan api hitam keemasan. Hingga pedang ditangannya mulai terbakar dengan sendirinya. Kini Luo Xiang menyipitkan matanya melihat api hitam keemasan itu tak lain adalah api Pelahap Langit. "Ba-bagaimana bisa..." ucap terkejut Luo Xiang mulai serius. "Meski hanya satu elemen... Setidaknya aku bisa membuatmu terluka dengan api ini!"Swuuuuuush! Tiiiiiiiiiiiiing! Pangeran Iblis melesat dengan mengayunkan pedangnya kearah Luo Xiang. Sontak tidak ingin membiarkan pedang itu menebas tubuhnya, Luo Xiang mulai melakukan hal yang sama. Hingga dua pedang saling menekan, yang mengharuskan suara lengkingan di udara menggema diatas langit klan Luo berada. Keduanya kembali menggunakan teknik berpedang, hingga sebuah celah gerakan klone Pangeran Iblis yang tak sempurna mulai terlihat. Kini Luo Xiang mulai memberikan serangan tipuan, yang mengakibatkan celah itu semakin besar dan segera dimanfaatkan oleh Luo Xiang. Slaaaaash! Memb