Tidak menjawab, gerakan serangan Luo Xiang mulai menjadi jadi. Seperti menari, namun bukan keindahan yang dilihat oleh Luo Kang Yan. Melainkan rasa takut ketika serangan Luo Xiang begitu lihai menuju kearah titik vitalnya. "Argghhh! Langkah Bayangan! Pedang Pembasmi Iblis!" teriak Luo Kang Yan. Mundur sejenak menghindari serangan pedang yang mengarah ke tubuhnya. Kini Luo Kang Yan mulai bergerak zig zag yang membuat tubuh Luo Xiang meliuk liuk mengikuti gerakan Luo Kang Yan. Ctaaaang! Booooom! Dua pedang akhirnya saling menekan. Bahkan gelombang energi terjadi atas bertemunya dua pedang milik Luo Xiang dan Luo Kang Yan. Disisi lain, lima ber saudara Yao yang unggul dalam jumlah mulai menekan dua tetua di hadapan mereka. "Meski menang dalam jumlah... Sepertinya lawan kita benar benar merepotkan." ungkap Yao Lu yang ditanggapi oleh Yao Lao. "Fokus saja... Jika kita mengeluh menghadapi dua tetua ini... Bagaimana dengan tuan muda yang menghadapi Luo Kang Yan, apalagi berada di ting
"Yaaa! Tentu aku yang akan menggantikannya! Dan jika kalian menolaknya, kini kalian bisa bunuh diri dengan pedang emas milikku!"Swuuuuush! Jleeeeeb! Setelah melemparkan pedang emas kearah dua tetua dihadapan mayat Luo Kang Yan. Kini Luo Xiang dan lima bersaudara Yao mendarat tepat di hadapan keduanya. "Ba-bagaimana bisa kau menjadi Patriak hah? Ingatlah tanpa tubuh yang sempurna, kau hanya akan menjadi cacian para tetua saja!""Ooh, masalah lenganku ini? Sepertinya ini hal mudah bagiku untuk menumbuhkannya... Jadi jawab saja pertanyaanku tadi...," suara berbicara Luo Xiang berubah menjadi dingin. Kedua tetua itu saling pandang, tak lama keduanya segera meraih pedang emas dan menebas leher mereka sendiri tanpa keraguan. Slaaaash! Slaaaash! "Sialan mereka sungguh keras kepala!" ucap terkejut Luo Xiang. "Sekarang bagaimana tuan muda? Dan apa tuan muda memiliki cara untuk meregenerasi tangan baru?" tanya Yao LaoLao heran melihat sikap tenang Luo Xiang. "Saat ini lebih baik kita se
"Si-siapa kalian?" tanya She Long memejamkan matanya, karena yang datang bukan pasukan dari klan Wei. Luo Xiang tidak menjawab, namun kedua matanya mulai tertuju pada pasukan klan She yang bersiap menyerang kearahnya. "Xianger...""Bo-bocah gila!"Mata She Long menyipit mendengar nama yang disebutkan oleh Luo Lan. Bahkan tanpa ragu ia segera menghilang dari tempatnya, dan segera menjaga jarak dari rombongan tersebut. "Si-sial... Se-sepertinya jika klan Wei tidak segera tiba. Seluruh pasukan ku akan mati sia sia ditempat ini..."Beberapa saat kemudian, melihat Luo Xiang kehilangan lengannya, wajah datar diperlihatkan oleh Hai Bodong. "Saudaraku... Siapa yang berani mengambil tanganmu...," ucap dingin Hai Bodong. Swuuuuuuung! Tiba tiba dua kapal perang yang sama dimiliki oleh Feng Lao Zi muncul dari kehampaan. Hal ini membuat leluhur Dewa Naga segera menjentikan jarinya, dan membuat rombongan Luo Xiang kembali ke dalam wilayah klan Luo. "Senior, ibu... Masalah ini akan aku jelask
Meski para pasukan dari tiga belah pihak telah bertempur. Nyatanya, Luo Xiang, Hua Wei, dan Feng Lao Zi masih berdiri di tempatnya menyaksikan pertempuran berdarah itu dengan banyak pertanyaan dipikirannya. "Mereka terlalu optimis untuk memenangkan pertempuran... Pasti ada sesuatu hal besar dibelakang mereka yang membuat semua ini terjadi." gumam Feng Lao Zi kemudian menatap Hua Wei yang berpikiran sama. "Ada yang tidak beres... Lebih baik kita segera menemui Luo Xiang." Hua Wei menghilang dari tempatnya diikuti oleh Feng Lao Zi menuju ke tempat Luo Xiang berada. Setibanya. "Ke-kenapa lenganmu..." ucap terkejut Feng Lao Zi ketika melihat tubuh Luo Xiang telah cacat. "Nak, katakan pada kami siapa yang berani menindasmu?" tanya Hua Wei cepat. Senyum tipis terukir, hal ini juga membuat semua orang yang ada disekitar Luo Xiang menantikan jawaban dari Luo Xiang. "Ini semua terjadi setelah aku menghancurkan klan She. Tepatnya setelah pertempuran, tiba tiba Luo Kang Yan tiba dan menan
"Maksudmu Pangeran Iblis tak sengaja bertemu dengan pasukan klan Wei? Dan ia memanfaatkan dua konflik yang terjadi?" tanya leluhur Dewa Naga melalui telepati. Luo Xiang hanya mengangguk, namun setelah lima belas menit pertempuran telah pecah. Hal ini membuat pasukan dari klan Wei, dan klan She hanya tersisa ratusan prajurit saja. "Cepat kau hentikan pasukanmu... Jika tidak aku benar benar akan membunuh kalian berdua, walaupun aku juga harus mati!" teriak murka She Long. "Hentikan? Sialan apa kau tidak tahu bahwa aku saja tidak mengerti apa yang terjadi pada anggota klan ku!" bantah salah satu tetua klan Wei. "Memang klan Wei tidak bisa dipercaya!""Amarah Naga! Naga Pelahap Bumi!" teriak She Long mengeluarkan jurus terakhirnya. "Tchhh! Kau ingin membunuh kami, maka kami tak segan untuk membunuhmu juga bodoh!""Formasi cincin penguasa! Abadi penggetar langit!" dua tetua klan Wei membentuk lingkaran formasi bersamaan. Beberapa saat kemudian, dua jurus mengambang diatas langit memp
Sebelum menyerang, tangan kanan klone pangeran Iblis mulai mengeluarkan api hitam keemasan. Hingga pedang ditangannya mulai terbakar dengan sendirinya. Kini Luo Xiang menyipitkan matanya melihat api hitam keemasan itu tak lain adalah api Pelahap Langit. "Ba-bagaimana bisa..." ucap terkejut Luo Xiang mulai serius. "Meski hanya satu elemen... Setidaknya aku bisa membuatmu terluka dengan api ini!"Swuuuuuush! Tiiiiiiiiiiiiing! Pangeran Iblis melesat dengan mengayunkan pedangnya kearah Luo Xiang. Sontak tidak ingin membiarkan pedang itu menebas tubuhnya, Luo Xiang mulai melakukan hal yang sama. Hingga dua pedang saling menekan, yang mengharuskan suara lengkingan di udara menggema diatas langit klan Luo berada. Keduanya kembali menggunakan teknik berpedang, hingga sebuah celah gerakan klone Pangeran Iblis yang tak sempurna mulai terlihat. Kini Luo Xiang mulai memberikan serangan tipuan, yang mengakibatkan celah itu semakin besar dan segera dimanfaatkan oleh Luo Xiang. Slaaaaash! Memb
"Ka-kalian!" ucap salah satu tetua klan Wei hanya bisa saling pandang dengan rekannya. Tanpa melawan, tiba tiba muncul rantai emas yang mengikat tubuh kedua tetua dari klan Wei. Membawa kedua tetua itu kedalam wilayah klan Luo. Luo Lan, dan Luo Jin segera memberikan perintah untuk memperkuat keamanan klan. Setelah beberapa saat mengkondisikan wilayah pertempuran yang telah reda. Kini Feng Lao Zi, Hua Wei, serta Hai Bodong segera menemui Luo Xiang yang masih bersikap Kultivasi diatas langit. "Energinya semakin kuat... Sepertinya saudaraku sedang berkultivasi, lebih baik kita tidak menganggunya..." ucap Hai Bodong kemudian menyegel tempat Luo Xiang berkultivasi diatas langit. Disisi lain, leluhur Dewa Naga telah bersemayam didalam tubuh Luo Xiang semenjak pertempuran dua api bertemu. Hal ini mengakibatkan Feng Lao Zi yang heran melihat ketidak beradaan pria bertanduk yang telah membantu klan Luo mulai mencari leluhur Dewa Naga. Namun kabar besar segera menyebar setelah berita klan
"Mati kau bocah!""Hanya Dao Jiwa menginginkanku mati? Sepertinya itu tak layak!" balas Luo Xiang kemudian menjulurkan tangan kearah depan. Boooooooooom! Seketika bayangan jiwa dibelakang tubuh Luo Xiang bergerak dan menahan tangan milik Gu Yan. "Di-dia bisa menahan jurus praktisi Dao Jiwa bintang empat dengan mudah? Apa mataku salah lihat?""Jika hanya ini saja yang bisa kau lakukan, mending kamu mati saja sana!"Setelah fluktuasi energi didalam ruangan menyebar, tiba tiba sosok jiwa dibelakang Luo Xiang kembali bergerak. Lalu mengayunkan pedang ditangannya kearah Gu Yan. Slaaaaaaaash! "Arghhhhh!""A-apa! Ternyata sosok di belakangnya itu dapat bergerak sendiri!""Ba-bahkan mampu..."Swuuuuuush! Setelah memotong lengan kiri Gu Yan, Luo Xiang tiba tiba muncul di hadapan Gu Yan. Dan mengambil cincin ruang yang tergeletak. "Sekarang enyah dari sini!" ucap Luo Xiang mengejutkan Gu Yan yang masih menahan rasa sakit. "Ka-kamu... Lihat saja bagaimana patriak Gu akan membalas penghin
Tidak bisa melakukan apapun, kecuali mengikuti perintah Long Hua Chen. Yuan Yin memeluk anaknya dengan erat. Dia sungguh tidak bisa menahan rasa kekhawatirannya, pasalnya sudah sepuluh menit proses penghancuran jiwa berlangsung, belum ada tanda tanda bahwa suaminya ini akan keluar dari bola api Samadhi. Didalam bola api, Luo Xiang terus meraung, merintih, dan menahan rasa panas yang telah membuat seluruh kulitnya hangus terbakar. Akan tetapi, tekadnya untuk membunuh Chang Guan terus membakar semangatnya. Sama halnya yang dialami oleh Chang Guan itu sendiri. Dia merasa jiwanya terbakar, dan terus dimurnikan untuk beberapa waktu yang lama. Hingga lima menit kemudian, tiada suara teriakan lagi yang terdengar. "Ratu?! Mohon untuk menunggu?!" teriak panik Long Hua Chen melihat Yuan Yin ingin terbang dan memasuki bola api Samadhi. "Tidak bisa... Gege pasti sudah terluka cukup parah...Aku..." Swuuuuuuuuuung?! Langit bergetar hebat, sesaat setelah perkataan Yuan Yin terhenti.
Menari nari dengan pedang ditangannya, Luo Xiang menunjukan kemampuan dalam menggunakan pedangnya. Gerakannya begitu cepat, lentur, dan menakutkan. "Saudara Qin Yan, pulihkan sedikit energi dan segera periksa kondisi alam Dewa... Melihat formasi besar tadi, pasti kerusakan besar terjadi..." Qin Yan mengerti, dia bersama enam saudaranya segera memulihkan energi Qi. Setelah beberapa saat, mereka pergi meninggalkan Long Hua Chen dan tiga saudaranya. "Jaga Yang Mulia..." "Aku tahu itu.." Melihat kearah pertempuran, meski mereka tidak dapat melihat kecepatan keduanya. Namun mereka tahu, kondisi saat ini masih terlihat seimbang. "Yang Mulia... Semua kedamaian di tiga alam, ada ditanganmu..." * "Chang Guan apa kamu hanya bisa menghindar hah?!" Chang Guan menyatukan kedua giginya, meski dia telah berada di masa primanya. Melihat kecepatan yang di bantu oleh elemen cahaya, dan petir ilahi. Dia tidak bisa gegabah untuk memberikan serangan balasan. Apalagi mengingat, menghadapi Luo
Chang Guan mencoba menghancurkan dinding pembatas formasi dengan menggunakan api tingkat menengahnya. Dia mulai mengeraskan rahang, selain api surgawi, dia tidak mungkin dapat menembus perisai itu dengan mudah. "Semakin lama berada didalam tubuh ini energiku terus melemah... Arghhhh?!" Dia melesat kesana kemari dan mencoba menghancurkan dinding pembatas. Akan tetapi, Qin Yan yang mengendalikan formasi tidak membiarkan formasi besar dirusak mulai menyerang dan memberikan hujan serangan pedang yang terbentuk dari bintang formasi. "Saudara... Sepertinya energinya melemah, atau kita bantu Qin Yan dan saudaranya untuk membunuh Chang Guan? Dengan begini, bukankah Yang Mulia tidak perlu repot untuk membunuhnya?" "Kamu benar..." "Bentuk formasi empat arah penakluk iblis?!" Long Hua Chen dan tiga saudaranya yang tidak ingin menyia nyiakan situasi segera menyebar. Mereka membagi kelompok, lalu membentuk segel formasi yang sama. Hingga pembatas baru memasuki formasi pedang tuju
Luo Xiang terpental sejauh satu kilometer dari tempat awalnya berada. Meski Chang Guan bisa mengendalikan tubuh ilusinya namun bukan bearti, dia mampu mempertahankan untuk waktu yang lama. "Hahahahaha! Tubuh yang kuinginkan sudah menjadi milikku, hari ini karena aku sangat bahagia, aku akan meninggalkan jasadmu tetap utuh..." dia berkata seraya memainkan tiga elemen di telapak tangannya. Namun Luo Xiang tersenyum tipis, dia melepas topengnya. "Benarkah?"Masih asik melihat tiga bola elemen yang berputar putar ditelapak tangannya. Chang Guan menganggukan kepala, namun dia masih tidak ingin melihat sosok yang telah melepas topengnya. "Mungkin diantara Dewa Pedang, Dewa Api, kamu adalah orang terkuat dari kedua Dewa besar ini... Tapi..." saat memandang wajah pria yang telah melepas topengnya, dia memelototkan matanya. Saat ini dia hanya bisa diam termenung, lalu terpaku melihat wajjah yang sama ada didepannya. "Ka-kamu?""Hahahaha! Chang Guan, permainanmu sungguh menyenangkan, selai
Luapan energi terjadi sangat mengerikan, bahkan saat ledakan terjadi. Luo Xiang harus terpental dan memuntahkan seteguk darah merah dari bibirnya. Setelah debu menghilang, seluruh alam tiba tiba menunjukan fenomena langit. Awan menghitam, gunung memuntahkan lava, angin berhembus kencang, serta lautan menunjukan gelombang besarnya. Semua ini terjadi akibat salah satu dari unsur ima elemen yang mendirikan alam akan musnah. Namun Luo Xiang hanya tersenyum kecil, dia melihat kearah tubuh bekas dimana Dewa Api berada. Dewa Api telah mati, kini hanya menyisakan bola api berwarna merah keemasan yang terus membesar. Seolah api itu ingin melahap, bahkan meledakan tiga alam jika Luo Xiang tidak segera menyegelnya. * Di alam Dewa. Semua orang terkejut melihat dampak kematian dari Kaisar Tertinggi. Seolah terjadi kiamat yang akan menghancurkan seluruh alam, mereka segera melarikan diri dari alam Dewa. "Kenapa kamu masih bisa bersikap santai?" Chang Guan kini bertanya kepada pria
"Bukankah aku yang harus mengatakan hal yang sama padamu? Chang Guan?" pria bertopeng putih disisinya membalas, sembari memberikan senyum tipis. * Kembali pada Pertempuran dua sosok terkuat di tiga alam. Dewa Pedang, memejamkan matanya untuk sesaat, setelah membuka mata dan mengayunkan pedang membentuk sebuah lingkaran formasi pedang. Dewa Api yang telah menjadi setengah tahap pencerahan tersenyum lebar. Dia tidak menyangka, bukannya sosok Dewa Pedang menyerah, melainkan malah mengawali serangannya. "Transformasi Api dari segala api!" Swuuuuuuuung! Tubuhnya kembali dilahap oleh api merah keemasan. Api ini terasa sangat panas, bagaimanapun api ini merupakan satu satunya api dari lima unsur elemen pencipta alam. Di sisi lain, Luo Xiang tetap tenang, setelah berhasil membentuk lingkaran formasi dia mengerahkan lima puluh kesadaran jiwa dewanya kedalam mata formasi Swuuuuuuuung! Mata formasi bergejolak, berdengung lalu mengeluarkan sesosok kesadaran jiwa dewa ya
Hanya hitungan detik setelah formasi aktif, ribuan klone pedang emas muncul dibelakang tubuh Luo Xiang. Pedang pedang ini, telah berputar putar, dan siap menjalankan perintah dari tuannya. "Dewa Guntur, dan yang lain, tugas kalian menghancurkan seluruh pasukan kebangkitan yang berada di tingkat Dewa Nyata bintang empat... Sisanya, serahkan padaku!" "Baik!" Semua menyebar, memilih untuk menjaga jarak agar Dewa Pedang lebih leluasa menggunakan jurus pedangnya. Setelah melihat kepekaan dari para Dewa. Luo Xiang tersenyum tipis, dia hanya berkata, "orang yang telah mati, tidak pantas menginjakan kaki di alam Dewa?!" Swuuuuuuuuung! Hanya dengan satu perkataan, jutaan pedang yang mengambang dibelakang tubuhnya berdengung. Seluruh pedang kemudian bergerak, menebas, membunuh para pasukan kebangkitan yang ada disekitarnya. Di sisi lain, lima puluh praktisi tahap Dewa Nyata bintang lima membagi tugas. Setengah dari mereka menghalau serangan pedang tak bertuan, sedangkan sisany
Pria bertopeng menembakan kesadaran jiwa dewanya kearah cermin. Seketika, dunia yang dipijaki oleh Luo Xiang bergetar. Saat ini, pertempuran sengit keduanya harus menghentikan langkahnya. "Sial... Banyak aura hewan iblis tertuju kesini... Jika terus berlanjut, maka aku dan dia akan sama sama terluka parah... Sedangkan para Hakim Langit, aku tidak mengetahui pikiran mereka." Sesaat akan pergi meninggalkan tempat itu. Ribuan hewan iblis tingkat lima telah mengepung keberadaan mereka. "Se-sebanyak ini..." Xuan Xan Kong, pemimpin dari Hakim Langit kemudian memandang kearah Kaisar Tertinggi. "Kalian hadapi saja para hewan iblis sialan ini... Sedangkan, urusan Dewa Pedang adalah urusanku?!" tidak ada pilihan lain, jika dia kabur juga akan dikejar oleh banyaknya hewan iblis, dia lebih memilih untuk melanjutkan duel. Di sisi yang berbeda, Qin Yan yang merasa aneh karena hewan iblis yang dia hadapi malah pergi kearah satu titik mulai memiliki firasat buruk. "Si-sial... Yang Mu
"Hehehe... Guru kamu telah lama mengasingkan diri dari dunia ini. Bagaimana bisa tidak mau menghadiri acara sebesar ini?" "Tccchh!" Swuuuuuuuush! Pria bertopeng menggunakan kekuatan ruang, dia muncul disisi Kaisar Tertinggi. Buuuuuuuuugh! Menendang bokong hingga Kaisar Tertinggi terjatuh keatas panggung. Seketika semua orang menahan tawa, mereka tidak berani untuk secara terang terangan melihat penindasan ini. "Kau jangan banyak kata, turnamen mulailah... Biarkan aku duduk di tempatmu!" "Ka-kamu..." Kaisar Tertinggi merasa dipermalukan, namun Chang Guan hanya bisa menggelengkan kepalanya, dia meminta agar Kaisar Tertinggi segera memulai turnamen. Swuuuuuuuush! Delapan Dewa utama muncul diatas panggung, diikuti oleh para hakim langit. Dengan demikian, Chang Guan mulai memberikan aturan turnamen. "Aturan siapa yang dapat bertahan lebih dari tiga hari didalam dunia ciptaan ku, maka dia akan bisa melanjutkan turnamen!" "A-apa ada kekuatan yang bisa menciptakan dunia baru