Sepuluh jam kemudian, akhirnya Feng Lao Zi mendarat tepat di hutan kosong yang ada di depannya. "Apa kita sudah tiba?""Yaa... Didepan sana sejauh lima kilometer, kita sudah memasuki wilayah terluar sekte Lembah Perawan." ucap Feng Lao Zi kemudian menjelaskan kenapa mereka tidak menggunakan kapalnya lagi. Beberapa saat terbang dan tiba di sebuah gerbang sekte Lembah Perawan. Dua wanita bergaun biru yang tak lain murid dari sekte Lembah Perawan menghentikan langkah mereka. "Tuan tuan tunggu!"Swuuuuush! Menatap rombongan ini, kedua wanita itu seketika tahu maksud kedatangan mereka. "Maaf... Tempat terlarang sudah tidak dibuka untuk umum... Waktu lalu kami telah menetapkan aturan baru, bahwa tempat terlarang itu masuk dalam wilayah kami. Atau tempat terlarang itu adalah harta kekayaan sekte kami. Jadi harap kalian segera pergi dari sekte ini..."Luo Xiang menatap Qing Bei, setelah itu Qing Bei mengeluarkan token identitas milik tunangannya. "Apa kalian dapat memanggil Xiao Hua?" ta
Setelah tiba, mata Luo Xiang menyipit melihat Wei Yun dan pemuda bercadar hitam tengah melakukan penghancuran segel formasi alami didepan goa sumber energi Yin. "Siapa pemuda didepan Wei Yun? Senior apa kamu dapat menebaknya?" setelah menyebarkan Kesadaran Jiwa Dewa. Kejutan terjadi disaat pemuda itu hanya mengibaskan tangannya hingga membuat Kesadaran Jiwa Dewa milik Luo Xiang menghilang dengan sendirinya. Leluhur Dewa Naga mencoba ikut melacak identitas pemuda misterius itu, namun hal yang sama terjadi yang membuat leluhur Dewa Naga terkejut setengah mati. "Ba-bahkan lima puluh persen Kesadaran Jiwa Dewa ku juga tidak berdampak padanya... Xiang sepertinya dia ada kaitannya dengan Pangeran Iblis."Luo Xiang mengangguk, meski tahu pemuda misterius bercadar itu mengetahui keberadaannya. Namun pemuda itu seolah olah tidak menggubris, bahkan tidak merasa terancam dengan keberadaan Luo Xiang. *Disisi lain, Feng Lao Zi yang merasakan energi Yin menyebar lebih kuat dari sebelumnya mulai
"Ahhh.. Mungkin benar, tapi juga mungkin salah... Dari suara ancamannya itu, aku heran kenapa Pangeran Iblis menjadi dirimu yang kedua?" "Entahlah... Jika begitu, musuhku tidak hanya Dewa Api, namun juga Pangeran Iblis...," ucap dingin Luo Xiang kemudian menyembuhkan luka dalamnya. Dua jam kemudian. Boooom! Boooom! Fluktuasi energi dari pertempuran seseorang membuat Luo Xiang mulai membuka matanya. Namun sesaat setelah itu, tiba tiba sebuah pesan dari orang tak dikenal memasuki pikirannya. "Tuan muda... Kami berhasil membunuh dua anak dari patriak klan She... Namun setelah aksi kami diketahui, kami harus menyembunyikan keberadaan kami. Jadi mungkin kami tidak bisa menemui tuan muda di sekte Lembah Perawan."Pesan ini membuat Luo Xiang cukup terkejut, nyatanya apa yang dilakukan lima pembunuh bayaran itu melebihi ekspetasinya. "Bagaimana bisa dia mengirim pesan telepati sejauh ini padaku? Jangan jangan mereka menggunakan eksistensi energi api milikku untuk mengirim pesan... Hal i
Hua Wei hanya diam dan terus mencoba teknik pelatihan Kultivasi yang diberikan oleh Luo Xiang. Beberapa jam kemudian, awan hitam tiba tiba berkumpul di satu titik. Melihat fenomena alam yang tiba tiba ini, semua murid Lembah Perawan, bahkan para tetua mulai berdatangan kearah sumber fenomena. "Cukup menarik, bahkan hanya beberapa waktu dia mampu mendapatkan momen terobosan ke tingkat Alam Setengah Dewa. " gumam Luo Xiang. Swuuuuush! Mundur dari tempatnya, Luo Xiang menatap kearah Feng Lao Zi yang mulai berkeringat dingin. "Sialan tolong aku! Aku tidak ingin hangus terbakar oleh sengatan Petir Ilahi!" teriak Feng Lao Zi tahu bahwa Hua Wei akan menerobos ke tingkat Alam Setengah Dewa. 'Booom!' ledakan kecil yang begitu diidamkan oleh semua Kultivator teredam didalam tubuh Hua Wei. Saat membuka matanya, Hua Wei menatap kearah Luo Xiang dan segera melihat keatas langit melihat petir Ilahi akan menyambar tubuhnya. "Hal ini sudah kunantikan selama puluhan tahun... Akhirnya... Akhirn
"Kini senior hanya perlu menyerap kesadaran jiwa milikku... Setelah beberapa saat, gunakan kesadaran itu untuk menyingkirkan racun. Apa senior paham?"Feng Lao Zi mengangguk dan kemudian duduk membelakangi tubuh Luo Xiang. Hingga Luo Xiang mulai melakukan tugasnya. Kini sebuah kesadaran yang begitu kuat tiba tiba muncul dibawah alam sadar milik Feng Lao Zi. "Senior... Kendalikan kesadaran itu, setelah itu bantu aku menyingkirkan racun yang telah merasuk kedalam tulang dan darah senior..." Setelah memberikan perintah, Luo Xiang yang telah memberikan kesadaran Jiwa Dewanya juga melakukan pembersihan dari luar. Lima belas menit kemudian. "Uhuuuk!" Feng Lao Zi memuntahkan darah hitam yang begitu kental. Bahkan setelah muntah darah, aura Feng Lao Zi yang tadinya terasa lemah kini mulai meningkat seperkian detiknya. "Berhasil..." gumam Luo Xiang tidak menyangka pengobatan untuk Feng Lao Zi tidak terlalu mengurangi banyak Kesadaran Jiwa Dewa miliknya. "A-aku sembuh?!" keterkejutan, bahk
Sembari menunggu pesan balasan, Luo Xiang yang tidak ingin membuang waktu segera keluar dari kota Shen."Selatan kota Ceng Han, apa tuan muda ingin kemari?""Ya tunggu aku!"Swuuuush! Dengan menggunakan ingatan masa lalu, Luo Xiang segera menuju ke kota Ceng Han dengan menggunakan sayap Qi hitam keemasannya. Disela sela perjalanan, leluhur Dewa Naga memberikan pesan kepada Luo Xiang setelah tiba di klan Luo hanya dengan beberapa waktu saja. "Yaa... Ingat tugas senior hanya menyegel klan Luo hingga Patriak klan She tidak bisa bergerak leluasa... Setelah tugasku selesai, aku sendiri yang akan menghabisi mereka." balas telepati Luo Xiang kearah leluhur Dewa Naga. Beberapa saat kemudian, notice dari pesan lima pembunuh bayaran kembali muncul dipikiran Luo Xiang. "Tuan muda... Kami dikepung oleh sepuluh tetua praktisi Dao Jiwa bintang tiga, seperti kami tidak dapat..." pesan itu tidak berlanjut. Hal ini membuat Luo Xiang segera melesat kearah kota Cheng Han dengan kecepatan maksimalny
"Kukira kalian membunuh lima pembunuh bayaran itu..." Swuuuush! Pedang emas kini telah muncul digenggaman tangan Luo Xiang. Beberapa saat mereka masih diam, tiba tiba suara salah satu tetua yang berada dibawah pelindung milik klan She menggema. "Jadi kau yang menyuruh lima pembunuh bajingan ini?! Tunggu apa lagi, tangkap bocah itu hidup hidup! Setelah ini lumpuhkan dan potong kedua lengannya!"Swuuuush! Salah satu tetua yang ada di hadapan Luo Xiang mengangguk dan menyerang dengan menggunakan pedang ditangannya. Namun beberapa saat, mata keempat rekan tetua itu terbelalak melihat adegan yang begitu mengerikan ada didepan mata mereka. Slaaaaash! Menggunakan elemen petir untuk menambah kecepatan, serangan pedang yang begitu cepat diperlihatkan oleh Luo Xiang hingga tetua yang berada di tingkat Dao Jiwa telah tewas. "Sa-satu serangan? Sialan kecepatannya bahkan melebihi Dao Jiwa bintang tiga milikku!" ucap keterkejutan salah satunya. "Sudah mati?""Awaas!" teriak salah satu tetua
Booooom! Booooom! Booooom! Booooom! Ledakan dahsyat diatas langit terjadi beruntun membuat ratusan pedang milik tiga tetua meledak di pertengahan jalan. Hal ini menyebabkan fluktuasi energi menyebar seperti gelombang tsunami, disusuli oleh debu yang beterbangan diatas langit. "Gawat! Pedang kita meledak tapi sosok monster itu masih ada!""Sialan menghindar!""Terlambat...," ucap Luo Xiang dingin ketika melihat jiwa formasi amarah jiwa pedangnya kembali bergerak mengayunkan pedang kearah tiga tetua itu. Slaaaash! Slaaaash! Booooom! Ledakan maha dahsyat kembali terjadi, namun pedang jiwa dari raksasa itu harus terhenti setelah menyentuh pelindung kuat milik klan She dan akhirnya ledakan kembali terjadi. Booooom! Kini tiga tetua itu telah mati tanpa mayat utuh tergeletak diatas pelindung milik klan She. *Lima tetua dibawah kota yang masih hidup bergidik ngeri melihat dahsyatnya jurus formasi milik pemuda itu. Bahkan, kini mereka menelan ludah secara bersamaan yang dibarengi denga
Tidak bisa melakukan apapun, kecuali mengikuti perintah Long Hua Chen. Yuan Yin memeluk anaknya dengan erat. Dia sungguh tidak bisa menahan rasa kekhawatirannya, pasalnya sudah sepuluh menit proses penghancuran jiwa berlangsung, belum ada tanda tanda bahwa suaminya ini akan keluar dari bola api Samadhi. Didalam bola api, Luo Xiang terus meraung, merintih, dan menahan rasa panas yang telah membuat seluruh kulitnya hangus terbakar. Akan tetapi, tekadnya untuk membunuh Chang Guan terus membakar semangatnya. Sama halnya yang dialami oleh Chang Guan itu sendiri. Dia merasa jiwanya terbakar, dan terus dimurnikan untuk beberapa waktu yang lama. Hingga lima menit kemudian, tiada suara teriakan lagi yang terdengar. "Ratu?! Mohon untuk menunggu?!" teriak panik Long Hua Chen melihat Yuan Yin ingin terbang dan memasuki bola api Samadhi. "Tidak bisa... Gege pasti sudah terluka cukup parah...Aku..." Swuuuuuuuuuung?! Langit bergetar hebat, sesaat setelah perkataan Yuan Yin terhenti.
Menari nari dengan pedang ditangannya, Luo Xiang menunjukan kemampuan dalam menggunakan pedangnya. Gerakannya begitu cepat, lentur, dan menakutkan. "Saudara Qin Yan, pulihkan sedikit energi dan segera periksa kondisi alam Dewa... Melihat formasi besar tadi, pasti kerusakan besar terjadi..." Qin Yan mengerti, dia bersama enam saudaranya segera memulihkan energi Qi. Setelah beberapa saat, mereka pergi meninggalkan Long Hua Chen dan tiga saudaranya. "Jaga Yang Mulia..." "Aku tahu itu.." Melihat kearah pertempuran, meski mereka tidak dapat melihat kecepatan keduanya. Namun mereka tahu, kondisi saat ini masih terlihat seimbang. "Yang Mulia... Semua kedamaian di tiga alam, ada ditanganmu..." * "Chang Guan apa kamu hanya bisa menghindar hah?!" Chang Guan menyatukan kedua giginya, meski dia telah berada di masa primanya. Melihat kecepatan yang di bantu oleh elemen cahaya, dan petir ilahi. Dia tidak bisa gegabah untuk memberikan serangan balasan. Apalagi mengingat, menghadapi Luo
Chang Guan mencoba menghancurkan dinding pembatas formasi dengan menggunakan api tingkat menengahnya. Dia mulai mengeraskan rahang, selain api surgawi, dia tidak mungkin dapat menembus perisai itu dengan mudah. "Semakin lama berada didalam tubuh ini energiku terus melemah... Arghhhh?!" Dia melesat kesana kemari dan mencoba menghancurkan dinding pembatas. Akan tetapi, Qin Yan yang mengendalikan formasi tidak membiarkan formasi besar dirusak mulai menyerang dan memberikan hujan serangan pedang yang terbentuk dari bintang formasi. "Saudara... Sepertinya energinya melemah, atau kita bantu Qin Yan dan saudaranya untuk membunuh Chang Guan? Dengan begini, bukankah Yang Mulia tidak perlu repot untuk membunuhnya?" "Kamu benar..." "Bentuk formasi empat arah penakluk iblis?!" Long Hua Chen dan tiga saudaranya yang tidak ingin menyia nyiakan situasi segera menyebar. Mereka membagi kelompok, lalu membentuk segel formasi yang sama. Hingga pembatas baru memasuki formasi pedang tuju
Luo Xiang terpental sejauh satu kilometer dari tempat awalnya berada. Meski Chang Guan bisa mengendalikan tubuh ilusinya namun bukan bearti, dia mampu mempertahankan untuk waktu yang lama. "Hahahahaha! Tubuh yang kuinginkan sudah menjadi milikku, hari ini karena aku sangat bahagia, aku akan meninggalkan jasadmu tetap utuh..." dia berkata seraya memainkan tiga elemen di telapak tangannya. Namun Luo Xiang tersenyum tipis, dia melepas topengnya. "Benarkah?"Masih asik melihat tiga bola elemen yang berputar putar ditelapak tangannya. Chang Guan menganggukan kepala, namun dia masih tidak ingin melihat sosok yang telah melepas topengnya. "Mungkin diantara Dewa Pedang, Dewa Api, kamu adalah orang terkuat dari kedua Dewa besar ini... Tapi..." saat memandang wajah pria yang telah melepas topengnya, dia memelototkan matanya. Saat ini dia hanya bisa diam termenung, lalu terpaku melihat wajjah yang sama ada didepannya. "Ka-kamu?""Hahahaha! Chang Guan, permainanmu sungguh menyenangkan, selai
Luapan energi terjadi sangat mengerikan, bahkan saat ledakan terjadi. Luo Xiang harus terpental dan memuntahkan seteguk darah merah dari bibirnya. Setelah debu menghilang, seluruh alam tiba tiba menunjukan fenomena langit. Awan menghitam, gunung memuntahkan lava, angin berhembus kencang, serta lautan menunjukan gelombang besarnya. Semua ini terjadi akibat salah satu dari unsur ima elemen yang mendirikan alam akan musnah. Namun Luo Xiang hanya tersenyum kecil, dia melihat kearah tubuh bekas dimana Dewa Api berada. Dewa Api telah mati, kini hanya menyisakan bola api berwarna merah keemasan yang terus membesar. Seolah api itu ingin melahap, bahkan meledakan tiga alam jika Luo Xiang tidak segera menyegelnya. * Di alam Dewa. Semua orang terkejut melihat dampak kematian dari Kaisar Tertinggi. Seolah terjadi kiamat yang akan menghancurkan seluruh alam, mereka segera melarikan diri dari alam Dewa. "Kenapa kamu masih bisa bersikap santai?" Chang Guan kini bertanya kepada pria
"Bukankah aku yang harus mengatakan hal yang sama padamu? Chang Guan?" pria bertopeng putih disisinya membalas, sembari memberikan senyum tipis. * Kembali pada Pertempuran dua sosok terkuat di tiga alam. Dewa Pedang, memejamkan matanya untuk sesaat, setelah membuka mata dan mengayunkan pedang membentuk sebuah lingkaran formasi pedang. Dewa Api yang telah menjadi setengah tahap pencerahan tersenyum lebar. Dia tidak menyangka, bukannya sosok Dewa Pedang menyerah, melainkan malah mengawali serangannya. "Transformasi Api dari segala api!" Swuuuuuuuung! Tubuhnya kembali dilahap oleh api merah keemasan. Api ini terasa sangat panas, bagaimanapun api ini merupakan satu satunya api dari lima unsur elemen pencipta alam. Di sisi lain, Luo Xiang tetap tenang, setelah berhasil membentuk lingkaran formasi dia mengerahkan lima puluh kesadaran jiwa dewanya kedalam mata formasi Swuuuuuuuung! Mata formasi bergejolak, berdengung lalu mengeluarkan sesosok kesadaran jiwa dewa ya
Hanya hitungan detik setelah formasi aktif, ribuan klone pedang emas muncul dibelakang tubuh Luo Xiang. Pedang pedang ini, telah berputar putar, dan siap menjalankan perintah dari tuannya. "Dewa Guntur, dan yang lain, tugas kalian menghancurkan seluruh pasukan kebangkitan yang berada di tingkat Dewa Nyata bintang empat... Sisanya, serahkan padaku!" "Baik!" Semua menyebar, memilih untuk menjaga jarak agar Dewa Pedang lebih leluasa menggunakan jurus pedangnya. Setelah melihat kepekaan dari para Dewa. Luo Xiang tersenyum tipis, dia hanya berkata, "orang yang telah mati, tidak pantas menginjakan kaki di alam Dewa?!" Swuuuuuuuuung! Hanya dengan satu perkataan, jutaan pedang yang mengambang dibelakang tubuhnya berdengung. Seluruh pedang kemudian bergerak, menebas, membunuh para pasukan kebangkitan yang ada disekitarnya. Di sisi lain, lima puluh praktisi tahap Dewa Nyata bintang lima membagi tugas. Setengah dari mereka menghalau serangan pedang tak bertuan, sedangkan sisany
Pria bertopeng menembakan kesadaran jiwa dewanya kearah cermin. Seketika, dunia yang dipijaki oleh Luo Xiang bergetar. Saat ini, pertempuran sengit keduanya harus menghentikan langkahnya. "Sial... Banyak aura hewan iblis tertuju kesini... Jika terus berlanjut, maka aku dan dia akan sama sama terluka parah... Sedangkan para Hakim Langit, aku tidak mengetahui pikiran mereka." Sesaat akan pergi meninggalkan tempat itu. Ribuan hewan iblis tingkat lima telah mengepung keberadaan mereka. "Se-sebanyak ini..." Xuan Xan Kong, pemimpin dari Hakim Langit kemudian memandang kearah Kaisar Tertinggi. "Kalian hadapi saja para hewan iblis sialan ini... Sedangkan, urusan Dewa Pedang adalah urusanku?!" tidak ada pilihan lain, jika dia kabur juga akan dikejar oleh banyaknya hewan iblis, dia lebih memilih untuk melanjutkan duel. Di sisi yang berbeda, Qin Yan yang merasa aneh karena hewan iblis yang dia hadapi malah pergi kearah satu titik mulai memiliki firasat buruk. "Si-sial... Yang Mu
"Hehehe... Guru kamu telah lama mengasingkan diri dari dunia ini. Bagaimana bisa tidak mau menghadiri acara sebesar ini?" "Tccchh!" Swuuuuuuuush! Pria bertopeng menggunakan kekuatan ruang, dia muncul disisi Kaisar Tertinggi. Buuuuuuuuugh! Menendang bokong hingga Kaisar Tertinggi terjatuh keatas panggung. Seketika semua orang menahan tawa, mereka tidak berani untuk secara terang terangan melihat penindasan ini. "Kau jangan banyak kata, turnamen mulailah... Biarkan aku duduk di tempatmu!" "Ka-kamu..." Kaisar Tertinggi merasa dipermalukan, namun Chang Guan hanya bisa menggelengkan kepalanya, dia meminta agar Kaisar Tertinggi segera memulai turnamen. Swuuuuuuuush! Delapan Dewa utama muncul diatas panggung, diikuti oleh para hakim langit. Dengan demikian, Chang Guan mulai memberikan aturan turnamen. "Aturan siapa yang dapat bertahan lebih dari tiga hari didalam dunia ciptaan ku, maka dia akan bisa melanjutkan turnamen!" "A-apa ada kekuatan yang bisa menciptakan dunia baru