Share

Chapter 109

Author: Ramdani Abdul
last update Last Updated: 2025-02-25 21:30:06
Anthony terbaring di ranjang. Alan berada di sampingnya, sedangkan dua dokter sedang memeriksa keadaannya. Kondisinya mulai membaik meski harus tetap mendapatkan perawatan dan pengawasan dari dokter.

Anthony sangat senang karena Althon berhasil menyelesaikan tugas dengan baik. Ia sangat percaya jika cucunya itu memiliki kemampuan dan kecerdasan yang mumpuni. Meski ia sangat rindu, tetapi keadaan semakin berbahaya karena Arnold, Aaron, dan Andy sering kali mendatangi rumah.

“Aku tidak memiliki pilihan lain selain menjauhkan Althon dariku sekarang. Althon masih harus banyak belajar dan berlatih sebelum menghadapi Arnold, Aaron, dan Andy,” gumam Anthony dengan mata berkaca-kaca.

Di saat yang sama, Althon tahu jika Anthony memberikan tugas baru karena keadaan berbahaya. Kebencian dan amarahnya pada Arnold, Aaron, dan Andy semakin membesar hingga membuat dadanya sangat sesak. Mereka bukan hanya bertindak sangat jahat padanya dan orang tuanya, tetapi mereka juga bertindak kasar dan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 110

    Rombongan mobil melewati sebuah hutan yang gelap gulita. Beberapa kendaraan berhenti, dan tak lama beberapa pria menyebar ke sekeliling hutan. Rombongan mobil terus melaju, menaiki jalanan menanjak. Sekumpulan pria tiba di sebuah bangunan kosong. Sampah berserakan di sekeliling halaman. “Dasar brengsek! Orang-orang itu sudah meninggalkan tempat ini. Mereka pasti sudah tahu mengenai kedatangan kita ke tempat ini,” ujar seorang pria. Ia mengawasi keadaan sekeliling, memberi tanda pada bawahannya untuk menyebar ke sekeliling. Para pria itu bergegas memeriksa bangunan, halaman, dan hutan bagian belakang. Pemimpin rombongan tampak kesal setelah cukup lama menunggu. Ia memasuki bangunan, mengawasi keadaan sekeliling. “Tempat ini seperti kandang hewan. Orang-orang yang menjadikan tempat ini sebagai markas pastilah hewan berkaki dua.”“Apa kalian menemukan sesuatu di tempat ini selain sampah-sampah menyedihkan ini?” tanya pemimpin rombongan ketika dua bawahannya menuruni tangga. “Kami ti

    Last Updated : 2025-02-25
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 111

    “Apa?” Kevin dan ayahnya sontak terkejut, mengamati Sammy saksama. “Tuan Sammy, apa maksud Anda?” tanya ayah Kevin, “aku harap Anda bisa menjelaskannya pada kami agar kami tidak kebingungan.”“Kevin dan perusahaan keluarga Drankon terlibat dalam upaya kejahatan yang dilakukan oleh para karyawan sehingga merugikan perusahaan hingga nyaris dua puluh juta dolar.” Sammy duduk di sofa, memberi tanda pada Kevin dan ayahnya untuk duduk. Kevin dan ayahnya saling menatap, duduk bersisian. “Aku bisa menuntut keluarga Drankon sepuluh kali lipat dari kerugian perusahaan, tetapi aku berbaik hati dengan memberi kalian kesempatan. Kevin harus menjadi petugas kebersihan di sebuah perusahaan selama enam bulan tanpa gaji. Aku hanya akan menuntut biaya ganti rugi sebanyak kerugian perusahaan sekaligus mencabut laporanku pada polisi jika Kevin setuju dengan permintaanku. Jika tidak, aku akan melempar kalian ke penjara sekaligus menuntut ganti rugi hingga sepuluh kali lipat.”“Aku menjadi petugas keber

    Last Updated : 2025-02-26
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 112

    Kevin meninggalkan rumah setelah berpamitan pada keluarganya. Ayahnya mewanti-wantinya untuk menjaga sikap selama masa hukumannya. Kevin tidak ingin pergi dan menjalani hidup sebagai petugas kebersihan, tetapi ia tidak memiliki pilihan lain sekarang.Kevin terdiam selama dalam perjalanan. Ia beberapa kali menyeka air mata, merasa menjadi manusia yang paling malang dan menderita sedunia. Akan tetapi, ketika mengingat Althon, ia merasa sedikit bersyukur. “Apa Althon mengutukku sehingga aku menjadi petugas kebersihan sepertinya?” Kevin mendengkus kesal, tertidur selama sisa perjalanan. Kevin terbangun ketika mobil memasuki sebuah halaman. Ia terkejut melihat keadaan sekeliling yang sangat kumuh. “Tempat apa ini sebenarnya? Bukankah aku seharusnya berada di gedung perusahaan? Sial! Tempat ini seperti kuburan.”Kevin turun dari mobil, menyeret koper. Ia berjalan sambil mengamati sekitar. “Sial, apa aku harus benar-benar tinggal di tempat menyeramkan ini?”Kevin menggeleng beberapa kali,

    Last Updated : 2025-02-26
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 113

    Althon tengah menatap penampilannya di cermin. Ia menyamar sebagai rakyat biasa sesuai dengan petunjuk tugas barunya. “Pakaian memang bisa mengubah aura seseorang. Aku seperti kembali ke masa laluku.”“Tuan Muda, waktu tugas Anda akan dimulai ketika Anda keluarga dari hotel. Aku dan para pengawal akan mengawasi Anda dari jarak dekat,” ujar Ali. “Aku mengerti.” Althon mengembus napas panjang, mengecek barang-barangnya. Ia hanya membawa sebuah koper kecil. “Baiklah, aku siap.”Althon meninggalkan kamar bersama Ali dan para pengawal. Ia merasa tegang meski sudah tidak sabar menjalankan tugas ini. Althon melihat pintu lobi sembari tersenyum. Beberapa tamu silih berganti masuk dan keluar. Para pegawai tampak sibuk melayani pengunjung. “Ketika aku keluar dari hotel, aku akan memulai pengalaman baruku.”Althon keluar dari hotel, dan seketika saja Ali dan para pengawal menyebar ke sekeliling. “Aku akan menyelesaikan tugas ini dengan baik.”Althon mengembus napas panjang, berjalan di trotoar

    Last Updated : 2025-02-27
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 114

    Althon tetap tenang, menikmati makanannya. Ia menolak permintaan Ali untuk membantunya. “Aku bisa menghajar para berandal itu tanpa bantuan mereka.”Pemilik kedai makanan dan para karyawannya mengintip dari balik dapur, menoleh pada Althon dan pria yang masih tertidur di meja. Mereka tampak ketakutan melihat para berandal menyeramkan yang berkerumun.“Dasar brengsek! Apa yang kalian lakukan? Ambil uang pria itu sekaligus hajar berandal itu sekarang juga!” teriak pemimpin berandal. Dua berandal mendekati Althon dari belakang, melayangkan tendangan. Althon membungkuk, menghindari setiap serangan sembari tetap menikmati makanannya. “Oh.” Pria yang tertidur di meja seberang mengamati Althon, tersenyum. Ia berguling ke samping, memukul kaki seorang berandal hingga terdengar suara benda patah. “Ah!” Seorang berandal memekik kencang, terjatuh seraya memegangi kakinya. “Brengsek! Dia mematahkan kakiku!”Para berandal segera menyerang Althon dan pria asing itu. Suasana menjadi sangat riuh k

    Last Updated : 2025-02-27
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 115

    Althon sontak terkejut, bergegas mendekat ke bak sampah. Ia melihat seseorang meringis kesakitan di tumpukan sampah. “Bukankah pria ini adalah pria asing yang aku temui di kedai siang tadi? Apa yang terjadi padanya?”Althon mengawasi sekeliling, bersembunyi di balik dinding ketika melihat beberapa berandal berlarian seraya mengacungkan pisau, pipa besi, dan balok kayu.“Jangan sampai pencuri sialan itu melarikan diri!” teriak seorang berandal yang berlari di depan. Ia memberi tanda pada para bawahannya untuk menyebar ke sekeliling. “Para berandal itu sedang mengejar pria asing ini. Apa yang sebenarnya sudah terjadi padanya dan para berandal itu?” Althon mendekati bak sampah kembali, mengamati si pria asing yang masih menggelinjang. “Perutnya terluka cukup parah bahkan pisau masih menancap. Apa yang harus aku lakukan sekarang? Apa aku harus menolongnya?”Pria asing itu menatap seseorang di dekatnya, bergumam beberapa kali sebelum Althon menutup bak sampah. “Brengsek!”Althon bersembun

    Last Updated : 2025-02-28
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 116

    “Aku tidak sengaja membaca tulisan di tas kecilmu,” ujar Althon seraya berjalan menuju pintu. “Ikuti aku sekarang. Aku tidak ingin kau terus menghabiskan uangku.”“Dasar brengsek! Kau bertingkah seolah kau adalah penyelamatku! Aku tidak pernah memintamu untuk menolongku!” Brody mendengkus kesal. “Suka atau tidak aku adalah penyelamat hidupmu. Ikuti aku sekarang!” Althon mendorong sebuah kursi roda pada Brody. “Aku tidak ingin menggendongmu ke rumahmu. Kau harus memakai kursi roda itu untuk bergerak.”“Sialan!” pekik Brody, “kau benar-benar menghinaku!”“Jangan keras kepala! Para berandal berkerumun di luar. Mereka akan langsung mengenalimu jika kau keluar tanpa penyamaran.”Brody menatap tajam Althon, mendengkus kesal. Ia mengganti baju dengan susah payah, memakai wig dan kumis palsu. Ia duduk di kursi roda perlahan, berdecak. “Aku pasti akan menghajarmu, brengsek!”Althon mendorong kursi roda, berjalan ke luar kamar. “Kau bisa mengucapkan terima kasih dengan cara lain padaku, Brody.

    Last Updated : 2025-02-28
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 117

    “Aku memasak makanan itu untukmu. Aku membeli bahan-bahan makanan setelah aku melihat kulkasmu yang kosong. Makanlah dengan lahap,” ujar Althon.Brody mengamati keadaan kamar. “Kau benar-benar membersihkan kamarku dengan baik. Apa kau menaruh racun di makananku?”“Jika aku memang ingin membunuhmu, aku tidak perlu repot-repot menolongmu semalam sampai menghabiskan uangku.” “Jika kau ingin mencuri uang hadiahku, kau tidak akan mendapatkan apa pun.”“Aku tidak membutuhkan uangmu.” Althon membuka jendela, mengamati keadaan luar. Para berandal tampak berlarian di sepanjang jalan. “Aku mendapatkan tempat tinggal gratis. Sayangnya, lokasinya kurang strategis. Aku harus mendapatkan lokasi kedai di pusat kota sekaligus mendapatkan tempat tinggal.”Althon membuka layar hologram. “Aku sudah mengumpulkan informasi penyewaan tempat, tetapi harganya cukup mahal meski berada di kawasan pinggiran.”Brody menatap makanan tanpa berkedip, meneguk ludah berkali-kali. “Aku tidak menaruh racun apa pun pa

    Last Updated : 2025-02-28

Latest chapter

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 250

    Althon membawa ular ke luar ruangan, menempatkan binatang itu ke sebuah tong besar, menutupnya dengan rapat. Ketika ia memasuki ruangan, semua kandidat sedang membaca pesan. “Aku sudah menyimpan ular itu ke dalam sebuah tong besar. Menjauh dari tong itu dan jangan pernah membuka tutupnya.” Althon memeriksa ponsel. Sebuah suara terdengar dari arah pantai. Para kandidat bergegas keluar, melihat sebuah kapal menepi. Eric dan para bawahannya menuruni tangga. “Selamat pagi, para kandidat. Aku sungguh menyesal karena aku tidak bisa membangunkan kalian. Aku harus pergi ke sebuah tempat bersama para bawahanku. Apa kalian sudah sarapan?” tanya Eric sembari menghampiri para kandidat. Para kandidat tampak lega ketika melihat dan para bawahannya. Meski demikian, mereka penasaran karena tidak melihat Paul dan para pengawalnya semenjak tiba di pulau. “Kami sudah sarapan, Tuan,” ujar Lily. “Aku sangat lega mendengarnya. Aku tentu tidak ingin melihat kalian kelaparan selama kalian mengikuti sel

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 249

    “Apa maksudmu, Philip? Bukan saatnya kita menentukan pemimpin di antara kita sekarang. Kita harus segera mencari petunjuk secepatnya. Aku yakin kau tahu apa yang sedang terjadi pada kita sekarang,” ujar Reynald.“Apa kau berpikir untuk menjadi pemimpin?” tanya Reynald.Althon dan para kandidat menatap Philip. “Aku tahu apa yang terjadi pada kita sekarang sehingga aku mengusulkan untuk memilih seorang pemimpin di antara kita. Kita harus bekerja sama sekarang, dan kita membutuhkan seorang pemimpin agar rencana kita berjalan lancar. Kita hanya akan membuang-buang waktu jika bekerja sendiri-sendiri,” jelas Philip. “Lalu, siapa menurutmu yang pantas menjadi pemimpin, Philip?” tanya Sasa. Reynald tersenyum. “Siapa pun pemimpinnya haruslah orang yang paling pintar, berpengalaman, dan pantang menyerah di antara kita semua. Kita bisa memilih pemimpin berdasarkan urutan pemenang dalam ujian.”Para kandidat menatap Philip dan Lily bergantian.Philip berkata, “Aku setuju denganmu, Reynald. Kit

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 248

    Sosok pria bertopeng hitam berlari di sebuah lorong panjang, melemparkan benda apa pun di dekatnya untuk menghalangi jalan Raka dan yang lain. Pria itu berbelok ke kiri, mendobrak kaca jendela, melayang di udara sementara waktu. Ia mendarat di tanah dengan sempurna, melemparkan sesuatu ke arah jendela. Saat Raka, Reno, dan pasukan Zack tiba, sebuah bola mendadak meledak dan mengeluarkan asap. Raka dan Reno melompat ke bawah seraya menahan napas, mengejar pria bertopeng itu secepat mungkin. Pasukan bergegas mengejar mereka dari belakang. Pria bertopeng itu berlari di antara batu-batu, melompat ke bawah tebing tanpa ragu. Ia mendarat di atas sebuah pohon saat Raka, Reno, dan pasukan tiba di sisi tebing. Pasukan segera mengejar sosok itu, melompati tebing, mendarat di beberapa pohon. Tak lama setelahnya, terdengar suara tembakan yang bersahutan, disusul oleh kawanan burung yang bergerak menjauh. Raka mengamati pengejaran di sisi tebing, mengepalkan tangan erat-erat. Ia mengangkat pa

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 247

    Kapal menepi di sebuah pulau. Para kandidat seketika terbangun ketika mendengar suara Paul, bergegas menuruni kapal. Mereka mengamati keadaan sekitar yang gelap.“Di mana kita sekarang?” tanya Lily. “Kita tampaknya berada di pulau asing kembali.” Sasa memutar tubuh seraya mengamati sekeliling. “Aku cukup ketakutan sekarang. Pulau ini lebih menakutkan dibandingkan pulau sebelumnya.”“Jam tiga pagi dan kita berada di pulau tidak berpenghuni sekarang.” Reynald tertawa. “Aku tidak akan pernah melupakan pengalaman ini seumur hidupku.”“Ada sebuah bangunan di dekat pantai. Aku yakin kita akan mendapatkan informasi di sana,” ujar Althon. Philip berkata, “Tuan Paul sama sekali tidak mengatakan apa pun, selain memberi tahu kita sudah sampai dan menyuruh kita segera turun.”Philip dan Reynald saling bertatapan sesaat.Althon dan para kandidat berjalan menuju sebuah bangunan. Suasana begitu hening. Hanya suara deburan ombak dan serangga malam yang terdengar. “Tidak ada siapa pun di luar bang

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chater 246

    Arnold membaca sebuah pesan dari bawahannya. Ia menggeser satu per satu gambar, menggertakkan gigi. “Dasar brengsek! Aaron adalah pelaku di balik kejadian penembakkan tadi! Dia membayar seorang penembak untuk menghabisiku!”Arnold melempar meja hingga terpental dan memecahkan guci. “Aku pasti akan menghabisimu dan keluargamu, Aaron.”“Ayah!” Alex bergegas memasuki ruangan setelah mendengar suara keributan dari dalam ruangan. Ia datang bersama beberapa pengawal. Para pengawal segera menyebar ke sekeliling, memeriksa keadaan. “Ayah, apa kau baik-baik saja? Apakah penembak sialan itu berusaha melukaimu kembali?” tanya Alex. “Tutup mulutmu,” ketus Arnold sembari duduk di sofa, mengembus napas panjang. “Keluar dari ruanganku sekarang juga!”“Ayah,” gumam Alex saat para pegawai meninggalkan ruangan. Ia berjalan menuju pintu, mengembus napas panjang. “Tunggu, Alex. Kau tetaplah berada di ruangan ini,” ujar Arnold tanpa menoleh, “Aku tahu siapa yang sudah mengirim penembak itu. Aaron adal

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 245

    Semua kandidat sontak terkejut mendengar suara Paul. Mereka segera bersiap-siap. Para pelayan mereka bergegas merapikan semua barang.Althon memasuki ruangan lebih dahulu. “Mereka sedang beristirahat di saat Paul memberi perintah. Aku ingin melihat kesigapan mereka.”Philip memasuki ruangan, terkejut saat melihat Althon. “Asghar tiba lebih dahulu dibandingkan aku, padahal kamarnya berada cukup jauh dari ruangan ini. Aku mengira aku yang tiba lebih dahulu.”Reynald dan Randy memasuki ruangan nyaris bersamaan, disusul Lily, Sasa, dan dua kandidat wanita lain. Suasana ruangan tampak hening. Paul berkata dari ruangannya, “Kalian berkumpul dalam waktu kurang dari lima belas menit. Kalian memang pantas berada di babak delapan besar. Sayangnya, Star Company hanya membutuhkan satu orang kandidat yang akan menjadi CEO.”Paul menambahkan, “Kalian akan pergi ke sebuah tempat. Kalian bisa keluar dari gedung dan menaiki kapal. Kita akan berjumpa di tempat baru.”Althon dan para kandidat meninggal

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 244

    Arnold, Aaron, dan Andy segera meningkatkan keamanan rumah mereka hingga ke level maksimal. Para penjaga berjaga di dalam dan luar rumah. Hujan masih mengguyur deras, menambah ketegangan hubungan di antara ketiga pria itu dan keluarga mereka. Pencarian pelaku masih terus dilakukan. Sayangnya, mereka belum mendapatkan informasi mengenai para pelaku dan sosok di belakangnya hingga sekarang. Arnold, Aaron, dan Andy berada di ruangan pribadi masing-masing, mengingat kejadian sore tadi. Mereka saling mencurigai satu sama lain, tetapi mereka masih belum bergerak sebelum mendapatkan bukti.Arnold, Aaron, dan Andy sama sekali tidak peduli dengan kondisi Anthony. Mereka lebih memikirkan keselamatan mereka dan keluarga mereka.Arnold termenung di sebuah ruangan, mengingat kejadian penembakkan sore tadi. Ia mengepalkan tangan erat-erat, menggebrak meja saat Alex akan memasuki ruangan.“Dasar bajingan! Siapa yang sudah memerintahkan penembak sialan itu di antara kalian berdua? Apakah kalian ber

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 243

    Sopir seketika mengalihkan kemudi ke sisi jalan ketika beberapa pohon mendadak tumbang. Sayangnya, kondisi jalan yang licin membuat sopir itu kesulitan untuk mengendalikan kendaraan.“Brengsek!” geram Andy seraya berpegangan seerat mungkin. Ia terkejut saat melihat beberapa orang berlarian ke dalam hutan. “Siapa mereka?” Suara tembakan terdengar beberapa kali. Mobil di belakang nyaris bertabrakan jika sopir tidak pandai mengendalikan kendaraan. Sopir berhasil menghindari tabrakan dengan pembatas jalan di saat sebuah tembakan mendarat di kaca depan. Mobil berputar beberapa kali hingga akhirnya berhenti di tengah jalan. Andy sontak terdorong ke depan, mengendalikan napas yang terengah-engah. Peristiwa barusan berlangsung sangat singkat, tetapi ia merasakan keterkejutan hingga beberapa detik setelahnya. Suasana yang hening kembali riuh dengan hujan lebat dan petir. “Dasar bajingan! Aku melihat beberapa orang yang muncul dan lari ke hutan! Kejar dan seret mereka ke hadapanku!” perinta

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 242

    Kondisi Anthony memburuk hingga pria itu tidak sadarkan diri. Beberapa dokter segera mengecek dan merawatnya. Alan mengamati Anthony dan para dokter di sisi ruangan. Ia mengirimkan pesan pada Arnold, Aaron, dan Andy mengenai kondisi Anthony.Arnold, Aaron, dan Andy hanya memandang ponsel mereka selama beberapa waktu. Mereka tidak menunjukkan ketakutan maupun kekhawatiran soal kondisi Anthony. Meski begitu, mereka bergegas membalas pesan. Arnold mendengkus kesal, menyimpan ponsel ke laci meja. “Aku kesal karena Alan mengganggu kesibukanku. Jika ayah meninggal, maka perlombaan ini akan gagal dan aku bisa mendapatkan Emerald Place. Aku akan menyingkirkan Aaron dan Andy setelahnya.”Arnold memeriksa beberapa dokumen, menggertakkan gigi sat mengambil ponsel. “Alan tidak membalas pesanku, padahal aku berharap mendapat kabar mengenai kondisi ayah yang semakin memburuk. Kenapa ayah sangat sulit mati?”Arnold terdiam begitu mengingat perbandingan perlakuan Anthony padanya dan Arthur selama i

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status