Share

Chapter 242

Penulis: Ramdani Abdul
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-27 14:48:22

Kondisi Anthony memburuk hingga pria itu tidak sadarkan diri. Beberapa dokter segera mengecek dan merawatnya.

Alan mengamati Anthony dan para dokter di sisi ruangan. Ia mengirimkan pesan pada Arnold, Aaron, dan Andy mengenai kondisi Anthony.

Arnold, Aaron, dan Andy hanya memandang ponsel mereka selama beberapa waktu. Mereka tidak menunjukkan ketakutan maupun kekhawatiran soal kondisi Anthony. Meski begitu, mereka bergegas membalas pesan.

Arnold mendengkus kesal, menyimpan ponsel ke laci meja. “Aku kesal karena Alan mengganggu kesibukanku. Jika ayah meninggal, maka perlombaan ini akan gagal dan aku bisa mendapatkan Emerald Place. Aku akan menyingkirkan Aaron dan Andy setelahnya.”

Arnold memeriksa beberapa dokumen, menggertakkan gigi sat mengambil ponsel. “Alan tidak membalas pesanku, padahal aku berharap mendapat kabar mengenai kondisi ayah yang semakin memburuk. Kenapa ayah sangat sulit mati?”

Arnold terdiam begitu mengingat perbandingan perlakuan Anthony padanya dan Arthur selama i
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 243

    Sopir seketika mengalihkan kemudi ke sisi jalan ketika beberapa pohon mendadak tumbang. Sayangnya, kondisi jalan yang licin membuat sopir itu kesulitan untuk mengendalikan kendaraan.“Brengsek!” geram Andy seraya berpegangan seerat mungkin. Ia terkejut saat melihat beberapa orang berlarian ke dalam hutan. “Siapa mereka?” Suara tembakan terdengar beberapa kali. Mobil di belakang nyaris bertabrakan jika sopir tidak pandai mengendalikan kendaraan. Sopir berhasil menghindari tabrakan dengan pembatas jalan di saat sebuah tembakan mendarat di kaca depan. Mobil berputar beberapa kali hingga akhirnya berhenti di tengah jalan. Andy sontak terdorong ke depan, mengendalikan napas yang terengah-engah. Peristiwa barusan berlangsung sangat singkat, tetapi ia merasakan keterkejutan hingga beberapa detik setelahnya. Suasana yang hening kembali riuh dengan hujan lebat dan petir. “Dasar bajingan! Aku melihat beberapa orang yang muncul dan lari ke hutan! Kejar dan seret mereka ke hadapanku!” perinta

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-27
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 244

    Arnold, Aaron, dan Andy segera meningkatkan keamanan rumah mereka hingga ke level maksimal. Para penjaga berjaga di dalam dan luar rumah. Hujan masih mengguyur deras, menambah ketegangan hubungan di antara ketiga pria itu dan keluarga mereka. Pencarian pelaku masih terus dilakukan. Sayangnya, mereka belum mendapatkan informasi mengenai para pelaku dan sosok di belakangnya hingga sekarang. Arnold, Aaron, dan Andy berada di ruangan pribadi masing-masing, mengingat kejadian sore tadi. Mereka saling mencurigai satu sama lain, tetapi mereka masih belum bergerak sebelum mendapatkan bukti.Arnold, Aaron, dan Andy sama sekali tidak peduli dengan kondisi Anthony. Mereka lebih memikirkan keselamatan mereka dan keluarga mereka.Arnold termenung di sebuah ruangan, mengingat kejadian penembakkan sore tadi. Ia mengepalkan tangan erat-erat, menggebrak meja saat Alex akan memasuki ruangan.“Dasar bajingan! Siapa yang sudah memerintahkan penembak sialan itu di antara kalian berdua? Apakah kalian ber

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-27
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 245

    Semua kandidat sontak terkejut mendengar suara Paul. Mereka segera bersiap-siap. Para pelayan mereka bergegas merapikan semua barang.Althon memasuki ruangan lebih dahulu. “Mereka sedang beristirahat di saat Paul memberi perintah. Aku ingin melihat kesigapan mereka.”Philip memasuki ruangan, terkejut saat melihat Althon. “Asghar tiba lebih dahulu dibandingkan aku, padahal kamarnya berada cukup jauh dari ruangan ini. Aku mengira aku yang tiba lebih dahulu.”Reynald dan Randy memasuki ruangan nyaris bersamaan, disusul Lily, Sasa, dan dua kandidat wanita lain. Suasana ruangan tampak hening. Paul berkata dari ruangannya, “Kalian berkumpul dalam waktu kurang dari lima belas menit. Kalian memang pantas berada di babak delapan besar. Sayangnya, Star Company hanya membutuhkan satu orang kandidat yang akan menjadi CEO.”Paul menambahkan, “Kalian akan pergi ke sebuah tempat. Kalian bisa keluar dari gedung dan menaiki kapal. Kita akan berjumpa di tempat baru.”Althon dan para kandidat meninggal

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-27
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chater 246

    Arnold membaca sebuah pesan dari bawahannya. Ia menggeser satu per satu gambar, menggertakkan gigi. “Dasar brengsek! Aaron adalah pelaku di balik kejadian penembakkan tadi! Dia membayar seorang penembak untuk menghabisiku!”Arnold melempar meja hingga terpental dan memecahkan guci. “Aku pasti akan menghabisimu dan keluargamu, Aaron.”“Ayah!” Alex bergegas memasuki ruangan setelah mendengar suara keributan dari dalam ruangan. Ia datang bersama beberapa pengawal. Para pengawal segera menyebar ke sekeliling, memeriksa keadaan. “Ayah, apa kau baik-baik saja? Apakah penembak sialan itu berusaha melukaimu kembali?” tanya Alex. “Tutup mulutmu,” ketus Arnold sembari duduk di sofa, mengembus napas panjang. “Keluar dari ruanganku sekarang juga!”“Ayah,” gumam Alex saat para pegawai meninggalkan ruangan. Ia berjalan menuju pintu, mengembus napas panjang. “Tunggu, Alex. Kau tetaplah berada di ruangan ini,” ujar Arnold tanpa menoleh, “Aku tahu siapa yang sudah mengirim penembak itu. Aaron adal

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-27
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 247

    Kapal menepi di sebuah pulau. Para kandidat seketika terbangun ketika mendengar suara Paul, bergegas menuruni kapal. Mereka mengamati keadaan sekitar yang gelap.“Di mana kita sekarang?” tanya Lily. “Kita tampaknya berada di pulau asing kembali.” Sasa memutar tubuh seraya mengamati sekeliling. “Aku cukup ketakutan sekarang. Pulau ini lebih menakutkan dibandingkan pulau sebelumnya.”“Jam tiga pagi dan kita berada di pulau tidak berpenghuni sekarang.” Reynald tertawa. “Aku tidak akan pernah melupakan pengalaman ini seumur hidupku.”“Ada sebuah bangunan di dekat pantai. Aku yakin kita akan mendapatkan informasi di sana,” ujar Althon. Philip berkata, “Tuan Paul sama sekali tidak mengatakan apa pun, selain memberi tahu kita sudah sampai dan menyuruh kita segera turun.”Philip dan Reynald saling bertatapan sesaat.Althon dan para kandidat berjalan menuju sebuah bangunan. Suasana begitu hening. Hanya suara deburan ombak dan serangga malam yang terdengar. “Tidak ada siapa pun di luar bang

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-27
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 248

    Sosok pria bertopeng hitam berlari di sebuah lorong panjang, melemparkan benda apa pun di dekatnya untuk menghalangi jalan Raka dan yang lain. Pria itu berbelok ke kiri, mendobrak kaca jendela, melayang di udara sementara waktu. Ia mendarat di tanah dengan sempurna, melemparkan sesuatu ke arah jendela. Saat Raka, Reno, dan pasukan Zack tiba, sebuah bola mendadak meledak dan mengeluarkan asap. Raka dan Reno melompat ke bawah seraya menahan napas, mengejar pria bertopeng itu secepat mungkin. Pasukan bergegas mengejar mereka dari belakang. Pria bertopeng itu berlari di antara batu-batu, melompat ke bawah tebing tanpa ragu. Ia mendarat di atas sebuah pohon saat Raka, Reno, dan pasukan tiba di sisi tebing. Pasukan segera mengejar sosok itu, melompati tebing, mendarat di beberapa pohon. Tak lama setelahnya, terdengar suara tembakan yang bersahutan, disusul oleh kawanan burung yang bergerak menjauh. Raka mengamati pengejaran di sisi tebing, mengepalkan tangan erat-erat. Ia mengangkat pa

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-27
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 249

    “Apa maksudmu, Philip? Bukan saatnya kita menentukan pemimpin di antara kita sekarang. Kita harus segera mencari petunjuk secepatnya. Aku yakin kau tahu apa yang sedang terjadi pada kita sekarang,” ujar Reynald.“Apa kau berpikir untuk menjadi pemimpin?” tanya Reynald.Althon dan para kandidat menatap Philip. “Aku tahu apa yang terjadi pada kita sekarang sehingga aku mengusulkan untuk memilih seorang pemimpin di antara kita. Kita harus bekerja sama sekarang, dan kita membutuhkan seorang pemimpin agar rencana kita berjalan lancar. Kita hanya akan membuang-buang waktu jika bekerja sendiri-sendiri,” jelas Philip. “Lalu, siapa menurutmu yang pantas menjadi pemimpin, Philip?” tanya Sasa. Reynald tersenyum. “Siapa pun pemimpinnya haruslah orang yang paling pintar, berpengalaman, dan pantang menyerah di antara kita semua. Kita bisa memilih pemimpin berdasarkan urutan pemenang dalam ujian.”Para kandidat menatap Philip dan Lily bergantian.Philip berkata, “Aku setuju denganmu, Reynald. Kit

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-27
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 250

    Althon membawa ular ke luar ruangan, menempatkan binatang itu ke sebuah tong besar, menutupnya dengan rapat. Ketika ia memasuki ruangan, semua kandidat sedang membaca pesan. “Aku sudah menyimpan ular itu ke dalam sebuah tong besar. Menjauh dari tong itu dan jangan pernah membuka tutupnya.” Althon memeriksa ponsel. Sebuah suara terdengar dari arah pantai. Para kandidat bergegas keluar, melihat sebuah kapal menepi. Eric dan para bawahannya menuruni tangga. “Selamat pagi, para kandidat. Aku sungguh menyesal karena aku tidak bisa membangunkan kalian. Aku harus pergi ke sebuah tempat bersama para bawahanku. Apa kalian sudah sarapan?” tanya Eric sembari menghampiri para kandidat. Para kandidat tampak lega ketika melihat dan para bawahannya. Meski demikian, mereka penasaran karena tidak melihat Paul dan para pengawalnya semenjak tiba di pulau. “Kami sudah sarapan, Tuan,” ujar Lily. “Aku sangat lega mendengarnya. Aku tentu tidak ingin melihat kalian kelaparan selama kalian mengikuti sel

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-27

Bab terbaru

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 250

    Althon membawa ular ke luar ruangan, menempatkan binatang itu ke sebuah tong besar, menutupnya dengan rapat. Ketika ia memasuki ruangan, semua kandidat sedang membaca pesan. “Aku sudah menyimpan ular itu ke dalam sebuah tong besar. Menjauh dari tong itu dan jangan pernah membuka tutupnya.” Althon memeriksa ponsel. Sebuah suara terdengar dari arah pantai. Para kandidat bergegas keluar, melihat sebuah kapal menepi. Eric dan para bawahannya menuruni tangga. “Selamat pagi, para kandidat. Aku sungguh menyesal karena aku tidak bisa membangunkan kalian. Aku harus pergi ke sebuah tempat bersama para bawahanku. Apa kalian sudah sarapan?” tanya Eric sembari menghampiri para kandidat. Para kandidat tampak lega ketika melihat dan para bawahannya. Meski demikian, mereka penasaran karena tidak melihat Paul dan para pengawalnya semenjak tiba di pulau. “Kami sudah sarapan, Tuan,” ujar Lily. “Aku sangat lega mendengarnya. Aku tentu tidak ingin melihat kalian kelaparan selama kalian mengikuti sel

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 249

    “Apa maksudmu, Philip? Bukan saatnya kita menentukan pemimpin di antara kita sekarang. Kita harus segera mencari petunjuk secepatnya. Aku yakin kau tahu apa yang sedang terjadi pada kita sekarang,” ujar Reynald.“Apa kau berpikir untuk menjadi pemimpin?” tanya Reynald.Althon dan para kandidat menatap Philip. “Aku tahu apa yang terjadi pada kita sekarang sehingga aku mengusulkan untuk memilih seorang pemimpin di antara kita. Kita harus bekerja sama sekarang, dan kita membutuhkan seorang pemimpin agar rencana kita berjalan lancar. Kita hanya akan membuang-buang waktu jika bekerja sendiri-sendiri,” jelas Philip. “Lalu, siapa menurutmu yang pantas menjadi pemimpin, Philip?” tanya Sasa. Reynald tersenyum. “Siapa pun pemimpinnya haruslah orang yang paling pintar, berpengalaman, dan pantang menyerah di antara kita semua. Kita bisa memilih pemimpin berdasarkan urutan pemenang dalam ujian.”Para kandidat menatap Philip dan Lily bergantian.Philip berkata, “Aku setuju denganmu, Reynald. Kit

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 248

    Sosok pria bertopeng hitam berlari di sebuah lorong panjang, melemparkan benda apa pun di dekatnya untuk menghalangi jalan Raka dan yang lain. Pria itu berbelok ke kiri, mendobrak kaca jendela, melayang di udara sementara waktu. Ia mendarat di tanah dengan sempurna, melemparkan sesuatu ke arah jendela. Saat Raka, Reno, dan pasukan Zack tiba, sebuah bola mendadak meledak dan mengeluarkan asap. Raka dan Reno melompat ke bawah seraya menahan napas, mengejar pria bertopeng itu secepat mungkin. Pasukan bergegas mengejar mereka dari belakang. Pria bertopeng itu berlari di antara batu-batu, melompat ke bawah tebing tanpa ragu. Ia mendarat di atas sebuah pohon saat Raka, Reno, dan pasukan tiba di sisi tebing. Pasukan segera mengejar sosok itu, melompati tebing, mendarat di beberapa pohon. Tak lama setelahnya, terdengar suara tembakan yang bersahutan, disusul oleh kawanan burung yang bergerak menjauh. Raka mengamati pengejaran di sisi tebing, mengepalkan tangan erat-erat. Ia mengangkat pa

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 247

    Kapal menepi di sebuah pulau. Para kandidat seketika terbangun ketika mendengar suara Paul, bergegas menuruni kapal. Mereka mengamati keadaan sekitar yang gelap.“Di mana kita sekarang?” tanya Lily. “Kita tampaknya berada di pulau asing kembali.” Sasa memutar tubuh seraya mengamati sekeliling. “Aku cukup ketakutan sekarang. Pulau ini lebih menakutkan dibandingkan pulau sebelumnya.”“Jam tiga pagi dan kita berada di pulau tidak berpenghuni sekarang.” Reynald tertawa. “Aku tidak akan pernah melupakan pengalaman ini seumur hidupku.”“Ada sebuah bangunan di dekat pantai. Aku yakin kita akan mendapatkan informasi di sana,” ujar Althon. Philip berkata, “Tuan Paul sama sekali tidak mengatakan apa pun, selain memberi tahu kita sudah sampai dan menyuruh kita segera turun.”Philip dan Reynald saling bertatapan sesaat.Althon dan para kandidat berjalan menuju sebuah bangunan. Suasana begitu hening. Hanya suara deburan ombak dan serangga malam yang terdengar. “Tidak ada siapa pun di luar bang

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chater 246

    Arnold membaca sebuah pesan dari bawahannya. Ia menggeser satu per satu gambar, menggertakkan gigi. “Dasar brengsek! Aaron adalah pelaku di balik kejadian penembakkan tadi! Dia membayar seorang penembak untuk menghabisiku!”Arnold melempar meja hingga terpental dan memecahkan guci. “Aku pasti akan menghabisimu dan keluargamu, Aaron.”“Ayah!” Alex bergegas memasuki ruangan setelah mendengar suara keributan dari dalam ruangan. Ia datang bersama beberapa pengawal. Para pengawal segera menyebar ke sekeliling, memeriksa keadaan. “Ayah, apa kau baik-baik saja? Apakah penembak sialan itu berusaha melukaimu kembali?” tanya Alex. “Tutup mulutmu,” ketus Arnold sembari duduk di sofa, mengembus napas panjang. “Keluar dari ruanganku sekarang juga!”“Ayah,” gumam Alex saat para pegawai meninggalkan ruangan. Ia berjalan menuju pintu, mengembus napas panjang. “Tunggu, Alex. Kau tetaplah berada di ruangan ini,” ujar Arnold tanpa menoleh, “Aku tahu siapa yang sudah mengirim penembak itu. Aaron adal

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 245

    Semua kandidat sontak terkejut mendengar suara Paul. Mereka segera bersiap-siap. Para pelayan mereka bergegas merapikan semua barang.Althon memasuki ruangan lebih dahulu. “Mereka sedang beristirahat di saat Paul memberi perintah. Aku ingin melihat kesigapan mereka.”Philip memasuki ruangan, terkejut saat melihat Althon. “Asghar tiba lebih dahulu dibandingkan aku, padahal kamarnya berada cukup jauh dari ruangan ini. Aku mengira aku yang tiba lebih dahulu.”Reynald dan Randy memasuki ruangan nyaris bersamaan, disusul Lily, Sasa, dan dua kandidat wanita lain. Suasana ruangan tampak hening. Paul berkata dari ruangannya, “Kalian berkumpul dalam waktu kurang dari lima belas menit. Kalian memang pantas berada di babak delapan besar. Sayangnya, Star Company hanya membutuhkan satu orang kandidat yang akan menjadi CEO.”Paul menambahkan, “Kalian akan pergi ke sebuah tempat. Kalian bisa keluar dari gedung dan menaiki kapal. Kita akan berjumpa di tempat baru.”Althon dan para kandidat meninggal

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 244

    Arnold, Aaron, dan Andy segera meningkatkan keamanan rumah mereka hingga ke level maksimal. Para penjaga berjaga di dalam dan luar rumah. Hujan masih mengguyur deras, menambah ketegangan hubungan di antara ketiga pria itu dan keluarga mereka. Pencarian pelaku masih terus dilakukan. Sayangnya, mereka belum mendapatkan informasi mengenai para pelaku dan sosok di belakangnya hingga sekarang. Arnold, Aaron, dan Andy berada di ruangan pribadi masing-masing, mengingat kejadian sore tadi. Mereka saling mencurigai satu sama lain, tetapi mereka masih belum bergerak sebelum mendapatkan bukti.Arnold, Aaron, dan Andy sama sekali tidak peduli dengan kondisi Anthony. Mereka lebih memikirkan keselamatan mereka dan keluarga mereka.Arnold termenung di sebuah ruangan, mengingat kejadian penembakkan sore tadi. Ia mengepalkan tangan erat-erat, menggebrak meja saat Alex akan memasuki ruangan.“Dasar bajingan! Siapa yang sudah memerintahkan penembak sialan itu di antara kalian berdua? Apakah kalian ber

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 243

    Sopir seketika mengalihkan kemudi ke sisi jalan ketika beberapa pohon mendadak tumbang. Sayangnya, kondisi jalan yang licin membuat sopir itu kesulitan untuk mengendalikan kendaraan.“Brengsek!” geram Andy seraya berpegangan seerat mungkin. Ia terkejut saat melihat beberapa orang berlarian ke dalam hutan. “Siapa mereka?” Suara tembakan terdengar beberapa kali. Mobil di belakang nyaris bertabrakan jika sopir tidak pandai mengendalikan kendaraan. Sopir berhasil menghindari tabrakan dengan pembatas jalan di saat sebuah tembakan mendarat di kaca depan. Mobil berputar beberapa kali hingga akhirnya berhenti di tengah jalan. Andy sontak terdorong ke depan, mengendalikan napas yang terengah-engah. Peristiwa barusan berlangsung sangat singkat, tetapi ia merasakan keterkejutan hingga beberapa detik setelahnya. Suasana yang hening kembali riuh dengan hujan lebat dan petir. “Dasar bajingan! Aku melihat beberapa orang yang muncul dan lari ke hutan! Kejar dan seret mereka ke hadapanku!” perinta

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 242

    Kondisi Anthony memburuk hingga pria itu tidak sadarkan diri. Beberapa dokter segera mengecek dan merawatnya. Alan mengamati Anthony dan para dokter di sisi ruangan. Ia mengirimkan pesan pada Arnold, Aaron, dan Andy mengenai kondisi Anthony.Arnold, Aaron, dan Andy hanya memandang ponsel mereka selama beberapa waktu. Mereka tidak menunjukkan ketakutan maupun kekhawatiran soal kondisi Anthony. Meski begitu, mereka bergegas membalas pesan. Arnold mendengkus kesal, menyimpan ponsel ke laci meja. “Aku kesal karena Alan mengganggu kesibukanku. Jika ayah meninggal, maka perlombaan ini akan gagal dan aku bisa mendapatkan Emerald Place. Aku akan menyingkirkan Aaron dan Andy setelahnya.”Arnold memeriksa beberapa dokumen, menggertakkan gigi sat mengambil ponsel. “Alan tidak membalas pesanku, padahal aku berharap mendapat kabar mengenai kondisi ayah yang semakin memburuk. Kenapa ayah sangat sulit mati?”Arnold terdiam begitu mengingat perbandingan perlakuan Anthony padanya dan Arthur selama i

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status