Setelah mengakhiri panggilan, Chelsey sangat marah. Dia seolah-olah diperlakukan sebagaimana dirinya memperlakukan orang lain. Saat mereka pergi ke tempat taruhan batu, Arden terus membentaknya. Saat itu dia tidak menganggap serius, tetapi pada dasarnya wanita adalah makhluk pendendam, terutama wanita cantik.'Siapa yang berani mengincar istriku? Aku nggak akan melepaskannya, selama belum bercerai, Elsa masih adalah wanitaku!'Arden mengangkat pergelangan tangannya untuk melihat waktu. Masih tersisa 18 menit sebelum Elsa pulang kerja, dia segera keluar dari kantor dan menaiki lift khusus untuk turun ke tempat parkir bawah tanah, lalu memasuki mobil sport Lamborghini.3 menit berlalu, hanya tersisa 15 menit. Jarak tempat ini dari Modern Media cukup jauh, jadi dia harus segera berangkat."Brum brum ...."Suara mesin Lamborghini bergema di seisi tempat parkir dan melaju ke jalanan dengan liar hingga menarik perhatian banyak pejalan kaki. Mobil-mobil di sekitar segera minggir ke samping un
Elsa melirik sekilas dan suatu amarah pun meluap dari hatinya. Dia merasa Jerry sungguh keterlaluan dan menyebalkan, bisa-bisanya datang mencarinya ke perusahaan. Kalau sampai hal ini tersebar ke seisi kota, bukankah reputasinya akan rusak?"Apa yang ingin kamu lakukan? Aku sudah menikah, kita nggak mungkin bersama. Tolong jangan membuat keributan dan mempermalukan diri sendiri."Meskipun ekspresi Elsa sangat muram, Jerry tetap berkata dengan santai, "Aku tahu kamu dipaksa menikah dengan pecundang itu, nggak apa-apa. Aku nggak keberatan kamu sudah pernah menikah, jadilah pacarku, kujamin akan membuatmu bahagia. Lihatlah mawar berbentuk hati di tanah, itu melambangkan hatiku yang membara dan aku akan mencintaimu selamanya!""Tuan Muda Jerry keren!"Terdengar suara tepuk tangan dan sorakan meriah dari sekitar. Bagaimanapun, Jerry datang dengan membawa banyak bala bantuan. Kalau dia berhasil mendapatkan Elsa, orang-orang yang datang bersamanya pasti akan mendapatkan diuntungkan.Tiba-tiba
Semuanya tahu suami Elsa adalah menantu matrilokal. Bagaimanapun, pernikahan mereka sangat viral dan Arden dicap sebagai gelandangan yang tidak memiliki rumah mau pun tabungan. Orang-orang merasa dia sangat tidak pantas memiliki Elsa."Ternyata dia orangnya, tampan juga. Sayangnya dia adalah seorang gelandangan!""Lalu ada apa dengan mobil yang dikendarainya? Bukannya harga mobil itu puluhan miliar?""Apa perlu ditanyakan? Seperti yang dikatakan Tuan Muda Jerry, itu pasti hasil pinjaman. Nggak sanggup tapi suka berlagak hebat, pria seperti ini nggak bisa diselamatkan lagi!"Semuanya mulai berkomentar, tatapan kagum di mata mereka pun berubah menjadi tatapan menghina. Mereka merasa Arden sedang berlagak hebat, pria seperti ini sangat rendahan dan tidak pantas dihargai.Jerry tidak menganggap serius kedatangan Arden. Menurutnya, Lamborghini itu pasti adalah hasil pinjaman. Lagi pula, dia tahu kondisi keuangan Arden, tidak ada yang perlu ditakuti.Dia berseru dengan angkuh, "Memangnya ken
"Beraninya menyentuh Tuan Muda Jerry! Kamu sudah bosan hidup? Aku akan menghabisimu.""Semuanya, ayo serang, habisi mereka."Enam pemuda bergegas maju dengan penuh amarah. Karena sudah terbiasa menindas orang dan ditakuti oleh sebagian besar orang, mereka menjadi tidak tahu diri. Bisa-bisanya ingin menghabisi Tyson yang merupakan mantan tentara, konyol sekali.Tentu saja, Tyson dan yang lainnya tidak akan mengasihani mereka. Dalam satu tendangan, keenam pemuda itu terkapar di tanah dan wajah mereka dipenuhi dengan memar, mungkin ibu kandung mereka pun tidak bisa mengenali mereka.Para penonton ketakutan hingga mundur ke belakang. Ketujuh pria kekar itu sangat ganas, bahkan teman-teman Jerry pun dipukuli hingga berubah bentuk. Sebenarnya siapa mereka?Namun, semuanya yakin akan satu hal. Ketujuh pria kekar itu pasti berhubungan dengan suaminya Elsa, tapi bukankah Arden hanyalah menantu matrilokal yang tidak kompeten?Semua orang kebingungan, terutama karena mobil super Lamborghini di de
"Mobil siapa ini?" tanya Elsa dengan tenang. Dia hanya berharap mobil ini bukan milik Chelsey, kalau tidak, dia akan sangat malu."Mobil seorang teman, kamu nggak kenal." Arden berbohong dengan santai. Kalau dia mengatakan bahwa mobil sport ini miliknya, Elsa bukan hanya tidak akan percaya, bahkan akan mengira dia sedang membual."Hmph ... banyak gaya, kamu meminjam mobil mewah untuk berlagak hebat di depan umum? Kalau tergores, apa kamu sanggup ganti rugi? Kelak jangan ulangi lagi, aku nggak suka dengan tindakanmu ini, rendahan sekali," kata Elsa dengan nada dingin.Meskipun dimarahi, Arden sangat gembira. Bagaimanapun, Elsa jarang berbicara dengannya dan selalu mengabaikannya. Bisa dibilang sudah ada kemajuan, hanya saja dia belum bisa menyenangkan istrinya dan harus berusaha lebih kuat!"Oke, nggak akan aku ulangi, kelak aku nggak akan melakukan hal seperti ini lagi." Sembari mengiakan, Arden jelas akan satu hal. Mulai sekarang, Lamborghini ini akan didiamkan di tempat parkir dan ti
Tak disangka, istrinya yang cantik bagaikan bidadari sama sekali tidak merasa romantis dan hanya peduli dengan harga. Arden yang merasa tertekan pun berkata dalam hati, 'Haih, intinya kamu meremehkanku!'Namun, kesempatan seperti ini sangat langka. Dia menahan kekesalannya, lalu berkata sambil tersenyum, "Kita sudah datang, abaikan soal siapa yang akan bayar, nikmati saja. Ayo minum arak."Elsa menjadi makin kesal, dia berkata dengan nada dingin, "Kamu memang nggak usah peduli dengan harga, yang penting makan saja. Ada belasan karyawan di perusahaanku yang perlu digaji, mana mungkin aku nggak khawatir? Sedangkan kamu hanya tahu makan, kamu minum sendiri, aku nggak mau minum."Setelah dimarahi oleh Elsa, Arden menggelengkan kepalanya dengan tidak berdaya dan mengabaikan Elsa. Dia mendongak untuk meneguk segelas arak, lalu mengangkat sumpit untuk mengambil sepotong tuna mentah dan mencelupkan tuna itu ke dalam kecap. Sembari mengunyah, dia pun berpikir, 'Hidup bagaikan roda berputar, pan
Hardy adalah kepala Keluarga Savero yang ditakuti oleh setiap anggota keluarga.Ucapan Harga tadi membuat Elsa cemas.Arden sama sekali tidak menganggap serius hal ini, dia menyantap teripang dengan santai.Elsa segera membayar tagihan makanan. Dia pasti mengira Arden tidak punya uang dan hanya akan mempermalukannya, jadi dia pun berkata dengan kesal, "Kamu minum arak, nggak bisa mengemudi, semua anggota keluarga sudah menunggumu di ruang rapat."Arden menyerahkan piring kepada pelayan wanita sambil berkata, "Kamu saja yang mengemudi, sekalian coba mobil sport, mana tahu kamu suka.""Lupakan saja, aku masih tahu malu, nggak suka mengendarai mobil orang lain," jawab Elsa dengan nada dingin dan ekspresi muram.Untungnya, pelayan mengatakan bahwa restoran mereka menyediakan layanan antar jemput. Jadi, keduanya menumpangi Odyssey yang disediakan oleh restoran dan bergegas menuju Savero Properti.Elsa gelisah dan tampak sangat muram.Seluruh anggota Keluarga Savero berkumpul di ruang rapat.
Singkatnya, dia ingin melemparkan semua tanggung jawab pada Arden.Amarah Arden pun meluap. Dia mendengus dingin sambil berkata, "Nggak ada yang perlu kuserahkan, aku sangat jujur dan nggak merampas sepeser pun uang Keluarga Savero, bisa-bisanya mengancamku!"Dia mengambil kursi, lalu terdiam sejenak. Setelah duduk dan menyilangkan kaki, dia pun berkata dengan nada sinis, "Biar kulihat siapa yang berani menyentuhku!"Semuanya kaget dan tidak percaya. Apa dia masih adalah pengecut yang tidak pernah bersuara saat ditindas? Terlihat jelas dia sangat berani dan tidak takut pada apa pun!Tiba-tiba, Leon melihat jam tangan di pergelangan tangan Arden. Dia seolah-olah menemukan benda penyelamat dan langsung berkata dengan lantang, "Masih berani menyangkal? Coba katakan dari mana datangnya jam tangan ini, berapa harganya?"Semuanya saling memandang dan bertanya-tanya dalam hati. Mereka curiga bahwa jam tangan yang dipakai Arden bukan barang murah. Sebagai seorang menantu matrilokal yang mengan