Beranda / Pendekar / Kembalinya Kesatria Shengcun / 54. Feng Guang Tinggal Bersama Tu Fong Hui

Share

54. Feng Guang Tinggal Bersama Tu Fong Hui

Penulis: CahyaGumilar79
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-02 22:47:03

Malam itu, jiwa dan pikiran Feng Guang benar-benar dipenuhi rasa cemas dan kekhawatiran yang begitu tinggi. Feng Guang sangat khawatir akan keselamatan Jui Shin.

Walau bagaimanapun, Jui Shin adalah orang yang sangat ia cintai, berat rasanya jika Feng Guang harus kehilangan orang yang selama ini banyak membantunya untuk bangkit dari keterpurukan.

"Semoga saja, Jui Shin dalam keadaan baik-baik saja. Aku tak ingin dia celaka," desis Feng Guang.

"Aku pun berharap demikian, kau harus bisa tenang! Nanti setelah kondisimu benar-benar pulih, kau bisa mencari keberadaan kekasihmu itu," kata Tu Fong Hui menanggapi perkataan Feng Guang. "Jui Shin bukan seorang wanita sembarangan, tidak mungkin dia dapat dicelakai dengan mudah oleh para penjahat itu," lanjut Tu Fong Hui.

"Semoga saja Jui Shin selamat dan tidak mengalami hal buruk seperti yang aku cemaskan," kata Feng Guang.

Sesaat kemudian, San Fui dan seorang pria paruh baya datang ke kediaman Tu Fong Hui untuk menghadap Feng Guang yang saat itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    55. Jui Shin Kembali ke Desa Shengcun

    Wanita paruh baya yang wajahnya masih terlihat cantik itu tersenyum lebar menanggapi pertanyaan Jui Shin. Setelah itu, ia pun menjawab, "Aku mengenal Feng Guang dari dulu sewaktu dia masih kecil. Tetapi, Feng Guang tidak mengenaliku." "Apakah Bibi ini dulunya tinggal satu desa dengan Feng Guang?" tanya Jui Shin lagi. "Benar, dulu aku tinggal di desa Shengcun dan mengenal baik ayahnya Feng Guang," jawab wanita itu. "Aku percaya bahwa suatu saat nanti, Feng Guang dapat menguasai dunia kang ouw," sambungnya sedikit menoleh ke arah Jui Shin yang sedari tadi memandanginya. Wanita paruh baya itu adalah Nui Lei, putri sulung dari seorang tetua adat desa Shengcun terdahulu. Dia lahir di desa Shengcun dan memiliki kepandaian ilmu bela diri sejak usia remaja. Nui Lei tidak mengetahui peristiwa pembantaian yang dilakukan oleh kelompok pendekar Sekte Iblis Merah terhadap para penduduk desa Shengcun. Karena jauh sebelum peristiwa itu terjadi, dirinya sudah pindah dari desa tersebut dan menetap

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-03
  • Kembalinya Kesatria Shengcun    56. Feng Guang dan Jui Shin Meninggalkan Desa Shengcun

    Jui Shin hanya mengangguk saja menanggapi perkataan Feng Guang, ia berpikir bahwa apa yang dikatakan oleh Feng Guang memang benar adanya. Jenderal Tuo Hang tidak mungkin memberi luang untuk Feng Guang bisa dengan mudah bertemu dengan Raja Hao Xiong Han. Kendati demikian, Jui Shin tetap menyarankan agar Feng Guang tetap melakukan tindakan untuk memudahkan dirinya masuk ke istana."Sebaiknya Kak Feng mencari orang yang bernama Din Fu," kata Jui Shin lirih."Din Fu itu siapa?" tanya Feng Guang meluruskan pandangannya ke wajah Jui Shin."Din Fu itu ajudan raja yang bertugas di wilayah kota Siancu. Aku yakin, dia dapat membantu Kak Feng bertemu dengan yang mulia raja, dia adalah seorang perwira dari kesatuan tentara kerajaan," jawab Jui Shin.Feng Guang mengerutkan keningnya menatap wajah Jui Shin. "Kau mendapatkan informasi ini dari siapa, Jui?" tanya Feng Guang."Aku mendapatkan informasi ini dari Hong In, dia tahu siapa saja yang dekat dengan raja dan yang berkhianat kepada raja. Selain

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-05
  • Kembalinya Kesatria Shengcun    57. Bertarung dengan Dua Pendekar Tak Dikenal

    Jui Shin merasa geram dengan sikap orang yang sudah melemparkan ranting ke arahnya. Beda dengan Feng Guang, ia hanya diam saja dan masih belum melakukan tindakan apa-apa. Sejatinya, Feng Guang sudah paham bahwa kedatangan dua orang pria itu tidak membawa niat baik. Sudah dapat dilihat dari sikap keduanya yang terkesan angkuh dan jemawa."Diam kau gadis ingusan!" bentak salah seorang dari kedua pria itu. Dua bola matanya membola tajam menatap ke arah Jui Shin.Jui Shin hanya menyunggingkan senyum saja menanggapi sikap kasar yang ditunjukkan oleh pendekar tersebut. Sedikit pun, ia tidak merasa takut terhadap pria yang memiliki wajah sangar itu."Sikapmu sungguh menyebalkan gadis ingusan!" bentak pria yang satunya lagi. "Apa kau tidak sayang dengan nyawamu?" sambungnya."Aku memang gadis ingusan. Tapi ingat, aku bukanlah seorang gadis pengecut yang takut terhadap kalian!" Dengan suara lantang Jui Shin balas membentak."Kurang ajar!" Pria itu langsung maju dua langkah hampir mendekat ke a

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-06
  • Kembalinya Kesatria Shengcun    58. Feng Guang dan Jui Shin Mencari Din Fu

    Pria itu semakin geram saja terhadap Jui Shin, sehingga dirinya langsung melancarkan serangan terhadap Jui Shin. Begitu pula dengan kawannya, langsung melakukan serangan terhadap Feng Guang, sehingga pertarungan itu pun kembali dimulai.Kedua belah pihak masih sama-sama kuat dan masih berusaha untuk saling menjatuhkan. Jual beli serangan terus berlangsung, namun pertarungan tersebut masih berjalan seimbang, karena kedua belah pihak masih sama-sama kuat.'Aku harus melakukan pertarungan jarak dekat dengan mereka, karena ini yang harus aku lakukan supaya mengetahui kelemahan mereka,' kata Feng Guang dalam hati.Setelah itu, Feng Guang memberikan isyarat kepada Jui Shin supaya maju dan lebih mendekat ke arahnya. Jui Shin paham dengan isyarat tersebut, tanpa banyak bicara lagi ia langsung merapatkan diri dengan Feng Guang."Apa yang akan kita lakukan dalam menghadapi mereka, Kak Feng?" tanya Jui Shin dengan suara pelan."Kita harus melawan mereka dari jarak dekat," jawab Feng Guang.Jui S

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-07
  • Kembalinya Kesatria Shengcun    59. Feng Guang dan Jui Shin Diawasi Orang-orang Tzu

    Keesokan harinya ...Feng Guang dan Jui Shin kembali melanjutkan pencarian. Mereka bertanya kepada setiap orang yang mereka jumpai mengenai keberadaan Din Fu, namun tak ada seorang pun di antara para penduduk kota Siancu yang mengetahui keberadaan Din Fu. Bahkan, sebagian dari mereka tidak ada yang kenal dengan orang yang bernama Din Fu."Apakah mungkin, Din Fu sudah bebas tugas?" desis Jui Shin."Kita sudah dua hari berada di kota ini, semua tempat sudah kita datangi. Tapi, tidak ada tanda-tanda Din Fu ada di kota ini," kata Feng Guang."Lantas, apakah kita akan langsung ke ibu kota?" tanya Jui Shin meluruskan pandangannya ke wajah Feng Guang.Feng Guang menarik napas dalam-dalam, lalu berpaling ke arah Jui Shin. "Sepertinya kau sudah lelah, sebaiknya kita kembali saja dulu ke penginapan. Esok pagi kita langsung ke ibu kota. Aku yakin, meskipun Din Fu sudah bebas tugas, dia pasti tinggal di ibu kota," jawab Feng Guang."Baiklah, aku ikut apa kata Kak Feng." Jui Shin menganggukkan kep

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-08
  • Kembalinya Kesatria Shengcun    60. Feng Guang Diserang Anak Buah Cian Buke

    Dengan demikian, kedua orang itu langsung meninggalkan tempat tersebut. Mereka segera menghadap Cian Buke untuk melaporkan tentang keberadaan Feng Guang dan Jui Shin yang mereka curigai sebagai mata-mata dari kelompok barat yang pro terhadap pemerintahan."Dugaanku memang benar bahwa kedua pendekar muda itu bukanlah para pengembara biasa, mereka adalah orang-orang yang datang dari barat untuk memata-matai pergerakan kita di sini," ujar Cian Buke di sela perbincangannya dengan kedua anak buahnya."Benar Tuan, kami pun yakin bahwa mereka adalah orang-orang dari suku Gurma yang selama ini selalu menghalangi langkah kita dalam memerdekakan Siancu."Setelah mendapatkan laporan dari kedua anak buahnya, maka Cian Buke langsung mengutus beberapa orang anak buahnya agar melakukan tindakan tegas terhadap Feng Guang dan Jui Shin."Tangkap dan kurung mereka! Jika mereka melakukan perlawanan, bunuh saja!" tegas Cian Buke memberikan perintah kepada anak buahnya. "Tapi ingat, lakukan tugas ini pada

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-17
  • Kembalinya Kesatria Shengcun    61. Pertarungan di Bukit Gonzi

    Dengan serta-merta, Feng Guang segera berpaling ke arah belakang. Lantas, ia pun melihat ada banyak pendekar yang sudah mengitari dirinya dengan masing-masing menjulurkan tombak dan pedang ke arahnya.Tampak pula, Jui Shin berada di antara para pendekar tersebut. Kondisi tubuhnya terbelenggu tali dan mulutnya pun disumpal kain hitam."Jui Shin," gumam Feng Guang menatap Jui Shin.Jui Shin tidak bisa bergerak, ia hanya pasrah dengan pandangan lurus ke arah Feng Guang yang sangat mengkhawatirkan keselamatannya.Feng Guang menghela napas dalam-dalam, kedua telapak tangannya mengepal kuat. Ia benar-benar emosi ketika melihat kekasihnya sudah ditangkap oleh para pendekar itu."Lepaskan dia!" bentak Feng Guang penuh kegusaran. "Kalian akan tahu akibatnya jika main-main denganku!" sambungnya penuh ancaman.Di antara orang-orang tersebut, tak ada satu pun yang menghiraukan seruan Feng Guang. Mereka justru malah mentertawakan Feng Guang secara bersamaan. Sikap mereka sangat menjengkelkan, sehi

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-23
  • Kembalinya Kesatria Shengcun    62. Tiga Pendekar Membantu Feng Guang

    Tiba-tiba saja, dari bawah bukit tampak berkelebat beberapa bayangan. Kemudian terdengar suara orang sedang berbicara, entah apa yang mereka bicarakan? Karena suaranya tidak terlalu jelas didengar oleh Feng Guang dan Jui Shin."Kau memang orang yang sedang kami buru, karena selama ini kau merupakan seorang manusia yang sangat kejam!" bentak salah seorang pria yang baru tiba, ia berdiri angkuh di hadapan Feng Guang dan Jui Shin.Mereka yang baru datang itu adalah orang-orang dari kelompok pendekar samurai yang memiliki hubungan erat dengan beberapa sekte di bawah naungan Cian Buke.Mereka geram terhadap Feng Guang, karena tindakan yang sudah dilakukan oleh Feng Guang yang sudah banyak sekali memakan korban dari pihak kelompok pendekar samurai yang tersebar di beberapa sekte yang ada di bawah naungan Cian Buke. "Aku tidak pernah bertindak kejam melampaui aturan yang berlaku di dunia kang ouw. Terkecuali, dari pihak kalian sendiri yang memulainya. Itu di luar keinginanku," jawab Feng Gu

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-29

Bab terbaru

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    104. Feng Guang Kembali ke Desa Shengcun (Bab Terakhir)

    Para pendekar itu kembali mengerahkan kekuatan mereka dan kembali melakukan serangan secara brutal terhadap Feng Guang. Namun, Feng Guang dengan gerakan yang sangat cepat langsung menangkis setiap serangan yang dilancarkan oleh lawan-lawannya.Setelah dapat menghindari setiap serangan yang mengancam dirinya, Feng Guang langsung membalasnya dengan serangan yang lebih ganas dari serangan lawan-lawannya.Demikianlah, pertarungan itu pun terus berlanjut dan menjadi semakin sengit saja. Dari kedua belah pihak terus melakukan serangan-serangan yang sangat berbahaya. Terlebih lagi, serangan-serangan yang dilakukan oleh Yao Ming dan para pendekar lainnya. Mereka benar-benar berambisi untuk membinasakan Feng Guang pada saat itu juga.Mereka menutup mata dan telinga, seolah tak peduli dengan penjelasan Feng Guang. Para pendekar itu yakin bahwa Feng Guang adalah pelaku utama yang sudah membantai para pendekar Sekte Tian Cu."Tak ada pilihan lagi, selain melumpuhkan mereka satu persatu untuk meny

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    103. Feng Guang Dikeroyok Para Pendekar Tangguh

    Namun, dua orang pendekar berjubah hijau itu tidak mengindahkan pertanyaan Feng Guang. Mereka hanya tertawa dan terus melakukan serangan terhadap Feng Guang."Kurang ajar!" geram Feng Guang langsung melakukan perlawanan sengit.Saat dirinya terdesak, Feng Guang menghentakkan kakinya, kemudian meluncur ke udara. Saat dalam posisi mengambang di udara, maka Feng Guang segera mengerahkan jurus tenaga dalamnya."Sebenarnya aku tidak tega jika harus melukai kalian. Tetapi, anggap saja ini adalah sebuah pelajaran yang harus kalian terima," kata Feng Guang masih dalam posisi terbang di atas para pendekar itu.Tanpa terduga, gelombang panas tiba-tiba muncul dari kedua telapak tangan Feng Guang. Kemudian gelombang panas itu meluncur ke arah dua pendekar berjubah hijau itu, serangan yang sangat dahsyat dan sulit dihindari, sehingga dua orang pendekar itu langsung jatuh bergelimpangan. Mereka benar-benar terkejut dan tak dapat mengantisipasi serangan tersebut.qFeng Guang hanya tersenyum dan lang

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    102. Pertrungan di Gurun Pasir Tio Sun wa

    Yao Ming tertawa dingin, lalu menjawab, "Kau memang pandai berbohong, sehingga rakyat negri ini sangat percaya dengan kebohonganmu, karena mereka bodoh. Sebenarnya kau adalah penjahat yang berlindung di bawah kekuasaan Raja Hao Xiong Han yang dianggap sebagai pahlawan karena sudah berhasil merebut kembali pemerintah kerajaan Tionggon dari tangan Perdana Menteri Tuo Hang. Tapi di mata kami, kau tetap seorang penjahat. Kami tahu kebusukanmu!""Kau telah menuduhku melakukan perbuatan yang tidak pernah aku lakukan!" Feng Guang membentak dengan penuh kegusaran. "Seharusnya kau percaya bahwa aku ini tidak pernah terlibat dalam kasus kematian para pendekar Sekte Tian Cu. Ini fitnah dan aku tidak terima atas tuduhan ini!"Yao Ming dan kedua anak buahnya tertawa lepas mendengar perkataan Feng Guang. Mereka sama sekali tidak percaya dengan apa yang Feng Guang katakan."Jangan berkelit lagi, Feng Guang. Percuma saja, kami memiliki bukti yang kuat!" kata Yao Ming. "Malam ini kau harus mempertangg

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    101. Feng Guang Dituduh Telah Melakukan Pembantaian

    Setelah berada di luar penginapan, Feng Guang tampak terkejut sekali ketika melihat sebuah tulisan di dinding luar kamar tempatnya menginap. Tulisan tersebut merupakan sebuah tantangan dari seseorang yang tak dikenal yang meminta Feng Guang agar datang ke sebuah tempat."Gurun pasir Tio Sun," gumam Feng Guang setelah membaca tulisan tersebut.Entah siapa orang yang sudah menulis pesan tersebut, karena dalam tulisan itu tidak tertulis nama sang penulisnya.Feng Guang tampak bingung sekali. Ia menarik napas dalam-dalam, lalu berkata lagi, "Bagaimana mungkin ada seorang pendekar yang menantangku untuk bertarung, padahal tak ada orang yang mengetahui kalau aku menginap di sini. Bahkan para biksu yang baru melakukan pertemuan denganku tidak ada satu pun yang tahu?"Feng Guang termenung sejenak, memikirkan langkah selanjutnya. Apakah ia harus menerima tantangan tersebut atau mengabaikannya?Setelah itu, Feng Guang langsung bersiap untuk berangkat ke gurun pasir Tio Sun. Ia tampak penasaran

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    100. Era Baru

    Dengan demikian, Feng Guang sudah mulai kehilangan kesabaran dan langsung mengerahkan jurus andalannya.Perdana Menteri Tuo Hang, saat itu masih dapat melakukan perlawanan meskipun dirinya sudah mengalami luka yang sangat parah. Namun, perlawanannya tidak berarti apa-apa, karena Feng Guang lebih unggul segalanya.Hanya dengan dua kali sabetan pedangnya, Feng Guang sukses menjatuhkan pria bertubuh kekar itu, sehingga Perdana Menteri Tuo Hang tewas dengan luka yang sangat parah di bagian leher dan perutnya.Sementara itu, pasukan Hu Yui Se sudah sepenuhnya menguasai pertempuran. Bahkan mereka sudah berhasil menangkap para prajurit kerajaan dan menewaskan Panglima Hui Su sebagai orang nomor satu di angkatan perang pasukan kerajaan Tionggon yang diperintah oleh Perdana Menteri Tuo Hang.Berkat keyakinan dan kegigihan para prajurit Hu Yui Se, akhirnya mereka mampu merebut istana yang sudah lama dikuasai oleh pasukan kerajaan yang pro terhadap Perdana Menteri Tuo Hang."Ini adalah sebuah ke

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    99. Pertrungan Feng Guang dengan Perdana Menteri Tuo Hang

    Dengan demikian, pertempuran besar pun kembali terjadi. Pasukan kerajaan melakukan perlawanan sengit atas serangan yang dilancarkan oleh pasukan Hu Yui Se."Jangan biarkan mereka masuk. Kalian harus bisa mempertahankan istana ini!" seru Panglima Hui Su.Feng Guang dengan gagahnya memacu derap langkah kudanya langsung masuk ke halaman istana disusul oleh Dui Mui dan Hok Shin. Dengan senjata masing-masing, mereka langsung menebas leher semua prajurit kerajaan yang coba-coba melakukan perlawanan.Saat demikian gentingnya, Perdana Menteri Tuo Hang pun sudah bersiaga penuh. Ia bersama para pengawalnya langsung menghunus pedang masing-masing demi mempertahankan diri.Beberapa saat kemudian, beberapa orang dari pasukan Hu Yui Se berhasil menerobos pertahanan pasukan kerajaan. Mereka berhasil memasuki istana, kemudian langsung mengepung Perdana Menteri Tuo Hang dan para pengawalnya."Menyerahlah, Perdana Menteri!" seru Dui Mui."Bedebah!" geram Perdana Menteri Tuo Hang. Kemudian memberikan pe

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    98. Menyerang Istana

    Lie Huang dan semua yang ada di tempat itu mengangguk dan menjura serempak, sebagai bentuk hormat mereka terhadap Feng Guang selaku pemimpin tertinggi pasukan Hu Yui Se.Beberapa saat kemudian, tiga orang agen pengintai yang ditugaskan oleh Feng Guang sudah kembali menghadapnya. Tiga orang agen pengintai itu adalah para prajurit khusus. Mereka melaporkan tentang kondisi istana dan juga peta kekuatan lawan yang akan digempur oleh pasukan Hu Yui Se. Semua berdasarkan hasil penyelidikan yang mereka lakukan."Apakah ada tanda-tanda bahwa pasukan kerajaan mendapatkan bantuan dari pihak asing atau tidak?" tanya Feng Guang meluruskan pandangannya ke arah tiga prajurit mata-mata yang baru saja kembali."Sepertinya tidak, Panglima. Semua jalur yang menuju ke istana sudah diblokade oleh pasukan kita. Jadi, tidak mungkin ada pihak asing yang berani memasuki wilayah ibu kota," jawab salah seorang dari ketiga prajurit itu.Feng Guang tersenyum lebar, lalu bertanya lagi, "Apakah saat ini mereka sud

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    97. Pasukan Kerajaan Semakin Terdesak

    Tan Miau dan para prajurit Hu Yui Se tampak semringah mendengar perkataan Caw Kyu. Pasalnya, dengan gabungnya Caw Kyu dan kawan-kawannya, tentu akan menjadi kabar baik dan menggembirakan bagi seluruh rakyat kerajaan Tionggon."Kami sangat senang sekali mendengarnya," kata Tan Miau tersenyum lebar. "Semoga pasukan Hu Yui Se akan menjadi semakin kuat dengan kehadiran kalian," sambungnya dengan raut wajah semringah.Selanjutnya, Tan Miau langsung menyerahkan Caw Kyu dan kawan-kawannya kepada ketua regu induk pasukan Hu Yui Se yang bertugas di sepanjang perbatasan kota Yuanzi Timur. Setelah itu, Tan Miau kembali masuk ke tendanya untuk beristirahat sejenak, karena malam sudah semakin larut dan hampir mendekati pagi."Malam ini kalian istirahat saja dulu, besok barulah kalian boleh bergabung dengan para prajurit lainnya," kata salah seorang prajurit yang menjadi ketua regu induk pasukan Hu Yui Se.Caw Kyu dan kawan-kawannya menjura hormat dengan membungkukkan badan ke arah prajurit tersebu

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    96. Seratus Prajurit Kerajaan Menyerahkan Diri

    Semua prajurit yang ada di tempat tersebut saling berpandangan, mereka sependapat dengan prajurit senior yang merupakan ketua regu di dalam kubu pasukan kerajaan. Dia adalah Caw Kyu—orang kepercayaan Panglima Hui Su. Bagaimana yang telah Caw Kyu sampaikan bahwa solusi dan jalan keluar terbaik adalah kabur dari istana. "Melarikan diri memang jalan terbaik yang harus kita lakukan, agar kita semua selamat dari serangan pasukan Hu Yui Se," desis salah seorang prajurit. "Jujur saja, aku sudah lelah berada di di istana ini," sambungnya."Apa yang kau katakan memang benar, aku pun sependapat denganmu," sahut prajurit lainnya.Semua prajurit yang ada di tempat tersebut, kini mulai berani mengungkapkan perasaan yang selama ini mereka alami. Para prajurit itu sudah tak mau lagi terlibat perang melawan pasukan Hu Yui Se.Selain takut terhadap lawan yang mereka hadapi, para prajurit itu pun berpikir bahwa perang tersebut sama dengan melawan saudara mereka sendiri. Karena di dalam kubu pasukan Hu

DMCA.com Protection Status