Beranda / Pendekar / Kembalinya Kesatria Shengcun / 62. Tiga Pendekar Membantu Feng Guang

Share

62. Tiga Pendekar Membantu Feng Guang

Penulis: CahyaGumilar79
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-29 09:01:01

Tiba-tiba saja, dari bawah bukit tampak berkelebat beberapa bayangan. Kemudian terdengar suara orang sedang berbicara, entah apa yang mereka bicarakan? Karena suaranya tidak terlalu jelas didengar oleh Feng Guang dan Jui Shin.

"Kau memang orang yang sedang kami buru, karena selama ini kau merupakan seorang manusia yang sangat kejam!" bentak salah seorang pria yang baru tiba, ia berdiri angkuh di hadapan Feng Guang dan Jui Shin.

Mereka yang baru datang itu adalah orang-orang dari kelompok pendekar samurai yang memiliki hubungan erat dengan beberapa sekte di bawah naungan Cian Buke.

Mereka geram terhadap Feng Guang, karena tindakan yang sudah dilakukan oleh Feng Guang yang sudah banyak sekali memakan korban dari pihak kelompok pendekar samurai yang tersebar di beberapa sekte yang ada di bawah naungan Cian Buke.

"Aku tidak pernah bertindak kejam melampaui aturan yang berlaku di dunia kang ouw. Terkecuali, dari pihak kalian sendiri yang memulainya. Itu di luar keinginanku," jawab Feng Gu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    63. Pertarungan Dua Pendekar Sakti

    Feng Guang sudah paham bahwa ada niat terselubung yang sudah direncanakan oleh wanita tersebut terhadap dirinya. Selain itu, Feng Guang pun mulai berhati-hati untuk tidak melakukan kecerobohan atas tipu daya yang akan dilakukan oleh pendekar wanita dan kedua kawannya.Sejatinya, mereka sama dengan para pendekar Siancu dan juga para pendekar samurai—menginginkan sesuatu yang berharga dari Feng Guang."Apakah kau sama dengan mereka?" tanya Feng Guang mengerutkan keningnya menatap wajah pendekar wanita yang ada di hadapannya."Tidak! Aku tidak seperti mereka, aku hanya ingin mengukur kemampuan yang kau miliki. Apakah kau setingkat dengan kami atau tidak?"Namun, ketika ia berkata seperti itu, dirinya merasa bahwa apa yang ia katakan tersebut kurang tepat, dan bukan pada tempatnya, sehingga ia pun tidak melanjutkan perkataannya.'Aku sudah salah mengucap kata-kata, aku harap pemuda ini tidak mencurigaiku,' batinnya.Saat itu, para pendekar samurai dan dua orang pendekar Siancu sudah mulai

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-30
  • Kembalinya Kesatria Shengcun    64. Kehebatan Cuin Fui dan Kedua Kawannya

    Cuin Fui dan kedua kawannya tertawa lepas melihat pria bertubuh kekar itu sudah mengalami luka. Meskipun pada kenyataannya, Cuin Fui juga mengalami luka yang sama akibat benturan jurus tenaga dalamnya dengan jurus tenaga dalam Lua Hui.Melihat pemandangan seperti itu, tentu Lua Hui dan kawan-kawannya merasa geram, sehingga mereka pun sudah bersiap hendak melakukan serangan lagi terhadap Cuin Fui dan kedua kawannya secara serempak."Pertarungan mereka akan semakin seru saja, sebaiknya kita tetap di sini. Aku ingin melihat, siapa di antara mereka yang akan menjadi pemenangnya," ujar Feng Guang."Baik, Kak Feng." Jui Shin menyahut sambil menganggukkan kepalanya.Pada saat itu, dari kedua belah pihak sudah saling bersiap untuk melakukan serangan. Sepertinya mereka akan bertarung secara sungguh-sungguh demi meraih kemenangan, hingga pertempuran itu pun diprediksi akan berlangsung sengit.Jika saja Feng Guang melakukan tindakan, ada kemungkinan mereka akan menghentikan pertempuran tersebut.

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-05
  • Kembalinya Kesatria Shengcun    65. Pertempuran di Desa Shengcun

    Cuin Fui tampak geram sekali mendengar perkataan Feng Guang. Dengan demikian, ia langsung menyeru kepada dua orang kawannya untuk melakukan tindakan tegas terhadap Feng Guang dan juga Jui Shin."Tak ada pilihan lain selain melenyapkan mereka dan merebut mustika naga itu!" seru Cuin Fui.Kedua kawannya hanya mengangguk dan langsung melakukan serangan terhadap Feng Guang dan Jui Shin. Mereka menyerang dari dua sisi yang berbeda dengan menggunakan pedang masing-masing. Begitu juga dengan Feng Guang dan Jui Shin, keduanya pun melakukan perlawanan sengit dengan senjata andalan mereka.Feng Guang berhadapan dengan Cuin Fui dan satu orang kawannya. Sementara pendekar yang satunya lagi bertarung melawan Jui Shin.Meskipun Cuin Fui dan kedua kawannya memilik kepandaian yang luar biasa. Namun, mereka tak bisa melakukan perlawanan yang berarti ketika berhadapan dengan Feng Guang dan Jui Shin. Hanya dalam waktu singkat saja, mereka harus tumbang di tangan Feng Guang dan Jui Shin."Tidak sesuai de

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-21
  • Kembalinya Kesatria Shengcun    66. Para Pendekar Sakti Mengadu Kekuatan

    Dengan demikian, Lu Hu Fu dan Sao Mung kembali melancarkan serangan terhadap Zhio Zyu dan anak buahnya.Serangan tersebut tentu sangat membahayakan jiwa Zhio Zyu dan anak buahnya. Meskipun jumlah mereka lebih unggul, namun mereka sedikit kewalahan menghadapi serangan Lu Hu Fu dan Sao Mung.Akan tetapi, meski sehebat apa pun kekuatan yang ada pada Lu Hu Fu dan Sao Mung, akhirnya mereka dapat dikalahkan juga oleh Zhio Zyu dan anak buahnya. Sehingga dalam tempo singkat, kelompok pendekar Pulau Tiax dapat membungkam kesombongan Lu Hu Fu dan Sao Mung.Meski sudah kalah, Lu Hu Fu dan Sao Mung tidak menyerah begitu saja. Mereka kembali bangkit. "Kita harus mengalahkan mereka, apa pun yang terjadi!" desis Lu Hu Fu.Sao Mung hanya mengangguk dan kembali berkonsentrasi untuk mengembalikan kekuatan dalam tubuhnya. Setelah itu, ia bersama Lu Hu Fu kembali bersiap untuk melakukan serangan balasan terhadap para pendekar Pulau Tiax.Saat serangan kembali dilancarkan oleh Lu Hu Fu dan Sao Mung, maka p

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-01
  • Kembalinya Kesatria Shengcun    67. Feng Guang dan Jui Shin Kembali ke Desa Shengcun

    Setelah berkata demikian, pria tersebut kembali melesat cepat dan berlalu dari tempat tersebut. Kedatangannya benar-benar berpengaruh, Zhio Zyu dan anak buahnya langsung mengubah niat mereka. Tentu, hal tersebut sangat membingungkan Lei Cuan dan semua pendekar Sekte Hu Yui Se yang menyaksikan detik-detik pertempuran para pendekar itu.Zhio Zyu segera memerintahkan anak buahnya agar mundur dan menghentikan pertempuran. Mereka beranggapan bahwa perintah orang yang disebut ketua itu adalah perintah yang harus ditaati dan tak boleh mereka abaikan."Urusan kita belum selesai, suatu saat nanti kalian pasti akan kembali bertarung dengan kami," kata Zhio Zyu mengarah kepada Lu Hu Fu dan Sao Mung. Kemudian, ia berpaling ke arah Lei Cuan, lantas berkata, "Kalian hari ini sangat beruntung. Tapi ingat, kami pasti akan kembali ke tempat ini!"Setelah itu, Zhio Zyu dan semua pendekar Pulau Tiax secara serentak meninggalkan tempat tersebut.Hanya Lu Hu Fu dan Sao Mung yang masih bertahan di tempat i

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-02
  • Kembalinya Kesatria Shengcun    68. Feng Guang Berangkat ke Ibu Kota

    Feng Guang mengangguk pelan sambil tersenyum lebar memandang wajah Lu Fau Hu yang sudah hampir dua tahun bersahabat baik dengannya. Kemudian meraih sesuatu dari saku jubahnya."Aku percayakan mustika naga ini kepadamu. Kau harus bisa menjaganya, jangan sampai benda pusaka ini jatuh ke tangan orang-orang jahat!"Feng Guang langsung menyerahkan benda pusaka yang selama ini menjadi tameng ketika dirinya terdesak oleh musuh-musuh yang berusaha mencelakainya.Feng Guang sengaja menyerahkan mustika naga kepada Lu Fau Hu karena dirinya merasa sudah tidak memerlukan lagi benda pusaka itu."Gunakan benda pusaka ini untuk melindungi dirimu dan semua pendekar yang ada di sini, aku yakin kau sangat memerlukan mustika naga ini," imbuh Feng Guang.Dengan senang hati, Lu Fau Hu langsung menerima benda pusaka yang saat ini menjadi incaran para pendekar dari seluruh penjuru wilayah kerajaan Tionggon. Bahkan, benda pusaka tersebut kini sudah menjadi ajang pertumpahan darah di antara para pendekar di ka

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-03
  • Kembalinya Kesatria Shengcun    69. Bertemu dengan Para Pendekar Tak Dikenal

    Saat tiba di perbatasan ibu kota kerajaan Tionggon. Tiba-tiba saja, Feng Guang dikejar beberapa orang pendekar, mereka adalah para pendekar yang selama ini sudah mengenal baik Feng Guang. Akan tetapi, Feng Guang tidak mengenali mereka.Mereka langsung mengejar Feng Guang saat mereka melihat Feng Guang melintas di sebuah desa yang ada di perbatasan ibu kota. Kebetulan pada saat itu mereka tengah beristirahat di desa tesebut.Sejatinya para pendekar itu tidak memiliki persoalan apa-apa dengan Feng Guang, entah apa tujuan mereka melakukan pengejaran dan langsung menghentikan perjalanan Feng Guang?"Berhentilah, Anak muda!" seru salah seorang dari kelompok pendekar itu dengan menunggangi kudanya dan langsung menyalip kuda yang ditunggangi oleh Feng Guang.Demikian pula dengan beberapa orang anak buahnya, mereka langsung menyalip mengikuti langkah kuda yang ditunggangi oleh pemimpin mereka.Dengan demikian, Feng Guang pun segera menghentikan laju kudanya. 'Siapa mereka?' kata Feng Guang da

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-05
  • Kembalinya Kesatria Shengcun    70. Bertemu dengan Huang Zhong

    Feng Guang mengerutkan kening, dua bola matanya terus memandangi wajah pria senja yang ada di hadapannya. Feng Guang sangat berhati-hati sekali dalam menghadapi orang tua yang tiba-tiba menghadangnya."Kau benar, aku memang sedang menjadi buruan para pendekar Siancu dan para pendekar Pulau Tiax. Tapi, mohon maaf, aku bukanlah murid Lui Shan," jawab Feng Guang tidak mau mengaku jika dirinya adalah murid Lui Shan.Apa yang dikatakan oleh Feng Guang merupakan sebuah pesan dari Lui Shan, bahwasannya tidak ada satu orang pun di kalangan para pendekar yang ada di negri Tionggon yang boleh mengetahui kalau dirinya adalah murid Lui Shan. Terkecuali mereka adalah orang-orang kepercayaan Feng Guang.Selain itu, Feng Guang pun tidak memiliki kepentingan apa-apa dengan orang tua tersebut. Feng Guang tidak mengenalinya, sehingga dirinya harus bersikap waspada terhadap pria senja yang ada di hadapannya."Aku tidak yakin dengan jawaban yang kau berikan. Sejatinya kau ini adalah murid Lui Shan, sebaik

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-11

Bab terbaru

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    104. Feng Guang Kembali ke Desa Shengcun (Bab Terakhir)

    Para pendekar itu kembali mengerahkan kekuatan mereka dan kembali melakukan serangan secara brutal terhadap Feng Guang. Namun, Feng Guang dengan gerakan yang sangat cepat langsung menangkis setiap serangan yang dilancarkan oleh lawan-lawannya.Setelah dapat menghindari setiap serangan yang mengancam dirinya, Feng Guang langsung membalasnya dengan serangan yang lebih ganas dari serangan lawan-lawannya.Demikianlah, pertarungan itu pun terus berlanjut dan menjadi semakin sengit saja. Dari kedua belah pihak terus melakukan serangan-serangan yang sangat berbahaya. Terlebih lagi, serangan-serangan yang dilakukan oleh Yao Ming dan para pendekar lainnya. Mereka benar-benar berambisi untuk membinasakan Feng Guang pada saat itu juga.Mereka menutup mata dan telinga, seolah tak peduli dengan penjelasan Feng Guang. Para pendekar itu yakin bahwa Feng Guang adalah pelaku utama yang sudah membantai para pendekar Sekte Tian Cu."Tak ada pilihan lagi, selain melumpuhkan mereka satu persatu untuk meny

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    103. Feng Guang Dikeroyok Para Pendekar Tangguh

    Namun, dua orang pendekar berjubah hijau itu tidak mengindahkan pertanyaan Feng Guang. Mereka hanya tertawa dan terus melakukan serangan terhadap Feng Guang."Kurang ajar!" geram Feng Guang langsung melakukan perlawanan sengit.Saat dirinya terdesak, Feng Guang menghentakkan kakinya, kemudian meluncur ke udara. Saat dalam posisi mengambang di udara, maka Feng Guang segera mengerahkan jurus tenaga dalamnya."Sebenarnya aku tidak tega jika harus melukai kalian. Tetapi, anggap saja ini adalah sebuah pelajaran yang harus kalian terima," kata Feng Guang masih dalam posisi terbang di atas para pendekar itu.Tanpa terduga, gelombang panas tiba-tiba muncul dari kedua telapak tangan Feng Guang. Kemudian gelombang panas itu meluncur ke arah dua pendekar berjubah hijau itu, serangan yang sangat dahsyat dan sulit dihindari, sehingga dua orang pendekar itu langsung jatuh bergelimpangan. Mereka benar-benar terkejut dan tak dapat mengantisipasi serangan tersebut.qFeng Guang hanya tersenyum dan lang

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    102. Pertrungan di Gurun Pasir Tio Sun wa

    Yao Ming tertawa dingin, lalu menjawab, "Kau memang pandai berbohong, sehingga rakyat negri ini sangat percaya dengan kebohonganmu, karena mereka bodoh. Sebenarnya kau adalah penjahat yang berlindung di bawah kekuasaan Raja Hao Xiong Han yang dianggap sebagai pahlawan karena sudah berhasil merebut kembali pemerintah kerajaan Tionggon dari tangan Perdana Menteri Tuo Hang. Tapi di mata kami, kau tetap seorang penjahat. Kami tahu kebusukanmu!""Kau telah menuduhku melakukan perbuatan yang tidak pernah aku lakukan!" Feng Guang membentak dengan penuh kegusaran. "Seharusnya kau percaya bahwa aku ini tidak pernah terlibat dalam kasus kematian para pendekar Sekte Tian Cu. Ini fitnah dan aku tidak terima atas tuduhan ini!"Yao Ming dan kedua anak buahnya tertawa lepas mendengar perkataan Feng Guang. Mereka sama sekali tidak percaya dengan apa yang Feng Guang katakan."Jangan berkelit lagi, Feng Guang. Percuma saja, kami memiliki bukti yang kuat!" kata Yao Ming. "Malam ini kau harus mempertangg

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    101. Feng Guang Dituduh Telah Melakukan Pembantaian

    Setelah berada di luar penginapan, Feng Guang tampak terkejut sekali ketika melihat sebuah tulisan di dinding luar kamar tempatnya menginap. Tulisan tersebut merupakan sebuah tantangan dari seseorang yang tak dikenal yang meminta Feng Guang agar datang ke sebuah tempat."Gurun pasir Tio Sun," gumam Feng Guang setelah membaca tulisan tersebut.Entah siapa orang yang sudah menulis pesan tersebut, karena dalam tulisan itu tidak tertulis nama sang penulisnya.Feng Guang tampak bingung sekali. Ia menarik napas dalam-dalam, lalu berkata lagi, "Bagaimana mungkin ada seorang pendekar yang menantangku untuk bertarung, padahal tak ada orang yang mengetahui kalau aku menginap di sini. Bahkan para biksu yang baru melakukan pertemuan denganku tidak ada satu pun yang tahu?"Feng Guang termenung sejenak, memikirkan langkah selanjutnya. Apakah ia harus menerima tantangan tersebut atau mengabaikannya?Setelah itu, Feng Guang langsung bersiap untuk berangkat ke gurun pasir Tio Sun. Ia tampak penasaran

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    100. Era Baru

    Dengan demikian, Feng Guang sudah mulai kehilangan kesabaran dan langsung mengerahkan jurus andalannya.Perdana Menteri Tuo Hang, saat itu masih dapat melakukan perlawanan meskipun dirinya sudah mengalami luka yang sangat parah. Namun, perlawanannya tidak berarti apa-apa, karena Feng Guang lebih unggul segalanya.Hanya dengan dua kali sabetan pedangnya, Feng Guang sukses menjatuhkan pria bertubuh kekar itu, sehingga Perdana Menteri Tuo Hang tewas dengan luka yang sangat parah di bagian leher dan perutnya.Sementara itu, pasukan Hu Yui Se sudah sepenuhnya menguasai pertempuran. Bahkan mereka sudah berhasil menangkap para prajurit kerajaan dan menewaskan Panglima Hui Su sebagai orang nomor satu di angkatan perang pasukan kerajaan Tionggon yang diperintah oleh Perdana Menteri Tuo Hang.Berkat keyakinan dan kegigihan para prajurit Hu Yui Se, akhirnya mereka mampu merebut istana yang sudah lama dikuasai oleh pasukan kerajaan yang pro terhadap Perdana Menteri Tuo Hang."Ini adalah sebuah ke

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    99. Pertrungan Feng Guang dengan Perdana Menteri Tuo Hang

    Dengan demikian, pertempuran besar pun kembali terjadi. Pasukan kerajaan melakukan perlawanan sengit atas serangan yang dilancarkan oleh pasukan Hu Yui Se."Jangan biarkan mereka masuk. Kalian harus bisa mempertahankan istana ini!" seru Panglima Hui Su.Feng Guang dengan gagahnya memacu derap langkah kudanya langsung masuk ke halaman istana disusul oleh Dui Mui dan Hok Shin. Dengan senjata masing-masing, mereka langsung menebas leher semua prajurit kerajaan yang coba-coba melakukan perlawanan.Saat demikian gentingnya, Perdana Menteri Tuo Hang pun sudah bersiaga penuh. Ia bersama para pengawalnya langsung menghunus pedang masing-masing demi mempertahankan diri.Beberapa saat kemudian, beberapa orang dari pasukan Hu Yui Se berhasil menerobos pertahanan pasukan kerajaan. Mereka berhasil memasuki istana, kemudian langsung mengepung Perdana Menteri Tuo Hang dan para pengawalnya."Menyerahlah, Perdana Menteri!" seru Dui Mui."Bedebah!" geram Perdana Menteri Tuo Hang. Kemudian memberikan pe

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    98. Menyerang Istana

    Lie Huang dan semua yang ada di tempat itu mengangguk dan menjura serempak, sebagai bentuk hormat mereka terhadap Feng Guang selaku pemimpin tertinggi pasukan Hu Yui Se.Beberapa saat kemudian, tiga orang agen pengintai yang ditugaskan oleh Feng Guang sudah kembali menghadapnya. Tiga orang agen pengintai itu adalah para prajurit khusus. Mereka melaporkan tentang kondisi istana dan juga peta kekuatan lawan yang akan digempur oleh pasukan Hu Yui Se. Semua berdasarkan hasil penyelidikan yang mereka lakukan."Apakah ada tanda-tanda bahwa pasukan kerajaan mendapatkan bantuan dari pihak asing atau tidak?" tanya Feng Guang meluruskan pandangannya ke arah tiga prajurit mata-mata yang baru saja kembali."Sepertinya tidak, Panglima. Semua jalur yang menuju ke istana sudah diblokade oleh pasukan kita. Jadi, tidak mungkin ada pihak asing yang berani memasuki wilayah ibu kota," jawab salah seorang dari ketiga prajurit itu.Feng Guang tersenyum lebar, lalu bertanya lagi, "Apakah saat ini mereka sud

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    97. Pasukan Kerajaan Semakin Terdesak

    Tan Miau dan para prajurit Hu Yui Se tampak semringah mendengar perkataan Caw Kyu. Pasalnya, dengan gabungnya Caw Kyu dan kawan-kawannya, tentu akan menjadi kabar baik dan menggembirakan bagi seluruh rakyat kerajaan Tionggon."Kami sangat senang sekali mendengarnya," kata Tan Miau tersenyum lebar. "Semoga pasukan Hu Yui Se akan menjadi semakin kuat dengan kehadiran kalian," sambungnya dengan raut wajah semringah.Selanjutnya, Tan Miau langsung menyerahkan Caw Kyu dan kawan-kawannya kepada ketua regu induk pasukan Hu Yui Se yang bertugas di sepanjang perbatasan kota Yuanzi Timur. Setelah itu, Tan Miau kembali masuk ke tendanya untuk beristirahat sejenak, karena malam sudah semakin larut dan hampir mendekati pagi."Malam ini kalian istirahat saja dulu, besok barulah kalian boleh bergabung dengan para prajurit lainnya," kata salah seorang prajurit yang menjadi ketua regu induk pasukan Hu Yui Se.Caw Kyu dan kawan-kawannya menjura hormat dengan membungkukkan badan ke arah prajurit tersebu

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    96. Seratus Prajurit Kerajaan Menyerahkan Diri

    Semua prajurit yang ada di tempat tersebut saling berpandangan, mereka sependapat dengan prajurit senior yang merupakan ketua regu di dalam kubu pasukan kerajaan. Dia adalah Caw Kyu—orang kepercayaan Panglima Hui Su. Bagaimana yang telah Caw Kyu sampaikan bahwa solusi dan jalan keluar terbaik adalah kabur dari istana. "Melarikan diri memang jalan terbaik yang harus kita lakukan, agar kita semua selamat dari serangan pasukan Hu Yui Se," desis salah seorang prajurit. "Jujur saja, aku sudah lelah berada di di istana ini," sambungnya."Apa yang kau katakan memang benar, aku pun sependapat denganmu," sahut prajurit lainnya.Semua prajurit yang ada di tempat tersebut, kini mulai berani mengungkapkan perasaan yang selama ini mereka alami. Para prajurit itu sudah tak mau lagi terlibat perang melawan pasukan Hu Yui Se.Selain takut terhadap lawan yang mereka hadapi, para prajurit itu pun berpikir bahwa perang tersebut sama dengan melawan saudara mereka sendiri. Karena di dalam kubu pasukan Hu

DMCA.com Protection Status