Share

Perawat gadungan?

Dengan raut wajah panik, Martha segera bangkit dari posisinya dan berjalan menuju ke kamar sang Ayah. Di luar kamar sudah berkerumun beberapa pekerja Martha, mereka tampak meneteskan air mata melihat kondisi ayah Martha.

Dengan sisa tenaga dan kondisi perut yang semakin besar, Martha bergerak memecah kerumunan. Ia menutup mulutnya dengan raut wajah yang tak bisa digambarkan lagi. “Ayah,” lirih Martha seraya berjalan gontai menuju ranjang ayahnya.

“Panggilkan dokter‼ Cepat panggil dokter‼” bentak Martha pada pelayannya yang berdiri di ambang pintu kamar.

Dengan langkah terburu-buru, salah seorang pelayan bergegas menuju ke telepon rumah dan menghubungi dokter pribadi keluarga Martha. Tak sampai 15 menit, seorang pria dengan jas putih dan tas dokternya berjalan masuk ke dalam kamar. “Biar saya periksa terlebih dahulu.”

Martha menunggu di belakang dokter itu, ia berus

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status