Share

Penerus Bhuvi?

Penulis: MeilyyanaM
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-23 15:00:18

“Aku sudah katakan, aku bukan wanita biasa!” ujar Glara berbisik di telinga Damian setelah itu ia tersenyum sinis dan menggenggam kembali tangan Gama, ia berjalan meninggalkan Damian yang masih termenung di tempat.

Damian menatap kepergian Glara dan Bhuvi yang berjalan beriringan bak sebuah keluarga harmonis. Entah kenapa, hari ini Glara terlihat begitu cantik di matanya, padahal selama ini ia tak pernah sedikit pun melihat kecantikan Glara. Karena tak mau membuat malu diri sendiri, Damian pun mengalah dan duduk di meja yang tak jauh dari meja Glara.

Acara pun berlangsung sangat meriah, beberapa kategori award sudah dibacakan dan tibalah pada kategori terakhir. Darel yang ditunjuk sebagai salah satu pembaca nominasi pun maju ke atas panggung dan berdiri di depan podium.

“Dan pemenang untuk nominasi pengusaha paling berpengaruh jatuh kepada,” ujarnya seraya menunjuk ke layar lcd besar di belakangny

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kembalinya Janda Terkaya   Damian mendapatkan karmanya?

    Damian mengendarai mobilnya dengan terburu-buru, ia bahkan mengabaikan lampu lalu lintas tujuannya saat ini adalah rumah masa kecil Martha. Butuh waktu 1 jam untuk Damian bisa sampai ke rumah itu.Setibanya di sana, Damian mengetuk pintu dan tak lama seorang wanita paruh baya keluar dari dalam. “Maaf bapak siapa ya?” tanya dengan raut wajah kebingungan.“Di mana Martha?”Wanita itu semakin mengerutkan keningnya bingung. “Martha? Martha siapa? Di sini tidak ada yang bernama Martha. Mungkin anda salah alamat.”“Tidak, ini benar rumah Martha.”“Maaf pak, saya sudah membeli rumah ini beberapa bulan yang lalu. Mungkin orang yang bapak cari sudah pindah rumah. maaf ini sudah larut malam, saya harus istirahat. Permisi.” Wanita itu segera menutup pintu tanpa mendengar jawaban Damian.Pria itu termenung di de

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-24
  • Kembalinya Janda Terkaya   Berlin dan masa lalu Glara?

    Mereka terkejut dengan sikap Gama yang langsung berlarian ke sana ke mari dan mencoba bermain lego di sana. Glara tersenyum pada Bhuvi. “Temani saja di sini, aku akan mengurus administrasinya.” Glara mengangguk dan membiarkan Bhuvi meninggalkannya di dalam kelas.Seorang guru mendekati Glara ia menyapa dan menjelaskan tentang sistem belajar di kelas pemula ini. Dari sanalah, Glara tahu kalau sekolah yang ia pilih memang tepat untuk anak-anak seperti Gama.“Glara kamu lupa denganku?” ujar salah seorang guru di sana. dari wajah dan gaya berpakaiannya terlihat jika usianya tak berbeda jauh dengan Glara.Kening Glara berkerut mendengar ucapan wanita itu, ia mengamati wajahnya dengan seksama namun, hasilnya nihil ia tak bisa mengingat siapa sosok yang berdiri di depannya. “Aku Berlin. Kamu lupa? Kita dulu teman satu fakultas.”“Sungguh ini dirimu Berlin?” ta

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-24
  • Kembalinya Janda Terkaya   Bagian dari Bhuvi?

    Glara pun mendongak, ia menatap jam tangan yang melingkar di pergelangan kirinya. “Ya tuhan, aku sampai tidak sadar. Kalian saja, aku nanti. Saya titip Gama ya.” Glara melihat ke arah Gama yang sudah bersiap mengenakan sepatunya.“Nona tidak ikut?” tanya Boy bingung.Glara menggeleng lemah, “ada banyak berkas yang harus saya periksa, tidak papa saya nanti makan di sini saja.”“Baik, Nona. Saya berangkat sekarang. permisi.” Glara mengangguk.Ia beranjak menghampiri Gama yang sudah menunggunya di tepi meja. Setelah berpamitan dan mengatakan jika dirinya tidak bisa ikut, Gama, Boy dan pengawal lain bergegas meninggalkan ruang kerja Glara. Walau awalnya Gama memaksa Glara untuk ikut, pada akhirnya Glara berhasil membujuknya.Perjalanan dari perusahaan Glara ke perusahaan Bhuvi memakan waktu yang cukup lama. Namun, karena keahlian Boy dalam membaw

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-24
  • Kembalinya Janda Terkaya   Hanya rekan kerja, yakin?

    Issabella menatap wanita itu dengan pandangan yang tak bisa diartikan. Berbeda dengan wanita yang berdiri di ambang pintu, ia menatap Issabella penuh selidik.“Sayang, ke marilah,” ujar Damian mencairkan suasana tegang yang terjadi di sana.“Dia siapa?” tanya wanita itu masih bergeming di tempatnya.Damian berusaha untuk duduk, ia menyandarkan punggungnya pada sandaran kasur. “Martha, kenalkan ini Bella. Dia rekan kerjaku.”“Rekan kerja? hanya rekan kerja?” selidik Martha menatap Damian dan Issabella curiga.“Ayolah Martha, jangan berprasangka buruk terus padaku. Bella kebetulan menjenguk saudaranya dan ya singgah ke sini sebentar. Tidak usah terlalu berlebihan.”Martha menatap Damian dalam-dalam. “Em, sorry jika kedatanganku menganggu dan mengusikmu. Saya pamit, Pak Damian rekan kerjamu ini pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-25
  • Kembalinya Janda Terkaya   Glara adalah wanita licik?

    “Lupakan saja,” balas Glara cepat, ia tak enak hati melanjutkan penjelasannya tadi.Bhuvi masih menatapnya penuh selidik dan dalam-dalam. Namun, perhatian keduanya teralihkan karena teriakan Gama yang menggema ke seluruh penjuru bangunan.Glara dan Bhuvi bertukar pandang lantas berlari mendekati balita itu. Dari kejauhan Glara dan Bhuvi melihat Gama sedang berada di dalam gendongan Boy dan dua orang pengawal tengah berdebat dengan seorang yang tertutupi sebagian tubuh boy.“Ada apa?” tanya Bhuvi seraya mendekat ke arah Boy.“Paman‼” rengek Gama dan menarik baju Bhuvi. Bhuvi langsung mengambil alih Gama dan membawanya di dalam dekapan hangatnya.Bhuvi menoleh dan mendapati Glara tengah menatap dua orang wanita berbeda usia di depannya dengan sorot mata tajam dan menusuk. “Oh jadi ini alasanmu menolak permintaan maaf Damian?” ujarnya

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-25
  • Kembalinya Janda Terkaya   Punya Ayah Lagi!!

    “Tidak apa. Kita akan segera menemukan kebenarannya.” Bhuvi mencoba menenangkan Glara. “Oh, iya bagaimana dengan persiapan besuk pagi?”Glara mengangguk, “aku sudah selesai merapikan pakaian dan urusan kantor.”“Setelah pulang dari sana, kita cari tim audit untuk memeriksa data perusahaan agar ketahuan apakah memang ada kenakalan di sana atau hanya kesalahan saat memasukkan data.”Glara dan Bhuvi pun bercerita ia lantas menanyakan tentang rencana balas dendamnya. “Sepertinya kita tidak perlu mengotori tangan kita. Karena sebentar lagi dia akan mendapatkan karmanya.”“Sungguh? Bagaimana bisa?”Bhuvi tersenyum dan menunjukkan beberapa foto pada Glara. “Namanya Issabella. Kamu sudah tahu, ‘kan?”Glara menoleh dan mengangguk dengan kening berkerut. “Dia adalah wa

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-25
  • Kembalinya Janda Terkaya   Bhuvi dengan segala penerimaannya

    Bhuvi mengurai dekapannya, ia menatap lurus ke depan dan mengabaikan tatapan tanya yang Glara lempar untuknya. “Bhuvi, enam tahun silam ada apa?”Bhuvi menoleh dan tersenyum tipis pada Glara. “Ayolah Bhuvi, aku tidak ingat apapun.”Glara terus menuntut penjelasan dari Bhuvi sayangnya, ia harus berhenti sejenak karena Gama dan Boy sudah kembali dari arena bermain. Gama terlihat sangat bahagia, berbeda dengan Boy yang tampak berbanding terbalik dengan Gama.“Ayah, oboy payah!” ujar Gama mendekati tubuh Bhuvi yang berjongkok di depannya.“Kenapa payah?”Gama mengangguk, balita itu mengalungkan tangannya di leher Bhuvi dan mengejek Boy. “Oboy tadi berteriak-teriak ketakutan padahal hanya permainan seperti itu.”Bhuvi tertawa kecil. “Berarti anak ayah hebat karena tidak takut. Tetapi, Gama kita tida

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-26
  • Kembalinya Janda Terkaya   Mobil Damian bergoyang?

    Sejak kejadian di mobil tadi, Glara mencoba menghindari Bhuvi. padahal Bhuvi terlihat biasa saja, ia justru senang karena Glara membanggakan kehadirannya dan menggangapnya selama ini. Terlihat seperti sekarang ini, Bhuvi sedang asyik bermain bersama dengan Gama, mereka mencoba mainan yang tadi mereka beli dan Glara justru mengurung diri di kamar dengan alasan mengerjakan urusan kantor, padahal wanita itu hanya diam dan membolak-balik berkas saja.Karena terlalu asyik bermain bersama Gama, Bhuvi tak sadar jika waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam. Ia pun meminta pelayannya untuk menyiapkan makan malam. “Gama boleh ayah minta bantuan?”Gama mendongak dan menatap Bhuvi dengan wajah polosnya. “Apa ayah?”“Panggil ibu untuk makan malam yuk?” Gama mengangguk riang, ia segera merapikan mainannya dan berdiri.Bhuvi dan Gama berjalan beiringan menuju ke kamar Glara. Setiba

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-26

Bab terbaru

  • Kembalinya Janda Terkaya   Konfeti awal kehidupan baru

    “Kamu cantik sekali,” puji Lana menatap Glara dengan senyum yang tak bisa ia sembunyikan. “kamu benar-benar ratu hari ini.” Glara semakin tersipu malu mendengar pujian Lana.“Tante bisa aja, Glara jadi malu,” ujar Glara menundukkan kepala.“Sebelum turun, boleh kami ambil gambar untuk portofolio?” tanya salah satu perias meminta izin pada Glara dan Lana.Glara pun mengangguk dan mengikuti arahan dari perias untuk mengambil beberapa pose di dekat jendela kamar villanya. “Terima kasih, Bu,” ujar perias itu seusai mengambil gambar Glara dari beberapa angle.“Saya juga berterima kasih sudah menyulap saya jadi seperti ini,” balas Glara dengan senyum manis di wajahnya.Setelah perias tadi selesai merapikan barangnya dan berpamitan keluar ruangan, Lana duduk di samping Glara. “Glara, terima kasih sudah menerim

  • Kembalinya Janda Terkaya   Pertemuan Gama dan Damian

    “Pihak kepolisian hanya meminta bantuan untuk menyampaikan permintaan janji, Tuan.”Bhuvi menganggukkan kepala. “Oh iya, besuk pagi sebelum ke villa saya akan ke sana. Glara apa kamu mau ikut?” tanya Bhuvi pada Glara yang menatapnya.Glara terdiam sejenak, “iya,” sahut Glara seraya menganggukkan kepala.Bhuvi tersenyum mendengar jawaban Glara. Ia lantas mengusap puncak kepala Glara lembut. “Paman Leo‼ kita main lagi . Paman Leo yang berjaga aku dan Erina yang bersembunyi‼” pekik Gama seraya berdiri di dekat Leo.Leo tampak ragu namun akhirnya ia mengangguk setelah mendapatkan persetujuan dari Bhuvi. kini Gama, Erina, Leo dan Boy sedangkan Tasha ia sedang ditugaskan untuk mengurus persiapan pernikahan Glara di villa tempat proyeknya dulu dibangun, tentu saja dengan Tiffany yang menjadi event organizernya.Glara menarik napas dalam-da

  • Kembalinya Janda Terkaya   Belum terbiasa

    “Aku ingin mengajak Tiffany bekerja di perusahaan. Aku tahu dia memiliki kemampuan yang memadai dan setelah menikah nanti aku ingin membatasi pekerjaan jadi aku rasa aku butuh Tiffany untuk membantu menghandle. Bagaimana menurutmu?”Bhuvi terdiam sejenak ia tampak berpikir sejenak. “kita coba bicarakan padanya nanti.” Glara tersenyum senang mendengar balasan Bhuvi yang ternyata mendukung permintaannya.Mobil pun kembali hening hingga tiba di kantor Glara. Setibanya di sana, Glara dan Bhuvi bergegas menuju ke ruang meeting. Beberapa dewan direksi sudah menunggu kehadiran mereka, Glara pun segera memulai meeting yang membahas perihal penemuan untuk bahan produk yang batal dulu.“Maaf sudah menunggu lama,” ujar Glara seraya membungkukkan tubuhnya. “Pertama-tama, terima kasih atas kehadirannya. Selanjutnya, saya akan menjelaskan tentang hasil riset yang saya temukan dalam penyelidika

  • Kembalinya Janda Terkaya   Ada saksi baru?

    Semua orang yang berada di dalam ruang sidang pun menatap kehadiran wanita dengan sorot mata bertanya-tanya. “Tiffanny?” lirih Glara kala melihat sosok wanita muda yang berdiri di antara puluhan orang yang hadir di dalam sana.“Siapa orang ini? Dan saksi dari pihak mana?” tanya Hakim pada pengacara Damian maupun Robert.“Saya Tiffany Magdalena, anak dari Daniel Woody. Politikus yang meninggal di dalam sel tahanan karena tuduhan tak beralasan.”Hakim pun mempersilakan wanita muda itu untuk maju ke depan dan dilakukan sumpah. Setelah melakukan sumpah, hakim dan jaksa penuntut mulai menginterogasinya.“jadi apa yang anda ketahui atau apa yang ingin anda sampaikan?” tanyanya pada Tiffany yang berdiri di depan mic dan menatap lurus ke arah hakim.Tiffany menarik napas dalam-dalam ia menatap Damian dan Robert bergantian. “Robertinus

  • Kembalinya Janda Terkaya   Sidang terakhir Damian?

    “Erina yang akan melakukannya,” jawaban singkat Bhuvi membuat Glara dan Darel mengerutkan kening bingung. “Erina pernah berkata, dia ingin menjadi pengacara dan membersihkan nama ibunya. Itu salah satu tujuanku mengadopsi Erina.”Darel pun mengangguk. “Semoga masih ada waktu untuk membuka kembali kasus itu.” Bhuvi mengangguk. “Oh iya, kalian kapan akan menikah? Lamaran kan sudah.”Glara tersedak salivanya sendiri sedangkan Bhuvi hanya menatap Darel tenang. “Setelah semua masalah selesai aku akan menyiapkannya. Bagaimana Glara?” tanya Bhuvi menatap Glara yang sedang menyembunyikan raut wajah malunya.“Em, aku ikut saja,” sahut Glara singkat masih dengan posisinya.“Aku akan membantu persiapannya, jangan sungkan beri kabar padaku apa yang bisa aku bantu,” ujar Darel dengan senyum bahagia yang terus terpancar di wajahnya

  • Kembalinya Janda Terkaya   Robert tertangkap?

    “Damian sudah mengatakan siapa orang yang menyuruh dan membiayai perbuatannya.” Manik coklat Glara membulat sempurna kala mendengar ucapan Bhuvi.“Kok bisa?”Bhuvi tersenyum tipis. “Mungkin dia sudah sadar kalau perbuatannya salah.”“Bagaimana dengan hukumannya?” tanya Glara masih menatap serius ke arah Bhuvi.Bhuvi menggeleng. “untuk bebas kemungkinannya kecil. Tetapi untuk meringankan hukuman munngkin bisa. Apapun itu, yang terpenting sekarang ini dia sudah memutuskan hal yang tepat.”Glara pun mengangguk. “Setelah sidang putusan nanti. Entah dia bebas atau tidak, dia meminta untuk bertemu dengan anaknya Martha.”Kening Glara berkerut mendengar ucapan Bhuvi. “Beberapa hari lalu aku dan Leo mendatanginya. Dan menawarkan kerja sama. Bagaimana pun juga, Damian adalah saksi kunc

  • Kembalinya Janda Terkaya   Sebuah pengakuan

    “Mungkin kau bisa bebas atau memperingan hukumanmu,” balas tim penyidik tenang dan sorot mata tajam. “jadi benar ada orang dibalik anda?”Damian terdiam, ia tak bisa menjawab ucapan pria itu. entah apa yang membuat Damian begitu berat untuk berkata yang sebenarnya. “bolehkah aku menghubungi seseorang?”“Aduh, kamu ini membuang waktu.”“Hanya 10 menit. Setelah itu aku akan mengatakan yang sebenarnya,” ujar Damian mencoba membujuk petugas penyidik. Akhirnya pria itu memberikan ponselnya, Damian segera menekan angka-angka di layar ponsel penyidik dan menempelkannya pada telinga.Terdengar nada sambung panggilan namun Damian tak kunjung mendapatkan jawabannya. Damian tak menyerah ia terus mendial nomor tersebut hingga beberapa kali. Hingga petugas penyidik kesal dengan sikap Damian. “sudahlah kamu ini, membuang waktu. Kembalikan!” be

  • Kembalinya Janda Terkaya   Damian dan segala kebingungannya

    Sudah lebih dari seminggu Damian dilanda kegelisahan dan kebingungan. Berulang kali Damian membaca surat perjanjian yang diberikan Bhuvi padanya. Dan sesuai jadwal yang diberikan, hari ini Damian akan mendapatkan kunjungan dari pengacaranya.“Ayo!” ujar polisi seraya membukakan pintu sel tahanan dan menuntun Damian bertemu pengacaranya di ruangan khusus.Damian masuk ke dalam, ia menatap sosok pria paruh baya yang duduk di salah satu kursi. Damian pun mendekatinya dan duduk di depan pria itu. “Bagaimana keadaanmu?” tanya pengacara itu ketika Damian duduk di depannya dan Pak polisi menutup pintu meninggalkan mereka berbincang berdua.“Tidak terlalu baik,” balas Damian menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi kayu yang ia duduki.Pengacara itu menganggukkan kepala. “kenapa?”“Kapan aku bisa bebas?” tanya Damian lugas d

  • Kembalinya Janda Terkaya   Perjanjian dari Bhuvi?

    “Kamu akan terkejut kalau tahu perusahaannya dan siapa orang yang memimpin perusahaan itu,” ujar Glara dengan raut wajah serius.Bhuvi menatap Glara dengan menaikkan sebelah alisnya. “memangnya siapa?”Glara menarik napas dalam-dalam lantas menatap Bhuvi dalam-dalam dan berkata, “Robert.”Bhuvi tersenyum. “jadi benar dugaanku selama ini. Pria ini yang memanipulasi keadaan dan menjadikan Damian pelakunya.”“Kamu sudah tahu?” tanya Glara masih dengan tatapan yang sama.Bhuvi mengangguk, “tidak semuanya. aku hanya tahu sosok Robert yang menyuruh Damian dan menghasut pria itu. kalau tujuannya melakukan itu, aku baru tahu sekarang.” Bhuvi menatap Glara dan berkata, “seperti yang aku katakan tadi. Beberapa hari lalu aku menyelidiki semuanya bersama Tommy dan Leo. Dan aku menemukan nama Robert tetapi tid

DMCA.com Protection Status