Share

Glara dan Moodnya

“Aku rasa dia tidak punya alasan untuk menolaknya, Bhuvi. Lebih baik memperbaiki daripada mengganti kepemilikan yang belum tentu bisa lebih baik dari sebelumnya, ‘kan?”

“Kamu tidak berniat membelinya?”

Glara terdiam sejenak ia tampak berpikir. “tidak enak rasanya merebut yang bukan milikku.”

“Bukannya kamu membeli bukan merebut?” tanya Bhuvi menatap Glara.

Glara menarik napas dalam-dalam dan berkata, “memang iya aku membelinya namun, tetap saja perusahaan itu bukan aku yang mendirikan dan bukan aku juga yang membesarkannya. Kalau aku mengambilnya sama saja aku merebut satu-satunya peninggalan ayahnya Martha kan?”

Bhuvi pun mengangguk dan melanjutkan sarapannya. Mereka pun menikmati makanannya dengan tenang dan sesekali mendengarkan celoteh Gama dan Erina tentang mimpi yang mereka alami semalam.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status