Share

Siapa itu Tiffany?

Penulis: MeilyyanaM
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-15 12:00:31

“Aku yakin kok. Walau dia baru tetapi pemahamannya tentang konsep yang aku minta begitu cepat. Dia juga kreatif dan memberi masukan yang baik. Aku rasa gak ada alasan untuk aku ragu sama vendor ini. Kenapa kamu gak mendukung aku?”

Bhuvi tersenyum tipis. “bukannya tidak mendukung, kita harus memilih vendor yang terbaik untuk acara sebesar ini, ‘kan?”

“Acara besar? Bukannya hanya peluncuran produk seperti biasanya?” tanya Glara heran dengan ucapan Bhuvi yang terkesan melebih-lebihkan acaranya.

“Kamu baru ini kan meluncurkan produk sendiri? Jadi gak ada salahnya kita buat sesuatu yang berbeda dari perusahaan lain lakukan. dan untuk merealisasikan itu, kita butuh vendor terpercaya dan handal.”

“Bhuvi… percaya padaku. Vendor ini bisa dipercaya dan tidak akan mengecewakanku.” Bhuvi menatap wajah Glara yang sedang menatapnya dengan tat

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kembalinya Janda Terkaya   Box hitam di tas Gama?

    Glara lantas mematikan kompor dan bergegas menghampiri Gama di lantai atas. “Ada apa?” tanya Glara seraya mengatur napasnya.“Ibu, ini apa?” tanya Gama seraya memberikan box kecil yang ia dapatkan dari dalam tas sekolahnya.Glara mengambil box itu dengan kening berkerut dan raut wajah bingungnya. Ia lantas memeriksa isi tas Gama dan membantu anaknya merapikan tas dan isinya. “Bu maaf tadi saya sedang di kamar Erina. Ada apa ya?” tanya Tasha yang tiba dengan raut wajah panik.“Tidak apa. Oh iya, kemarin apa ada yang membuka tas Gama?” tanya Glara seraya berjalan mendekati Tasha yang berdiri di ambang pintu kamar Gama.Tasha tampak berpikir sejenak, ia mencoba mengingat-ingat kejadian kemarin di sekolah. “Atau kamu tahu ini box apa?”“Ah itu, kemarin saya menemukannya dari almari loker Gama di sekolah Bu. Saya kira i

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-15
  • Kembalinya Janda Terkaya   Perlombaan memakan korban?

    “Sepertinya bukan. Karena pegawai di sini semuanya mengenakan id card. Dan tidak diperkenankan mengenakan penutup wajah kecuali karena sakit atau keadaan tertentu,” jelas Berlin pada Glara dan Bhuvi yang menatapnya penuh tanya.“Artinya itu orang dari luar?” ujar Bhuvi menyimpulkan ucapan Berlin. “Kalau begitu keamanan di sekolah ini kurang?”“Bukan begitu, pak.” Satpam itu terlihat panik saat menyangkal ucapan Bhuvi. “Mungkin itu salah satu babysitter dari murid di sini yang sedang menyimpan barang di loker majikannya.”Bhuvi tersenyum tipis. “loker majikannya? Saya tidak punya babysitter seperti itu. itu loker putra saya.”Berlin dan satpam pun terdiam, mereka tak bisa membuat alasan lagi. “Maaf pak kami lalai untuk menyeleksi orang-orang yang berlalu lalang, tapi kami akan mencari tahu apa yang dia perbuat di loker putra

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-16
  • Kembalinya Janda Terkaya   Ayah Bhuvi marah?

    “Maaf Gama tidak bisa menjaga Erina seperti pesan ayah dan ibu,” ujar Gama dengan raut wajah sedih.Glara pun segera mendekap Gama dan mengusap puncak kepalanya, begitu juga dengan Bhuvi pria itu segera mengusap punggung Gama. “sayang, ini bukan kesalahan Gama. kita semua tidak tahu kalau kejadiannya akan begini. Sekarang kita berdoa saja ya, semoga Erina baik-baik saja dan segera berkumpul lagi dengan kita,” balas Glara menenangkan putranya.Gama menangis dalam dekapan Glara, entah kenapa anak kecil itu merasa bersalah karena membuat Erina berada di dalam ruang igd, padahal ia juga tak berbuat apapun yang membahayakan Erina. Saat sedang berpelukan dan menenangkan Gama. seorang perawat keluar dari dalam ruang igd dengan seorang dokter di belakangnya.“Kepada keluarga pasien?” ujar perawat itu menatap Glara dan Bhuvi.Dua orang dewasa itu bergegas mendekat ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-16
  • Kembalinya Janda Terkaya   Perpisahan Martha?

    Setelah pertemuan dengan anak buahnya, Bhuvi pun mengajak Glara untuk berbincang berdua di luar ruangan Erina. Ia harus menyampaikan informasi yang didapat dari Tommy dan Leo tadi juga memikirkan jalan keluarnya bersama-sama.“Ada apa, Bhuvi?” tanya Glara setelah mereka duduk di kursi yang tadi ia gunakan bersama Leo dan Tommy.Bhuvi menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan. “Ada yang mengincar Erina.”“Mengincar? Mengincar apa?” tanya Glara bingung dengan maksude ucapan Bhuvi.Bhuvi menyandarkan punggungnya dan menatap lurus ke tembok putih di seberangnya. “kejadian tadi disengaja dan memang ditujukan untuk Erina bukan aku, kamu atau Gama. Entah apa motifnya, Tommy sedang menyelidikinya.”Bahu Glara melemas, ia tak menyangka jika kini permasalahan baru kembali hadir di saat ia sedang merasakan kebahagian dengan dua a

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-16
  • Kembalinya Janda Terkaya   Selimut untuk Bhuvi

    Martha terbangun dari tidurnya kala merasakan nyeri perut yang begitu sakit. Sekuat tenaga, Martha mencoba meraih ponselnya dan meminta bantuan pada bagian resepsionis, setelah berhasil mendapatkan ponselnya Martha segera menekan nomor darurat apartement.“Tolong saya!” rintih Martha seraya memegangi perutnya, ia bahkan tak memberikan salam.Sambil menunggu pertolongan datang, Martha mencoba menghubungi dokter yang menanganinya. Martha semakin merintih kala perutnya terasa melilit dan disertai cairan yang mulai mengalir dari bagian bawahnya. Martha panik, kepalanya pun terasa pusing, pandangannya mulai mengabur. Martha tak kuasa lagi menahan sakit di perutnya.Saat pandangannya mulai mengabur dan tubuhnya melemas, samar-samar Martha mendengar suara derap kaki yang berjalan mendekatinya. Tak lama Martha merasa tubuhnya melayang dan pandangannya benar-benar menggelap.∞

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-17
  • Kembalinya Janda Terkaya   Dokter Valentina tahu masalalu?

    “Kenapa Bhuvi?” tanya Glara menatap wajah panik Bhuvi.Bhuvi menarik napas dalam-dalam, ia mengabarkan jika lagi-lagi Tommy dan Leo mengalami kecelakaan. Beruntungnya mereka tak mengalami luka parah. Ia hanya mengalami luka kecil dan saat ini sudah dalam penanganan rumah sakit terdekat. “Memangnya mereka sedang menjalankan misi khusus?” tanya Glara pada Bhuvi.Bhuvi menggeleng. “hanya urusan kecil.” Bhuvi pun melanjutkan sarapannya seraya memantau keadaan dua orang kepercayaannya itu.Setelah selesai sarapan, Bhuvi dan Glara menemui dokter yang merawat Erina sesuai dengan pesan yang disampaikan oleh perawat pagi tadi. Sedangkan Gama dan Erina ditemani olen Tasha dan Boy di dalam ruangan dan pengawal yang menjaga dari luar ruangan kamar rawat.Sepanjang jalan, Glara tampak gelisah karena Tifa yang menangani acaranya tak kunjung membalas pesan ataupun memberikan perk

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-17
  • Kembalinya Janda Terkaya   Tasha Mulai diteror

    “Kemarin saat saya mengurus surat kepindahan Gama dan Erina, saya melihat ada seorang wanita dengan hoodie hitam dan penutup wajah mengikuti saya. Sebenarnya saya tidak masalah hanya saja saya takut ini berkaitan dengan teror yang selama ini terjadi.”Glara dan Bhuvi saling bertukar pandang dan menatap Tasha penuh selidik. “kamu yakin dia mengikutimu?”“Iya bu, karena saya sudah mencoba mengujinya dan ternyata memang benar dia membuntuti saya bu.”Kening Bhuvi berkerut kala mendengar penuturan Tasha. “bukannya kamu pergi dengan Boy? Di mana Boy?”“Kami memang pergi bersama, Pak. Tetapi kami berpisah ketika di sekolahan Gama. Boy mencari guru yang akan mengajar di rumah sedangkan saya mengurus surat kepindahan Gama dan Erina, Mr. Karena itu saya terpisah dengan Boy,” ujar Tasha menundukkan kepala, ia merasa bersalah karena tak mengikuti intru

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-17
  • Kembalinya Janda Terkaya   Penyesalan Damian

    Pertanyaan itu terlontar dari seorang Glara yang sebenarnya memiliki kekayaan hampir setara dengan Bhuvi hanya saja, Louis sengaja menyebarkan asetnya dengan membangun perusahaan dan hal lainnya. Sedangkan Bhuvi ia membangun aset property dan perusahaan.Bhuvi mengerutkan kening bingung mendengar pertanyaan Glara. “tak sebanyak aset Tuan Louis.”Glara hanya diam dan tak menjawab ucapan Bhuvi lagi. Pikirannya kembali teringat akan nasib anak dari Martha yang sekarang tak memiliki siapa pun. “Bhuvi bagaimana anak Martha?”Bhuvi menoleh ke arah Glara sejenak sebelum kembali fokus pada jalanan di depannya. “Kamu mau mengadopsinya?”Kini giliran Glara yang berpikir tentang pertanyaan Bhuvi. sebenarnya ia senang sekali bisa merawat anak Martha walaupun itu buah hati dari mantan suami yang mengkhianatinya namun tetap saja, Glara tak bisa menyembunyikan rasa kemanusiaannya

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-18

Bab terbaru

  • Kembalinya Janda Terkaya   Konfeti awal kehidupan baru

    “Kamu cantik sekali,” puji Lana menatap Glara dengan senyum yang tak bisa ia sembunyikan. “kamu benar-benar ratu hari ini.” Glara semakin tersipu malu mendengar pujian Lana.“Tante bisa aja, Glara jadi malu,” ujar Glara menundukkan kepala.“Sebelum turun, boleh kami ambil gambar untuk portofolio?” tanya salah satu perias meminta izin pada Glara dan Lana.Glara pun mengangguk dan mengikuti arahan dari perias untuk mengambil beberapa pose di dekat jendela kamar villanya. “Terima kasih, Bu,” ujar perias itu seusai mengambil gambar Glara dari beberapa angle.“Saya juga berterima kasih sudah menyulap saya jadi seperti ini,” balas Glara dengan senyum manis di wajahnya.Setelah perias tadi selesai merapikan barangnya dan berpamitan keluar ruangan, Lana duduk di samping Glara. “Glara, terima kasih sudah menerim

  • Kembalinya Janda Terkaya   Pertemuan Gama dan Damian

    “Pihak kepolisian hanya meminta bantuan untuk menyampaikan permintaan janji, Tuan.”Bhuvi menganggukkan kepala. “Oh iya, besuk pagi sebelum ke villa saya akan ke sana. Glara apa kamu mau ikut?” tanya Bhuvi pada Glara yang menatapnya.Glara terdiam sejenak, “iya,” sahut Glara seraya menganggukkan kepala.Bhuvi tersenyum mendengar jawaban Glara. Ia lantas mengusap puncak kepala Glara lembut. “Paman Leo‼ kita main lagi . Paman Leo yang berjaga aku dan Erina yang bersembunyi‼” pekik Gama seraya berdiri di dekat Leo.Leo tampak ragu namun akhirnya ia mengangguk setelah mendapatkan persetujuan dari Bhuvi. kini Gama, Erina, Leo dan Boy sedangkan Tasha ia sedang ditugaskan untuk mengurus persiapan pernikahan Glara di villa tempat proyeknya dulu dibangun, tentu saja dengan Tiffany yang menjadi event organizernya.Glara menarik napas dalam-da

  • Kembalinya Janda Terkaya   Belum terbiasa

    “Aku ingin mengajak Tiffany bekerja di perusahaan. Aku tahu dia memiliki kemampuan yang memadai dan setelah menikah nanti aku ingin membatasi pekerjaan jadi aku rasa aku butuh Tiffany untuk membantu menghandle. Bagaimana menurutmu?”Bhuvi terdiam sejenak ia tampak berpikir sejenak. “kita coba bicarakan padanya nanti.” Glara tersenyum senang mendengar balasan Bhuvi yang ternyata mendukung permintaannya.Mobil pun kembali hening hingga tiba di kantor Glara. Setibanya di sana, Glara dan Bhuvi bergegas menuju ke ruang meeting. Beberapa dewan direksi sudah menunggu kehadiran mereka, Glara pun segera memulai meeting yang membahas perihal penemuan untuk bahan produk yang batal dulu.“Maaf sudah menunggu lama,” ujar Glara seraya membungkukkan tubuhnya. “Pertama-tama, terima kasih atas kehadirannya. Selanjutnya, saya akan menjelaskan tentang hasil riset yang saya temukan dalam penyelidika

  • Kembalinya Janda Terkaya   Ada saksi baru?

    Semua orang yang berada di dalam ruang sidang pun menatap kehadiran wanita dengan sorot mata bertanya-tanya. “Tiffanny?” lirih Glara kala melihat sosok wanita muda yang berdiri di antara puluhan orang yang hadir di dalam sana.“Siapa orang ini? Dan saksi dari pihak mana?” tanya Hakim pada pengacara Damian maupun Robert.“Saya Tiffany Magdalena, anak dari Daniel Woody. Politikus yang meninggal di dalam sel tahanan karena tuduhan tak beralasan.”Hakim pun mempersilakan wanita muda itu untuk maju ke depan dan dilakukan sumpah. Setelah melakukan sumpah, hakim dan jaksa penuntut mulai menginterogasinya.“jadi apa yang anda ketahui atau apa yang ingin anda sampaikan?” tanyanya pada Tiffany yang berdiri di depan mic dan menatap lurus ke arah hakim.Tiffany menarik napas dalam-dalam ia menatap Damian dan Robert bergantian. “Robertinus

  • Kembalinya Janda Terkaya   Sidang terakhir Damian?

    “Erina yang akan melakukannya,” jawaban singkat Bhuvi membuat Glara dan Darel mengerutkan kening bingung. “Erina pernah berkata, dia ingin menjadi pengacara dan membersihkan nama ibunya. Itu salah satu tujuanku mengadopsi Erina.”Darel pun mengangguk. “Semoga masih ada waktu untuk membuka kembali kasus itu.” Bhuvi mengangguk. “Oh iya, kalian kapan akan menikah? Lamaran kan sudah.”Glara tersedak salivanya sendiri sedangkan Bhuvi hanya menatap Darel tenang. “Setelah semua masalah selesai aku akan menyiapkannya. Bagaimana Glara?” tanya Bhuvi menatap Glara yang sedang menyembunyikan raut wajah malunya.“Em, aku ikut saja,” sahut Glara singkat masih dengan posisinya.“Aku akan membantu persiapannya, jangan sungkan beri kabar padaku apa yang bisa aku bantu,” ujar Darel dengan senyum bahagia yang terus terpancar di wajahnya

  • Kembalinya Janda Terkaya   Robert tertangkap?

    “Damian sudah mengatakan siapa orang yang menyuruh dan membiayai perbuatannya.” Manik coklat Glara membulat sempurna kala mendengar ucapan Bhuvi.“Kok bisa?”Bhuvi tersenyum tipis. “Mungkin dia sudah sadar kalau perbuatannya salah.”“Bagaimana dengan hukumannya?” tanya Glara masih menatap serius ke arah Bhuvi.Bhuvi menggeleng. “untuk bebas kemungkinannya kecil. Tetapi untuk meringankan hukuman munngkin bisa. Apapun itu, yang terpenting sekarang ini dia sudah memutuskan hal yang tepat.”Glara pun mengangguk. “Setelah sidang putusan nanti. Entah dia bebas atau tidak, dia meminta untuk bertemu dengan anaknya Martha.”Kening Glara berkerut mendengar ucapan Bhuvi. “Beberapa hari lalu aku dan Leo mendatanginya. Dan menawarkan kerja sama. Bagaimana pun juga, Damian adalah saksi kunc

  • Kembalinya Janda Terkaya   Sebuah pengakuan

    “Mungkin kau bisa bebas atau memperingan hukumanmu,” balas tim penyidik tenang dan sorot mata tajam. “jadi benar ada orang dibalik anda?”Damian terdiam, ia tak bisa menjawab ucapan pria itu. entah apa yang membuat Damian begitu berat untuk berkata yang sebenarnya. “bolehkah aku menghubungi seseorang?”“Aduh, kamu ini membuang waktu.”“Hanya 10 menit. Setelah itu aku akan mengatakan yang sebenarnya,” ujar Damian mencoba membujuk petugas penyidik. Akhirnya pria itu memberikan ponselnya, Damian segera menekan angka-angka di layar ponsel penyidik dan menempelkannya pada telinga.Terdengar nada sambung panggilan namun Damian tak kunjung mendapatkan jawabannya. Damian tak menyerah ia terus mendial nomor tersebut hingga beberapa kali. Hingga petugas penyidik kesal dengan sikap Damian. “sudahlah kamu ini, membuang waktu. Kembalikan!” be

  • Kembalinya Janda Terkaya   Damian dan segala kebingungannya

    Sudah lebih dari seminggu Damian dilanda kegelisahan dan kebingungan. Berulang kali Damian membaca surat perjanjian yang diberikan Bhuvi padanya. Dan sesuai jadwal yang diberikan, hari ini Damian akan mendapatkan kunjungan dari pengacaranya.“Ayo!” ujar polisi seraya membukakan pintu sel tahanan dan menuntun Damian bertemu pengacaranya di ruangan khusus.Damian masuk ke dalam, ia menatap sosok pria paruh baya yang duduk di salah satu kursi. Damian pun mendekatinya dan duduk di depan pria itu. “Bagaimana keadaanmu?” tanya pengacara itu ketika Damian duduk di depannya dan Pak polisi menutup pintu meninggalkan mereka berbincang berdua.“Tidak terlalu baik,” balas Damian menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi kayu yang ia duduki.Pengacara itu menganggukkan kepala. “kenapa?”“Kapan aku bisa bebas?” tanya Damian lugas d

  • Kembalinya Janda Terkaya   Perjanjian dari Bhuvi?

    “Kamu akan terkejut kalau tahu perusahaannya dan siapa orang yang memimpin perusahaan itu,” ujar Glara dengan raut wajah serius.Bhuvi menatap Glara dengan menaikkan sebelah alisnya. “memangnya siapa?”Glara menarik napas dalam-dalam lantas menatap Bhuvi dalam-dalam dan berkata, “Robert.”Bhuvi tersenyum. “jadi benar dugaanku selama ini. Pria ini yang memanipulasi keadaan dan menjadikan Damian pelakunya.”“Kamu sudah tahu?” tanya Glara masih dengan tatapan yang sama.Bhuvi mengangguk, “tidak semuanya. aku hanya tahu sosok Robert yang menyuruh Damian dan menghasut pria itu. kalau tujuannya melakukan itu, aku baru tahu sekarang.” Bhuvi menatap Glara dan berkata, “seperti yang aku katakan tadi. Beberapa hari lalu aku menyelidiki semuanya bersama Tommy dan Leo. Dan aku menemukan nama Robert tetapi tid

DMCA.com Protection Status