Share

Selimut untuk Bhuvi

Martha terbangun dari tidurnya kala merasakan nyeri perut yang begitu sakit. Sekuat tenaga, Martha mencoba meraih ponselnya dan meminta bantuan pada bagian resepsionis, setelah berhasil mendapatkan ponselnya Martha segera menekan nomor darurat apartement.

“Tolong saya!” rintih Martha seraya memegangi perutnya, ia bahkan tak memberikan salam.

Sambil menunggu pertolongan datang, Martha mencoba menghubungi dokter yang menanganinya. Martha semakin merintih kala perutnya terasa melilit dan disertai cairan yang mulai mengalir dari bagian bawahnya. Martha panik, kepalanya pun terasa pusing, pandangannya mulai mengabur. Martha tak kuasa lagi menahan sakit di perutnya.

Saat pandangannya mulai mengabur dan tubuhnya melemas, samar-samar Martha mendengar suara derap kaki yang berjalan mendekatinya. Tak lama Martha merasa tubuhnya melayang dan pandangannya benar-benar menggelap.

 <

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status