Share

KITC-12

Author: Azitung
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Nick, kau tidak apa-apa?" tanya Isla dengan nada penuh kekhawatiran, langsung memeriksa anak yang diasuhnya setelah kejadian hampir celaka itu.

Nick, masih sedikit gemetar, menggeleng pelan. "Aku hanya terkejut," jawabnya dengan suara kecil, matanya masih memandang jalanan. "Bagaimana dengan bibi? Apakah bibi baik-baik saja?" tanyanya balik, nada suaranya penuh perhatian meski dia baru saja hampir celaka.

Isla tersenyum tipis, meski wajahnya masih diliputi kekhawatiran. "Aku baik-baik saja, sayang. Yang penting kau selamat." Dia kemudian memeluk Nick erat, berusaha menenangkan dirinya sendiri sambil memastikan anak itu tidak terlalu terguncang. "Mari kita kembali ke rumah. Ini hari yang berat," kata Isla sambil memandang ke arah mobil yang hampir menabrak mereka, merasa lega bahwa semuanya masih bisa diatasi.

Mereka lalu melanjutkan perjalanan dengan lebih waspada, tapi perasaan gelisah Isla tak sepenuhnya hilang.

Veny berlari dengan panik menuju mobilnya, telinganya masih dipenuhi s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-13

    "Dulu kau berjanji akan membuat Moza bahagia," kata Nyonya Alma dengan suara bergetar, air matanya mengalir deras. "Aku sangat kecewa, Sam. Aku tidak bisa membiarkan ini berlanjut. Aku akan membawa Moza pergi dari sini."Kata-kata itu menusuk Samy seperti pedang. Ia merasa semakin tenggelam dalam rasa bersalah yang tak tertahankan. Tatapan penuh kepedihan dari Nyonya Alma dan keputusasaan Moza membuatnya tersadar bahwa segala upaya yang telah ia lakukan selama ini mungkin tidak pernah cukup."Bibi... tolong beri aku waktu," ucap Samy dengan suara parau, mencoba menahan emosinya. "Aku ingin memperbaiki semuanya. Aku tahu aku telah mengecewakan kalian berdua, tapi membiarkan Moza pergi seperti ini hanya akan membuat keadaan semakin buruk."Nyonya Alma menggeleng dengan sedih. "Kau sudah punya tujuh tahun, Sam. Moza pantas mendapatkan yang lebih baik... seseorang yang benar-benar mencintainya, yang mau ada di sampingnya, bukan hanya karena kewajiban."Samy terdiam, merasa kehilangan kata

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-14

    Nyonya Alma tak kuasa menahan air matanya, terus menangis dan meratapi nasib putrinya. "Anakku yang malang," isaknya, suaranya terputus-putus. Setiap desah tangisnya semakin menyayat hati, menggambarkan kesedihan dan kepedihan yang mendalam. Dia merasa kehilangan dan tidak berdaya, seakan semua harapan untuk Moza hancur berkeping-keping. Sementara itu, Samy berdiri di samping Nyonya Alma, hatinya juga dipenuhi kecemasan. Ia merasakan setiap isak tangis yang keluar dari bibir wanita tua itu. Ia ingin menghibur, tetapi kata-katanya terasa hampa. Samy hanya bisa menunggu, berdoa di dalam hati agar dokter segera keluar dengan kabar baik.Beberapa saat kemudian, pintu ruang gawat darurat terbuka, dan seorang dokter keluar, mengenakan wajah serius. Nyonya Alma langsung menoleh, dan saat pandangannya bertemu dengan dokter, semua tangisnya berhenti sejenak. "Dokter! Bagaimana dengan putri saya?" tanyanya, suaranya penuh harap.Dokter menghela napas, menatap Nyonya Alma dengan simpati. "Moza

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-15

    “Nick sayang, kau baik-baik saja?” Veny bertanya, suaranya bergetar penuh kekhawatiran. Dia mengelus lembut kepala anaknya, memeriksa setiap inci tubuhnya seolah mencari tanda-tanda yang mungkin terluka.“Aku baik-baik saja!” Nick menjawab dengan senyuman cerah, meskipun dia masih belum mengerti sepenuhnya betapa besar rasa cemas yang dirasakan ibunya."Mobil itu melaju dengan sangat kencang, kami hampir saja tertabrak, tapi anehnya pengemudinya tidak meminta maaf pada kami," kata Isla yang baru saja datang dari dapur, nada suaranya masih sedikit gemetar. Tangannya menggenggam erat gelas air yang dipegangnya, seakan mencoba menenangkan dirinya dari kejadian barusan. "Kupikir kami akan celaka..."“Syukurlah kalian selamat. Lain kali lebih hati-hati,” kata Veny dengan tegas, lalu beralih menatap Nick. “Dan Nick, setiap kali ingin menyeberang, tunggu Bibi Isla. Mengerti?”Nick menunduk dan mengangguk pelan.Veny menarik napas panjang, berusaha meredakan kekhawatirannya. Meskipun lega mer

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-16

    Samy tersenyum sinis, memperhatikan punggung Dokter Diandra saat dia melangkah menjauh setelah keluar dari mobil. Di dalam benaknya, Samy merasakan campuran rasa kesal dan penasaran. Veny, di sisi lain, berpikir bahwa Samy telah pergi, sehingga dia memutuskan untuk menghentikan taksi dan menuju ke apartemennya.Namun, Samy tidak berniat membiarkannya pergi begitu saja. Dia mengepalkan tangan, merasa marah dan bingung. "Sialan, dia berbohong padaku," gumamnya, menyadari bahwa apartemen yang ada di depannya bukanlah tempat tinggal dokter berkacamata yang dia cari.Rasa curiga dan kesal membanjiri pikirannya. Dengan cepat, dia mengeluarkan ponselnya dan mulai mencari tahu lebih lanjut tentang kehidupan Dokter yang baru datang dari Philadelphia itu. Samy tahu dia harus menemukan jawabannya.Run tiba di rumah Samy dengan langkah cepat, langsung menuju ruang tamu di mana Samy sudah menunggu dengan ekspresi serius. Setelah menyapa, Run melaporkan, “Tuan, saya tidak bisa mendapatkan informasi

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-17

    Samy duduk santai di salah satu sofa di sudut ruangan, menunggu pesanannya datang. Matanya perlahan menyapu sekeliling tempat hiburan yang riuh dengan lampu neon dan suara musik yang menghentak. Tanpa sengaja, pandangannya tertuju pada Demian, temannya, yang sedang menari penuh semangat di lantai dansa.Tersenyum tipis, Samy memperhatikan Demian sejenak, tetapi kemudian matanya tertarik pada sosok wanita di sebelahnya. Ada sesuatu yang familier tentangnya. Samy menyipitkan mata, berusaha menajamkan penglihatannya di tengah lampu yang berkedip-kedip.Wajah itu… sepertinya dia mengenalnya.Saat wanita itu berbalik, Samy langsung tertegun. “Dokter Diandra?” gumamnya pelan, hatinya berdegup kencang. Samy merasa seperti ada sesuatu yang mulai terhubung di kepalanya, seolah ada teka-teki yang perlahan terbuka.Dia memperhatikan lebih seksama, tubuhnya menegang. Wanita yang dia kenal sebagai Dokter Diandra itu bukan sekadar dokter asing baginya. Ada sesuatu tentangnya yang lebih dalam, sesua

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-18

    Sam, Samy! Demian mengguncang tubuh Samy yang sudah bersadar di sofa, "sudah tau tidak kuat minum, sekarang jadi begini kan?" Demian terus mengoceh.Veny menyahut, "Tidak kuat minum?"Demian menoleh ke arah Veny. "Iya, Samy ini tidak pernah kuat kalau sudah urusan minum. Biasanya satu gelas saja sudah cukup untuknya, sekarang dia sudah menghabiskan satu botol," jawabnya sambil menghela napas. Veny menatap Samy yang kini tertidur lelap di sofa dengan wajah merah. Perasaan campur aduk berkecamuk di dalam dirinya."Kalau begitu, kenapa dia tetap minum?" Veny bertanya dengan nada datar, mencoba menyembunyikan emosinya.Demian tersenyum tipis, "Entahlah sepertinya dia banyak masalah, kau tau sendirikan pebisnis seperti dia."Veny hanya mengangguk, berpikir sejenak. Samy yang dulu dia kenal mungkin tidak banyak berubah, namun ada perbedaan yang mencolok dalam cara pria itu membawa dirinya sekarang.Demian pun memanggil pelayan untuk membantunya membawa tubuh Samy ke dalam mobil, Veny mengik

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-19

    Pelayan yang sudah berdiri di pintu berhenti di ambang, tidak jadi masuk saat melihat adegan di depannya. Tuan Samy dan wanita bernama Diandra terjebak dalam posisi yang intim di atas ranjang. Meski ragu, dia memilih mundur perlahan, memberi mereka ruang dan menunggu di luar.Tidak berapa lama Veny keluar dari kamar dengan wajah tegang, mengusap bibirnya dengan kasar seolah mencoba menghapus jejak kejadian yang baru saja terjadi. Perasaannya campur aduk, malu, marah, dan terkejut. Tanpa sepatah kata kepada pelayan, ia berjalan cepat menuju pintu depan dan segera memanggil taksi untuk pulang.Di perjalanan, suasana sunyi terasa begitu menyesakkan. Air mata yang sejak tadi ia tahan akhirnya mengalir perlahan di pipinya. Kenangan masa lalu dengan Samy, pria yang pernah ia cintai begitu dalam, kini menyerbu pikirannya tanpa ampun. Sentuhan Samy tadi membangkitkan memori-memori yang pernah ia kubur dalam kenangan indah, namun juga pahit.Veny menyeka air matanya, merasa tersesat antara mas

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-20

    "Nona Moza, saya melihatnya sendiri. Tuan Samy membawa buket bunga kepada Dokter Diandra, lalu mereka berada di ruangan berdua," kata perawat yang menguping tadi, suaranya bergetar saat memberitahukan berita tersebut.Moza merasakan hatinya memanas. Rasa cemburu dan marah menggelora dalam dirinya. "Apa lagi yang kau tahu?" tanyanya tajam pada perawat itu, menuntut informasi lebih lanjut. "Apa mereka terlihat dekat? Atau apa ada sesuatu yang lebih dari sekadar pertemuan biasa?"Perawat itu terlihat gugup, tetapi ia tahu tidak ada gunanya menyembunyikan kebenaran. "Mereka tampak berbicara dengan serius. Saya tidak bisa mendengar semuanya, tetapi ada ketegangan di antara mereka. Tuan Samy tampak sangat perhatian," jawabnya, berusaha menjelaskan situasi tanpa menambah masalah.Moza mengerutkan alisnya, merasa api cemburu berkobar di dalam dirinya. "Jadi mereka benar-benar saling bicara dan menghabiskan waktu bersama? Apa dia benar-benar memperhatikannya?" keluhnya, menyadari bahwa kehadir

Latest chapter

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-77

    Prok prok prokSamy muncul tanpa diduga."Kau ingin mengkambinghitamkan Tuan Hong demi ambisimu?"Moza terdiam, seluruh tubuhnya mendadak kaku, ia menelan salivanya kasar. Bagaimana mungkin Samy muncul?"Tuan Brown, tolong, aku tidak bersalah, aku hanya mengerjakan perintah." Tuan Hong mengatupkan tangannya ketakutan.Samy menahannya dengan mengangkat kelima jarinya, Ran yang ada di sana meminta agar Tuan Hong diam.Samy maju semakin dekat pada Moza."Kenapa kau lakukan ini Moza? Apa yang salah pada dirimu? Dulu kau begitu baik padaku dan penuh perhatian sampai aku selalu memaafkan setiap kesalahanmu."Moza menatap Samy dengan mata yang memancarkan campuran ketakutan dan kebencian. Dia mundur selangkah, namun Samy tetap mendekat, suaranya rendah dan tajam seperti pisau yang menusuk ke dalam hati."Jawab aku, Moza," tuntut Samy. "Kenapa kau begitu terobsesi menghancurkan hidupku? Hidup Veny? Apa kau tidak pernah merasa puas dengan apa yang kau miliki?"Moza menghela napas panjang, beru

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-76

    "Kenapa begitu sulit untuk kita?" tanya Veny.Mereka berdua sedang jalan pagi, Samy sengaja datang ingin membicarakan tentang masalah mereka."Ini kesalahanku, aku terlalu percaya pada Moza hingga mengorbankan perasaanmu." Samy mengakui kebodohannya dulu."Pada akhirnya kau membiarkan dia lolos?""Kesalahannya kali ini tak cukup fatal, polisi tidak menahannya, sedangkan kasusmu dulu, sudah terlalu lama dan tidak ada bukti.""Jika aku mengatakan sesuatu apa kau mau mempercayaiku?""Tentu, katakan apa itu?""Moza yang menculik Nick waktu itu.""A-apa?""Buktiku tidak akurat, jika kau sungguh-sungguh ingin membuatnya di penjara, cari buktinya dan aku akan memikirkan untuk kembali denganmu."Samy terdiam mendengar ucapan Veny. Wajahnya tampak tegang, matanya menunjukkan rasa bersalah yang mendalam. Ia tahu, apa yang dikatakan Veny bukanlah tuduhan tanpa dasar. Moza memang selalu memiliki cara untuk menimbulkan kekacauan dalam hidup mereka."Moza menculik Nick?" Samy mengulang, seolah mema

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-75

    Adolfo mengangguk. "Baik, saya akan segera menyiapkan dokumen resmi dan melaporkannya ke pihak berwenang. Tapi saya perlu bertanya, apakah Anda sudah siap menghadapi kemungkinan tekanan balik dari pihak Moza?"Samy menatap Adolfo tajam. "Tekanan apa pun yang dia coba berikan tidak akan mengubah keputusanku. Lakukan apa yang harus kau lakukan, Adolfo."---Di sisi lain, MozaMoza sedang menikmati teh paginya ketika sebuah panggilan masuk ke ponselnya. Itu dari Alma, ibunya."Moza, ada kabar buruk," kata Alma panik."Apa maksud Ibu?" Moza mengerutkan kening, tidak suka mendengar nada suara ibunya."Samy mengajukan laporan hukum terhadapmu. Aku baru mendengar ini dari seorang kenalan di pengadilan."Cangkir teh di tangan Moza hampir jatuh. Wajahnya memucat. "Apa? Samy berani melakukannya?""Iya, dia sepertinya punya bukti kuat. Moza, kau harus segera bertindak! Ini bisa menghancurkanmu."Moza menghela napas panjang, berusaha mengendalikan emosinya. "Tidak mungkin aku kalah semudah itu, B

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-74

    Semua kembali seperti dulu, Veny merasa dejavu. Walau bagaimanapun Samy menginginkannya, tapi dia tidak pernah bisa tegas terhadap Moza.Jujur, Veny kecewa, ia mengusap perutnya yang sedikit menonjol. Nasibnya sama dengan Nick, tanpa didampingi oleh Samy."Nyonya, Tuan sepertinya sangat terpukul dengan kepergian kita." Isla menghampiri Veny.Dia baru saja menidurkan Nick. Mereka kembali ke apartemen.Segelas teh hangat di atas meja belum disentuh sama sekali, bohong jika Veny baik-baik saja."Faktanya dia tidak bisa bertindak tegas. Lagi pula Moza hamil, lebih baik aku pergi dari sana.""Apa Nyonya yakin itu anak Tuan Samy? Mendengar kelicikan Nona Moza selama ini, aku rasa itu tidak mungkin." Isla sedikit membela Samy. Sebagai orang asing ia melihat ketulusan Samy pada Veny dan Nick.Mendengar itu Veny menerawang ke depan. Tak dipungkiri apa yang dikatakan oleh Isla cukup masuk akal. Sebagaimana dulu Moza tega memfitnahnya."Kasihan Tuan Samy, dia tidak berdaya karena Moza adalah ora

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-73

    "Buka saja aku tidak akan marah," kata Veny. Dia melihat keraguan di mata Samy saat menatap kotak pemberian Moza."Aku rasa ini tidak penting," ucap Samy."Kau yakin? Bagaimana jika itu benda berbahaya?" sahut Veny, dia lebih penasaran dari pada Samy."Segala sesuatu tentang dia sudah berakhir. Aku hanya fokus padamu dan Nick juga calon bayi kita." Samy mengenyampingkan kotak itu. Ia menyentuh tangan Veny seolah meyakinkan wanita itu."Kenapa aku ingin melihatnya?" Veny bertanya lebih ke dirinya sendiri. Bukan karena apa, tapi Veny tau berapa liciknya Moza. Bisa saja kotak itu berisi benda berbahaya.Samy menarik napas panjang, mengerti keraguan yang terlihat di wajah Veny. Ia meraih kotak kecil itu kembali dan menatapnya lekat-lekat, seolah memastikan bahwa benda tersebut tidak memiliki niat buruk."Baiklah," kata Samy akhirnya. "Jika itu membuatmu tenang, aku akan membukanya."Samy mengambil gunting dari meja terdekat dan dengan hati-hati membuka pita yang melilit kotak kecil terse

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-72

    Sebulan telah berlalu, Samy tidak lagi sama seperti waktu itu. Kini pria itu lebih banyak diam seolah merasa bersalah pada Veny.Sungguh dia tidak bisa memaafkan dirinya sendiri."Samy, apa kau sibuk hari ini?" Veny baru saja mengetuk pintu kamarnya."Mmm, aku...""Apa aku boleh masuk?" Veny ingin masuk ke dalam."Mmm, i-iya, masuklah."Samy sepertinya tidak leluasa membuat Veny ingin sekali bertanya.Veny membuka pintu dan melangkah masuk ke kamar Samy. Ia mendapati pria itu duduk di tepi ranjang, dengan wajah yang tampak letih dan penuh beban. Tidak seperti biasanya, Samy terlihat lebih lesu dan sulit untuk menatap langsung ke arah Veny.“Kau baik-baik saja?” tanya Veny dengan nada lembut namun tetap penuh kekhawatiran.Samy hanya mengangguk pelan, tetapi sorot matanya mengatakan sebaliknya. Ia menghindari kontak mata, membuat suasana di kamar terasa semakin canggung.“Kau tidak seperti biasanya, Samy. Ada yang mengganggumu?” desak Veny, memberanikan diri untuk mendekat.Samy menghe

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-71

    Beberapa minggu kemudian, Samy memutuskan untuk melakukan pendekatan yang berbeda. Sadar bahwa terlalu memaksa hanya membuat Veny semakin menjauh, ia mencoba mencari cara untuk perlahan membuka kembali hati Veny tanpa membuatnya merasa terpaksa.Suatu malam, ketika Nick sudah tertidur, Samy melihat Veny duduk di ruang keluarga, menatap keluar jendela. Ia tampak termenung, pikirannya melayang jauh.“Bolehkah aku duduk di sini?” Samy bertanya hati-hati.Veny terdiam sesaat, lalu mengangguk pelan tanpa menoleh.Samy duduk di sebelahnya, menjaga jarak yang cukup. Ia merasa canggung, namun tahu bahwa saat ini ia tidak boleh mundur."Aku tahu ini tidak mudah," ucap Samy setelah keheningan yang cukup lama. "Dan aku sadar aku sudah banyak melakukan kesalahan yang membuatmu terluka."Veny tetap menatap ke luar jendela, wajahnya datar. Tetapi, ada sorot mata yang berbeda; seakan ada bagian dari dirinya yang ingin mendengar lebih banyak.“Aku tidak meminta agar semuanya dilupakan begitu saja,” l

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-70

    Di kota lain, Moza tengah menatap hamparan luas laut yang biru berlapis kaca mata hitam tebal miliknya. Ia terlihat seksi dengan bikini berwarna maroon.Di sampingnya berdiri lelaki tampan memakai celana pendek putih disertai kemeja motif pantai berwarna biru. pria itu menggunakan teropong untuk melihat ke kejauhan.Moza menyeringai puas, menikmati desiran angin pantai yang menerpa wajahnya. Matahari memantul pada permukaan air laut yang tenang, dan ia merasakan dirinya benar-benar bebas dari bayang-bayang masa lalu.Pria di sebelahnya, dengan wajah maskulin yang dihiasi senyum tipis, menurunkan teropongnya dan berbalik menghadap Moza. "Jadi, apa rencanamu sekarang?" tanyanya santai, memeriksa Moza dengan tatapan penuh minat.Moza tersenyum sinis, menyelipkan rambutnya ke belakang telinga. "Hanya menikmati hidupku... tanpanya," jawabnya sambil melirik pria itu, seolah mencari konfirmasi dari keputusan yang telah ia buat.Pria itu tertawa kecil. "Kau benar-benar berani, Moza. Melepaska

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-69

    Tak semudah itu untuk percaya pada Samy. Di satu sisi, Samy masih membiarkan Moza berkeliaran bebas tanpa berniat untuk menghukumnya."Mommy!" Nick berlari ke arahnya."Hai sayang. Bagaimana tidurmu?" Veny bertanya."Nick bermimpi, Mom," kata anak kecil itu."Mimpi?"Nick mengangguk. "Ada mom, Nick, Daddy dan perempuan kecil yang lucu.""Oh ya?" Veny tersenyum ikut antusias mendengarnya."Mom, apa Nick akan kembali ke sekolah?" tanyanya.Diandra terdiam, dia belum berani mengambil keputusan sebab hati dan pikirannya berharap untuk pulang ke philadhelpia."Tentu saja sayang, Daddy sudah mencarikan sekolah untukmu. Jika Nick bersedia, kita akan melihatnya hari ini." Samy datang menyahut.Veny menatap Samy dengan sorot mata yang sulit ditebak. Di satu sisi, dia ingin mempertahankan kebebasannya dan kembali ke Philadelphia, namun di sisi lain, Samy tampak begitu berusaha untuk memperbaiki hubungan mereka—terutama demi Nick.Nick tersenyum cerah dan mengangguk. "Benar, Mom? Kita akan lihat

DMCA.com Protection Status