Ronald masuk dalam waktu yang tidak lama. Tatapannya yang dingin terjatuh tepat di wajah Farah. Perempuan tua itu mencoba menyembunyikan tatapannya sambil berkata, “Ma-mama nggak enak badan, Mama mau naik dulu.”“Nggak mau tahu keberadaan Rendy?” tanya Ronald yang membuat langkah kaki Farah terhenti.“Eddy bawa adik-adikmu main di atas,” kata Ronald pada putranya.Eddy tahu bahwa perbincangan tersebut adalah perbincangan orang dewasa sehingga dengan patuh dia membawa adik-adiknya. Farah menyentuh dadanya sambil bertanya dengan perlahan, “Ronald, apa yang kamu lakukan pada kakakmu?”“Bukan aku, tetapi dia sendiri yang memilih. Dia sudah mati, aku yang langsung mengantarkan kepergian dia.”“Apa?” Kedua bola mata Farah melebar dan dia langsung terduduk dengan lemas di atas sofa.Ronald terlihat tidak merasa iba dan terus berkata, “Kalau aku bawa dia ke pengadilan, hukuman mati sebanyak sepuluh ribu saja nggak cukup buat membayarnya. Aku mengambil nyawanya dengan satu peluru saja dan itu s
Setelah itu dia mengangkat tangan dan menyingkirkan Farah. Perempuan tua itu tidak menyangka Rachel akan melakukan hal seperti itu. Karena tidak ada persiapan, dia jatuh tersungkur di lantai.“Sejak Bu Farah membela Rendy, di dalam hatiku sudah nggak ada mertua seperti Anda. Tapi bagaimana pun, Anda tetap neneknya anak-anakku. Aku juga akan menghargai Anda. Tapi, Anda sungguh sangat tidak seharusnya menyerahkan Michelle ke tangan Rendy. Kalau sampai hal buruk terjadi pada Michelle, aku kemungkinan juga akan mengirimkan Anda untuk bertemu Rendy.” Rachel mengatakan kalimat itu dengan santai, tetapi terdengar penuh ancaman.“Ronald, kamu dengar? Istri yang kamu nikahi ini mau membunuh ibumu!” kata Farah sambil menatap Ronald. Dengan suara serak dia kembali berkata, “Perempuan ini menghancurkan keluarga kita! Dia membunuh kakakmu dan mau membunuh Mama.”“Keluarga Tanjaya memang sudah hancur dan berantakan. Ada atau nggak ada Rachel juga akan tetap sama. Mama, kembali saja ke Australia, a
Darren tersadar dan dengan patuh menunduk sambil berkata, “Maaf, Ma. Aku nggak sengaja dan nggak akan mengulanginya lagi.”Rachel mengatupkan mulutnya rapat. Kenapa tadi dia emosi? Biasanya dia tidak akan marah semudah itu. Jarinya juga tidak begitu sakit.Rachel menunduk dan dengan lembut berkata, “Nggak apa-apa, Darren. Mama tadi hanya bercanda.”Darren tidak berani merasa lega sama sekali karena sikap Rachel tadi tidak terlihat sedang bercanda. Dengan hati-hati dia berkata, “Mama, tugas sekolahku masih belum selesai, aku selesaikan dulu.”“Iya,” jawab Rachel sambil mengelus kepalanya.Eddy dan Michael berpandangan sejenak dan menggandeng Michelle untuk keluar dari kamar. Saat tiba di luar, Eddy berbisik, “Michael, kenapa aku merasa Mama masih aneh?”“Jangan berpikir terlalu banyak. Rendy sudah diurus oleh Papa, nggak sampai tiga hari lagi semua alat kendalinya juga akan dihancurkan. Mama akan terbebaskan,” jawab Michael.Tidak sampai tiga hari kemudian, Ronald mendapatkan seratus le
“Bu, semua orang sudah berkumpul dan rapat sudah bisa dimulai,” kata Jenny.Rachel mengangguk sambil menutup dokumen dan bangkit menuju ruang rapat. Selama setengah bulan ini dia tidak datang ke kantor sehingga memang perlu mengadakan rapat untuk mengetahui situasi kantor akhir-akhir ini.Perkembangan selama setengah bulan ini membuat Aurora Technology menjadi salah satu perusahaan yang cukup terpandang. Hanya rapat petinggi perusahaan saja, orang yang memenuhi ruangan sudah mencapai 30 hingga 40 orang.“Bu, laporan keuangan perusahaan sudah keluar. Profit secara keseluruhan mencapai 33,6 miliar.”“Bu, proyek terbesar perusahaan dalam triwulan ini sudah mulai dan perkembangannya sangat baik.”“Satu minggu yang lalu perusahaan investasi luar menghubungi kita. Mereka mengajukan sebuah ide baru mengenai teknologi chip bioteknologi. Bidang usaha kita memang di bagian produk pintar, saya merasa cukup tertarik dengan ide mereka. Karena itu saya bertemu dan berdiskusi dengan mereka juga. Peru
Suasana di ruang rapat menjadi sangat mencekam.Ketua tim teknologi di perusahaan sudah bergabung dalam Aurora Technology sejak minggu pertama perusahaan didirikan. Hubungannya dengan Rachel selalu baik-baik saja dan sangat dekat.“Bu, di luar negeri ada hukum yang berlaku untuk chip. Seharusnya produk ini nggak akan begitu berantakan, kita juga akan mengikuti semua persyaratan yang diberlakukan.”“Diam! Jadi walaupun saya nggak setuju, kalian tetap mau mengerjakan proyek ini?”“Bu, maksud saya bukan seperti itu. Kalau dilihat dari sudut pandang hukum, saya hanya merasa kita boleh mencoba sesuatu yang berbeda.”Prang!Rachel melempar gelas kopi yang ada di meja dan melayang melewati samping telinga ketua tim teknologi hingga jatuh ke lantai dan hancur berantakan. Semua orang yang ada di ruang rapat tampak tercengang dan terkejut. Tidak ada yang menyangka Rachel akan melakukan tindakan seperti itu.Bahkan Rachel sendiri juga ikut tercengang dan tidak menyangka. Dia bukan orang yang emos
“Kak Eddy menemaniku baca, Kak Michael menemaniku gambar dan Kak Darren menemaniku latihan piano. Mama ceritain aku cerita, boleh?” jawab dan tanya Michelle.Rachel yang baru saja menegak dua butir obat merasa kepalanya sedikit berat dan ingin tidur. Mungkin karena ada efek mengantuk dari obatnya juga. Dia memaksakan seulas senyum lembut sambil berkata,“Mama tidur setengah jam dulu. Setelah makan malam, Mama ceritakan dongeng ke kalian.”Dia mengelus kepala bocah itu sebelum menaiki tangga. Setelah itu Rachel menutup pintu kamar dengan perlahan.“Mama kenapa terlihat lelah sekali. Kenapa Papa masih kasih Mama ke kantor?” gumam Michelle dengan wajah cemberut.“Mama di luar negeri setengah bulan lebih, setelah itu nggak pernah ke kantor. Di kantor ada banyak urusan yang harus Mama urus. Biarkan Mama tidur dulu, kita panggil Mama waktu jam makan malam,” ujar Eddy.Michael menunduk sambil memainkan balok kayu dengan mata menggelap. Dia tahu jelas apa yang terjadi, tetapi dia juga tidak bi
Suara berdebam dari pintu kamar membuat pikiran Rachel tersadar seketika. Apa yang sedang dia perbuat? Kenapa dia emosi lagi pada anak-anaknya?Bukankah dia sudah makan obat? Bukankah Rachel sudah melakukan terapi? Kenapa masih terjadi seperti ini?Rachel memegang kepalanya dan dengan raut menderita dia menenggelamkan kepalanya dalam selimut. Cukup lama kemudian dia baru sedikit tenang. Rache mengeluarkan laptopnya dan membuka kamera CCTV. Dia melihat keempat anaknya tengah duduk diam di sofa dan memandang keluar. Hanya terdengar suara desauan angin saja. Dia mendekatkan kamera dan melihat mata Michelle yang memerah. Terlihat jelas bahwa bocah itu baru saja menangis. Buku di atas lutut Darren juga tidak terbuka, sepertinya dia gunakan untuk menutupi emosinya saja. Sedangkan Michael dan Eddy hanya melamun saja menatap buku.Rachel lagi-lagi membuat anaknya terkejut dan ketakutan. Berbagai perasaan bersalah, tidak tenang dan semuanya bercampur aduk dalam benaknya Rachel. Sesaat kemudia
“Papa, kami mengerti,” jawab Michael. Dia berdiri dan berkata, “Mama sedikit nggak enak badan, Papa bawa Mama istirahat dulu di kamar.”Ronald mengelus kepala Michael. Putranya ini mengerti dan memahami semuanya. Karena keberadaan Michael, empat tahun yang lalu berhasil membuat Rachel menjadi begitu sempurna. Dia merangkul Rachel dan membawa perempuan itu ke lantai atas.Begitu pintu kamar tertutup, Rachel menangis di atas bahu Ronald.“Ronald, kamu juga tahu, kan? Tapi kamu terus menutupinya dari aku. Hari ini aku ada baca dokumen tentang chip dan semua korbannya nggak ada yang sembuh. Dokter juga sudah turun tangan tetapi orang-orang itu hidup menderita, aku juga bisa seperti itu?”“Rachel, jangan sembarangan bicara! Efek samping dari chip hanya emosinya lebih meledak-ledak dan mudah marah. Sebenarnya bukan masalah besar. Aku juga emosian, semua orang kantor takut denganku. Setiap aku murka, mereka seperti akan menghadapi kiamat.”Rachel terkekeh dan mengusap air matanya sambil berka
Layar penuh dengan komentar netizen yang tidak bisa menyembunyikan kekecewaan mereka, "Aku nggak bisa menerima kabar sedih ini." Namun, suasana cepat berubah ketika pembawa acara, dengan senyum lebar, mengingatkan penonton yang terhanyut dalam suasana, "Tunggu dulu, bukankah Dewi Anggun masih punya kabar baik yang ingin dibagikan ke kita?"Peringatan itu berhasil menarik kembali perhatian semua yang hadir. Semua orang tampak menahan napas, menunggu Anggun untuk melanjutkan. Dengan suara yang jernih, Anggun mengumumkan, "Aku dan Kevin akan segera menikah!"Kejutan dan kegembiraan bercampur menjadi satu. "Ini sungguh kabar yang luar biasa! Akhirnya, hari yang dinantikan telah tiba!" Tangis haru dan tawa kebahagiaan bercampur aduk, "Anggun dan Kevin akan bersatu! Masa muda kami, penuh dengan kenangan cinta yang kami saksikan bersama, akan segera membuahkan hasil!" Ucapan selamat dan harapan untuk kebahagiaan yang abadi menggema di ruangan, menciptakan suasana yang tak terlupakan.Anggu
Keluarga Hutomo kembali terhanyut dalam keheningan. Dari tiga menantu perempuan yang ada di sana, Laura sudah terisak tidak bisa berkata-kata karena terharu, sementara Nadira dan Selena yang sedikit lebih kuat, juga terlihat matanya memerah. Hal ini membuat ketiga bersaudara keluarga Hutomo yang awalnya terhanyut dalam perasaan terharu, seketika menjadi masam. Kenapa istri-istri mereka jadi terharu karena pria lain?!Tentu saja, ketiga bersaudara itu tidak memiliki kesempatan untuk meledak karena Ronald sudah berdiri. Dia berjalan mendekati dua pemuda yang berdiri berdampingan itu. Mereka berdua sama-sama luar biasa. Ronald menepuk bahu mereka. Pada saat itu, seolah-olah dia terlihat lebih tua beberapa tahun, tidak lagi seperti sosok yang pernah mendominasi dunia bisnis dulu."Kedua harta karunku ini, kuserahkan kepada kalian berdua," ucap Ronald. Anji dan Kevin mendengar hal ini terkejut sejenak, kemudian kegembiraan muncul di mata mereka. Sebelum mereka sempat bereaksi, Ronald s
"Halo, Om." Anji dan Kevin berseru bersamaan. Anji yang lebih tua, melangkah maju dan berkata, "Om, ini adalah semua yang sudah saya siapkan tiga tahun lalu. Semua aset saya, termasuk tapi tidak terbatas pada saham perusahaan keluarga, properti, perkebunan, saham, dan lain-lain ... Semua ini, tiga tahun lalu sudah saya transfer menjadi atas nama Michelle. Baik di masa lalu maupun di masa depan, semua yang saya miliki, termasuk hidup saya, akan menjadi miliknya." Ucapan ini membuat Michelle terkejut. Semua aset Anji dialihnamakan ke namanya? Anji sama sekali tidak pernah menyebutkan hal ini kepada Michelle. Ternyata diam-diam Anji memberikan segalanya untuknya. "Pah …." Michelle memandang Ronald, matanya yang jernih, untuk pertama kalinya terlihat sedikit bingung. Anji adalah orang pertama di luar keluarganya yang bersedia mengorbankan segalanya untuk Michelle. Perasaan yang sangat hangat namun tersembunyi itu memang tidak tampak di permukaan, namun begitu dalam dan abadi, membuat
Sementara itu, Ronald membalas pesan."Papa Mama sekarang ada di kota sebelah, hanya berjarak kurang dari dua jam perjalanan."Michelle ternganga. Ternyata! Gadis yang tampak dingin dan anggun itu, wajahnya menjadi seram. Bagus! Bagus sekali! Kali ini Michelle ingin melihat kemana lagi ayahnya bisa bersembunyi!Ketika Anggun selesai berdandan dan keluar, masih ada waktu cukup sebelum acara pemberian penghargaan dimulai. Kurang lebih dua jam lagi. Sementara itu, masih ada setengah jam lagi sebelum ayahnya, Ronald, kembali ke rumah.Saat itu, Kevin dan Anji, atas permintaan rahasia Michelle, sudah datang. Mereka siap menunggu kedatangan Ronald. Di sisi lain saudaranya yang lain sudah siap menonton drama.Berkat usaha kakak beradik keluarga Hutomo itu, ketiga istri kakaknya juga sudah berhasil dipengaruhi untuk mendukung mereka menikah sesegera mungkin. Bahkan ketiga kakak yang dikenal ketat dengan istri mereka, juga ikut mendukung.Kini, Michelle dan Anggun bisa dibilang memiliki keuntun
Suara itu terdengar langsung ke dalam siaran langsung, sehingga seketika menimbulkan kegemparan besar."Anggun sudah punya anak!""Apa Dewa Kevin sudah jadi ayah?!""Huhuhu. Kubilang juga apa. Mereka berdua pasti sudah menikah diam-diam!!!""Pernikahan mereka kenapa nggak disiarkan langsung?!!!"Komentar di layar terus bergulir, sementara Anggun sendiri tidak tahu apa-apa tentang itu semua.Anggun berkata, "Iya. Anak kesayangan kami semua, tolong dijaga, ya."Komentar di layar menjadi lebih gila."?????""!!!!!!"Serangkaian simbol memenuhi seluruh layar, dan terus bergulir bahkan setelah Anggun menutup panggilan. Netizen menjadi sangat heboh. Dan ketika staf di lokasi menyadari hal itu, topik panas sudah melonjak ke urutan teratas.#Dewa Kevin dan Dewi Anggun Menikah Diam-diam!##Anak Kesayangan Anggun!##Dewa Kevin Jadi Ayah!#Di bawahnya adalah teriakan histeris dari para penggemar. Dari awal pasangan ini bersama, banyak fans yang tidak senang. Akan tetapi semakin lama, netizen sema
Atau, selama seorang wanita memiliki pekerjaan yang stabil dan dukungan kuat dari keluarganya, bahkan jika pun dia tetap lajang seumur hidup, dia akan tetap merasa bahagia dan nyaman.Dan seterusnya, begitu banyak contoh lainnya.Yang lebih licik dari Ronald adalah, dia tidak pernah menggunakan akunnya sendiri untuk mengirimkan nasihat-nasihat ini, melainkan selalu menggunakan akun istrinya, Rachel, untuk mengirimkan pesan-pesan motivasi dan link tersebut di grup keluarga.Awalnya, hal ini membuat para kakak beradik keluarga Hutomo panik. Mereka pikir ibu merekalah yang menentang pernikahan mereka.Hingga suatu hari Michael secara tidak sengaja masuk ke akun ayahnya dan menemukan bahwa semua tulisan ini sebenarnya dicari oleh ayah mereka, kemudian diteruskan ke ibu mereka, dan dikirimkan menggunakan ponsel ibu mereka. Sejak saat itulah mereka semua merasa lega.Tidak masalah, mertua yang menyulitkan menantu laki-laki adalah hal yang wajar.Sama saja dengan ibu mertua yang berselisih de
Senyum Lilian terlihat begitu tulus dan ikhlas.Awalnya, dia membantu Anggun hanya karena Lilian merasa Anggun memang berbakat; dan kata-kata Anggun sebelum audisi tentang ingin berusaha dengan kemampuannya sendiri, juga memberikan kesan mendalam pada Lilian.Tidak disangka, tindakan spontannya itu malah membuka peluang bagi dirinya sendiri, membuat Lilian merasa beruntung sekaligus terkejut.Setelah mendengar hal itu, Anggun merasa terharu. Banyak yang mengatakan industri hiburan itu kotor, penuh dengan intrik dan persaingan. Namun, sebenarnya di sini juga ada banyak orang yang benar-benar mengejar mimpi, berusaha keras, dan saling membantu dan mendukung.Dan sebenarnya, di mana ada orang, di situ pasti ada persaingan; tapi di mana ada orang, di situ juga ada kehangatan dan keikhlasan.Pengambilan gambar Anggun berjalan lancar dan teratur.Hubungan antara kayak beradik di keluarga Hutomo juga berkembang dengan sangat baik.Eddy sudah mulai gembira mempersiapkan pernikahannya. Nadira b
Namun, ternyata Anggun memberikan kejutan yang tak terpikirkan oleh para Haters. Anggun yang pertama kali berakting tidak hanya tidak menunjukkan performa yang mengecewakan dalam tugas yang selevel dengan aktor papan atas, malah dia berhasil menampilkan pesona dan karisma karakter yang dia perankan dengan sangat baik.Dari kelembutan dan ketegasan di awal, hingga kebesaran hati saat mengorganisir demonstrasi, hingga kegairahan dan semangat ketika ditangkap oleh musuh dan dibawa ke tempat eksekusi ... Pengalamannya, mewakili pengalaman tak terhitung jumlahnya dari para pendahulu revolusi.Anggun memadukan semangat para pendahulu itu ke dalam dirinya. Melihat Anggun saja sudah cukup bagi para penonton untuk mengetahui keberanian dan kegigihan pemuda-pemudi negara yang tak terbendung saat itu.Sebelum eksekusi, Egris yang diperankan oleh Anggun, menatap matahari terbit dengan senyuman lembut dan tegar.Hingga akhirnya, suara tembakan bergema, orang itu pergi untuk selamanya. Dalam adegan
“Kenapa? Ada titik terang apa?” tanya Nelson.“Ada sekumpulan orang yang membuat klarifikasi untuk Mbak Anggun. Bukan orang kita.”“Hah?!” Pak Nelson segera berdiri, terkejut, “Mana? Kasih aku lihat!”Tak lama kemudian, bawahan Nelson menyodorkan handphone-nya yang sedang memuat ulang sebuah laman website.Lilian: “Pernah collab sama putri keluarga Hutomo ini. Wataknya baik sekali, lembut. Sama sekali nggak sombong. Yang paling bikin kaget, kemampuan aktingnya. Orang baru tapi sudah punya kemampuan peran yang begitu fleksibel. Dia bisa memerankan peran apa pun dengan sangat baik. Bakat kayak gini bikin aktor-aktor seperti kami sangat kagum dan iri.”Di bawah tulisan status ini, ada sebuah video yang berisi potongan klip Anggun saat memerankan peran di “The Golden Age”.“Sutradara, aktris ini salah satu pemeran di The Golden Age. Hubungannya dengan Anggun sepertinya cukup baik. Dia membuat satu grup yang membantu Anggun melakukan klarifikasi. Coba di-scroll terus ke bawah. Banyak banget