Share

Bab 756

Saat Rachel menoleh ke belakang, dia melihat keempat anaknya, termasuk Melvin, Karl, dan Peter sedang mengelilingi komputer mendengarkan percakapannya.

Sontak wajahnya pun memerah dan berkata, “Sudah cukup, jangan bahas soal itu lagi. Aku tutup dulu.”

“Kalau begitu nanti malam aku mampir sebentar. Rachel, aku kangen, aku mau ketemu kamu ….”

Rona wajah Rachel makin memerah dan detak jantung berdebar makin kencang mendengar gombalan yang sungguh memalukan itu. Khawatir jantungnya bisa-bisa berhenti berdetak, dia langsung mematikan teleponnya.

“Eh, kenapa ditutup?”

“Ma, Papa masih belum selesai ngomong. Kenapa sudah ditutup?”

Rachel menarik napas panjang sambil berjalan ke ruang tamu dengan menggosokkan wajahnya. Dia memasang raut wajah tegas dan menegur anaknya, “Lain kali nggak boleh menguping pembicaraan Mama.”

“Ma, telinga Mama merah,” kata Michelle.

“Waah, Mama malu, ya?” tanya Darren.

“Papa bilang kangen sama Mama. Mama pasti malu,” ujar Eddy.

Rachel, “….”

“Jadi hari ini Papa bakal
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status