Melvin yang sudah menebak juga ikut tercengang.“Bukannya keluarga Tanjaya hanya ada Ronald seorang saja?”“Papa memang masih ada saudara kembar,” kata Eddy.“Waktu usia tiga tahun, aku sempat mendengar Nenek membicarakannya saat peringatan hari kematian Kakek.”Michelle melotot dan bertanya, “Sejak kapan Papa berubah jadi Om?”“Apakah setelah menikah?” tanya Darren dengan tidak percaya.“Setelah Papa dan Mama menikah, Papa sudah berangkat dinas selama setengah bulan. Setelah itu dia berubah menyeramkan. Ternyata dia bukan Papa, kalau gitu Papa ke mana?” Butiran air mata bocah itu perlahan mengalir turun.Rachel mengusap air mata bocah itu dan dengan tenang dia tersenyum sambil berkata, “Karena Mama mendengar kabar bahwa Papa ada di sini, makanya Mama kabur tengah malam dengan membawa kalian untuk mencari Papa. Tenang saja, Mama sudah dapat titik terangnya dan akan segera ketemu Papa. Kita sekeluarga akan segera berkumpul.”Sorot terkejut di mata Michael perlahan berubah dengan rasa ba
Matahari terbit kembali dan hari yang baru sudah dimulai. Setelah Rachel membersihkan diri, dia sengaja membuat kulitnya berwarna hitam. Dia turun setelah selesai dandan.Melvin sedang bermain bersama Michelle dan Darren di lantai bawah. Sedangkan Eddy dan Michael tengah membaca buku. Pemandangan tersebut membuat hati Rachel menghangat.“Mama, selamat pagi.”Anak-anaknya mendongak dan menyapa perempuan itu dengan kompak. Rachel tersenyum lembut dan berkata, “Hari ini kalian di rumah yang pintar. Mama siang nanti pulang untuk masak buat kalian.”“Mama, aku akan jaga adik-adik dengan baik,” kata Eddy.“Aku nggak akan nakal. Aku juga akan menemani Michelle main, Mama sibuk saja dengan tenang,” ujar Darren berjanji.Michelle mengerjapkan mata dan berkata, “Mama harus hati-hati.”Rachel mencium wajah mereka secara bergantian dan berkata, “Kalian tunggu Mama di rumah, Mama akan pulang ke rumah dengan selamat.”Saat tiba di depan rumah, senyuman lembut di wajahnya mendadak sirna. Melvin mengh
Melvin merasa hatinya perih hingga rasanya dia ingin menangis. Lelaki itu membuka pintu mobil dan berusaha keras menekan emosinya sambil berkata, “Masuklah.”Rachel masuk dan duduk di samping kemudi. Mereka melaju dengan keadaan hening di sepanjang perjalanan menuju Perbatasan Helios. Kota ini merupakan kota yang tidak berkembang. Banyak sekali orang-orang dari berbagai dunia yang hilang dan tewas di tempat ini.Ada mobil patroli yang terus berkeliling selama 24 jam. Setiap orang yang lewat memasang ekspresi ketakutan dan tidak tenang. Setelah Rachel dan Melvin selesai diperiksa, keduanya masuk ke Perbatasan Helios dengan lancar. Mereka terus melaju hingga hampir tiba di daerah pusat markas.Di sana dibangun sebuah vila dengan tiga hingga empat lantai. Di sekeliling vila dibangun beberapa buah rumah sederhana yang di bagian pintu masuk dikelilingi kawat duri. Cukup banyak mobil tentara yang berhenti di depannya.Mereka berdua ditahan oleh dua orang penjaga ketika baru muncul di pintu g
“Dia ingin bertemu dengan Bos, tapi nggak ada surat janji. Ini adalah hadiah dari dia yang diminta untuk diberikan pada Bos,” jawab penjaga tersebut dengan menurut.Isabel tertawa kecil dan telunjuknya mengangkat kotak teh tersebut, “Terlihat niat sekali.”Rachel menyipitkan matanya karena mendengar nada penuh persaingan dari suara perempuan di depannya. Sepertinya perempuan ini kekasih atau istri dari Terry. Apakah dia salah paham dengan Rachel bahwa dia ingin mendekati Terry?Rachel memutar bola matanya diam-diam dan dengan cepat berkata, “Halo, Bu Isabel. Saya dan suami saya ingin mengucapkan terima kasih secara langsung pada Pak Terry.”Melvin yang sudah bersama dengan Rachel selama sekian tahun tentu saja sudah ada ikatan batin yang cukup kuat. Dia maju dan berkata, “Bu Isabel yang cantik, sebenarnya kemarin saya dan istri saya dikepung. Untungnya ada Pak Terry yang membantu kami hingga kami terlepas dari bahaya. Hari ini kami datang untuk mengucapkan terima kasih.”Isabel menyung
Senyuman di wajah Isabel berubah kaku. Apakah dia kurang cantik? Apakah sikapnya kurang jelas hingga lelaki ini mengusirnya?Diam-diam Isabel membuka kancing teratasnya dan berkata dengan suara lembut, “Aku datang lumayan jauh, kamu nggak mau tahan aku sebentar?”“Silakan duduk, aku mau ke ruang baca dulu.”Sorot mata Terry tetap terlihat dingin dan tajam. Lelaki itu baru dilantik tidak sampai satu bulan yang lalu, anak buahnya banyak yang berulah dan berhati licik, sehingga dia tidak boleh salah langkah. Terry bersiap-siap ke ruang baca, tetapi tangannya ditahan oleh perempuan itu.Terry memicingkan matanya dan langsung menepis tangannya dengan kasar. Isabel terlihat terkejut ketika matanya menatap mata elang lelaki itu. Dengan cepat perempuan itu melepaskan genggamannya karena Terry sangat menyeramkan sekali.Pantas saja dia bisa berhasil membunuh Agustinus dengan tangannya sendiri. Isabel menarik napas dalam-dalam dan berkata, “Aku bawa daun teh karena katanya kamu suka teh, ya?”Me
Malam harinya.Sekelilingnya tenang dengan lampu jalanan yang sudah menyala. Hampir tidak ada mobil dan mobil yang terlihat di luar sana. Sebenarnya negara ini sangat tenang, tetapi karena adanya Perbatasan Helios keadaan di sana menjadi tidak tenang dan sering terjadi perampokan dan kejahatan.Rachel berdiri di balkon dan melihat tas milik dua orang lelaki dirampok. Tempat ini sungguh sangat kacau sekali. Tidak heran jika di berita sering mengatakan kalau tidak ada turis yang bersedia datang. Rachel berdiri di depan jendela sambil merenung cukup lama. Ketika dia menoleh, keadaan di ruang tamu sudah hening.Kemungkinan keempat anaknya sudah tidur, tetapi dia tidak bisa terlelap sama sekali. Rachel tidak bisa terlelap sepanjang malam. Hingga keesokan harinya, dia kembali bersemangat mencari informasi.“Rachel, papaku barusan kirim satu undangan,” ujar Melvin sambil berjalan masuk dari luar dengan girang.“Ini adalah pertemuan bisnis tahunan yang diadakan oleh negara tetangga. Shan Group
“Sistem pasukan tentara nggak bisa diakses. Sepertinya hanya bisa minta bantuan pada Terry,” kata Michael.“Sistem ini sifatnya sangat rahasia, dia nggak akan bersedia membantu kita. Bukannya dia bilang mau ketemu dengan kita? Bagaimana kalau kita ketemu dulu, baru kita coba cari tahu,” kata Eddy.Michael mengangguk kepala tanda setuju karena sudah tidak ada cara lain lagi. Keesokan sorenya, Rachel dan Melvin berangkat menuju ke acara pertemuan bisnis. Perbatasan Helios tampak dikelilingi tujuh hingga delapan negara kecil lainnya. Yang menjadi tuan rumah acara kali ini merupakan sebuah negara baju dengan proyek pembangunan di kota dan desa bekas peperangan.Rumah, jalan raya, jembatan serta semua bagunan yang ada di sana harus dibangun kembali. Terdapat banyak sekali keuntungan jika berhasil mendapatkan proyek ini. Para pebisnis di sekitar negara ini berharap bisa ikut bergabung dalam proyek tersebut.Sebelum acara dimulai, sudah terlihat ratusan mobil mewah yang terparkir di depan hot
Louis mengeluarkan uang tersebut dan menghitungnya dengan cepat. Setelah itu dia tersenyum puas. Dia bisa membela keponakannya juga karena Yogi sering memberikannya barang dan uang. Akan tetapi perempuan ini justru memberikan uang sebanyak pengeluarannya beberapa bulan. Rachel memperhatikan perubahan ekspresi Louis dan tahu jika lelaki ini orang yang menyukai uang.Rachel menyenggol lengan Melvin dan lelaki itu langsung mengeluarkan dompet dari dalam saku jas nya. Satu gepok uang tebal kembali dikeluarkan oleh Melvin dengan jumlah dua kali lipat dari sebelumnya.Perempuan itu tersenyum sambil berkata, “Dengar-dengar katanya Pak Louis adalah bodyguardnya Pak Terry? Kalau ada kesempatan, tolong bantu kami untuk sampaikan pada beliau untuk bertemu.”“Gampang, masalah kecil.”Lelaki itu langsung mengambil uang dari tangan Melvin dan menghitungnya dengan cepat. Melvin tersenyum dan berkata, “Kalau begitu kami sudah boleh masuk?”Louis menyimpan uang ke dalam saku bajunya dan berdeham sambil