“Dia ingin bertemu dengan Bos, tapi nggak ada surat janji. Ini adalah hadiah dari dia yang diminta untuk diberikan pada Bos,” jawab penjaga tersebut dengan menurut.Isabel tertawa kecil dan telunjuknya mengangkat kotak teh tersebut, “Terlihat niat sekali.”Rachel menyipitkan matanya karena mendengar nada penuh persaingan dari suara perempuan di depannya. Sepertinya perempuan ini kekasih atau istri dari Terry. Apakah dia salah paham dengan Rachel bahwa dia ingin mendekati Terry?Rachel memutar bola matanya diam-diam dan dengan cepat berkata, “Halo, Bu Isabel. Saya dan suami saya ingin mengucapkan terima kasih secara langsung pada Pak Terry.”Melvin yang sudah bersama dengan Rachel selama sekian tahun tentu saja sudah ada ikatan batin yang cukup kuat. Dia maju dan berkata, “Bu Isabel yang cantik, sebenarnya kemarin saya dan istri saya dikepung. Untungnya ada Pak Terry yang membantu kami hingga kami terlepas dari bahaya. Hari ini kami datang untuk mengucapkan terima kasih.”Isabel menyung
Senyuman di wajah Isabel berubah kaku. Apakah dia kurang cantik? Apakah sikapnya kurang jelas hingga lelaki ini mengusirnya?Diam-diam Isabel membuka kancing teratasnya dan berkata dengan suara lembut, “Aku datang lumayan jauh, kamu nggak mau tahan aku sebentar?”“Silakan duduk, aku mau ke ruang baca dulu.”Sorot mata Terry tetap terlihat dingin dan tajam. Lelaki itu baru dilantik tidak sampai satu bulan yang lalu, anak buahnya banyak yang berulah dan berhati licik, sehingga dia tidak boleh salah langkah. Terry bersiap-siap ke ruang baca, tetapi tangannya ditahan oleh perempuan itu.Terry memicingkan matanya dan langsung menepis tangannya dengan kasar. Isabel terlihat terkejut ketika matanya menatap mata elang lelaki itu. Dengan cepat perempuan itu melepaskan genggamannya karena Terry sangat menyeramkan sekali.Pantas saja dia bisa berhasil membunuh Agustinus dengan tangannya sendiri. Isabel menarik napas dalam-dalam dan berkata, “Aku bawa daun teh karena katanya kamu suka teh, ya?”Me
Malam harinya.Sekelilingnya tenang dengan lampu jalanan yang sudah menyala. Hampir tidak ada mobil dan mobil yang terlihat di luar sana. Sebenarnya negara ini sangat tenang, tetapi karena adanya Perbatasan Helios keadaan di sana menjadi tidak tenang dan sering terjadi perampokan dan kejahatan.Rachel berdiri di balkon dan melihat tas milik dua orang lelaki dirampok. Tempat ini sungguh sangat kacau sekali. Tidak heran jika di berita sering mengatakan kalau tidak ada turis yang bersedia datang. Rachel berdiri di depan jendela sambil merenung cukup lama. Ketika dia menoleh, keadaan di ruang tamu sudah hening.Kemungkinan keempat anaknya sudah tidur, tetapi dia tidak bisa terlelap sama sekali. Rachel tidak bisa terlelap sepanjang malam. Hingga keesokan harinya, dia kembali bersemangat mencari informasi.“Rachel, papaku barusan kirim satu undangan,” ujar Melvin sambil berjalan masuk dari luar dengan girang.“Ini adalah pertemuan bisnis tahunan yang diadakan oleh negara tetangga. Shan Group
“Sistem pasukan tentara nggak bisa diakses. Sepertinya hanya bisa minta bantuan pada Terry,” kata Michael.“Sistem ini sifatnya sangat rahasia, dia nggak akan bersedia membantu kita. Bukannya dia bilang mau ketemu dengan kita? Bagaimana kalau kita ketemu dulu, baru kita coba cari tahu,” kata Eddy.Michael mengangguk kepala tanda setuju karena sudah tidak ada cara lain lagi. Keesokan sorenya, Rachel dan Melvin berangkat menuju ke acara pertemuan bisnis. Perbatasan Helios tampak dikelilingi tujuh hingga delapan negara kecil lainnya. Yang menjadi tuan rumah acara kali ini merupakan sebuah negara baju dengan proyek pembangunan di kota dan desa bekas peperangan.Rumah, jalan raya, jembatan serta semua bagunan yang ada di sana harus dibangun kembali. Terdapat banyak sekali keuntungan jika berhasil mendapatkan proyek ini. Para pebisnis di sekitar negara ini berharap bisa ikut bergabung dalam proyek tersebut.Sebelum acara dimulai, sudah terlihat ratusan mobil mewah yang terparkir di depan hot
Louis mengeluarkan uang tersebut dan menghitungnya dengan cepat. Setelah itu dia tersenyum puas. Dia bisa membela keponakannya juga karena Yogi sering memberikannya barang dan uang. Akan tetapi perempuan ini justru memberikan uang sebanyak pengeluarannya beberapa bulan. Rachel memperhatikan perubahan ekspresi Louis dan tahu jika lelaki ini orang yang menyukai uang.Rachel menyenggol lengan Melvin dan lelaki itu langsung mengeluarkan dompet dari dalam saku jas nya. Satu gepok uang tebal kembali dikeluarkan oleh Melvin dengan jumlah dua kali lipat dari sebelumnya.Perempuan itu tersenyum sambil berkata, “Dengar-dengar katanya Pak Louis adalah bodyguardnya Pak Terry? Kalau ada kesempatan, tolong bantu kami untuk sampaikan pada beliau untuk bertemu.”“Gampang, masalah kecil.”Lelaki itu langsung mengambil uang dari tangan Melvin dan menghitungnya dengan cepat. Melvin tersenyum dan berkata, “Kalau begitu kami sudah boleh masuk?”Louis menyimpan uang ke dalam saku bajunya dan berdeham sambil
“Tadi ada yang minta kamu sampaikan kalau ada yang mau jadi kekasihnya Terry?” tanya Isabel sambil memainkan kukunya yang panjang.“Berapa banyak uang yang diberikan oleh perempuan itu?!”“Ng-nggak ada.” Keringat deras membanjiri kening Louis.Keringat sebesar biji jagung kembali membanjiri kening lelaki itu.“Dia memang cantik dan karena aku nggak tega, jadi aku membantunya menyampaikan pesannya.”Isabel tertawa miring ketika mendengar ucapan Louis. Dia mengeluarkan sebuah kartu dari dalam dompet dan memberikannya sambil berkata,“Di dalam ada seratus ribu dolar. Jumlahnya sebesar satu tahun gaji kamu. Setelah terima uang ini, jangan kenalkan perempuan ngga jelas lagi pada Terry. Selain itu, kasih tahu semua tim keamanan dan penjaga untuk nggak membiarkan perempuan mana pun mendekat.”Louis tercenung dan berkata, “Ma-maksudnya ….”“Terry adalah lelaki yang saya pilih. Siapa pun yang menentang saja, berarti dia ingin bermusuhan dengan papa saya. Kalau kamu berani menerima uang tanpa me
Langkah Rachel terhenti seketika. Pandangannya berputar dan berhenti di wajah Isabel. Ternyata perempuan itu adalah calon istri Terry. Pantas saja kemarin Rachel merasakan aura penuh persaingan yang begitu kental.Kalau sekarang Rachel berbalik pergi, Isabel bisa saja semakin curiga dengan tujuannya. Dia tersenyum dan menggeser Louis yang menahannya di depan. Kemudian dengan tenang Rachel berkata, “Saya dan Bu Isabel juga kenal. Kamu minggir saja.”Louis merasa ada sebuah kekuatan yang begitu besar mendorongnya. Di saat Louis memikirkan dari mana asal kekuatan Rachel yang begitu besar, perempuan itu sudah tiba di hadapan Terry dan Isabel. Mendadak perasaan Isabel menjadi tidak tenang.Walaupun perempuan ini mengatakan dirinya sudah memiliki suami, bukankah dia tetap bisa merayu lelaki lain? Selain itu Isabel sudah berbohong bahwa teh pemberian perempuan ini merupakan hadiah dari ayahnya untuk Terry. Bagaimana kalau perempuan ini membocorkannya?Pemikiran seperti itu membuat Isabel maju
“Nggak akan ada apa-apa.”Rachel memberikan senyum menenangkan pada lelaki itu. Pintu ruangan tertutup dengan wajah Melvin yang terlihat keruh. Dia menyentuh saku celana dan mengeluarkan satu batang rokok dari dalam.“Cih! Istri sendiri kamu biarkan berduaan dengan lelaki lain di dalam kamar? Kamu bisa merasa tenang?” dengus Isabel sambil tersenyum miring.“Nggak perlu kamu yang atur. Calon suami kamu sendiri yang seharusnya kamu pantau,” balas Melvin sambil meliriknya dingin.Entah kenapa dia merasa sorot mata Terry ketika menatap Rachel terasa aneh. Lelaki itu merupakan penguasa daerah ini. Kalau sampai dia tertarik dengan Rachel dan ada niat yang tidak benar, Melvin tidak tahu apa yang harus dia lakukan.Melvin menghidupkan pemantik api, tetapi tidak ada api yang keluar. Isabel tertawa sinis dan berkata, “Hanya lelaki nggak berguna yang akan menyerahkan istrinya sendiri. Sungguh nggak berguna.”Melvin tidak ada waktu untuk mendengarkan ucapan Isabel. Dia mengisap rokok dan menajamka