“Sistem pasukan tentara nggak bisa diakses. Sepertinya hanya bisa minta bantuan pada Terry,” kata Michael.“Sistem ini sifatnya sangat rahasia, dia nggak akan bersedia membantu kita. Bukannya dia bilang mau ketemu dengan kita? Bagaimana kalau kita ketemu dulu, baru kita coba cari tahu,” kata Eddy.Michael mengangguk kepala tanda setuju karena sudah tidak ada cara lain lagi. Keesokan sorenya, Rachel dan Melvin berangkat menuju ke acara pertemuan bisnis. Perbatasan Helios tampak dikelilingi tujuh hingga delapan negara kecil lainnya. Yang menjadi tuan rumah acara kali ini merupakan sebuah negara baju dengan proyek pembangunan di kota dan desa bekas peperangan.Rumah, jalan raya, jembatan serta semua bagunan yang ada di sana harus dibangun kembali. Terdapat banyak sekali keuntungan jika berhasil mendapatkan proyek ini. Para pebisnis di sekitar negara ini berharap bisa ikut bergabung dalam proyek tersebut.Sebelum acara dimulai, sudah terlihat ratusan mobil mewah yang terparkir di depan hot
Louis mengeluarkan uang tersebut dan menghitungnya dengan cepat. Setelah itu dia tersenyum puas. Dia bisa membela keponakannya juga karena Yogi sering memberikannya barang dan uang. Akan tetapi perempuan ini justru memberikan uang sebanyak pengeluarannya beberapa bulan. Rachel memperhatikan perubahan ekspresi Louis dan tahu jika lelaki ini orang yang menyukai uang.Rachel menyenggol lengan Melvin dan lelaki itu langsung mengeluarkan dompet dari dalam saku jas nya. Satu gepok uang tebal kembali dikeluarkan oleh Melvin dengan jumlah dua kali lipat dari sebelumnya.Perempuan itu tersenyum sambil berkata, “Dengar-dengar katanya Pak Louis adalah bodyguardnya Pak Terry? Kalau ada kesempatan, tolong bantu kami untuk sampaikan pada beliau untuk bertemu.”“Gampang, masalah kecil.”Lelaki itu langsung mengambil uang dari tangan Melvin dan menghitungnya dengan cepat. Melvin tersenyum dan berkata, “Kalau begitu kami sudah boleh masuk?”Louis menyimpan uang ke dalam saku bajunya dan berdeham sambil
“Tadi ada yang minta kamu sampaikan kalau ada yang mau jadi kekasihnya Terry?” tanya Isabel sambil memainkan kukunya yang panjang.“Berapa banyak uang yang diberikan oleh perempuan itu?!”“Ng-nggak ada.” Keringat deras membanjiri kening Louis.Keringat sebesar biji jagung kembali membanjiri kening lelaki itu.“Dia memang cantik dan karena aku nggak tega, jadi aku membantunya menyampaikan pesannya.”Isabel tertawa miring ketika mendengar ucapan Louis. Dia mengeluarkan sebuah kartu dari dalam dompet dan memberikannya sambil berkata,“Di dalam ada seratus ribu dolar. Jumlahnya sebesar satu tahun gaji kamu. Setelah terima uang ini, jangan kenalkan perempuan ngga jelas lagi pada Terry. Selain itu, kasih tahu semua tim keamanan dan penjaga untuk nggak membiarkan perempuan mana pun mendekat.”Louis tercenung dan berkata, “Ma-maksudnya ….”“Terry adalah lelaki yang saya pilih. Siapa pun yang menentang saja, berarti dia ingin bermusuhan dengan papa saya. Kalau kamu berani menerima uang tanpa me
Langkah Rachel terhenti seketika. Pandangannya berputar dan berhenti di wajah Isabel. Ternyata perempuan itu adalah calon istri Terry. Pantas saja kemarin Rachel merasakan aura penuh persaingan yang begitu kental.Kalau sekarang Rachel berbalik pergi, Isabel bisa saja semakin curiga dengan tujuannya. Dia tersenyum dan menggeser Louis yang menahannya di depan. Kemudian dengan tenang Rachel berkata, “Saya dan Bu Isabel juga kenal. Kamu minggir saja.”Louis merasa ada sebuah kekuatan yang begitu besar mendorongnya. Di saat Louis memikirkan dari mana asal kekuatan Rachel yang begitu besar, perempuan itu sudah tiba di hadapan Terry dan Isabel. Mendadak perasaan Isabel menjadi tidak tenang.Walaupun perempuan ini mengatakan dirinya sudah memiliki suami, bukankah dia tetap bisa merayu lelaki lain? Selain itu Isabel sudah berbohong bahwa teh pemberian perempuan ini merupakan hadiah dari ayahnya untuk Terry. Bagaimana kalau perempuan ini membocorkannya?Pemikiran seperti itu membuat Isabel maju
“Nggak akan ada apa-apa.”Rachel memberikan senyum menenangkan pada lelaki itu. Pintu ruangan tertutup dengan wajah Melvin yang terlihat keruh. Dia menyentuh saku celana dan mengeluarkan satu batang rokok dari dalam.“Cih! Istri sendiri kamu biarkan berduaan dengan lelaki lain di dalam kamar? Kamu bisa merasa tenang?” dengus Isabel sambil tersenyum miring.“Nggak perlu kamu yang atur. Calon suami kamu sendiri yang seharusnya kamu pantau,” balas Melvin sambil meliriknya dingin.Entah kenapa dia merasa sorot mata Terry ketika menatap Rachel terasa aneh. Lelaki itu merupakan penguasa daerah ini. Kalau sampai dia tertarik dengan Rachel dan ada niat yang tidak benar, Melvin tidak tahu apa yang harus dia lakukan.Melvin menghidupkan pemantik api, tetapi tidak ada api yang keluar. Isabel tertawa sinis dan berkata, “Hanya lelaki nggak berguna yang akan menyerahkan istrinya sendiri. Sungguh nggak berguna.”Melvin tidak ada waktu untuk mendengarkan ucapan Isabel. Dia mengisap rokok dan menajamka
Terry menatap perempuan yang tersenyum lebar di depannya dengan konsentrasi yang sedikit buyar. Setiap gerakan dan ekspresi perempuan itu, setiap kata-kata dan ucapannya selalu memberikan sebuah perasaan familiar.Tanpa disadari oleh Terry, dia mengulurkan tangannya. Rachel bersikap waspada dengan langsung mundur, hingga membuat Terry hanya berhasil menangkap beberapa helai rambut perempuan itu saja.Terry melihat rambut hitam yang ada di tangannya dengan tatapan kosong. Hidungnya dapat mencium aroma yang begitu tidak asing.“Pak Terry, apa yang sedang Anda lakukan?” tanya Rachel dengan suara dingin. Dia menarik lelaki yang tengah merenung itu ke dunia nyata.“Maaf.”Terry melepaskan rambut yang ada di telapak tangannya. Wajahnya terlihat berbagai macam ekspresi dengan bibir yang semakin menipis. Akan tetapi ekspresinya tertutupi oleh topeng emasnya. Di mata Rachel, ekspresi lelaki itu tetap terlihat dingin dan berbahaya serta misterius.“Kalau Pak Terry nggak bersedia, saya keluar dul
Terry juga bisa mendadak merasa sedih. Namun dia juga tidak tahu dari mana rasa sedih itu datang. Lelaki itu diam sejenak dan berkata, “Meski nggak sulit mencari orang di Perbatasan Helios, tetap akan menarik perhatian dari kelompok lain. Saya harus mempertimbangkannya beberapa hari.”Respons lelaki itu di luar dari apa yang diperkirakan oleh Rachel. Dia tersenyum dan berkata, “Baik, kalau begitu saya akan menunggu kabar Pak Terry dengan sabar.”Rachel mengangguk pada lelaki itu sekilas kemudian berbalik dan keluar dari ruangan. Ketika dia membuka pintu ruangan, langkahnya ditahan oleh seorang perempuan cantik di depannya. Mata hijau Isabel menatapnya penuh amarah dan dengan suara dingin berkata,“Orang yang sudah bersuami masih menggoda calon suami orang lain. Perempuan dari Suwanda semuanya minta diberi pelajaran?”“Bu Isabel, tolong perhatikan ucapan Anda,” kata Rachel dengan dingin. Setelah itu dia kembali melanjutkan kalimatnya, “Saya dan Pak Terry sedang membicarakan kerja sama b
Rachel tercenung seketika. Dia pikir dia salah dengar, tetapi ketika melihat sorot marah Eddy dan Michael yang ditujukan pada Darren, dia tahu kalau dirinya tidak salah dengar.Dia diam sesaat dan bertanya lagi, “Teman kalian Terry North?”“Iya, dia!” seru Darren sambil melonjak girang.“Aku juga dengar Kak Eddy bilang orang ini sangat hebat. Sepertinya dia adalah bos besar di tempat ini. Sekarang mereka berdua mau minta tolong orang itu bantu cari Papa.”Rachel menatap Michael sambil berkata penuh penekanan, “Michael, jujur!”Sepertinya Michael tidak bisa berbohong lagi. Kalau tahu akan seperti ini, seharusnya dia bicara terlebih dahulu dengan Darren.“Mama, Mama tahu kalau aku ada teman hacker. Salah satu misi kami kemarin, aku kenal dengan Terry dan nggak sengaja membantunya beberapa kali. Karena itu kami jadi teman baik. Waktu sampai di Perbatasan Helios, aku baru tahu kalau dia pemimpin di sini. Tapi untuk sementara dia masih nggak tahu identitas aku.”“Baguslah. Kamu minta orang