Terry juga bisa mendadak merasa sedih. Namun dia juga tidak tahu dari mana rasa sedih itu datang. Lelaki itu diam sejenak dan berkata, “Meski nggak sulit mencari orang di Perbatasan Helios, tetap akan menarik perhatian dari kelompok lain. Saya harus mempertimbangkannya beberapa hari.”Respons lelaki itu di luar dari apa yang diperkirakan oleh Rachel. Dia tersenyum dan berkata, “Baik, kalau begitu saya akan menunggu kabar Pak Terry dengan sabar.”Rachel mengangguk pada lelaki itu sekilas kemudian berbalik dan keluar dari ruangan. Ketika dia membuka pintu ruangan, langkahnya ditahan oleh seorang perempuan cantik di depannya. Mata hijau Isabel menatapnya penuh amarah dan dengan suara dingin berkata,“Orang yang sudah bersuami masih menggoda calon suami orang lain. Perempuan dari Suwanda semuanya minta diberi pelajaran?”“Bu Isabel, tolong perhatikan ucapan Anda,” kata Rachel dengan dingin. Setelah itu dia kembali melanjutkan kalimatnya, “Saya dan Pak Terry sedang membicarakan kerja sama b
Rachel tercenung seketika. Dia pikir dia salah dengar, tetapi ketika melihat sorot marah Eddy dan Michael yang ditujukan pada Darren, dia tahu kalau dirinya tidak salah dengar.Dia diam sesaat dan bertanya lagi, “Teman kalian Terry North?”“Iya, dia!” seru Darren sambil melonjak girang.“Aku juga dengar Kak Eddy bilang orang ini sangat hebat. Sepertinya dia adalah bos besar di tempat ini. Sekarang mereka berdua mau minta tolong orang itu bantu cari Papa.”Rachel menatap Michael sambil berkata penuh penekanan, “Michael, jujur!”Sepertinya Michael tidak bisa berbohong lagi. Kalau tahu akan seperti ini, seharusnya dia bicara terlebih dahulu dengan Darren.“Mama, Mama tahu kalau aku ada teman hacker. Salah satu misi kami kemarin, aku kenal dengan Terry dan nggak sengaja membantunya beberapa kali. Karena itu kami jadi teman baik. Waktu sampai di Perbatasan Helios, aku baru tahu kalau dia pemimpin di sini. Tapi untuk sementara dia masih nggak tahu identitas aku.”“Baguslah. Kamu minta orang
Kedua kakinya mendarat di teras vila dan langsung dikepung oleh dua orang penjaga.“Salah paham, hanya salah paham saja,” kata lelaki itu sambil mengangkat kedua tangannya ke atas dengan ekspresi ketakutan. Di waktu yang sama pintu vila terbuka dan seorang pemuda tampak dengan antusias berkata, “Mike, ini aku! aku K, Karl!”Melvin menatapnya menilai dan berkata, “Kamu beneran Karl?”Bukankah kedua bocah itu mengatakan kalau Karl sangat hebat? Kenapa kelihatan sangat lemah?“Tentu saja beneran! Kalau bohong boleh tukar!” kata Karl sambil memberontak.“Mike, nggak nyangka ternyata kamu tampan sekali. Kamu kelahiran tahun berapa? Kita lihat siapa lebih besar di antara kita.”“Aku bukan Mike,” sahut Melvin.Karl bergegas masuk ke dalam rumah. Dia sudah kenal dengan Mike sekitar satu tahun dan keduanya bekerja sama membuka sebuah tempat kerja. Akan tetapi sampai sekarang dia baru tahu kalau ternyata rekan kerjanya begitu tampan.Ketika Karl baru masuk, dia langsung menemukan Rachel yang bar
Di bayangan Karl, Mike seharusnya lebih besar dari usianya. Minimal usianya 30 tahunan. Sedangkan Darren yang Suka Minum Susu seharusnya 40 tahunan karena cara penulisan lelaki itu di internet terkesan sangat dewasa.Akan tetapi yang muncul di hadapannya ternyata dua orang anak kecil berusia empat tahun!Karl tidak percaya sama sekali. Namun ketika kedua anak itu berbicara, ucapan mereka membuat Karl mau tidak mau harus memercayai kalau semua ini memang benar adanya.“K, kami mencarimu untuk satu urusan yang sangat penting,” kata Mike dengan nada serius.Karl yang masih terkejut tengah duduk di sofa.“Kamu gantiin aku untuk ketemu Terry North,” ujar Michael. “Kamu tahu sendiri bagaimana kami berkenalan, jadi aku nggak perlu cerita panjang lebar lagi. Pertemuan kalian kali ini yang paling penting adalah cari tahu daftar nama tentara Asia di Kelompok Hitam dalam waktu dekat-dekat ini.”Cara bicara Michael terdengar sangat intimidasi dan juga cukup otoriter. Meski nada bicaranya masih den
Karl menyapu pandangannya ke sekeliling restoran dan menemukan satu orang pelanggan saja di dalam sana. Lelaki yang mengenakan topeng emas sedang duduk di posisi dekat dengan balkon. Jantungnya mendadak berdegup dengan ritme tidak beraturan.Dia pernah melihat berita tentang lelaki ini di televisi. Foto dan videonya terlihat sangat menakutkan. Karl tahu kalau lelaki ini tidak mudah dihadapi. Akan tetapi, ketika bertemu secara langsung, dia bisa merasakan aura pada lelaki ini begitu kuat dan mengintimidasi.Kemampuan Karl dalam dunia meretas internet memang sangat hebat. Namun lelaki itu tidak bisa bela diri. Dia menarik sikapnya yang tidak santun, dan melangkah perlahan mendekatinya. Sorot dingin lelaki itu menatapnya dan membuatnya terkejut serta merinding. Tatapan itu sungguh sangat menakutkan sekali.“Kenapa hanya kamu sendiri saja?” tanya Terry. Suara lelaki itu sangat dingin, tetapi tidak ada kesan membunuh dan terkesan bersahabat.Perasaan Karl berubah sedikit tenang. Dia duduk d
Ponsel Michael tiba-tiba bergetar. Empat hingga lima pasang mata yang ada di sana menoleh ke arahnya. Dia melirik layar dan bergumam, “Dari K.”Rachel menghela napas lega karena sepertinya tidak terjadi sesuatu pada K. Dengan suara pelan dia berkata, “Angkat saja, coba tanya apa yang terjadi.”Ketika telepon baru terhubung, terdengar suara dingin seorang lelaki yang berkata, “K ada sama aku, kalau mau tolong dia, datang sendiri mencariku!”Telepon langsung terputus secara sepihak. Suasana di ruang tamu berubah tenang. Sesaat kemudian Michael berkata, “Mama, sepertinya aku harus pergi ke sana.”Rachel mengatupkan mulutnya. K baru saja ditangkap dan pasti akan berbahaya jika Michael pergi ke sana. Dia bangkit dan berkata, “Biar Mama saja, Mama ada cara buat menolong Karl.”“Mama, aku dan Terry bisa dikatakan teman. Aku meminta K menggantikanku pergi berarti artinya sudah membohongi dia satu kali. Kalau Mama yang menggantikan aku lagi, berarti aku sudah membohongi dia dua kali,” ujar Mich
Meski dia hanya melihat wajah Terry satu kali saja, wajah lelaki itu sudah terpatri dalam kepalanya. Mata, hidung dan mulut dua anak lelaki di hadapannya ini mirip sekali dengan milik Terry. Apakah mereka anaknya lelaki itu?Kedua bola matanya muncul sorot kesal. Michael dan Eddy seperti tidak melihat perempuan itu. mereka langsung mendaratkan bokong mereka di sofa.“Kalian siapa?” tanya Isabel sambil melipat kakinya.“Kamu siapa?” balas Eddy dingin dan angkuh. Bocah ini mirip sekali dengan Terry!“Aku calon istrinya Terry,” sahut Isabel.Detik selanjutnya terdengar suara dingin dari balik tubuhnya dan berkata, “Sejak kapan aku punya calon istri?”Seluruh tubuh Isabel membeku. Meski semua orang di Perbatasan Helios tahu kalau dia berencana menikah dengan Terry, lelaki ini belum pernah menyetujuinya. Selama ini dia hanya berani mengatakannya di belakang Terry saja. Namun siapa sangka ternyata di dengar oleh lelaki itu.Isabel tertawa paksa dan berkata, “Aku hanya bercanda dengan dua boc
Michael dan Eddy bekerja sama dan dalam waktu lima menit, dia sudah berhasil memecahkan tembok bangunan. Sorot mata Terry sedikit menggelap. Sejak dia tinggal di sini, semua sistem kendali diatur ulang oleh lelaki itu. Peretas biasa tidak akan bisa masuk ke dalam.Akan tetapi, dua orang bocah berusia empat tahun berdiri di hadapannya dan berhasil memecahkan semua kendali sistem. Kalau anak-anak ini dimanfaatkan oleh pihak lain, nyawanya akan berada di ujung jurang setiap detiknya.“Lepaskan Karl,” ujar Terry. Pemuda itu langsung dibawa keluar dari vila.Michael dan Eddy juga ikut berdiri dan berkata, “Kami juga pergi dulu.”“Pergi begitu saja? Kamu minta K menyamar jadi kalian untuk bertemu denganku, pasti ada tujuan yang lain, bukan? Kenapa nggak coba sampaikan padaku?”Cara bicaranya dan juga sorot mata lelaki itu membuat Eddy sedikit tercenung. Langkah kakinya berhenti dan bertanya, “Kamu bisa Bahasa Suwanda?”Terry terdiam dan langsung menjawabnya dengan Bahasa Suwanda, “Bisa, kena