Share

Bab 588

“Bi-bisa dikatakan seperti itu,” ujar Farah sambil menghela napas dan lanjut berkata, “Urusan di pabrik Ontara sangat sulit. Perusahaan kita mengalami kerugian yang cukup banyak. Papa kalian setiap hari bersama dengan klien membahas ini, nggak heran emosinya jadi buruk.”

“Tapi … Papa nggak seharusnya membawa emosi dalam pekerjaan pulang ke rumah.”

“Nenek hanya bilang saja,” ujar Farah sambil mengelus kepala anak-anak itu.

“Setelah Papa pulang nanti, dia akan menyadari Eddy semakin tinggi, rambut Michael sudah panjang, Kening Darren ada dua buah jerawat dan Michelle jadi semakin cantik.”

Waktu setengah bulan tidak termasuk lama, tetapi juga tidak sebentar. Yang namanya manusia pasti akan berubah. Oleh karena itu, seharusnya mereka tidak terkejut ketika melihat ayahnya nanti.

Farah meremas telapak tangannya dan mencoba menenangkan dirinya di sepanjang perjalanan pulang. Ketika pukul enam sore, makan malam keluarga Tanjaya sudah selesai disiapkan.  Keempat anak kecil itu sedang bermain di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Anggun Dwy Hanifah
ceritanya bagus, cuma pembukaan bab nya kok makin bertambah koin nya, yg awalnya 10 di naikin ke 11, lalu naik lagi naik lagi tambahan koin nya, jadi nya males buat baca
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status