“Aku memang nggak kepikiran buat mencarikan anak-anak papa tiri karena aku merasa apa yang bisa diberikan oleh seorang papa, aku juga bisa berikan,” jawab Rachel.“Sepertinya kamu terlalu meninggikan dirimu sendiri, ada beberapa hal yang tidak pernah bisa diberikan oleh seorang mama,” kata Ronald dengan suara berat.Bibir Rachel menipis dan mengangkat kepalanya sambil berkata, “Kalau gitu Pak Ronald gimana? Kenapa nggak kepikiran untuk memberikan sebuah keluarga yang utuh buat Darren?”Mata Ronald berubah dingin dan tersenyum miring sambil berkata, “Karena nggak perlu.”Dia menikahi seorang perempuan yang tidak dicintai hanya demi anak. Kalau begitu masa depannya dikhawatirkan akan menderita.Rachel tersenyum dan menyadari ternyata dia dan Ronald ada sisi yang mirip. Dia tidak ingin menikah dengan lelaki yang tidak dicintai olehnya dan membuat dirinya menderita. Sama juga dengan lelaki di depannya ini, dia juga tidak akan menikah dengan ibu kandung Darren hanya demi anak.Suara der
Rachel mengepalkan jarinya dengan gelisah. Demi bisa menggunakan jasa Andre sebagai pengacara, dia telah mengakui masa lalunya yang menyedihkan.Rachel berkata begitu banyak juga karena dia berharap Ronald bisa memperkenalkan Andre padanya. Selama Andre bersedia menjadi pengacaranya, dia akan dapat mempertahankan hak asuh kedua anaknya.Sementara itu, mata hitam Ronald terlihat sedikit dingin. Selama ini dia tahu kalau Rachel memiliki dua anak. Namun, dia tidak pernah menghubungkan Rachel dengan pria mana pun.Sekarang Ronald tiba-tiba mendengar Rachel membicarakan tentang ayah dari anak-anak itu. Ronald tiba-tiba menyadari untuk memiliki dua anak, Rachel harus menjalin hubungan dengan seorang pria.Begitu Ronald memikirkan Rachel pernah menjalin hubungan dengan pria lain lima tahun yang lalu, juga memikirkan Rachel telah melahirkan dua anak dari pria itu ....Seketika lubuk hati Ronald dihantam dengan perasaan yang menekan, seperti ombak yang terus datang menghantam. Perasaan seperti
Bagi Rachel, Shania adalah seekor ular berbisa yang akan menggigitnya jika dia tidak berhati-hati.Sesaat kemudian, Rachel baru berkata, “Lebih baik biarkan Darren makan di rumahku saja. Aku sudah terbiasa pakai dapur di rumahku sendiri.”Ronald menatap Rachel dengan lekat, lalu bertanya dengan pelan, “Apa yang kamu khawatirkan?”Rachel tahu pria ini sangat cerdas, dia tidak bisa menyembunyikan apa pun dari pria itu. Karena itu, dia pun tidak menyembunyikannya lagi dan langsung berkata, “Terakhir kali aku bertemu Shania di rumahmu. Dia hampir melukai Michelle. Aku nggak berani ambil risiko lagi.”Kedua ujung bibir Ronald tiba-tiba terangkat. Dia menundukkan kepalanya sedikit, lalu berkata perlahan, “Kenapa aku merasa kamu sepertinya lagi cemburu?”Mata Rachel spontan terbelalak lebar, “Jangan omong sembarangan. Siapa juga yang cemburu. Matamu yang mana lihat aku lagi cemburu?”“Oke, kamu nggak cemburu.” Ronald mengangkat bahu.Rachel, “....”Rachel sungguh tidak cemburu. Mengapa dia ha
Pukul 03.00 sore, Rachel tiba di depan gedung kantor yang dia datangi kemarin. Hari ini kondisi pintu masuk gedung itu sangat sepi. Tidak ada yang berlalu lalang, hanya ada dua satpam yang sedang berjaga di depan pintu.Begitu mobil Rachel berhenti, sebuah mobil hitam datang dan berhenti di samping mobilnya. Kemudian, pintu mobil itu terbuka dan Ronald keluar dari mobil. Rachel membuka sabuk pengamannya dan ikut keluar dari mobil. Keduanya berjalan ke dalam gedung kantor berdampingan, tidak ada yang menghentikan mereka.Ronald naik lift dan diikuti oleh Rachel. Setelah keluar dari lift, dia berjalan seperti menuju sebuah ruangan dengan santai, seperti sudah sangat mengenal tempat itu. Begitu sampai di depan pintu sebuah ruangan, dia mengangkat tangan dan mengetuk pintu. Kemudian, dia langsung membuka pintu tanpa menunggu jawaban dari dalam.“Ternyata kamu benar-benar datang ke sini cari aku. Aku kira kamu hanya mempermainkan aku.” Pria yang duduk di kursi kerja langsung berdiri. Sebel
“Aku punya seorang putra dan seorang putri. Tahun ini mereka berusia empat tahun.” Rachel berkata dengan jujur, “Aku yang membesarkan anak-anak sendirian selama empat tahun ini. Sekarang papa mereka datang dan ingin ambil kembali hak asuh. Kira-kira apakah aku ada peluang untuk menang?”Andre berusaha menyembunyikan rasa kagetnya dengan susah payah. Padahal dia mengira Ronald memiliki hubungan khusus dengan Rachel. Kelihatannya sia-sia dia telah berekspektasi.Andre membetulkan posisi kacamatanya. Akhirnya dia ingat kalau dia seorang pengacara. Setelah itu, dia berkata dengan serius, “Bu Rachel ceritakan masalah ini secara detail, tentang kedua anak, juga tentang papa dari anak-anak. Selain itu, bagaimana dengan kondisi kamu untuk membesarkan anak-anak.”Rachel mengangguk pelan. Kemudian, dia duduk berhadapan dengan Andre.“Lima tahun yang lalu, karena sebuah kecelakaan, aku tidur dengan papa dari anak-anak. Delapan bulan kemudian, aku melahirkan anak-anak secara prematur. Kemudian, ak
Rachel berada di firma hukum selama lebih dari satu jam. Selesai mengobrol dengan Andre, dia baru menyadari situasinya tidak seoptimis yang dia bayangkan.Tony adalah ayah biologis dari anak-anaknya. Selain itu, dia melahirkan anak-anak secara diam-diam. Dalam hal ini, pengadilan pasti akan berpihak pada Tony.Selain itu, citra Tony di mata orang lain adalah seorang ayah sekaligus suami yang baik. Dia memiliki rumah tangga yang sangat stabil. Hal ini sangat menguntungkan Tony di pengadilan nanti.Sedangkan Rachel berstatus lajang, harus bekerja dan menjaga anak-anak. Oleh karena itu, akan ada banyak hal yang terabaikan.Kalau Rachel seorang hakim dan dalam kondisi tidak mengetahui masalah dengan jelas, dia mungkin juga akan memberikan hak asuh kepada Tony.Satu-satunya cara yang dia miliki saat ini adalah mencari seorang pria dan menikah dengan pria itu. Selama dia memiliki keluarga yang stabil, maka semua hal yang menguntungkan Tony akan hilang. Dalam kondisi seimbang, tingkat kemenan
Ronald menginjak pedal gas, tangannya memegang setir, dia pun banting setir ke kiri lalu ke kanan.“Hei, kamu gila, ya!” Andre segera meraih pegangan di atas kepalanya, “Kita lagi di jalan raya. Pelan-pelan, aaarrrggghhh!!!”Mobil Ronald melaju dengan cepat dan segera menyalip mobil Rachel. Sedangkan Rachel yang tidak tahu apa-apa spontan mengerutkan keningnya.Untuk apa Ronald menyetir dengan begitu cepat? Saat ini anak-anak belum pulang sekolah juga. Selain itu, ada batas kecepatan di jalan ini. Apakah dia ingin mengejar waktu untuk bayar denda kepada polisi lalu lintas?TK Golden Sun.Sebuah mobil hitam berhenti di depan gerbang sekolah. Jes dikelilingi oleh beberapa orang. Dia sedang bernegosiasi dengan orang-orang di depannya di bawah tekanan yang sangat besar.“Pak Tony, sekalipun Bapak adalah papa kandung Michael dan Michelle, Bapak juga tidak bisa temui mereka sekarang. Kami harus bertanggung jawab kepada wali anak-anak.” Jes menarik napas dalam-dalam dan berkata, “Kalau Pak To
“Hai, aku pengacara Bu Rachel, Andre. Aku akan bertanggung jawab dalam kasus hak asuh Bu Rachel atas kedua anaknya. Mulai sekarang Pak Tony bisa langsung hubungi aku kalau menyangkut masalah ini.”Andre mengeluarkan selembar kartu nama berwarna hitam dengan tulisan berwarna emas, lalu menyerahkannya kepada Tony. Dia berbicara dengan tegas, dengan wajah serius. Ada aura yang mengintimidasi perlahan-lahan terpancar dari tubuhnya.Tony spontan mengerutkan keningnya dan menatap Andre dengan dingin. Dia bukan orang dari bidang pengacara. Tentu saja dia tidak pernah mendengar nama besar Andre.Akan tetapi, dia tahu Rusni yang dia pekerjakan dengan bayaran tinggi adalah pengacara paling terkenal di Kota Suwanda. Selama Rusni terlibat, Tony pasti bisa memenangkan kasus ini.Satu-satunya hal yang tidak pasti sekarang yaitu apakah Ronald akan ikut campur dalam kasus ini. Kalau Ronald ikut campur, maka masalah ini mungkin akan jadi lebih rumit.“Dengar-dengar Pak Tony ingin mengunjungi anak-anak?