Ronald berdiri di depan rumah Rachel. Dari tempatnya sekarang, lelaki itu bisa melihat pemandangan di ruang tamu rumah tersebut. Di bawah temaram lampu yang sedikit kekuningan, ketiga anak di dalam sana tengah duduk di karpet dan bermain puzzle.Rachel tengah duduk di sofa sambil mengetik sesuatu di laptop miliknya. Perempuan itu kerap menoleh ke arah tiga bocah di karpet hanya untuk sekedar memantau mereka saja. Sudut bibirnya tertarik ke atas membentuk seulas senyum lembut.Pemandangan tersebut sungguh sangat menghangatkan hati hingga membuat Ronald sedikit tidak rela merusaknya. Dia berpikir sesaat kemudian menekan tombol bel.Ting Tong!Wajah Rachel terangkat ke atas dan dia meletakkan laptopnya kemudian berjalan ke arah pintu. Rachel melihat sesosok lelaki di depan sana dan berkata, “Pak Ronald, untuk kedua kalinya putramu datang mencariku.”Ronald diam dan tidak menyahutinya. Sebenarnya kalau dihitung-hitung yang kali ini sudah ketujuh atau kedelapan kalinya. Ada beberapa kali ak
Sampai dia berusia empat tahun, ayahnya belum pernah berbicara dengannya dengan nada bicara seperti itu. Kalau saja ayahnya bisa bersikap sedikit lebih lembut dan sabar, dia juga tidak akan berpikiran untuk kabur dari rumah.Dia melirik ke arah gadis kecil yang cantik itu dan sebuah pemikiran tercetus di kepalanya. Kalau dia memiliki raut wajah yang menarik seperti Michelle, ayahnya pasti akan menyukainya juga. Sayangnya dia memiliki wajah yang sangat jelek!Michelle membuang kepingan puzzle di tangannya dan bangkit berdiri. Bocah itu menatap Ronald dan melangkahkan kakinya. Baru satu langkah, raut wajahnya terlihat ragu-ragu dan menarik langkahnya lagi.Gadis itu menunduk dan menatap ke arah Michael dengan takut-takut. Tidak ada yang mengerti dengan tatapan itu, tetapi Michael dapat langsung mengetahuinya dengan jelas. Dia dulu pernah mengatakan pada adiknya bahwa lelaki di depan itu tidak pantas mendapatkan kasih sayang mereka.Oleh karena itu Michelle terlihat sedikit ragu-ragu. Per
Angin malam berhembus menerpa daun-daunan hingga menimbulkan bunyi suara gesekan daun. Suara hembusan angin di luar sana teredam oleh tembok rumah sehingga membuat keadaan di dalam rumah justru terasa hening dan sangat senyap.Keadaan yang begitu sunyi bahkan membuat mereka bisa mendengar suara jarum yang jatuh ke lantai. Rachel membuka mulutnya dan berkata, “Michelle, kamu benar-benar bisa bicara ….”Perempuan itu sengaja mengabaikan kata yang disebutkan oleh putrinya tadi.“Michelle, kamu hebat sekali!” seru Michael dengan binar mata yang terlihat bahagia.“Lain kali nggak ada orang yang berani menertawakanmu dengan bilang kamu nggak bisa bicara!”“Wah! Michelle, kamu hebat!” seru Darren yang turut bahagia. Dia bahkan tampak melompat-lompat di tempatnya sambil berseru, “Coba kamu panggil aku ‘Kakak’! Aku ingin sekali dengar kamu memanggilku dengan sebutan itu!”Suara bocah itu sangat merdu dan lembut. Sedetik kemudian dia terdiam dan berkata, “Michelle, kamu tadi salah panggil, nggak
Michael berdiri di satu sisi dengan binar mata yang menggelap. Kedua tangannya terkepal erat dan menahan dirinya untuk tidak maju menghampiri adiknya.Lelaki ini memang tidak pantas menjadi ayah mereka, tetapi dia memang merupakan ayah mereka. Dengan adanya Ronald, maka penyakit adiknya ada perubahan ke arah yang baik. Michael merasa dia tidak boleh egois dan memaksa adiknya untuk mengikuti pilihannya.Michael membuang wajahnya dan memutuskan untuk tidak melihat pemandangan yang membuat hatinya tidak nyaman. Sedangkan Rachel hanya bisa mengusap wajahnya dengan kepala yang mendadak pusing.Dia menghampiri Rachel dan menggendong gadis itu. Akan tetapi ternyata kekeras kepalaan gadis itu justru jauh lebih besar dari yang dia bayangkan. Tidak ada yang bisa melepaskan pelukan Michelle meski mereka sudah memisahkannya sekuat tenaga.“Tante Rachel, aku dan Papa boleh menginap di sini?” tanya Darren sambil mengerjapkan matanya.“Michelle sangat menyukai papa aku, dia pasti nggak mau papa pergi
Kedua tangan Darren tersembunyi di balik selimut dan saling meremas. Dia sangat gugup dan kedua matanya menatap ke arah Rachel dengan lekat. Darren takut sekali melihat Rachel menggelengkan kepalanya.Perempuan itu berpikir sesaat. Sebenarnya dia sampai sekarang masih belum mengerti kenapa Michelle bisa memanggil Ronald dengan sebutan “Papa”. Lalu kenapa bocah itu juga bisa kabur dari sekolah ke Tanjaya Group?Apakah Ronald sudah memberikan sesuatu pada Michelle? Akan tetapi untungnya Michelle sudah bisa berbicara. Tidak lama lagi bocah itu pasti akan memberi tahu jawabannya secara langsung pada dirinya.Rachel tersadar dan pandangannya bertemu dengan mata Darren. Dengan lembut dia berkata, “Michelle nggak ngerti apa arti dari panggilan itu makanya dia salah panggil. Tapi kamu seharusnya tahu, bukan? Tante buka mama kamu, dan seharusnya kamu juga ada mama sendiri, bukan?”Mata Darren memerah dalam seketika. Dia menggigit bibirnya dan berkata dengan nada kesal, “Kalau pun ada memangnya
Michael menarik napas dalam-dalam dan menjawab, “Formal dan Informal.”Ronald terlihat sedikit terkejut dengan jawaban bocah itu. Dia pikir anak di depannya ini hanya berpura-pura membaca buku saja. Ternyata dia benar-benar memahami isi buku tersebut.Buku mengenai logika memang terkesan membosankan dan jauh lebih tidak menarik dibandingkan matematika. Tidak banyak orang yang bisa mengerti dengan isi buku tersebut. Apalagi usianya baru menginjak empat tahun saja.Ronald menutup bukunya dan berkata, “Aku coba tes kamu satu pertanyaan mengenai logika lagi.”“Aku nggak mau buku itu lagi,” kata Michael yang memilih untuk menyerah.“Ingin mengetahui tentang ilmu logika tapi kamu nggak ada kesabaran sedikit saja?” ujar Ronald dengan suara dingin.“Pertanyaan yang mau aku tanyakan ini tentang mama kamu.” Apa pun tentang ibunya membuat Michael tidak bisa bersikap tenang. Tatapannya fokus pada Ronald dan dia bertanya, “Sebaiknya kamu menjauh dari mama aku, kalau nggak-““Yang mau aku tanyakan h
Ronald menunggu di lantai satu dengan perasaan bosan selama satu jam lamanya. Rachel yang sudah menidurkan Michelle keluar dari kamar bocah itu dengan langkah sangat perlahan. Perempuan itu terlonjak kaget ketika melihat Ronald.“Kenapa kamu masih belum tidur?”Ronald hanya diam saja. Sekarang jarum jam baru menunjukkan pukul sepuluh malam. Dia bukan anak kecil, jadi untuk apa tidur secepat itu?Dengan suara tenang dia berkata, “Tadi aku ngobrol sebentar dengan putramu.Rachel melangkah turun dari tangga. Dia sibuk membereskan mainan sambil bertanya, “Apa yang kalian bicarakan?”“Putramu sangat cerdas. Nggak berlebihan kalau menjelaskan kepintaran dia dengan kata anak paling cerdas,” kata lelaki itu.Kegiatan Rachel membereskan mainan terhenti. “Kenapa kamu bisa menyimpulkannya begitu?”Pada kenyataannya, sewaktu usia Michael belum menginjak usia tiga tahun, dia sudah tertarik dengan kode-kode di komputer. Kode apa pun yang dituliskan oleh bocah itu bisa dijalankan. Saat itu dia sangat
Berarti lelaki tersebut bodoh atau berengsek. Jelas sekali dia tidak ingin bertanggung jawab.Ronald merasa ada yang aneh. Dia tengah membicarakan perihal pendidikan anak dengan serius, tetapi perempuan ini kenapa tiba-tiba menatapnya dengan sorot seperti itu? Seakan-akan dirinya hanya seonggok sampah yang tidak berguna.“Kenapa?” tanya Ronald.“Nggak ada,” sahut Rachel yang menarik tatapannya. Setelah itu dia berkata lagi, “Michael adalah anakku, aku bisa memberikan masa depan yang baik untuknya. Pak Ronald nggak perlu khawatir. Sudah sangat larut, sebaiknya kamu istirahat saja.”Rachel berbalik dan naik ke kamar utama lantai dua. Dia menutup pintu kamarnya dengan perlahan. Ronald hanya mengelus tengkuknya dengan perasaan bingung. Untuk pertama kalinya lelaki pendiam seperti dia berbicara begitu banyak kalimat.Namun perempuan ini justru mengabaikannya. Sedangkan Michael menatapnya dengan sorot penuh permusuhan. Ronald memutuskan untuk tidak ikut campur dan masuk ke kamar tamu lantai
Layar penuh dengan komentar netizen yang tidak bisa menyembunyikan kekecewaan mereka, "Aku nggak bisa menerima kabar sedih ini." Namun, suasana cepat berubah ketika pembawa acara, dengan senyum lebar, mengingatkan penonton yang terhanyut dalam suasana, "Tunggu dulu, bukankah Dewi Anggun masih punya kabar baik yang ingin dibagikan ke kita?"Peringatan itu berhasil menarik kembali perhatian semua yang hadir. Semua orang tampak menahan napas, menunggu Anggun untuk melanjutkan. Dengan suara yang jernih, Anggun mengumumkan, "Aku dan Kevin akan segera menikah!"Kejutan dan kegembiraan bercampur menjadi satu. "Ini sungguh kabar yang luar biasa! Akhirnya, hari yang dinantikan telah tiba!" Tangis haru dan tawa kebahagiaan bercampur aduk, "Anggun dan Kevin akan bersatu! Masa muda kami, penuh dengan kenangan cinta yang kami saksikan bersama, akan segera membuahkan hasil!" Ucapan selamat dan harapan untuk kebahagiaan yang abadi menggema di ruangan, menciptakan suasana yang tak terlupakan.Anggu
Keluarga Hutomo kembali terhanyut dalam keheningan. Dari tiga menantu perempuan yang ada di sana, Laura sudah terisak tidak bisa berkata-kata karena terharu, sementara Nadira dan Selena yang sedikit lebih kuat, juga terlihat matanya memerah. Hal ini membuat ketiga bersaudara keluarga Hutomo yang awalnya terhanyut dalam perasaan terharu, seketika menjadi masam. Kenapa istri-istri mereka jadi terharu karena pria lain?!Tentu saja, ketiga bersaudara itu tidak memiliki kesempatan untuk meledak karena Ronald sudah berdiri. Dia berjalan mendekati dua pemuda yang berdiri berdampingan itu. Mereka berdua sama-sama luar biasa. Ronald menepuk bahu mereka. Pada saat itu, seolah-olah dia terlihat lebih tua beberapa tahun, tidak lagi seperti sosok yang pernah mendominasi dunia bisnis dulu."Kedua harta karunku ini, kuserahkan kepada kalian berdua," ucap Ronald. Anji dan Kevin mendengar hal ini terkejut sejenak, kemudian kegembiraan muncul di mata mereka. Sebelum mereka sempat bereaksi, Ronald s
"Halo, Om." Anji dan Kevin berseru bersamaan. Anji yang lebih tua, melangkah maju dan berkata, "Om, ini adalah semua yang sudah saya siapkan tiga tahun lalu. Semua aset saya, termasuk tapi tidak terbatas pada saham perusahaan keluarga, properti, perkebunan, saham, dan lain-lain ... Semua ini, tiga tahun lalu sudah saya transfer menjadi atas nama Michelle. Baik di masa lalu maupun di masa depan, semua yang saya miliki, termasuk hidup saya, akan menjadi miliknya." Ucapan ini membuat Michelle terkejut. Semua aset Anji dialihnamakan ke namanya? Anji sama sekali tidak pernah menyebutkan hal ini kepada Michelle. Ternyata diam-diam Anji memberikan segalanya untuknya. "Pah …." Michelle memandang Ronald, matanya yang jernih, untuk pertama kalinya terlihat sedikit bingung. Anji adalah orang pertama di luar keluarganya yang bersedia mengorbankan segalanya untuk Michelle. Perasaan yang sangat hangat namun tersembunyi itu memang tidak tampak di permukaan, namun begitu dalam dan abadi, membuat
Sementara itu, Ronald membalas pesan."Papa Mama sekarang ada di kota sebelah, hanya berjarak kurang dari dua jam perjalanan."Michelle ternganga. Ternyata! Gadis yang tampak dingin dan anggun itu, wajahnya menjadi seram. Bagus! Bagus sekali! Kali ini Michelle ingin melihat kemana lagi ayahnya bisa bersembunyi!Ketika Anggun selesai berdandan dan keluar, masih ada waktu cukup sebelum acara pemberian penghargaan dimulai. Kurang lebih dua jam lagi. Sementara itu, masih ada setengah jam lagi sebelum ayahnya, Ronald, kembali ke rumah.Saat itu, Kevin dan Anji, atas permintaan rahasia Michelle, sudah datang. Mereka siap menunggu kedatangan Ronald. Di sisi lain saudaranya yang lain sudah siap menonton drama.Berkat usaha kakak beradik keluarga Hutomo itu, ketiga istri kakaknya juga sudah berhasil dipengaruhi untuk mendukung mereka menikah sesegera mungkin. Bahkan ketiga kakak yang dikenal ketat dengan istri mereka, juga ikut mendukung.Kini, Michelle dan Anggun bisa dibilang memiliki keuntun
Suara itu terdengar langsung ke dalam siaran langsung, sehingga seketika menimbulkan kegemparan besar."Anggun sudah punya anak!""Apa Dewa Kevin sudah jadi ayah?!""Huhuhu. Kubilang juga apa. Mereka berdua pasti sudah menikah diam-diam!!!""Pernikahan mereka kenapa nggak disiarkan langsung?!!!"Komentar di layar terus bergulir, sementara Anggun sendiri tidak tahu apa-apa tentang itu semua.Anggun berkata, "Iya. Anak kesayangan kami semua, tolong dijaga, ya."Komentar di layar menjadi lebih gila."?????""!!!!!!"Serangkaian simbol memenuhi seluruh layar, dan terus bergulir bahkan setelah Anggun menutup panggilan. Netizen menjadi sangat heboh. Dan ketika staf di lokasi menyadari hal itu, topik panas sudah melonjak ke urutan teratas.#Dewa Kevin dan Dewi Anggun Menikah Diam-diam!##Anak Kesayangan Anggun!##Dewa Kevin Jadi Ayah!#Di bawahnya adalah teriakan histeris dari para penggemar. Dari awal pasangan ini bersama, banyak fans yang tidak senang. Akan tetapi semakin lama, netizen sema
Atau, selama seorang wanita memiliki pekerjaan yang stabil dan dukungan kuat dari keluarganya, bahkan jika pun dia tetap lajang seumur hidup, dia akan tetap merasa bahagia dan nyaman.Dan seterusnya, begitu banyak contoh lainnya.Yang lebih licik dari Ronald adalah, dia tidak pernah menggunakan akunnya sendiri untuk mengirimkan nasihat-nasihat ini, melainkan selalu menggunakan akun istrinya, Rachel, untuk mengirimkan pesan-pesan motivasi dan link tersebut di grup keluarga.Awalnya, hal ini membuat para kakak beradik keluarga Hutomo panik. Mereka pikir ibu merekalah yang menentang pernikahan mereka.Hingga suatu hari Michael secara tidak sengaja masuk ke akun ayahnya dan menemukan bahwa semua tulisan ini sebenarnya dicari oleh ayah mereka, kemudian diteruskan ke ibu mereka, dan dikirimkan menggunakan ponsel ibu mereka. Sejak saat itulah mereka semua merasa lega.Tidak masalah, mertua yang menyulitkan menantu laki-laki adalah hal yang wajar.Sama saja dengan ibu mertua yang berselisih de
Senyum Lilian terlihat begitu tulus dan ikhlas.Awalnya, dia membantu Anggun hanya karena Lilian merasa Anggun memang berbakat; dan kata-kata Anggun sebelum audisi tentang ingin berusaha dengan kemampuannya sendiri, juga memberikan kesan mendalam pada Lilian.Tidak disangka, tindakan spontannya itu malah membuka peluang bagi dirinya sendiri, membuat Lilian merasa beruntung sekaligus terkejut.Setelah mendengar hal itu, Anggun merasa terharu. Banyak yang mengatakan industri hiburan itu kotor, penuh dengan intrik dan persaingan. Namun, sebenarnya di sini juga ada banyak orang yang benar-benar mengejar mimpi, berusaha keras, dan saling membantu dan mendukung.Dan sebenarnya, di mana ada orang, di situ pasti ada persaingan; tapi di mana ada orang, di situ juga ada kehangatan dan keikhlasan.Pengambilan gambar Anggun berjalan lancar dan teratur.Hubungan antara kayak beradik di keluarga Hutomo juga berkembang dengan sangat baik.Eddy sudah mulai gembira mempersiapkan pernikahannya. Nadira b
Namun, ternyata Anggun memberikan kejutan yang tak terpikirkan oleh para Haters. Anggun yang pertama kali berakting tidak hanya tidak menunjukkan performa yang mengecewakan dalam tugas yang selevel dengan aktor papan atas, malah dia berhasil menampilkan pesona dan karisma karakter yang dia perankan dengan sangat baik.Dari kelembutan dan ketegasan di awal, hingga kebesaran hati saat mengorganisir demonstrasi, hingga kegairahan dan semangat ketika ditangkap oleh musuh dan dibawa ke tempat eksekusi ... Pengalamannya, mewakili pengalaman tak terhitung jumlahnya dari para pendahulu revolusi.Anggun memadukan semangat para pendahulu itu ke dalam dirinya. Melihat Anggun saja sudah cukup bagi para penonton untuk mengetahui keberanian dan kegigihan pemuda-pemudi negara yang tak terbendung saat itu.Sebelum eksekusi, Egris yang diperankan oleh Anggun, menatap matahari terbit dengan senyuman lembut dan tegar.Hingga akhirnya, suara tembakan bergema, orang itu pergi untuk selamanya. Dalam adegan
“Kenapa? Ada titik terang apa?” tanya Nelson.“Ada sekumpulan orang yang membuat klarifikasi untuk Mbak Anggun. Bukan orang kita.”“Hah?!” Pak Nelson segera berdiri, terkejut, “Mana? Kasih aku lihat!”Tak lama kemudian, bawahan Nelson menyodorkan handphone-nya yang sedang memuat ulang sebuah laman website.Lilian: “Pernah collab sama putri keluarga Hutomo ini. Wataknya baik sekali, lembut. Sama sekali nggak sombong. Yang paling bikin kaget, kemampuan aktingnya. Orang baru tapi sudah punya kemampuan peran yang begitu fleksibel. Dia bisa memerankan peran apa pun dengan sangat baik. Bakat kayak gini bikin aktor-aktor seperti kami sangat kagum dan iri.”Di bawah tulisan status ini, ada sebuah video yang berisi potongan klip Anggun saat memerankan peran di “The Golden Age”.“Sutradara, aktris ini salah satu pemeran di The Golden Age. Hubungannya dengan Anggun sepertinya cukup baik. Dia membuat satu grup yang membantu Anggun melakukan klarifikasi. Coba di-scroll terus ke bawah. Banyak banget