Si pria bertubuh tinggi, dengan wajah tegas yang kalem. Sedangkan si perempuan bertubuh langsing, dengan wajah halus dan cantik. Mata perempuan itu dipenuhi dengan kelembutan.“Kalian ....” Keanu menyipitkan matanya sedikit, berusaha mengingat siapa kedua orang itu.Wajah kedua orang itu sepertinya sudah mendominasi dunia bisnis bertahun-tahun yang lalu. Tiba-tiba, mata Keanu melebar, dengan sedikit rasa terkejut dan tidak percaya, “Ronald?! Rachel!”Ekspresi Ronald senantiasa dingin, tapi Rachel justru tersenyum tipis dan sangat lembut, “Aku nggak menyangka masih ada yang bisa mengenali kita.”Setelah bertemu dengan kedua orang itu, hati Keanu tiba-tiba menegang. Dia tiba-tiba merasa ada sesuatu yang telah kehilangan kendali.“Kenapa kalian bisa ada di sini? Nana yang minta bantuan kalian?” tanya Keanu. Kemudian, dia berkata, “Kalian sayang sekali dengan putri kalian ini. Tapi kalian nggak tahu, putri kalian bisa-bisanya mengutuk ibunya sendiri demi seorang pria.”Ekspresi Nana seketi
Kevin berjalan masuk dengan perlahan, dengan ekspresi tenang dan sorot mata dingin. Setelah melirik Keanu sebentar, dia pun langsung membuang muka dan berdiri di samping Nana. Seolah-olah Keanu hanyalah seseorang yang tidak berarti baginya, bahkan dapat dia abaikan begitu saja, sama sekali tidak perlu dilihat.Mata Keanu seketika semakin memerah ketika melihat Kevin yang seperti itu. Semua kepura-puraan sebelumnya saat ini langsung hancur semuanya.Keanu pun berkata dengan tidak percaya, “Kenapa kamu baik-baik saja? Bagaimana mungkin?”Nana mengerutkan hidungnya dan menatap Keanu dengan jijik, lalu berkata, “Sudah kubilang kalau orang tuaku sudah ambil chip di dalam tubuh Kevin. Kamu sendiri yang nggak mau percaya. Sekarang kamu sudah percaya, kan?”Ekspresi Ronald tetap dingin, sedangkan sorot mata Rachel tetap jernih dan lembut.“Kamu sudah tertipu. Lepaskan obsesimu, menyerah saja.”“Nggak mungkin, mustahil!” Keanu meronta sekuat tenaga dan mencoba menyerang ke arah Kevin, tapi tida
Wilson, kepala keluarga Orlando yang selalu bersikap tenang dan jahat, dia yang sudah berusia hampir 30 tahun, saat ini dia seperti sudah kehilangan akal sehatnya. Dia ingin memukul Keanu hingga mati.Nyonya keluarga Orlando sebelumnya, yang juga merupakan ibu dari Wilson dan Kevin. Kematian sang ibu bukan hanya mimpi buruk bagi Kevin, juga penderitaan abadi bagi Wilson.Saat itu, ibunya menghilang bersama adiknya. Wilson yang masih muda tumbuh dan menjadi dewasa hanya dalam semalam. Dia memikul tanggung jawab di pundak ayahnya. Dia berusaha keras untuk menjadi lebih kuat. Dia hanya berharap suatu hari dia bisa menemukan ibu dan adiknya kembali.Akhirnya, adiknya telah kembali. Keberadaan ibunya pun telah diketahui. Wilson bergegas ke sana bersama ayahnya, dengan gembira mengira kalau dia bisa bersatu kembali dengan ibunya. Namun, Wilson justru melihat ibunya terbaring dalam genangan darah dan tak bernapas lagi.Perasaan jatuh dari surga ke neraka juga tidak lebih dari itu. Boleh dibil
“Maksud Tante, dengan cara apa?” tanya Wilson dengan serius.Kentara sekali, dia telah menebak sesuatu.“Hipnotis,” jawab Rachel, “buat dia kehilangan kesadaran, lalu gunakan identitas mamamu untuk buka cangkang pertahanannya yang ketat. Aku rasa cara ini akan berhasil. Tapi ....”Semua tergantung apakah keluarga Orlando bersedia. Bagaimanapun, meski hanya meminjam identitas ibunya Wilson dan tidak melakukan apa pun, tetap saja itu bukanlah sesuatu yang dapat diterima dengan mudah oleh keluarga Orlando.Oleh karena itu, Rachel menatap Wilson dengan tatapan mencari jawaban. Raut wajah Wilson pun berubah menjadi sangat muram. Wajahnya terlihat dingin, yang kalau dilihat dengan jelas, ada rasa pergulatan batin di matanya.Apakah Wilson bersedia? Jelas tidak. Sekalipun nama ibunya hanya disebutkan bersamaan dengan nama Keanu si b*jingan itu, itu akan menjadi penghinaan besar baginya. Terlebih lagi, menggunakan ibunya untuk membuka mulut Keanu.Akan tetapi, apakah Wilson bisa menolak? Dia m
Bukan hal sulit untuk menghilangkan chip itu apabila disandingkan penelitian yang dilakukan oleh Ronald dan Rachel selama bertahun-tahun.Keesokan harinya, Kevin masuk ke ruang operasi setelah 1 tahun persiapan yang cukup intens. Dia menatap Nana dengan mata merahnya sebelum masuk ke ruang operasi seraya berkata, “Tunggu aku.”Kurang lebih 5 jam kemudian, operasi itu selesai dilakukan.Kevin didorong keluar dari ruang operasi dengan wajahnya yang pucat dan mata yang masih terjaga. Dia sempat melihat Nana berdiri menunggunya di luar ruang operasi lalu memberikan senyuman ke arah perempuan yang dicintainya itu sebelum akhirnya dia tertidur. Nana bersandar di pelukan ibunya Rachel sambil menangis setelah Kevin beristirahat di ruang rawat dengan napas yang tampak stabil. Mereka sudah mengalami banyak sekali ujian dalam hubungan mereka sampai akhirnya hari ini datang juga. Penderitaan yang selama ini mereka rasakan akhirnya berakhir. Sekarang kondisi Kevin sudah aman dan ancaman terbesar
Kevin terlihat sama sekali tidak tahu dengan semua pemikiran aneh yang muncul di benak Nana. Laki-laki itu justru terlihat bingung sambil mengernyitkan keningnya ketika melihat ekspresi wajah Nana. Nana akhirnya tersadar setelah melihat ekspresi wajah bingung Kevin. Selain itu, hati nurani Nana juga menolak untuk melakukan apa yang diminta oleh Kevin. “Kamu kan baru selesai operasi, jadi aku pasti cuma akan ganggu kamu kalau aku tidur di sini. Selain itu, aku … aku nggak bisa melakukan itu saat kamu sakit,” ujar Nana sambil tersipu malu. “Tapi, tempat tidur ini cukup besar buat kita berdua,” ujar Kevin tetap memaksa Nana untuk beristirahat di sampingnya. Lagi pula, ruang rawat ini adalah ruang rawat VVIP yang pastinya memiliki tempat tidur yang nyaman yang lebih dari cukup untuk menampung 2 orang di atasnya. Selain itu, mereka berdua adalah sepasang kekasih yang sudah diakui oleh banyak orang. Jadi, Kevin tidak akan masalah sekalipun Nana ingin memakannya di atas kasur ini. Nana a
Michael seketika langsung luluh setelah mendengar kata-kata manis yang keluar dari mulut Nana. “Iya, iya! Tapi, jangan tarik-tarik baju Kakak terus, dong. Nanti kan rusak kalau kamu tarik terus,” ujar Michael dengan wajah datar.Namun, ada senyuman kecil yang terlihat di matanya. “Kalau begitu, jangan diam saja. Bilang dong sama aku, Kak Michael yang paling ganteng,” rayu Nana agar Michael bersedia memberitahunya. Michael masih menatap lurus ke depan tanpa menoleh sedikit pun seraya berkata, “Dasar anak genit! Papa dan Mama akan tinggal di rumah cukup lama. Lagi pula, mereka sudah pergi terlalu lama sampai ada banyak hal terjadi di rumah yang nggak mereka ketahui. Rencananya mereka mau menenangkan diri dan beristirahat di rumah sekaligus menyelesaikan masalahmu.”“Sungguh? Jadi, aku bisa tidur sambil dipeluk Mama?” ujar Nana dengan mata berbinar lalu bersorak kegirangan di belakang mobil. Michael melirik adiknya melalui kaca spion lalu berkata, “Kamu itu masih jadi anak bungsu kesa
“Nana? Kenapa kamu ke sini?” tanya Selena dengan wajah terkejut. Selena tahu kalau keluarga Orlando dan Tanjaya sedang sibuk mengurus suatu urusan. Bahkan Nana dan Fanny juga mengambil cuti dari pekerjaan mereka. Oleh karena itu, Selena berpikir kalau Nana tidak akan mungkin kembali ke apartemen ini dalam waktu dekat. Namun, nyatanya dia berada di apartemen ini sekarang. “Ehem! Aku datang ke sini mau mengepak beberapa barangku. Soalnya aku mau tinggal di rumah cukup lama. Oh iya, kamu mau pergi, ya?” ujar Nana. “Tadinya aku memang mau keluar untuk beli sesuatu. Tapi, kayaknya aku mau bantu kamu mengepak barang saja. Lagi pula, aku juga nggak lagi buru-buru, kok,” ujar Selena. “Oke,” jawab Nana dengan pikiran yang ke mana-mana. Apa mungkin orang yang Michael mau undang untuk makan bersama itu adalah Selena? Tidak mungkin! Lagi pula, Michael dan Selena hanya pernah bertemu satu kali. Mereka tidak mengenal satu sama lain dengan cukup dekat. Nana terus memikirkan hal ini sambil berja