“Nana? Kenapa kamu ke sini?” tanya Selena dengan wajah terkejut. Selena tahu kalau keluarga Orlando dan Tanjaya sedang sibuk mengurus suatu urusan. Bahkan Nana dan Fanny juga mengambil cuti dari pekerjaan mereka. Oleh karena itu, Selena berpikir kalau Nana tidak akan mungkin kembali ke apartemen ini dalam waktu dekat. Namun, nyatanya dia berada di apartemen ini sekarang. “Ehem! Aku datang ke sini mau mengepak beberapa barangku. Soalnya aku mau tinggal di rumah cukup lama. Oh iya, kamu mau pergi, ya?” ujar Nana. “Tadinya aku memang mau keluar untuk beli sesuatu. Tapi, kayaknya aku mau bantu kamu mengepak barang saja. Lagi pula, aku juga nggak lagi buru-buru, kok,” ujar Selena. “Oke,” jawab Nana dengan pikiran yang ke mana-mana. Apa mungkin orang yang Michael mau undang untuk makan bersama itu adalah Selena? Tidak mungkin! Lagi pula, Michael dan Selena hanya pernah bertemu satu kali. Mereka tidak mengenal satu sama lain dengan cukup dekat. Nana terus memikirkan hal ini sambil berja
Selena terkejut mendengar Michael memanggil namanya. Dia tidak menyangka, Michael bisa mengingat nama orang biasa seperti dirinya. Di sisi lain, Selena juga merasa aneh dengan tujuan Michael yang tiba-tiba memanggilnya. Michael keluar dari dalam mobil dengan kakinya yang panjang dan pakaiannya yang rapi. Wajahnya terlihat sangat tampan dan memesona di bawah sinar matahari. Semua orang yang melihatnya tidak bisa mengalihkan pandangannya sama sekali dari sosok tampan Michael. Selena sudah cukup lama berkecimpung di dalam dunia hiburan, jadi dia sudah melihat banyak sekali laki-laki tampan di negara ini. Namun, dari segi aura dan penampilan masih belum ada yang bisa menandingi pesona Kevin dan Michael. Kenyataan ini cukup membuat Selena tercengang dibuatnya. Michael dengan tubuh jangkung dan tegapnya tiba-tiba sudah berdiri tepat di hadapan Selena ketika Selena akhirnya tersadar dari lamunannya. “Nana sering bilang kalau kamu sudah sangat baik padanya. Kamu juga sering membantunya. Ja
“Selena, kamu sudah salah paham! Kakakku nggak bermaksud jahat sama kamu. Kamu kan temanku, jadi nggak mungkin dia mau menginterogasimu. Kak Michael tuh penasaran … sama kamu. Dia penasaran sama masa lalu kita,” ujar Nana sambil meraih tangan Selena berusaha untuk menenangkan temannya itu. Ekspresi Selena sedikit melembut setelah mendengar perkataan Nana. Namun, dia masih menatap tajam ke arah Michael. “Pak Michael, apa kamu benar-benar cuma mau tahu tentang masa lalu Nana bersamaku?” tanya Nana curiga. Raut wajah Michael terlihat sedikit kesal setelah mendengar pertanyaan Selena. Dia melirik ke arah Selena melalui kaca spion dan melihat kilatan amarah di tatapan mata perempuan itu. “Apa kamu selalu bersikap waspada kayak gini?” tanya Michael. “Apa maksudmu?” tanya Selena lagi dengan wajah terkejut. “Memangnya aku nggak boleh peduli sama adikku ataupun teman-temannya? Selain itu, apa aku terlihat seperti orang yang akan melarang adikku untuk bergaul, bahkan ketika aku melihat ada
Namun, rasa takut yang Nana rasakan tidak berlangsung lama karena dia melihat Michael yang terlihat tidak terlalu marah padanya. Kemudian Nana buru-buru menepuk dadanya untuk menunjukkan rasa bersalahnya kepada Michael. Kemudian dia dan Selena saling bertatapan lalu tertawa penuh kebahagiaan. Di kursi depan, Michael memandangi kedua gadis yang sedang berbisik penuh canda tawa di bangku belakang sambil sedikit membuka mulutnya. Tatapan mata Michael saat ini tampak dipenuhi dengan kehangatan. Tidak lama kemudian, mereka bertiga tiba di sebuah restoran. Michael bergegas membuka pintu belakang mobil setelah sempat melemparkan kunci mobil ke arah petugas parkir. “Terima kasih,” ujar Selena dengan perasaan sedikit tersanjung. “Sama-sama! Lain kali, jangan berpikir hal-hal yang buruk tentangku,” balas Michael dengan nada sedikit menggoda sambil memegang pintu mobil seakan dia ingin menjebak Selena agar perempuan itu terjebak di antara tangannya dan pintu mobil. Tubuh Michael yang sangat
Namun, Selena selalu siap untuk menghadapi mereka semua. Walaupun dia sendirian, dia sama sekali tidak takut dengan mereka. Michael tahu kalau Selena adalah sosok perempuan pekerja keras, tegas dan cerdik. Dia tidak akan membiarkan orang-orang berniat jahat padanya ataupun mengisap darahnya sekalipun orang-orang itu adalah saudaranya sendiri. Dia juga sosok yang tahu berbalas budi. Dia sangat menghargai orang-orang yang sudah bersikap baik padanya, sekalipun orang itu adalah orang yang asing baginya. Dia mungkin memiliki sifat yang terlihat anggun dan keras. Namun, dia juga bisa bersikap lembut di depan teman-temannya, seperti Nana. Para fansnya pasti tidak akan pernah menyangka kalau seorang Selena yang selalu terlihat dingin dan anggun di depan layar akan menjadi sosok yang ceria dan suka bergosip ketika dia sedang bersama teman-temannya. Bahkan dia juga bisa terobsesi dengan para selebriti pendatang baru yang menurutnya sangat tampan. Selena benar-benar menjalani hidup dengan sepe
Namun, Michael justru menatap Selena dengan tatapan serius seraya berkata dengan penuh arti, “Aku mau mengejarnya.”Selena benar-benar tercengang dengan perkataan Michael. Sekarang dia semakin ingin keluar dari tempat ini. Dirinya pasti sudah bermimpi di siang bolong. Bagaimana mungkin Michael bisa mengatakan hal ini kepadanya? Namun, Nana justru terlihat lebih terkejut daripada Selena sampai dia menunjuk Michael dengan jarinya seraya berkata, “Kak … Kak Michael, kenapa sih sama Kakak?”Selena menganggukkan kepalanya berkali-kali. Benar! Bagaimana mungkin semua ini bukan mimpi? Michael adalah anggota keluarga Tanjaya yang memiliki status yang sangat tinggi. Bagaimana mungkin dia bisa jatuh cinta dengan aktris kelas dua yang memiliki latar belakang keluarga yang tidak baik seperti dirinya? Padahal Michael hanya perlu menggunakan jarinya untuk menunjuk kepada siapa pun selebriti kelas atas di kota ini, maka selebriti itu pasti akan bertekuk lutut di hadapannya. Semua selebriti di dunia
Michael tersenyum tipis sambil mengusap kepala Selena dengan tangannya. Matanya yang hitam tampak luar biasa indah di bawah sinar matahari siang ini.“Naiklah! Nanti aku akan telepon kamu,” ujar Michael. Selena mengangguk lalu berbalik dan bergegas kembali ke apartemennya. Selena merasa hari ini bagaikan sebuah mimpi di siang hari, bahkan dia sampai lupa menekan tombol lantai apartemennya setelah dia masuk ke dalam lift. Jadi, dia berada di dalam lift cukup lama dan tidak menyadari kalau lift itu tidak bergerak sama sekali. Selena menarik napas dalam-dalam sambil memegangi pipinya setelah melihat wajahnya yang memerah di dalam cermin yang berada di dalam lift. Bahkan wajahnya juga terlihat semakin memerah ketika dia teringat akan kata-kata Michael yang mengatakan kalau dia akan menelepon Selena nanti. Namun, Selena tiba-tiba teringat kalau dia tidak memberikan nomor teleponnya kepada Michael. Jadi, bagaimana mungkin Michael bisa menghubunginya? Selena langsung memukul kepalanya deng
Orang-orang yang tidak ada di rumah keluarga Tanjaya saat ini adalah Nadira kekasih dari Eddy, Laura kekasih Darren, Anji kekasih Michelle dan tentu saja Kevin yang merupakan kekasih Nana. Nana langsung tersenyum bahagia ketika teringat akan Kevin. Karena sekarang masalah besar di antara mereka akhirnya sudah berhasil terpecahkan. Nana merasa penasaran, apa mungkin Kevin akan melamarnya ketika ayah dan ibunya masih berada di kota ini?Nana langsung tersipu malu ketika memikirkan hal ini. “Ck , ck ….” Michael sepertinya langsung bisa memahami isi pikiran Nana hanya dengan melirik gadis itu sebentar saja. “Kalian sudah pulang?” sapa Rachel yang baru keluar dari rumah kaca sambil tersenyum ramah ke arah kedua anaknya. “Papa kalian bilang kalau malam ini seluruh keluarga kita akan makan malam bersama agar kalian bisa menceritakan keadaan kalian saat ini pada kami,” lanjut Rachel.“Oke, Ma,” jawab Michael sambil tersenyum tipis. Nana bergegas melangkah maju lalu memeluk pinggang Rachel