Share

Bab 1022

"Pak Ronald!" Rashel mundur beberapa langkah, "Tolong jangan bercanda seperti ini."

"Saya nggak bercanda," Ronald memandang Rashel dengan tatapan sangat tajam, "Bu Rashel, saya panggil kamu Rachel saja, ya. Rachel, nggak apa-apa, 'kan?"

Rashel ingin sekali berkata bahwa dia keberatan. Sangat keberatan.

Akan tetapi, saat melihat mata hitam pria di depannya itu, kata-katanya seketika tertelan kembali.

Rashel tiba-tiba merasa panik. Jantungnya berdebar sangat kencang.

"Pa- Pak Ronald. Kayaknya saya masih ada urusan yang harus diselesaikan. Saya pergi dulu!"

Rashel segera pergi dengan membawa tasnya. Dia kelihatan seperti orang yang sedang kabur dari sesuatu.

Jari-jari Ronald dengan pelan mengusap dagunya, sudut bibirnya perlahan bergerak naik membentuk lengkungan.

Meskipun Rachel mengalami amnesia, tapi dia bukannya tidak memiliki perasaan terhadap Ronald. Setiap kali Rachel berada di dekat Ronald, Rachel sering kali kehilangan kendali.

Rachel-nya, masih tetap Rachel empat tahun yang l
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status