Rashel duduk di ruang tunggu sembari menikmati kopi yang baru saja diberikan kepadanya. Rasanya sangat cocok dengan selera Rashel. Dari sisi meja, dia bisa melihat matahari pagi di Suwanda yang perlahan meninggi. Cahaya keemasan menyinari seluruh kota. Refleksi dari gedung-gedung pencakar langit membuat pemandangan di sana terlihat begitu megah.Pintu ruang tamu terbuka.Rashel menaruh cangkir kopi dan berdiri dengan senyum tipis, "Selamat pagi, Pak Ronald." Ronald menatapnya dalam diam.Cahaya pagi jatuh tepat di wajah Rashel, membuat setiap detail di wajahnya tampak jelas. Sisa-sisa rambutnya yang tidak disisir jatuh di sekitar telinganya. Ada dua helai rambut yang menempel di bibirnya.Ronald ingin mengulurkan tangan dan menyisir rambutnya yang tersangkut, tetapi Ronald khawatir akan membuat Rashel takut."Pagi, Bu Rashel." Ronald duduk di sofa, "Mari kita ngobrol tentang proyek kolaborasi terbaru kita."Rashel menghela napas lega.Tadi, mata pria itu sempat menjadi sayu selama
"Pak Ronald!" Rashel mundur beberapa langkah, "Tolong jangan bercanda seperti ini.""Saya nggak bercanda," Ronald memandang Rashel dengan tatapan sangat tajam, "Bu Rashel, saya panggil kamu Rachel saja, ya. Rachel, nggak apa-apa, 'kan?"Rashel ingin sekali berkata bahwa dia keberatan. Sangat keberatan.Akan tetapi, saat melihat mata hitam pria di depannya itu, kata-katanya seketika tertelan kembali.Rashel tiba-tiba merasa panik. Jantungnya berdebar sangat kencang. "Pa- Pak Ronald. Kayaknya saya masih ada urusan yang harus diselesaikan. Saya pergi dulu!"Rashel segera pergi dengan membawa tasnya. Dia kelihatan seperti orang yang sedang kabur dari sesuatu. Jari-jari Ronald dengan pelan mengusap dagunya, sudut bibirnya perlahan bergerak naik membentuk lengkungan.Meskipun Rachel mengalami amnesia, tapi dia bukannya tidak memiliki perasaan terhadap Ronald. Setiap kali Rachel berada di dekat Ronald, Rachel sering kali kehilangan kendali.Rachel-nya, masih tetap Rachel empat tahun yang l
Ivone tampak feminin mengenakan gaun merah muda tanpa bahu.Dia sedikit menundukkan kepalanya, pipinya memerah, tampak sedikit malu.Ivone mengikuti Zico ke dalam kafe, keduanya duduk berseberangan. Ivone bahkan tidak berani menatap mata Zico, dia menunduk dan mengeluarkan kotak kado di tangannya dan memberikannya kepada Zico, "Pak Zico, ini hadiah yang aku pilihkan buat kamu. Semoga suka,"Zico membeku.Dia sangat tidak menyangka jika wanita ini akan memberinya hadiah juga.Zico sebenarnya ingin menolaknya, tetapi dia tidak bisa menemukan alasan untuk menolak ....Ditambah lagi, dia juga masih punya cukup banyak hadiah. Jika Zico menolaknya, dia tidak akan bisa menjelaskan pada Darren jika nanti Nona Rolando ini juga menolak hadiahnya."Terima kasih," ujar Zico sembari meletakkan kotak yang dia terima di meja. Ivone berkata sambil mengejapkan mata, "Kamu nggak mau lihat dulu barang yang aku kasih?"Jantung Zico berdebar saat melihat tatapan seperti itu darinya.Dia berdehem dan meng
Dia tiba-tiba teringat akan kata-kata Rashel bahwa semua hadiah yang diberikan secara kebetulan pasti mengandung unsur misteri. Apa yang harus dia persembahkan untuk mendapatkan ini semua ....Apakah dia mampu menanggungnya?Ivone menatap pria di depannya, "Kak Zico, kenapa kamu selalu memberiku hadiah? Aku ingin tahu alasan sebenarnya."Pertanyaan itu membuat Zico membeku.Dia sungguh tak tahu harus menjawab bagaimana. Namun, melihat keteguhan di mata gadis muda itu, dia hanya sanggup mencari alasan untuk berdalih, "Pas pesta malam itu, aku nggak tega aja lihat cewek kesusahan. Kalau hari ini, aku merasa barang-barang ini cocok buat kamu."Mata Ivone berbinar, "Berarti, Kak Zico sengaja beliin ini semua buat aku?""Bukan aku sendiri yang beli ...," Zico mengatakan sedikit kebenarannya, "Orang lain yang beli, kamu nggak perlu terima kasih sama aku."Ivone berpikir, mungkin asisten atau sekretarisnya yang membeli. Tetapi Zico juga perlu memerintahkannya baru orang-orang itu akan membe
Rashel melirik kotak-kotak hadiah yang semuanya berasal dari merek mewah internasional yang terkenal.Nilai kado-kado ini setidaknya ada empat sampai enam miliar.Dia benar-benar tidak tahu apa yang membuat Ivone pantas mendapatkan hal seperti itu.“Yang jelas, keluarga Adijaya bukan keluarga miskin. Pria itu sangat murah hati dalam mengeluarkan uang, gerak-geriknya juga sangat anggun saat sedang makan, seperti seorang pangeran yang keluar dari lukisan. Dia nggak mungkin orang jahat.” Ivone berkata, “Ini urusan pribadiku. Jangan terlalu mengkhawatirkannya. Ngomong-ngomong, di mana Kak Jecson? Dia pergi ke mana?”Ivone cepat-cepat mengubah topik pembicaraan. Karena, kalau ditanya terus, dia juga tidak tahu apa-apa.Entah kenapa, dia merasa panik dalam hati. Dia tidak ingin kebahagiaan yang datang tiba-tiba ke hidupnya ini tiba-tiba hancur ….Rashel menggerakkan bibirnya dan berkata, “Kakak sedang sibuk dengan pekerjaannya dan akan pulang nanti.”Saat ini, Jecson berada di kantor sebuah
Michael tersenyum dan berkata, “Kalau begitu, kami minta tolong pada Tuan Jecson untuk memperkenalkan kami.”“Baiklah, aku akan memberitahu Rashel ketika pulang nanti!”Jecson meninggalkan kantor Tanjaya Group dalam keadaan linglung. Sepulangnya ke apartemen, dia masih belum sadar.Ketika meninggalkan Abrha, ayahnya berulang kali memperingatkannya bahwa Tanjaya Group, baik dari manajemennya maupun karyawan kecilnya, semuanya sombong dan memandang rendah pedagang dari luar kota seperti mereka.Namun, dia sempat dua kali berinteraksi dengan orang-orang dari Tanjaya Group dan tidak merasa mereka meremehkannya.Terlebih lagi, dia juga berhasil melakukan kerja sama dengan perusahaan itu untuk yang kedua kalinya.Tak heran jika bisnis Tanjaya Group berkembang pesat di seluruh dunia. Semua itu pasti dipengaruhi oleh semangat dan kerendahan hati mereka.Jecson kembali ke apartemen. Rashel dan Ivone sedang makan siang.Dia duduk di meja makan dan berkata dengan bersemangat, “Rashel, aku bertemu
Ronald berdecak.Anak-anaknya memiliki IQ yang tinggi. Eddy, begitu pula Michael. Dia benar-benar tak habis pikir kenapa Darren bisa sebodoh itu.Dia tersenyum dingin dan berkata, “Apa kamu yakin hadiah-hadiahmu itu berhasil dikirimkan ke ibumu?”Darren tertegun sejenak, lalu berdiri dengan marah. “Apa Om mengambil hadiah yang kubelikan untuk Mama?”Ronald tak bisa berkata-kata.Anak ini benar-benar sudah tidak ketolongan lagi.“Pa, apa benar Mama mau datang?” Michelle bertanya dengan hati-hati, dengan tatapan penuh harap.Ronald mengangguk dan berkata, “Agar nggak merangsang ingatan masa lalu Mama, kalian semua harus memanggilnya Tante Rashel, dan jangan terlalu banyak bicara, supaya nggak membuatnya curiga.”“Mama pernah tinggal di sini. Datang ke lingkungan yang familier mungkin akan membuat Mama mengingat masa lalu, ‘kan?”Michael berkata perlahan, “Kalau Papa nggak mau Mama mengingat masa lalu, jangan bawa Mama datang ke rumah.”Ronald menggelengkan kepalanya dan berkata, “Papa da
“Kalau kamu nggak turun, aku akan naik ke atas untuk mencarimu,” ujar Ronald dengan nada sedikit tidak tahu malu.“Jangan naik!” Rashel dengan cepat melarangnya.Dia sudah menceramahi Ivone dengan tegas siang tadi, tetapi malah ada pria yang datang ke rumah untuk mencarinya di tengah malam begini. Mana bisa dia menceramahi Ivone lagi di masa depan?“Aku akan mengganti pakaianku dan turun. Tolong tunggu aku selama lima menit.”Dia menutup telepon dan berganti pakaian kasual berwarna abu-abu, yang membungkus tubuhnya dengan erat.Suhu di luar sedikit lebih rendah. Angin malam menerpa wajah Rashel, mengacak-acak rambutnya yang baru dikeringkan, sehingga menutupi separuh wajahnya dan hanya memperlihatkan sepasang mata yang dingin.Ronald hanya memperhatikannya yang berjalan semakin mendekat dengan tenang.Rashel kemudian berhenti tiga langkah darinya.Ronald pun mengambil dua langkah mendekat, sehingga hanya tersisa jarak satu langkah di antara mereka.“Pak Ronald, sebenarnya ada urusan ap
Layar penuh dengan komentar netizen yang tidak bisa menyembunyikan kekecewaan mereka, "Aku nggak bisa menerima kabar sedih ini." Namun, suasana cepat berubah ketika pembawa acara, dengan senyum lebar, mengingatkan penonton yang terhanyut dalam suasana, "Tunggu dulu, bukankah Dewi Anggun masih punya kabar baik yang ingin dibagikan ke kita?"Peringatan itu berhasil menarik kembali perhatian semua yang hadir. Semua orang tampak menahan napas, menunggu Anggun untuk melanjutkan. Dengan suara yang jernih, Anggun mengumumkan, "Aku dan Kevin akan segera menikah!"Kejutan dan kegembiraan bercampur menjadi satu. "Ini sungguh kabar yang luar biasa! Akhirnya, hari yang dinantikan telah tiba!" Tangis haru dan tawa kebahagiaan bercampur aduk, "Anggun dan Kevin akan bersatu! Masa muda kami, penuh dengan kenangan cinta yang kami saksikan bersama, akan segera membuahkan hasil!" Ucapan selamat dan harapan untuk kebahagiaan yang abadi menggema di ruangan, menciptakan suasana yang tak terlupakan.Anggu
Keluarga Hutomo kembali terhanyut dalam keheningan. Dari tiga menantu perempuan yang ada di sana, Laura sudah terisak tidak bisa berkata-kata karena terharu, sementara Nadira dan Selena yang sedikit lebih kuat, juga terlihat matanya memerah. Hal ini membuat ketiga bersaudara keluarga Hutomo yang awalnya terhanyut dalam perasaan terharu, seketika menjadi masam. Kenapa istri-istri mereka jadi terharu karena pria lain?!Tentu saja, ketiga bersaudara itu tidak memiliki kesempatan untuk meledak karena Ronald sudah berdiri. Dia berjalan mendekati dua pemuda yang berdiri berdampingan itu. Mereka berdua sama-sama luar biasa. Ronald menepuk bahu mereka. Pada saat itu, seolah-olah dia terlihat lebih tua beberapa tahun, tidak lagi seperti sosok yang pernah mendominasi dunia bisnis dulu."Kedua harta karunku ini, kuserahkan kepada kalian berdua," ucap Ronald. Anji dan Kevin mendengar hal ini terkejut sejenak, kemudian kegembiraan muncul di mata mereka. Sebelum mereka sempat bereaksi, Ronald s
"Halo, Om." Anji dan Kevin berseru bersamaan. Anji yang lebih tua, melangkah maju dan berkata, "Om, ini adalah semua yang sudah saya siapkan tiga tahun lalu. Semua aset saya, termasuk tapi tidak terbatas pada saham perusahaan keluarga, properti, perkebunan, saham, dan lain-lain ... Semua ini, tiga tahun lalu sudah saya transfer menjadi atas nama Michelle. Baik di masa lalu maupun di masa depan, semua yang saya miliki, termasuk hidup saya, akan menjadi miliknya." Ucapan ini membuat Michelle terkejut. Semua aset Anji dialihnamakan ke namanya? Anji sama sekali tidak pernah menyebutkan hal ini kepada Michelle. Ternyata diam-diam Anji memberikan segalanya untuknya. "Pah …." Michelle memandang Ronald, matanya yang jernih, untuk pertama kalinya terlihat sedikit bingung. Anji adalah orang pertama di luar keluarganya yang bersedia mengorbankan segalanya untuk Michelle. Perasaan yang sangat hangat namun tersembunyi itu memang tidak tampak di permukaan, namun begitu dalam dan abadi, membuat
Sementara itu, Ronald membalas pesan."Papa Mama sekarang ada di kota sebelah, hanya berjarak kurang dari dua jam perjalanan."Michelle ternganga. Ternyata! Gadis yang tampak dingin dan anggun itu, wajahnya menjadi seram. Bagus! Bagus sekali! Kali ini Michelle ingin melihat kemana lagi ayahnya bisa bersembunyi!Ketika Anggun selesai berdandan dan keluar, masih ada waktu cukup sebelum acara pemberian penghargaan dimulai. Kurang lebih dua jam lagi. Sementara itu, masih ada setengah jam lagi sebelum ayahnya, Ronald, kembali ke rumah.Saat itu, Kevin dan Anji, atas permintaan rahasia Michelle, sudah datang. Mereka siap menunggu kedatangan Ronald. Di sisi lain saudaranya yang lain sudah siap menonton drama.Berkat usaha kakak beradik keluarga Hutomo itu, ketiga istri kakaknya juga sudah berhasil dipengaruhi untuk mendukung mereka menikah sesegera mungkin. Bahkan ketiga kakak yang dikenal ketat dengan istri mereka, juga ikut mendukung.Kini, Michelle dan Anggun bisa dibilang memiliki keuntun
Suara itu terdengar langsung ke dalam siaran langsung, sehingga seketika menimbulkan kegemparan besar."Anggun sudah punya anak!""Apa Dewa Kevin sudah jadi ayah?!""Huhuhu. Kubilang juga apa. Mereka berdua pasti sudah menikah diam-diam!!!""Pernikahan mereka kenapa nggak disiarkan langsung?!!!"Komentar di layar terus bergulir, sementara Anggun sendiri tidak tahu apa-apa tentang itu semua.Anggun berkata, "Iya. Anak kesayangan kami semua, tolong dijaga, ya."Komentar di layar menjadi lebih gila."?????""!!!!!!"Serangkaian simbol memenuhi seluruh layar, dan terus bergulir bahkan setelah Anggun menutup panggilan. Netizen menjadi sangat heboh. Dan ketika staf di lokasi menyadari hal itu, topik panas sudah melonjak ke urutan teratas.#Dewa Kevin dan Dewi Anggun Menikah Diam-diam!##Anak Kesayangan Anggun!##Dewa Kevin Jadi Ayah!#Di bawahnya adalah teriakan histeris dari para penggemar. Dari awal pasangan ini bersama, banyak fans yang tidak senang. Akan tetapi semakin lama, netizen sema
Atau, selama seorang wanita memiliki pekerjaan yang stabil dan dukungan kuat dari keluarganya, bahkan jika pun dia tetap lajang seumur hidup, dia akan tetap merasa bahagia dan nyaman.Dan seterusnya, begitu banyak contoh lainnya.Yang lebih licik dari Ronald adalah, dia tidak pernah menggunakan akunnya sendiri untuk mengirimkan nasihat-nasihat ini, melainkan selalu menggunakan akun istrinya, Rachel, untuk mengirimkan pesan-pesan motivasi dan link tersebut di grup keluarga.Awalnya, hal ini membuat para kakak beradik keluarga Hutomo panik. Mereka pikir ibu merekalah yang menentang pernikahan mereka.Hingga suatu hari Michael secara tidak sengaja masuk ke akun ayahnya dan menemukan bahwa semua tulisan ini sebenarnya dicari oleh ayah mereka, kemudian diteruskan ke ibu mereka, dan dikirimkan menggunakan ponsel ibu mereka. Sejak saat itulah mereka semua merasa lega.Tidak masalah, mertua yang menyulitkan menantu laki-laki adalah hal yang wajar.Sama saja dengan ibu mertua yang berselisih de
Senyum Lilian terlihat begitu tulus dan ikhlas.Awalnya, dia membantu Anggun hanya karena Lilian merasa Anggun memang berbakat; dan kata-kata Anggun sebelum audisi tentang ingin berusaha dengan kemampuannya sendiri, juga memberikan kesan mendalam pada Lilian.Tidak disangka, tindakan spontannya itu malah membuka peluang bagi dirinya sendiri, membuat Lilian merasa beruntung sekaligus terkejut.Setelah mendengar hal itu, Anggun merasa terharu. Banyak yang mengatakan industri hiburan itu kotor, penuh dengan intrik dan persaingan. Namun, sebenarnya di sini juga ada banyak orang yang benar-benar mengejar mimpi, berusaha keras, dan saling membantu dan mendukung.Dan sebenarnya, di mana ada orang, di situ pasti ada persaingan; tapi di mana ada orang, di situ juga ada kehangatan dan keikhlasan.Pengambilan gambar Anggun berjalan lancar dan teratur.Hubungan antara kayak beradik di keluarga Hutomo juga berkembang dengan sangat baik.Eddy sudah mulai gembira mempersiapkan pernikahannya. Nadira b
Namun, ternyata Anggun memberikan kejutan yang tak terpikirkan oleh para Haters. Anggun yang pertama kali berakting tidak hanya tidak menunjukkan performa yang mengecewakan dalam tugas yang selevel dengan aktor papan atas, malah dia berhasil menampilkan pesona dan karisma karakter yang dia perankan dengan sangat baik.Dari kelembutan dan ketegasan di awal, hingga kebesaran hati saat mengorganisir demonstrasi, hingga kegairahan dan semangat ketika ditangkap oleh musuh dan dibawa ke tempat eksekusi ... Pengalamannya, mewakili pengalaman tak terhitung jumlahnya dari para pendahulu revolusi.Anggun memadukan semangat para pendahulu itu ke dalam dirinya. Melihat Anggun saja sudah cukup bagi para penonton untuk mengetahui keberanian dan kegigihan pemuda-pemudi negara yang tak terbendung saat itu.Sebelum eksekusi, Egris yang diperankan oleh Anggun, menatap matahari terbit dengan senyuman lembut dan tegar.Hingga akhirnya, suara tembakan bergema, orang itu pergi untuk selamanya. Dalam adegan
“Kenapa? Ada titik terang apa?” tanya Nelson.“Ada sekumpulan orang yang membuat klarifikasi untuk Mbak Anggun. Bukan orang kita.”“Hah?!” Pak Nelson segera berdiri, terkejut, “Mana? Kasih aku lihat!”Tak lama kemudian, bawahan Nelson menyodorkan handphone-nya yang sedang memuat ulang sebuah laman website.Lilian: “Pernah collab sama putri keluarga Hutomo ini. Wataknya baik sekali, lembut. Sama sekali nggak sombong. Yang paling bikin kaget, kemampuan aktingnya. Orang baru tapi sudah punya kemampuan peran yang begitu fleksibel. Dia bisa memerankan peran apa pun dengan sangat baik. Bakat kayak gini bikin aktor-aktor seperti kami sangat kagum dan iri.”Di bawah tulisan status ini, ada sebuah video yang berisi potongan klip Anggun saat memerankan peran di “The Golden Age”.“Sutradara, aktris ini salah satu pemeran di The Golden Age. Hubungannya dengan Anggun sepertinya cukup baik. Dia membuat satu grup yang membantu Anggun melakukan klarifikasi. Coba di-scroll terus ke bawah. Banyak banget