Share

S2 - 5. Tugas Pertama

Penulis: Charra Patta
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Len?” panggil Jayden pelan karena suasana di ruangan itu hening.

Jayden dan Perry menyusul Galen lebih dulu ke ruang privat itu daripada Galaxy. Mereka berdua sedikit takut karena si sulung tidak pernah menyukai suasana berisik. Sedikit menggelikan bagi dua orang pemuda berusia 17 tahun masih merasa ketakutan ketika ruangan itu hening.

Mereka saling mendorong dan tidak ada yang ingin masuk lebih dulu. Padahal hari masih siang dan terdengar murid lain yang sedang berada di luar kelas untuk istirahat.

Dengan mengendap-endap, kedua pemuda itu menemukan ternyata Galen tertidur. Pemuda yang paling tua di antara mereka berempat itu tidur di ruangan tersebut dan tidak mengikuti pelajaran hingga jam istirahat. Namun, yang membuat teman-temannya membenci Galen adalah dia selalu peringkat satu padahal jarang mengikuti pelajaran.

“Len, woy,” panggil Jayden biasa. “Bisa-bisanya dia tidur. Pasti udah dari tadi deh.”

“I

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kembalinya Ayah Milik si Kembar   S2 - 6. Toko Buku

    “Wohoo,” teriak Jayden mengagumi tokoh yang dia mainkan dalam permainan itu.“Jay, balik konsentrasi deh. Jangan ngilang,” rutuk Galaxy yang berada sedikit jauh dari Jayden.Jeff meninggalkan mereka berempat dan akan kembali setelah tiga hingga empat jam karena rata-rata pemain akan mati setelah melewati rintangan di level 70 ke atas. Tentunya pria itu juga sudah mengabari Lionel dan Joanna bahwa dia meminjam kedua putranya hingga nanti malam.Teman Lionel itu tidak lupa menyuruh sekretarisnya untuk menyiapkan makanan dan camilan untuk keempat remaja yang sudah membantunya. Perihal upah, mereka tidak meminta apa-apa karena mereka juga mendapatkan kesenangan.Beberapa jam berlalu, mereka pun selesai bermain dan juga menghabiskan semua makanan yang disediakan. Keempatnya lalu diberikan selembar kertas dalam map oleh sekretaris Jeff. Namun, untuk penjelasannya masih menunggu pemilik BioOne Tech.“Len, pulang dari sini ke

  • Kembalinya Ayah Milik si Kembar   S2 - 7. Ucapan Terima Kasih

    “Sayang,” panggil Lionel masuk ke kamar.Pria itu kesulitan membawa sebuket mawar karena harus dimiringkan supaya bisa masuk kamar. Karena tidak ada dari dalam, dia meletakkan buket tersebut di atas ranjang dan beralih ke kamar mandi. Namun, ternyata sang istri keluar dari closet dengan memakai dress terusan selutut.Istrinya itu benar-benar awet muda, hingga memasuki usia kepala 4, sang istri masih cantik dan tetap menawan sama seperti 10 tahun lalu. Bahkan saat pertama kali mereka bertemu.“Ini untukmu, Sayang,” ucap Lionel mengambil buket tersebut dan memberikan kepada sang istri.“Ck, buat apa ini.” Joanna yang masih kesal tidak mudah luluh dengan sikap Lionel.“Istriku paling tau deh,” kekeh Lionel mengecup tangan Joanna yang dia gandeng.Joanna menciumi buket tersebut karena sudah seminggu ini suaminya jarang memberikan kejutan. Dalam hati, dia senang mendapat kejutan kecil seperti ini, t

  • Kembalinya Ayah Milik si Kembar   S2 - 8. Review Selesai

    “Hah. Kembar? Serius?” tanya Brooke tidak percaya ucapan Milly.“Ih, dibilangin kok,” balas Milly pelan. Gadis itu kembali ke tempat duduknya di belakang kursi Brooke karena melihat guru sudah memasuki kelas mereka.Pelajaran hingga siang itu sedikit membosankan bagi Galen. Dia merasa awal semester ini tidak banyak ada tantangan karena hampir beberapa bab ke depan sudah dia pelajari saat libur kemarin. Jadi, dia tidak terlalu antusias menyambut penjelasan guru.Apalagi jika guru yang lebih tua yang mengajar, jika sudah seperti itu pasti Galen izin keluar kelas dan memilih untuk di kantin atau di perpustakaan. Namun, karena dia ditegur oleh sang ayah jadi dia berusaha hadir di kelas dan tidak membolos lagi.“Galen, boleh aku pinjam buku materi ini karena gak kamu baca,” bisik Brooke pelan.Pemuda itu hanya mendorong bukunya bergeser lalu melanjutkan melihat keluar jendela lagi. Pemandangan langit lebih membuatnya

  • Kembalinya Ayah Milik si Kembar   S2 - 9. Terkurung

    “Grandma,” pekik Galaxy menyambut wanita yang sudah berambut putih itu.“Tante,” sapa Joanna bersamaan dengan Lionel karena terkejut dengan kehadiran Celine yang mendadak.Ya, mereka sudah dari 5 tahun yang lalu untuk mengajak Celine tinggal bersama mereka tapi selalu ditolak. Jadi, ketika wanita beruban itu berkunjung, mereka sangat gembira menyambutnya. Dalam hati juga tetap berdoa agar Celine mau tinggal di mansion lebih lama.Si kembar berebut untuk membawa koper milik Celine. Wanita sepuh itu membawa dua koper besar karena rencananya akan lebih lama tinggal bersama sang keponakan dan cucunya. Meski sebenarnya dia bisa saja pindah dan menyerahkan bisnisnya kepada orang kepercayaannya tapi entah kenapa dia masih sayang.Mungkin karena banyak kenangan di rumah itu. Namun, dia tidak ingin menghabiskan masa tuanya dalam kesendirian lagi. Lebih baik dikelilingi oleh ketiga cucunya.“Nana.” Lily berlari menghampiri

  • Kembalinya Ayah Milik si Kembar   S2 - 10. Rasa Penasaran

    “Galen,” pekik Brooke menoleh ke belakang.Napasnya yang terengah-engah membuat pemuda itu merasa bersalah karena mengagetkan Brooke. Yang mana seharusnya dia memanggil nama gadis berkepang dua itu lebih dulu. Namun, yang membuat Galen heran, sedang apa Brooke di sana.Tanpa pikir panjang, gadis berkacamata itu langsung memeluk Galen karena merasa selamat. Akan tetapi, satu hal yang membuatnya sadar, bagaimana jika ternyata pemuda itu bernasib sama sepertinya.“Kamu sedang apa di sini?” tanya Galen mencoba mengorek informasi.“Aku tidak dengar bel dan keasyikan membaca,” gerutu Brooke sedih. “Sekarang tidak bisa keluar. Apakah kamu juga terkunci bersamaku?”Galen menggeleng karena dia memang tidak sengaja berada di perpustakaan. Ini merupakan hal biasa baginya karena dia sering pulang malam saat berada di perpustakaan. Pemuda itu beranjak pergi tapi tangan kecil milik Brooke menahannya.G

  • Kembalinya Ayah Milik si Kembar   S2 - 11. Berkunjung ke Gudang

    “Hah. Brooke maksudmu?” timpal Galaxy bingung.“Iya, siapa lagi.” Galen duduk di ranjang Galaxy.Galaxy semakin mengerutkan dahinya karena dia tidak tahu mau ke arah mana pembicaraan saudaranya itu. Pemuda itu penasaran sebenarnya apa yang membuat Galen membicarakan anak baru.“Kamu suka sama dia?” tembak Galaxy mencoba mencari tahu.“Dih, gak ya!” sanggah Galen keras.“Terus apa yang mau kamu bahas, Len?” tanya Galaxy mencoba mengerti.Galen menjelaskan mengenai kejadian sebelum pulang tadi saat bersama dengan Brooke. Namun, ada sebagian yang tidak dia ceritakan kepada Galaxy karena dia tidak ingin diledek oleh saudaranya. Dia hanya meminta pendapat adiknya mengenai tempat tinggal anak baru itu.Galaxy diam sebentar lalu memberikan opininya karena dia merasa sedikit aneh dengan sikap kakaknya yang kepo. Jarang sekali dirinya melihat Galen tertarik dengan seorang manusia apal

  • Kembalinya Ayah Milik si Kembar   S2 - 12. Brooke Rindu?

    “Iyalah, masa bohongan sih, Gal,” sanggah Lionel tertawa. Aneh sekali putranya itu.“Tapi besar banget, Dad. Ya gak, Len,” ucap Galaxy meminta dukungan Galen yang sedari tadi hanya tertawa.Galaxy melirik tajam pada saudaranya. Tidak membantu malah ikut merecokinya. Kadang dia heran kalau Galen berubah 180 derajat ketika berada di lingkungan sekolah, begitu dingin dan jarang tersenyum kecuali saat bersama sepertemanan mereka.“Ya, ya, maaf. Aku merasa lucu aja kamu itu, beneran gak tau seberapa besar perusahaan milik kakek,” ucap Galen.“Makanya ini mau belajar,” gerutu Galaxy lucu yang membuat kedua pria lainnya menertawakannya.Pemuda itu langsung cemberut dan memerah wajahnya karena merasa malu. Namun, kakak dan ayahnya masih tetap menggodanya. Padahal dia sudah menunjukkan ketertarikan untuk belajar masalah perusahaan. Apakah dia tertarik di bidang bisnis atau di balik layar seperti sang ayah saat menjadi programmer untuk perusahaan game yang dibuatnya.Mereka bertiga turun dan la

  • Kembalinya Ayah Milik si Kembar   S2 - 13. Minat Galaxy

    “Gak papa, Dad, cuma …,” ucap Galaxy sengaja memutus kalimatnya.“Kenapa?” tanya Lionel cemas.“Kelaparan, Dad. Udah waktunya makan lho,” ringis Galaxy.Lionel menyentil kening putra keduanya itu dengan keras sehingga terdengar protes dari mulut Galaxy. Pria beruban itu melirik ke arah penunjuk waktu yang melingkar di tangan kirinya. Dia mendengkus lalu membubarkan acara berkeliling tersebut dan mengajak si kembar untuk makan di kantin gudang tersebut.Galen semakin bangga terhadap ayahnya karena terlihat Lionel sangat memberikan jaminan kerja dan pangan bagi para pegawainya. Seharusnya dengan sikap seperti itu, tidak mungkin akan ada masalah internal. Begitu pikiran polos seorang Galen. Dia belum tahu perjualan Lionel dalam memperjuangkan pertumbuhan perusahaan dan tuntutan dari para pekerja.Dalam waktu 10 tahun memang tidak langsung instan perkembangan pesat yang saat ini didapatkan. Mereka menikmati ma

Bab terbaru

  • Kembalinya Ayah Milik si Kembar   S2 - 49. Perpisahan

    “Duh, malu-maluin gak ya,” gerutu Avery yang telah mengirim pesan kepada Galaxy.Setelah kejujuran pemuda itu, dia bermaksud untuk memaafkan karena saat Galaxy menggodanya tidak terlalu merugikan. Toh, pesan yang diberikan sangat berbeda dengan kepribadian pemuda yang dia kenal itu.Avery hanya ingin memberikan jawaban sebelum Galaxy mengakhiri masa magangnya. Ya, sebelum pemuda itu meninggalkan perusahaan dan rasa sesal di hatinya berkurang.Mendadak gawainya bergetar karena mendapat balasan dari Galaxy. Pemuda tampan itu hanya membalas singkat dan mengucapkan selamat malam. Dia memutuskan untuk tidak membalas karena pesan itu dia anggap sebagai ucapan penutup hari itu.“Mungkin gini ya perasaan orang yang diberi ucapan oleh gadis pujaan,” celoteh Galaxy selesai dia mengirim pesan.****Lima bulan kemudian, si kembar telah selesai melewati ujian dan hasilnya akan keluar hari ini. Saat ini mereka sedang berada di sekolah. Bersama Jayden dan Perry menunggu hasil ujian keluar.Mereka be

  • Kembalinya Ayah Milik si Kembar   S2 - 48. Modal untuk Masa Depan

    “Oke, deal!” angguk Galaxy setuju.Bekerja di cafe sambil kuliah bisa membuatnya cepat belajar karena dia langsung menerapkan apa yang dia dapat. Dengan dasar yang dia miliki, pastinya pemuda itu bisa. Kedua saudara kembar itu berpelukan setelah berjabat tangan.Mereka pun keluar dan menuju mobil untuk kembali ke mansion. Dengan kerja sama yang sudah terjalin, keduanya menjadi lebih bersemangat untuk bekerja sambil kuliah.Tiba di rumah, mereka langsung masuk kamar dan membersihkan debu dan kotoran yang menempel. Keduanya keluar dari kamar secara bersamaan lalu mengangguk sebelum turun karena mereka ingin bicara dengan Lionel.“Mom, daddy belum datang?” tanya Galen.“Daddy masih lembur, Sayang. Mungkin nanti pulang pukul 8,” balas Joanna yang jarang sekali menemukan putranya mencari sang ayah.“Oke, nanti kalo misalnya habis makan malam aku di atas. Tolong panggil aku dan Galaxy ya, Mom.” Galen

  • Kembalinya Ayah Milik si Kembar   S2 - 47. Rencana Masa Depan

    Yang ditanya hanya mengangkat bahunya. Galaxy tidak melanjutkan pembahasan yang sepertinya masih sensitif itu. Akibat mendapatkan pertanyaan dadakan seperti itu membuat Galen meninggalkan kamar adiknya.Dia masuk ke kamarnya dan menghela napas panjang lalu merebahkan dirinya di ranjang. Pemuda itu menatap langit-langit kamarnya, membayangkan ingatan terakhir saat bersama Brooke. Tatapan kesedihan yang terpancar di netra sang gadis. Semakin lama, mata Galen lelah hingga terpejam.Keesokan harinya , sepulang sekolah sesuai rencana. Si kembar berangkat tanpa kedua temannya yang biasa menemani. Masing-masing dari mereka memiliki keperluan sendiri.“Len, kayaknya kita kesasar deh. Di maps kita semakin jauh lho,” ucap Galaxy yang bertugas memperhatikan peta di ponselnya.Galen menepikan mobilnya lalu dia memperhatikan titik posisi mereka pada ponsel adiknya. Dari sekolah mereka ke kampus itu memakan hampir waktu 40 menit tapi belum juga sampai. Setelah berdebat sedikit dengan Galaxy, dia pu

  • Kembalinya Ayah Milik si Kembar   S2 - 46. Magang

    Galaxy mengepalkan tangannya ke udara kosong sepeninggal Avery yang menerima telepon. Padahal pemuda itu telah mengumpulkan keberanian. Dia menghela napas panjang karena keberaniannya seperti sia-sia dan tidak tepat.Pintu terbuka dan wanita yang ditunggu masuk lalu Galaxy tanpa pikir panjang berdiri dengan tiba-tiba sehingga mengejutkan Avery.“Ada apa, Gal?” tanya Avery yang terhenti sesaat karena pemuda itu berdiri mendadak.“Uhm … aku ingin minta maaf,” ucap Galaxy yang akhirnya keluar. Raut kebingungan tergambang di wajah sang programmer membuat Galaxy gemas. “Jadi ….”Galaxy menjelaskan apa yang membuat dia minta maaf kepada gadis itu dan mengeluarkan pesan pada ponselnya sebagai bukti. Dengan penjelasan singkat dan bukti yang dia tunjukkan, Avery mencebik dan mengerutkan dahinya. Merasa kecewa dengan sikap pemuda itu.Avery beranjak dan duduk di kursinya. Wanita itu masih mencerna informasi yang mengejutkan. Untung kemarin dia tidak terlalu menanggapi pesan iseng itu. Jika dia

  • Kembalinya Ayah Milik si Kembar   S2 - 45. Maaf yang Tertunda

    “Iya, ada tanggung jawab juga di sana,” balas Galaxy.Galen mengangguk dan berkata jika mereka berangkat terpisah. Pemuda itu sedang bosan memakai mobil sehingga besok dia akan naik motornya. Dia ingin pergi ke suatu tempat.Nyatanya, saat di sekolah dan ketika bel istirahat berbunyi, Galen tampak berjalan ke arah perpustakaan, dia pergi ke ruang khususnya. Pemuda itu memilih tiduran di sofa panjang untuk bermalas-malasan sebentar.Pikirannya menerawang membayangkan masa depan karena dia sedikit mengkhawatirkan apakah dia bisa mengelola perusahaan dengan baik seperti ayahnya. Mendadak bayangan Brooke hadir dalam pikirannya. Membuat Galen bangkit dari posisinya.“Ya ampun, pikiranku kenapa sih?” Galen menepuk dahinya agar bayangan gadis pujaan hilang. “Malah bayangin yang aneh-aneh.”Galen pun memilih untuk memejamkan mata dengan menyetel musik sedikit kertas. Masih ada waktu untuk beristirahat sebentar. Lima belas menit kemudian, Perry dan Jayden masuk untuk bertanya mengenai ketidakh

  • Kembalinya Ayah Milik si Kembar   S2 - 44. Keinginan Kedua Putra

    Dengan gerakan cepat Galen membuka laci meja belajarnya dan meletakkan amplop itu di sana. Dia belum siap membaca isi surat itu. Laci yang tertutup itu langsung dia kunci dan kuncinya dia simpan di rak tersembunyi.“Maaf ya, Brooke,” gumam Galen lirih.Pemuda itu lalu membuka kantong buku yang dia beli dan mengeluarkan buku tersebut. Namun, sebelum dia mempelajari buku itu, dia beranjak untuk mengganti seragamnya dengan kaos dan celana pendek agar lebih santai. Setelah itu dia kembali duduk di meja belajarnya dan mulai membuka buku tersebut.Sementara Galaxy masih rebahan dengan seragamnya. Kemarin pemuda itu sudah membeli nomor baru tapi dia masih ragu untuk memberikan nomor tersebut ke Ryan. Dia teringat ibunya pernah mengatakan jika apapun yang diawali dengan kebohongan, selanjutnya pasti tidak akan baik.“Sial!” umpat Galaxy bangkit dan duduk di sisi ranjangnya.Besok sepulang sekolah dia juga memulai aktivitasnya di kantor BioOne. Jadi, dia menyiapkan kebutuhan untuk dia gunakan

  • Kembalinya Ayah Milik si Kembar   S2 - 43. Sebuah Surat

    Dua minggu kemudian.“Galen, kamu kenapa lemes banget?” tanya Lionel menatap putra sulungnya saat turun dan duduk di meja makan.Galen hanya menggeleng tanpa menjawab pertanyaan sang ayah. Hari ini adalah hari pertama masuk untuk semester baru. Empat bulan lagi mereka akan melewati ujian kelulusan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi.Lionel tidak ingin kedua putranya hilang fokus dan tidak bisa mencapai nilai yang mereka harapkan. Tujuan kampus yang mereka tuju tidak main-main perkara nilai sehingga membuat sang ayah khawatir.Galaxy menyusul dari atas dengan sedikit berlari pagi itu. Dia dengan kebiasaan yang sama, bangun sedikit terlambat dibanding saudaranya.“Galen lagi galau, Dad. Ingin fokus belajar tapi pikirannya menerawang entah ke mana,” balas Galaxy asal membuat kening ayahnya berkerut.“Apa sih, Gal. Ngawur!” sanggah Galen menyangkal.Galaxy hanya memamerkan deretan giginya karena respon kakaknya. “Kamu itu ditanya Daddy malah dicuekin lho. Potong uang bul

  • Kembalinya Ayah Milik si Kembar   S2 - 42. Merenung

    “Om, kenapa tidak bisa mengerti keinginan anak sendiri!” teriak Galen membela Brooke. Dia tahu gadis itu tidak ingin pergi dari Springham.“Kenapa? Dia anak saya, putri saya satu-satunya. Siapa kamu!” bentak ayah Brooke murka. “Brooke, apa benar kamu tidak ingin kembali bersama daddy?”Brooke menunduk, air matanya telah jatuh tak tertahankan karena dia tidak ingin mendengarkan pertengkaran. Dia meninggalkan sisi pemuda yang dia sukai karena percuma, dia tidak bisa meninggalkan sang ayah. Setidaknya untuk saat ini.Lebih baik berpisah sekarang dan dia akan menyusun masa depannya seperti yang ayahnya mau. Ya, gadis muda itu yakin jika bukan saatnya menjadi anak yang durhaka.Brooke kembali ke ruang tamu dengan membawa dua buah koper yang berisi dengan pakaiannya selama ini. Tangannya digandeng oleh ayahnya tapi ditepis karena dia ingin meminta maaf kepada si kembar atas kebaikan mereka selama ini.“Kamu yakin

  • Kembalinya Ayah Milik si Kembar   S2 - 41. Perpisahan

    “Galen kenapa sih, main jatuhin ponsel orang,” gerutu Galaxy kesal menatap ponselnya yang di lantai.Galaxy mengambil ponselnya yang terjatuh dan penasaran apa yang membuat saudaranya panik. Lekas dia nyalakan ponsel tersebut. Matanya membelalak menatap pesan panjang dari Brooke yang berpamitan.Pemuda yang baru saja selesai dari kamar mandi langsung mengganti kaosnya dan menyusul saudaranya yang masih ada di parkiran mobil.“Kamu mau apa, Len?” tanya Galaxy menghalangi sebelum saudaranya berbuat macam-macam.“Aku harus menemui Brooke sebelum dia pergi, Gal. Aku merasa hanya ini kesempatanku menemuinya. Bisa jadi kita gak akan ketemu dia lagi setelah ini,” ucap Galen lemah.“Oke, aku yang menyetir karena aku gak ingin kamu kenapa-kenapa. Sekarang lebih baik kamu cuci muka dan ganti baju dulu,” saran Galaxy yang melihat saudaranya masih berantakan.Galen pun harus didorong adiknya untuk mencapai

DMCA.com Protection Status