Share

Bab 360

Penulis: Meminger
Laura

Siang itu, Jason dan aku bermain di air laut yang dingin seakan-akan kami adalah dua anak-anak tanpa kekhawatiran sedikit pun. Saat-saat yang bisa kumiliki dengannya sangat berharga. Tawa muncul dengan begitu mudah dan sentuhan dilakukan tanpa rasa takut. Aku terus-menerus mengingat saat-saat ketika cintaku padanya bersemi untuk pertama kalinya, di umur yang naif, ketika yang kuinginkan hanyalah dia.

Jason meletakkanku di punggungnya dan berenang denganku bergantung ke lehernya, menggunakan tubuhnya sebagai pelampung. Terkadang dia akan menjatuhkan aku ke air dan aku akan melempar air padanya. Kami terus berenang di sana hingga kaki dan tangan kami tidak kuat lagi dan telapak tangan kami menjadi keriput karena terlalu banyak kontak dengan air.

Ketika kami meninggalkan laut, hari sudah hampir malam. Dia dan aku berjalan kembali ke rumah pantai, berpelukan karena kami tidak ingin terpisah.

“Aku benar-benar harus lebih sering melakukan ini,” komentarku seraya dia dan aku beranja
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Kembalilah Padaku   Bab 361

    LauraDia dan aku sedang memandang satu sama lain dengan dalam sambil membelai satu sama lain. “Kapan kamu menyadari bahwa kamu mencintaiku? Kapan itu terjadi?” tanyaku, ingin mengetahui sesuatu yang sangat intim pada saat itu yang sangat penting bagiku.Aku telah menghabiskan seluruh waktuku, menunggunya untuk akhirnya mencintaiku karena dia tidak menikahiku karena cinta, tapi Jason tidak pernah mengatakan padaku bahwa dia mencintaiku ketika dia dan aku masih menikah. Namun, sekarang, berjarak lima tahun, dia bilang dia mencintaiku setiap kali ada kesempatan. Itu membuatku penasaran kapan dia akhirnya menyadari bahwa dia mencintaiku.Dia melemparkan kepalanya sedikit dan tertawa terbahak-bahak. “Apakah kamu benar-benar ingin mengetahuinya?”Aku mengangguk. “Aku hanya ingin tahu kapan kamu mulai mencintaiku.”Dia sedang membelai wajahku sekarang. “Kenyataannya adalah aku selalu mencintaimu sedari dulu, Laura. Namun, aku harus kehilangan dirimu dulu untuk menyadarinya,” katanya, ma

  • Kembalilah Padaku   Bab 362

    LauraJason dan aku sedang tinggal di pulau cinta yang mana segala hal begitu sempurna bagi jiwa kami. Tempat itu luar biasa dan menyegarkan, tapi karena kebahagiaan tidak selalu bertahan selamanya, ketika kami terbangun pagi itu, kami tahu hari ini adalah hari ketujuh. Kami melakukan rutinitas kecil kami yang kami lakukan satu pekan ini sambil berpura-pura seolah-olah tenggat waktunya tidak ada di ambang pintu.Jason sedang berada di area kolam sekarang, hanya duduk di kursi santai, memandang pemandangan pagi dengan raut wajah murung. Aku menghampirinya dengan dua gelas anggur dan duduk di sampingnya, menyerahkan anggur itu padanya.Dia tersenyum padaku, menerima gelasnya. “Terima kasih.”Aku menyesap anggur itu sambil menikmati pemandangan. “Di sini indah sekali. Rasanya seperti disihir,” komentarku sambil tersenyum. Tempat itu benar-benar tidak dihuni karena, selama kami tinggal di sini selama berhari-hari, kami tidak melihat satu pun manusia ataupun hewan besar. Itu pasti adala

  • Kembalilah Padaku   Bab 363

    Laura“Mama Papa! Kalian sudah kembali!” panggil Anna pada kami seraya dia berlari menghampiri kami di bandara. Jason dan aku baru saja tiba dan hal pertama yang kami dapatkan adalah pelukan yang dalam dan hangat dari putri kami.“Astaga, sayang. Kami sangat merindukanmu,” kataku seraya aku mengusap punggungnya. Dengan lengan kecilnya melingkari leherku dan lengannya yang lain melingkari leher ayahnya, kami berdua harus berlutut supaya bisa memeluknya dengan benar.“Untunglah kalian sudah kembali. Fia bilang kalian berdua perlu berlibur, tapi kalian akan pulang nanti,” katanya sambil memandang kami dengan senyuman lebar. Dia sangat menggemaskan.“Iya, Fia benar, tapi kita sudah pulang,” kata Jason sambil menepuk kepala putrinya. “Bagaimana kabarmu? Apakah kamu bersikap dengan baik di rumah Keluarga Kusuma?”“Iya, aku bersikap dengan baik. Aku hanya kehilangan satu gigi,” jawabnya sambil menunjuk giginya yang tanggal.“Oh, itu normal, sayang. Anak-anak seumuranmu pasti akan kehila

  • Kembalilah Padaku   Bab 364

    LauraSepanjang perjalanan pulang, Anna menceritakan pada kami apa yang terjadi selama tujuh hari terakhir. Dia tinggal di rumah Keluarga Kusuma dan tampaknya bersenang-senang dengan anak-anak mereka.“Itu menyenangkan sekali! Abel dan aku bermain dengan bayi-bayi sebelum tidur. Mereka menggemaskan sekali! Hansel itu bayi yang menggemaskan dan Emy suka tidur,” katanya dengan bersemangat.“Untunglah kamu bersenang-senang di sana, sayangku.” Aku membetulkan rambutnya sambil tersenyum.“Em, tampaknya Keluarga Kusuma hampir mencuri putri kami dari kami. Karena kamu senang tinggal di rumah Keluarga Kusuma, apakah kamu tidak keberatan menghabiskan waktu bersama kami sekarang, tuan putri?” tanya Jason dengan cemburu.“Tentu saja aku akan tinggal denganmu, dasar konyol.” Gadis itu memeluk lengan ayahnya. “Aku amat sangat merindukan kalian.”“Keluarga Kusuma memang luar biasa, tapi Anna tidak akan menukar kita untuk siapa pun. Kamu tidak perlu cemburu. Benar, ‘kan, sayang?” kataku dengan

  • Kembalilah Padaku   Bab 365

    Suzy Allen Musim kemarau Jakarta menyebar ke mana-mana, tapi cuacanya tidak dingin maupun panas. Aku sedang memandang pemandangan yang tidak menarik melalui jendela ruang tunggu penjara kota itu. Bahkan, pemandangan di luar hanyalah sebuah titik buta. Benakku melayang begitu jauh selagi aku merokok dengan gugup. Terlalu banyak hal yang dipertaruhkan bagiku untuk bahkan melemaskan otot-ototku.Berminggu-minggu telah berlalu sejak aku meninggalkan putriku pada Tama dan istrinya. Sejak saat itu, aku belum bisa tidur dengan damai. Mimpi buruk mengerikan tentang Emy menghantuiku setiap malam. Rasanya seolah-olah anak itu sudah mati dan menghantuiku dalam sosok hantu jahat.Dia selalu menyalahkan aku karena telah membuatnya sakit dan meninggalkannya. Dia mengharapkan hal-hal buruk untukku dan berharap aku akan menderita. Itu sangat menggangguku sehingga aku harus hidup dengan obat-obatan. Gadis yang telah kulahirkan adalah mimpi terburukku.“Nona Allen.” Aku mendengar seseorang memanggi

  • Kembalilah Padaku   Bab 366

    Suzy Allen Kata-kata Graham membuatku keheranan. Perkataannya tidak masuk akal. Itu bukanlah apa yang aku rencanakan. Tujuanku datang ke penjara ini adalah untuk membuatnya memberitahuku siapa keluarga kayaku dan bagaimana aku bisa menghubungi mereka, bukan mengetahui bahwa dia telah berbohong padaku dan bahwa Laura-lah putri tidak sah Keluarga Williams yang sebenarnya.Itu tidak mungkin benar. Aku harus menjadi putri tidak sah mereka karena, tidak seperti Laura, aku tidak memiliki suami miliarder atau bahkan perusahaan yang menjanjikan. Aku tidak memiliki siapa-siapa. Aku tidak memiliki apa-apa. Tidak adil jika Laura merebut itu dariku juga.“Tidak … kamu pasti keliru, Graham. Laura bukan anak tidak sah Keluarga Williams, tapi aku,” kataku dengan penuh tekad, ingin membenarkan perkataanku.“Namun, itu bukan kamu. Sesederhana itu.” Dia mengangkat bahunya seakan-akan itu tidak penting.“Lantas, siapa ayahku? Apakah dia ayahmu?”“Tentu saja bukan. Apakah kamu sangat ingin menjadi

  • Kembalilah Padaku   Bab 367

    LauraPagi itu, aku terbangun dengan sensasi ciuman dan belaian di kulitku. Aku langsung tahu itu adalah Jason. Aku tersenyum dengan lemah, menikmati perasaan yang nikmat di dini hari. Itu adalah efek yang Jason berhasil berikan padaku untuk membuatku sangat bahagia dan puas bahkan di pagi buta.“Kamu sudah bangun,” komentarnya sambil terkekeh, masih meninggalkan ciuman di wajahku dan tulang selangkaku.“Bagaimana aku bisa tidur jika kamu bersikeras membuatku tetap terjaga?” Aku mengomel, tapi senyuman konyol di bibirku berakhir membocorkan perasaanku yang sebenarnya.“Pertanyaan yang bagus. Sekarang, beri tahu aku juga. Bagaimana bisa aku tertidur, mengetahui bahwa wanita yang paling kucintai di hidupku sedang tertidur di sampingku, hm?” Dia sangat romantis, mengatakan kata-kata itu dengan suara paginya yang menggoda.“Wanita yang paling kamu cintai? Hmm, sulit dipercaya.” Aku menggigit bibir bawahku pelan, masih merasakan sensasi luar biasa yang berhasil dia berikan padaku untuk

  • Kembalilah Padaku   Bab 368

    Laura“Kita harus duduk bersamanya dan berbicara dengannya. Dia harus tahu apa yang sedang terjadi,” kataku setelah memikirkannya sebentar.“Apakah kamu akan memberitahunya bahwa kita akan menikah lagi?” tanya Jason dengan genit seperti biasanya.Aku terkesiap terkejut. Hebat sekali bagaimana Jason masih berhasil membuat mulutku menganga dengan komentar yang dia buat. “Seingatku, aku tidak mengatakan bahwa aku akan menikahimu. Malah, aku tidak memberikan jawaban apa-apa.”“Kenapa tidak? Bukankah kita sudah sempurna bersama? Lantas kenapa kita harus berpisah? Kamu tidak paham, Lau, tapi aku membutuhkanmu sebagai istriku. Aku perlu memanggilmu istriku dan bisa merasakanmu sebagai milikku lagi, sepenuhnya milikku,” katanya dengan ekspresi seakan-akan tidak ada hal lain di dunia ini yang dia inginkan lebih dari itu.Aku membelai wajahnya karena dia masih berada di atasku, berada lurus dengan tubuhku, menatapku dengan dalam dan terkadang mencium dan membelai kulitku.“Apakah kamu inga

Bab terbaru

  • Kembalilah Padaku   Bab 515

    AnnaAku sedang bersandar di toilet kamar kecil itu, memuntahkan semua yang telah kumakan hari itu. Aku mual dan seluruh tubuhku gemetar, merasa sangat buruk. Aku seharusnya benar-benar tidak minum alkohol sebanyak itu.Lalu, aku mendengar ketukan di pintu bilik. “An, apakah kamu butuh bantuan?” Itu adalah Panca. Dia berada di sisi lain pintu, mengkhawatirkan aku.“Tunggu sebentar. Aku akan keluar,” kataku dengan suara yang tercekat. Aku menyiram toiletnya dan hampir pingsan di lantai. Saat itu sudah pagi. Panca dan aku sedang berada di dalam klub malam, mencoba bersenang-senang. Aku telah memintanya melakukan itu karena aku ingin melupakan masalah-masalah si*lanku, tapi rupanya aku tidak cukup kuat untuk minum alkohol sebanyak itu dalam sekali minum.“Kalau kamu butuh aku, teriak saja,” kata Panca lagi. Dia mengkhawatirkan aku.Aku menghela napas berat dan meninggalkan bilik, beranjak ke wastafel untuk mencuci wajahku. “Ini adalah kamar kecil wanita. Kamu tidak boleh ada di sini,

  • Kembalilah Padaku   Bab 514

    LauraAku duduk di ranjangku sambil memandang ponsel di tanganku. Aku sedang menelepon Anna lagi, setelah ratusan panggilan yang kucoba lakukan. Dia menolak menjawab semua panggilan teleponku. Ponsel dia di luar jangkauan, tapi aku tetap menelepon karena jika tidak, aku akan merasa benar-benar tidak berguna.Aku belum melakukan apa-apa sejak Anna pergi. Berhari-hari telah berlalu dan Anna belum pulang. Kami bahkan tidak bisa menemukan dia. Meskipun kami memiliki kuasa dan pengaruh yang besar, itu semua terlihat tidak berguna ketika berurusan dengan menemukan seseorang yang tidak ingin ditemukan. Tampaknya, Anna berusaha keras sekali untuk tidak ditemukan.Aku meletakkan ponselku di pojokan ranjangku dan menghela napas dengan bahu yang merosot ke depan, merasa sangat kehilangan arah. Ini tampaknya terlalu kejam. Cara putriku bertingkah tidak normal, setidaknya tidak bagi anak perempuan yang jatuh cinta dan pada umumnya membuat keputusan buruk atas nama cinta. Anna mungkin mencintai a

  • Kembalilah Padaku   Bab 513

    AnnaPanca dan aku harus meninggalkan hotel itu karena orang-orang yang dikirimkan ayahku sudah hampir sampai di pintu kami dengan niat untuk menangkap kami.“Bagaimana mereka bisa menemukan kita?” tanya Panca, gundah, seraya dia dan aku berlari pergi dari penginapan itu.Aku juga sangat kebingungan. Aku yakin kami tidak meninggalkan apa-apa. Kami berlari dan bersembunyi di balik sebuah gang, melihat bawahan-bawahan ayahku berlari ke arah yang berlawanan tanpa mengetahui bahwa kami ada di balik pojokan itu.“Apakan mereka akan kembali?” tanyaku, melihat orang-orang itu menghilang.“Jika mereka berhasil menemukan kita di sini, aku yakin mereka akan menemukan kita lagi,” ujar Panca. “Sepertinya ada yang kita lewatkan ….” Dia berpikir, lalu dia menoleh ke arahku dan mulai meraba-rabaku.“Hei! Apa yang kamu lakukan?’ tanyaku, terkejut dengan cara dia merogoh-rogoh tubuhku.“Pasti ada GPS pada dirimu. Itu akan menjelaskan segalanya,” katanya, meraih tasku, membuka ritsletingnya, dan

  • Kembalilah Padaku   Bab 512

    AnnaPanca dan aku berakhir harus pergi ke sebuah penginapan karena saat itu sudah larut malam dan orang-orang yang dikerahkan ayahku tersebar ke seluruh penjuru kota. Kami harus tetap bersembunyi dan menunggu orang-orang itu pergi supaya mereka bisa memberikan kami minuman agar kami bisa melanjutkan perjalanan kami.Ruangan itu biasa saja dengan dekor kasar dan dua kasur di tengah. Karena uang kami menipis, kami tidak bisa pergi ke tempat yang lebih baik. Bukan hanya itu, jika kami melakukan itu, kami bisa menarik perhatian. Begitu kami tiba di sana, Panca langsung mengintip melalui gorden jendela.“Bisakah kamu melihat mereka?” tanyaku, masih ketakutan. Ingatan tentang apa yang terjadi di taman masih segar di dalam diriku.“Sayangnya tidak,” jawab Panca sambil masih melihat-lihat. “Kita berhasil melarikan diri dari mereka. Namun, kita sebaiknya pergi dari kota ini sesegera mungkin.”Aku menghela napas sambil mengangguk dan duduk dengan berat di ranjang, merasa lelah dan kehabisa

  • Kembalilah Padaku   Bab 511

    Anna“Namaku tidak penting,” jawabnya, dengan ketenangan yang membuatku curiga. “Ayahmu menyuruhku untuk menjemputmu. Waktunya pulang.”Jantungku berdegup di dalam tulang rusukku. Bagaimana bisa ayahku menemukanku? Panca dan aku telah sangat berhati-hati hingga sekarang, kami tidak meninggalkan banyak petunjuk yang akan membuat dia atau siapa pun menemukan kami dengan mudah, tapi pria yang dikirimkan oleh ayahku ini mengatakan bahwa dia ada di sana untuk menjemputku pulang.“Dengar, pasti kamu salah orang, oke? Aku bukan orang yang kamu cari,” kataku pada pria itu, tetap waspada.“Ayolah, Nona Santoso,” jawab pria itu. “Ikutlah bersamaku. Keluargamu membutuhkanmu.” Dia mengulurkan tangannya dan mencoba menggenggam lenganku, tapi aku dengan cepat menghindarinya, menyembunyikan lenganku di balik tubuhku.“Sudah kubilang kamu salah orang. Aku bukan orang yang kamu cari,” kataku lagi, dengan cepat melihat ke arah Panca pergi. Aku telah meminta minum di waktu yang tidak tepat.“Untung

  • Kembalilah Padaku   Bab 510

    AnnaTamannya terang, disinari oleh ribuan lampu berwarna-warni. Aku melihat-lihat ke sekitar, terkagum oleh tempat itu. Aku tidak pernah pergi ke taman hiburan di malam hari dan suasana yang semarak membuatku seperti sedang berada di dalam film. Panca terlihat sama gembiranya seperti diriku, dengan mata yang berbinar dan senyuman lebar di wajahnya.“Jadi, apa rencananya?” tanyanya, menawarkan lengannya untukku seperti seorang tuan.“Bianglala,” jawabku dengan cepat. “Aku ingin melihat semuanya dari atas!”Panca tertawa dan membuat gestur dramatis dengan tangannya. “Sesuai keinginan Anda, Nona An!” candanya. Kami pun beranjak ke arah bianglala.Di samping kami, taman itu sangat ramai. Anak-anak tertawa dan berlari di mana-mana. Seorang penjual berondong jagung, mengenakan topi yang besar dan penuh warna, berteriak untuk menarik lebih banyak pembeli. “Berondong jagung panas, berondong jagung manis, berondong jagung asin! Ayo, ayo, jangan lewatkan!”Aku menatap Panca dan tertawa. “

  • Kembalilah Padaku   Bab 509

    Layla“Aku sedang membicarakan dirimu, Layla,” katanya. “Kembalilah padaku.”Aku terkekeh skeptis. “Apa yang kamu lakukan sekarang? Kenapa kamu mengatakan ini? Apakah kamu benar-benar ingin aku memercayai itu?” tanyaku, skeptis terhadap perkataannya.Maksudku, pernikahan kami sudah berjalan selama bertahun-tahun dan sepanjang waktu itu, aku melakukan segala hal yang bisa kulakukan untuk membuat dia menyadari bahwa ini adalah hal yang penting bagi kami berdua, untuk membuat dia sadar betapa aku mencintainya dan betapa aku bersedia untuk membuat dia bahagia, tapi dia tidak pernah mendengarkan aku. Kebalikannya, malah. Gideon membenciku dan memperlakukan aku seolah-olah dia membenciku.Aku harus menelan banyak hal dalam pernikahan itu untuk tetap berada di sisinya dan berjuang untuk kami berdua. Akan tetapi, begitu aku telah memutuskan untuk akhirnya melihat diriku sendiri dan meninggalkan hubungan yang tidak sehat itu, dia muncul dan mengatakan bahwa dia menginginkan aku kembali. Apa

  • Kembalilah Padaku   Bab 508

    LaylaKetika bel pintuku berbunyi dan aku pergi menjawabnya, aku mengernyit ketika Gideon Nalendra ada di pintuku. “Kamu? Apa yang kamu inginkan di sini?” tanyaku, lebih terkejut dibandingkan tertarik. Sejak aku bercerai dengannya, dia tidak pernah mendatangiku secara langsung, dia selalu mengirimkan seseorang untuk menjemput putranya dan kemudian mengembalikan dia dengan aman setelah beberapa hari, tapi dia tidak pernah datang secara langsung sebelumnya.“Em, hai, Layla,” gumamnya, masih berdiri di pintu apartemenku.“Papa!” Itu adalah Wira kecil yang berlari begitu dia melihat ayahnya di pintu.“Hei, petarung kecil!” seru Gideon, berjongkok untuk menggendong putranya dan memeluknya.“Aku senang sekali bertemu dengan Papa!” ucap anak itu dengan bahagia, memeluk ayahnya. Meninggalkan Surabaya adalah hal yang sulit, terutama karena anak itu sangat menempel dengan ayahnya, tapi dia masih terlalu muda untuk berada jauh dari ibunya bagiku untuk meninggalkan dia bersama Gideon, bukanny

  • Kembalilah Padaku   Bab 507

    AnnaRasanya seakan-akan dunia di sekitar kami menghilang. Panca dan aku sedang menjalani hari yang sempurna, yang mana segala hal tampak memungkinkan, yang mana tidak ada kekhawatiran, hanya kebahagiaan. Musik pop tahun 2000-an terputar dengan lembut melalui pengeras suara toko dan rasanya seperti musik pengiring untuk kisah kami yang mulai tertulis sendiri.Panca menggenggam tanganku dan menarikku ke area aksesori dengan senyuman konyolnya. “Lihat ini!” Dia mengambil sepasang kacamata besar dengan lensa bundar dan bingkai berwarna neon. Dia memasang itu di wajahnya dan membuat pose yang dilebih-lebihkan seolah-olah dia adalah seorang model papan atas. “Sempurna untuk tampilan futuristik, ‘kan?”Aku tertawa dan mengambil kacamata lain, hanya saja kacamata itu memiliki bingkai berbentuk hati. Aku memakainya di wajahku dan menatap Panca sambil tersenyum. “Sekarang iya! Kita siap untuk mendominasi dunia!”Dia tertawa dan mencium pipiku. “Tentunya dunia tidak akan sama jika kita memak

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status