Share

Bab 366

Penulis: Meminger
Suzy Allen

Kata-kata Graham membuatku keheranan. Perkataannya tidak masuk akal. Itu bukanlah apa yang aku rencanakan. Tujuanku datang ke penjara ini adalah untuk membuatnya memberitahuku siapa keluarga kayaku dan bagaimana aku bisa menghubungi mereka, bukan mengetahui bahwa dia telah berbohong padaku dan bahwa Laura-lah putri tidak sah Keluarga Williams yang sebenarnya.

Itu tidak mungkin benar. Aku harus menjadi putri tidak sah mereka karena, tidak seperti Laura, aku tidak memiliki suami miliarder atau bahkan perusahaan yang menjanjikan. Aku tidak memiliki siapa-siapa. Aku tidak memiliki apa-apa. Tidak adil jika Laura merebut itu dariku juga.

“Tidak … kamu pasti keliru, Graham. Laura bukan anak tidak sah Keluarga Williams, tapi aku,” kataku dengan penuh tekad, ingin membenarkan perkataanku.

“Namun, itu bukan kamu. Sesederhana itu.” Dia mengangkat bahunya seakan-akan itu tidak penting.

“Lantas, siapa ayahku? Apakah dia ayahmu?”

“Tentu saja bukan. Apakah kamu sangat ingin menjadi
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Kembalilah Padaku   Bab 367

    LauraPagi itu, aku terbangun dengan sensasi ciuman dan belaian di kulitku. Aku langsung tahu itu adalah Jason. Aku tersenyum dengan lemah, menikmati perasaan yang nikmat di dini hari. Itu adalah efek yang Jason berhasil berikan padaku untuk membuatku sangat bahagia dan puas bahkan di pagi buta.“Kamu sudah bangun,” komentarnya sambil terkekeh, masih meninggalkan ciuman di wajahku dan tulang selangkaku.“Bagaimana aku bisa tidur jika kamu bersikeras membuatku tetap terjaga?” Aku mengomel, tapi senyuman konyol di bibirku berakhir membocorkan perasaanku yang sebenarnya.“Pertanyaan yang bagus. Sekarang, beri tahu aku juga. Bagaimana bisa aku tertidur, mengetahui bahwa wanita yang paling kucintai di hidupku sedang tertidur di sampingku, hm?” Dia sangat romantis, mengatakan kata-kata itu dengan suara paginya yang menggoda.“Wanita yang paling kamu cintai? Hmm, sulit dipercaya.” Aku menggigit bibir bawahku pelan, masih merasakan sensasi luar biasa yang berhasil dia berikan padaku untuk

  • Kembalilah Padaku   Bab 368

    Laura“Kita harus duduk bersamanya dan berbicara dengannya. Dia harus tahu apa yang sedang terjadi,” kataku setelah memikirkannya sebentar.“Apakah kamu akan memberitahunya bahwa kita akan menikah lagi?” tanya Jason dengan genit seperti biasanya.Aku terkesiap terkejut. Hebat sekali bagaimana Jason masih berhasil membuat mulutku menganga dengan komentar yang dia buat. “Seingatku, aku tidak mengatakan bahwa aku akan menikahimu. Malah, aku tidak memberikan jawaban apa-apa.”“Kenapa tidak? Bukankah kita sudah sempurna bersama? Lantas kenapa kita harus berpisah? Kamu tidak paham, Lau, tapi aku membutuhkanmu sebagai istriku. Aku perlu memanggilmu istriku dan bisa merasakanmu sebagai milikku lagi, sepenuhnya milikku,” katanya dengan ekspresi seakan-akan tidak ada hal lain di dunia ini yang dia inginkan lebih dari itu.Aku membelai wajahnya karena dia masih berada di atasku, berada lurus dengan tubuhku, menatapku dengan dalam dan terkadang mencium dan membelai kulitku.“Apakah kamu inga

  • Kembalilah Padaku   Bab 369

    SuzyLukman mengetuk-ngetukkan jarinya di setir mobil selagi kami sedang parkir di suatu tempat, tepat di bawah gedung yang menampung fasilitas Hextec. Kami baru saja tiba di sana dan aku sedang memikirkan tentang bagaimana aku akan menghampiri Laura untuk mendapatkan apa yang kuinginkan.“Aku baru melihat Laura Tanusaputera sekali seumur hidupku—di malam ketika dia menjebakku dan bawahanku. Dasar wanita j*lang yang cerdas,” katanya dengan tawa kecil yang mengerikan. Belum lama ini, dia keluar dari penjara setelah aku membayar uang jaminannya.Seperti yang kami telah setujui, mudah baginya untuk membunuh Graham di dalam penjara dan membuatnya terlihat seperti kecelakaan atau penyakit. Puas bahwa tugasnya dilakukan dengan baik, aku memenuhi kesepakatan kami dan mengeluarkannya dari penjara, jadi sekarang dia bersamaku, bersedia membantuku dengan segalanya, bahkan terluka untukku jika diperlukan.“Namun, dari sedikit apa yang telah kulihat darinya, kurasa dia bukan tipe orang yang ak

  • Kembalilah Padaku   Bab 370

    SuzyDia sekarang tersenyum padaku, tapi sedikit tertahan. “Kurasa dia dan aku bisa mencapai konsensus yang akan menguntungkan bagi semua orang,” komentarnya sambil mengangguk.“Kuharap kalian berdua akan selalu bahagia. Lagi pula, Anna pantas hidup bersama kedua orang tuanya di sekitarnya,” tambahku dengan senyuman yang lebih lebar daripada sebelumnya.“Terima kasih, sungguh.” Dia tersenyum dan kemudian terdiam selama beberapa saat, tampaknya menahan dirinya agar tidak mengatakan sesuatu, tapi berujung tetap mengatakannya. “Kemarin, Fia bilang dengan obat-obatan yang diresepkan ahli jantung untuk Emy, dia perlahan kembali pulih,” ujarnya padaku. Kuharap dia tetap diam saja.Aku bergerak sedikit di tempat dudukku, merasa tidak nyaman dengan komentarnya, tapi mencoba menunjukkan bahwa itu tidak terlalu memengaruhiku. “Benarkah? Ya ampun! Berita yang bagus sekali! Anak itu benar-benar kuat,” komentarku sambil tersenyum. Aku bersumpah, begitu aku berhasil mendapatkan harta Keluarga Wi

  • Kembalilah Padaku   Bab 371

    Laura“Bisakah kamu jelaskan padaku dengan jelas apa yang terjadi? Jangan berbelit-belit!” Sahabatku, Fia, sedang berdebat denganku dari ujung telepon lainnya. “Kamu bilang kamu sedang rapat bisnis ketika kamu tersadar menstruasimu terlambat? Astaga, Laura. Bagaimana bisa kamu melupakan hal sesederhana itu?”“Berhenti berteriak! Seseorang mungkin akan mendengarmu!” teriakku dengan suara berbisik, menekan ponsel itu ke telingaku. Aku mengintip melalui celah pintu kamar mandi yang setengah terbuka dan memeriksa untuk melihat apakah Jason masih mengajari Anna cara membuat rumah-rumahan dari kartu. Demikian pula, aku menyentuh dadaku dengan lega ketika aku menyadari mereka masih disibukkan oleh hal itu. Namun, aku menutup pintu kamar mandi untuk berjaga-jaga.“Kamu tidak sedang dalam mode pengeras suara supaya didengar seseorang,” omel Fia padaku. “Lagi pula, lantas kenapa jika Jason mendengarnya? Apa masalahnya? Dia akan menjadi ayahnya, ‘kan? Ya ampun, Lau. Aku tidak percaya kamu diha

  • Kembalilah Padaku   Bab 372

    LauraTemankulah yang menelepon, Albert Williams. Aku pernah bekerja bersamanya dalam beberapa proyek yang berkaitan dengan perusahaanku dan perusahaannya. Setiap kali kami bekerja bersama, semuanya berjalan dengan lancar. Saat itu sudah hampir pukul 7:00 malam, jadi aku tidak tahu kenapa dia akan meneleponku di saat seperti itu, terutama ke nomor telepon pribadiku.“Halo? Albert? Bagaimana kabarmu?” tanyaku begitu aku menjawab teleponnya.“Halo, Laura. Senang berbincang denganmu lagi,” jawab laki-laki itu dengan semangat di ujung telepon lainnya.“Aku pun begitu. Sudah cukup lama sejak kita terakhir bertemu satu sama lain. Apakah kamu baik-baik saja? Bagaimana dengan Max?” Kuharap aku menghindar mengungkit temannya Max karena Max adalah adik Gideon dan ….“Yah, dia sedikit marah tentang masalahmu dengan Gideon, tapi dia adalah pria dewasa dan tahu bagaimana memisahkan hal-hal. Lagi pula, sebuah hubungan tidak selalu berjalan dengan lancar,” katanya, lembut seperti biasanya.Aku

  • Kembalilah Padaku   Bab 373

    Laura“Jadi, kamu menyuruhku untuk menerima kakak baruku, tapi di saat yang sama berhati-hati dengannya, ‘kan?” tanya Albert Williams di ujung telepon lainnya. Aku masih berada di ruang kerja di rumah besar Jason, masih menyambung-nyambungkan apa yang baru saja Albert beri tahu padaku tentang Suzy, bahwa Suzy adalah ahli waris dari harta yang besar dan segalanya. Itu terlalu banyak informasi yang harus kucerna di waktu yang bersamaan.“Iya, kurang lebih begitu. Aku percaya kamu akan merasa lebih tenang. Omong-omong, bersenang-senanglah dengan kakakmu,” kataku padanya, tertawa dengan sedikit gugup.“Terima kasih, Laura. Selamat beristirahat,” katanya sebelum dia mengakhiri panggilan telepon.Selama sesaat, aku berdiri di sana, memandang ponsel di tanganku tanpa mengetahui apa yang harus kulakukan. Apakah itu berarti ibuku berselingkuh dari ayahku? Aku masih terlalu muda pada saat itu untuk menyadari beberapa hal. Aku bahkan tidak mengingat ayah dan ibuku dengan baik, tapi setidaknya

  • Kembalilah Padaku   Bab 374

    Laura“Oke, Suzy. Tenanglah. Aku tidak bermaksud menyerang atau menghakimimu atau semacamnya. Aku hanya mencoba memahami sisi ibuku yang tidur dengan … ayahmu,” ujarku mencoba menjelaskan sisiku dengan lebih tenang karena aku tidak ingin membuat percekcokan di antara kami untuk hal tidak penting itu.Wanita itu memotong perkataanku lagi. “Sebenarnya, Graham berbohong padamu. Kita bukan saudara. Ibuku adalah Julia, saudari ibumu,” katanya, membuatku terkejut. “Kita sebenarnya sepupu, tapi itu bukan intinya sekarang.”Astaga! Jadi, Suzy adalah putri Bibi Julia? Sekarang situasinya mulai masuk akal. Dia selalu mengingatkanku akan Bibi Julia dari kepribadian dan cara berpikirnya. Belum lagi, Bibi Julia selalu berkata padaku bahwa dia hanya mengurusku karena dia merasa kasihan padaku karena, dalam kondisi normal, dia akan meninggalkan aku di jalanan seperti yang pernah dia lakukan pada putrinya yang sudah meninggal.Dia selalu bilang begitu kepadaku, tapi setelah apa yang Suzy beri tahu

Bab terbaru

  • Kembalilah Padaku   Bab 515

    AnnaAku sedang bersandar di toilet kamar kecil itu, memuntahkan semua yang telah kumakan hari itu. Aku mual dan seluruh tubuhku gemetar, merasa sangat buruk. Aku seharusnya benar-benar tidak minum alkohol sebanyak itu.Lalu, aku mendengar ketukan di pintu bilik. “An, apakah kamu butuh bantuan?” Itu adalah Panca. Dia berada di sisi lain pintu, mengkhawatirkan aku.“Tunggu sebentar. Aku akan keluar,” kataku dengan suara yang tercekat. Aku menyiram toiletnya dan hampir pingsan di lantai. Saat itu sudah pagi. Panca dan aku sedang berada di dalam klub malam, mencoba bersenang-senang. Aku telah memintanya melakukan itu karena aku ingin melupakan masalah-masalah si*lanku, tapi rupanya aku tidak cukup kuat untuk minum alkohol sebanyak itu dalam sekali minum.“Kalau kamu butuh aku, teriak saja,” kata Panca lagi. Dia mengkhawatirkan aku.Aku menghela napas berat dan meninggalkan bilik, beranjak ke wastafel untuk mencuci wajahku. “Ini adalah kamar kecil wanita. Kamu tidak boleh ada di sini,

  • Kembalilah Padaku   Bab 514

    LauraAku duduk di ranjangku sambil memandang ponsel di tanganku. Aku sedang menelepon Anna lagi, setelah ratusan panggilan yang kucoba lakukan. Dia menolak menjawab semua panggilan teleponku. Ponsel dia di luar jangkauan, tapi aku tetap menelepon karena jika tidak, aku akan merasa benar-benar tidak berguna.Aku belum melakukan apa-apa sejak Anna pergi. Berhari-hari telah berlalu dan Anna belum pulang. Kami bahkan tidak bisa menemukan dia. Meskipun kami memiliki kuasa dan pengaruh yang besar, itu semua terlihat tidak berguna ketika berurusan dengan menemukan seseorang yang tidak ingin ditemukan. Tampaknya, Anna berusaha keras sekali untuk tidak ditemukan.Aku meletakkan ponselku di pojokan ranjangku dan menghela napas dengan bahu yang merosot ke depan, merasa sangat kehilangan arah. Ini tampaknya terlalu kejam. Cara putriku bertingkah tidak normal, setidaknya tidak bagi anak perempuan yang jatuh cinta dan pada umumnya membuat keputusan buruk atas nama cinta. Anna mungkin mencintai a

  • Kembalilah Padaku   Bab 513

    AnnaPanca dan aku harus meninggalkan hotel itu karena orang-orang yang dikirimkan ayahku sudah hampir sampai di pintu kami dengan niat untuk menangkap kami.“Bagaimana mereka bisa menemukan kita?” tanya Panca, gundah, seraya dia dan aku berlari pergi dari penginapan itu.Aku juga sangat kebingungan. Aku yakin kami tidak meninggalkan apa-apa. Kami berlari dan bersembunyi di balik sebuah gang, melihat bawahan-bawahan ayahku berlari ke arah yang berlawanan tanpa mengetahui bahwa kami ada di balik pojokan itu.“Apakan mereka akan kembali?” tanyaku, melihat orang-orang itu menghilang.“Jika mereka berhasil menemukan kita di sini, aku yakin mereka akan menemukan kita lagi,” ujar Panca. “Sepertinya ada yang kita lewatkan ….” Dia berpikir, lalu dia menoleh ke arahku dan mulai meraba-rabaku.“Hei! Apa yang kamu lakukan?’ tanyaku, terkejut dengan cara dia merogoh-rogoh tubuhku.“Pasti ada GPS pada dirimu. Itu akan menjelaskan segalanya,” katanya, meraih tasku, membuka ritsletingnya, dan

  • Kembalilah Padaku   Bab 512

    AnnaPanca dan aku berakhir harus pergi ke sebuah penginapan karena saat itu sudah larut malam dan orang-orang yang dikerahkan ayahku tersebar ke seluruh penjuru kota. Kami harus tetap bersembunyi dan menunggu orang-orang itu pergi supaya mereka bisa memberikan kami minuman agar kami bisa melanjutkan perjalanan kami.Ruangan itu biasa saja dengan dekor kasar dan dua kasur di tengah. Karena uang kami menipis, kami tidak bisa pergi ke tempat yang lebih baik. Bukan hanya itu, jika kami melakukan itu, kami bisa menarik perhatian. Begitu kami tiba di sana, Panca langsung mengintip melalui gorden jendela.“Bisakah kamu melihat mereka?” tanyaku, masih ketakutan. Ingatan tentang apa yang terjadi di taman masih segar di dalam diriku.“Sayangnya tidak,” jawab Panca sambil masih melihat-lihat. “Kita berhasil melarikan diri dari mereka. Namun, kita sebaiknya pergi dari kota ini sesegera mungkin.”Aku menghela napas sambil mengangguk dan duduk dengan berat di ranjang, merasa lelah dan kehabisa

  • Kembalilah Padaku   Bab 511

    Anna“Namaku tidak penting,” jawabnya, dengan ketenangan yang membuatku curiga. “Ayahmu menyuruhku untuk menjemputmu. Waktunya pulang.”Jantungku berdegup di dalam tulang rusukku. Bagaimana bisa ayahku menemukanku? Panca dan aku telah sangat berhati-hati hingga sekarang, kami tidak meninggalkan banyak petunjuk yang akan membuat dia atau siapa pun menemukan kami dengan mudah, tapi pria yang dikirimkan oleh ayahku ini mengatakan bahwa dia ada di sana untuk menjemputku pulang.“Dengar, pasti kamu salah orang, oke? Aku bukan orang yang kamu cari,” kataku pada pria itu, tetap waspada.“Ayolah, Nona Santoso,” jawab pria itu. “Ikutlah bersamaku. Keluargamu membutuhkanmu.” Dia mengulurkan tangannya dan mencoba menggenggam lenganku, tapi aku dengan cepat menghindarinya, menyembunyikan lenganku di balik tubuhku.“Sudah kubilang kamu salah orang. Aku bukan orang yang kamu cari,” kataku lagi, dengan cepat melihat ke arah Panca pergi. Aku telah meminta minum di waktu yang tidak tepat.“Untung

  • Kembalilah Padaku   Bab 510

    AnnaTamannya terang, disinari oleh ribuan lampu berwarna-warni. Aku melihat-lihat ke sekitar, terkagum oleh tempat itu. Aku tidak pernah pergi ke taman hiburan di malam hari dan suasana yang semarak membuatku seperti sedang berada di dalam film. Panca terlihat sama gembiranya seperti diriku, dengan mata yang berbinar dan senyuman lebar di wajahnya.“Jadi, apa rencananya?” tanyanya, menawarkan lengannya untukku seperti seorang tuan.“Bianglala,” jawabku dengan cepat. “Aku ingin melihat semuanya dari atas!”Panca tertawa dan membuat gestur dramatis dengan tangannya. “Sesuai keinginan Anda, Nona An!” candanya. Kami pun beranjak ke arah bianglala.Di samping kami, taman itu sangat ramai. Anak-anak tertawa dan berlari di mana-mana. Seorang penjual berondong jagung, mengenakan topi yang besar dan penuh warna, berteriak untuk menarik lebih banyak pembeli. “Berondong jagung panas, berondong jagung manis, berondong jagung asin! Ayo, ayo, jangan lewatkan!”Aku menatap Panca dan tertawa. “

  • Kembalilah Padaku   Bab 509

    Layla“Aku sedang membicarakan dirimu, Layla,” katanya. “Kembalilah padaku.”Aku terkekeh skeptis. “Apa yang kamu lakukan sekarang? Kenapa kamu mengatakan ini? Apakah kamu benar-benar ingin aku memercayai itu?” tanyaku, skeptis terhadap perkataannya.Maksudku, pernikahan kami sudah berjalan selama bertahun-tahun dan sepanjang waktu itu, aku melakukan segala hal yang bisa kulakukan untuk membuat dia menyadari bahwa ini adalah hal yang penting bagi kami berdua, untuk membuat dia sadar betapa aku mencintainya dan betapa aku bersedia untuk membuat dia bahagia, tapi dia tidak pernah mendengarkan aku. Kebalikannya, malah. Gideon membenciku dan memperlakukan aku seolah-olah dia membenciku.Aku harus menelan banyak hal dalam pernikahan itu untuk tetap berada di sisinya dan berjuang untuk kami berdua. Akan tetapi, begitu aku telah memutuskan untuk akhirnya melihat diriku sendiri dan meninggalkan hubungan yang tidak sehat itu, dia muncul dan mengatakan bahwa dia menginginkan aku kembali. Apa

  • Kembalilah Padaku   Bab 508

    LaylaKetika bel pintuku berbunyi dan aku pergi menjawabnya, aku mengernyit ketika Gideon Nalendra ada di pintuku. “Kamu? Apa yang kamu inginkan di sini?” tanyaku, lebih terkejut dibandingkan tertarik. Sejak aku bercerai dengannya, dia tidak pernah mendatangiku secara langsung, dia selalu mengirimkan seseorang untuk menjemput putranya dan kemudian mengembalikan dia dengan aman setelah beberapa hari, tapi dia tidak pernah datang secara langsung sebelumnya.“Em, hai, Layla,” gumamnya, masih berdiri di pintu apartemenku.“Papa!” Itu adalah Wira kecil yang berlari begitu dia melihat ayahnya di pintu.“Hei, petarung kecil!” seru Gideon, berjongkok untuk menggendong putranya dan memeluknya.“Aku senang sekali bertemu dengan Papa!” ucap anak itu dengan bahagia, memeluk ayahnya. Meninggalkan Surabaya adalah hal yang sulit, terutama karena anak itu sangat menempel dengan ayahnya, tapi dia masih terlalu muda untuk berada jauh dari ibunya bagiku untuk meninggalkan dia bersama Gideon, bukanny

  • Kembalilah Padaku   Bab 507

    AnnaRasanya seakan-akan dunia di sekitar kami menghilang. Panca dan aku sedang menjalani hari yang sempurna, yang mana segala hal tampak memungkinkan, yang mana tidak ada kekhawatiran, hanya kebahagiaan. Musik pop tahun 2000-an terputar dengan lembut melalui pengeras suara toko dan rasanya seperti musik pengiring untuk kisah kami yang mulai tertulis sendiri.Panca menggenggam tanganku dan menarikku ke area aksesori dengan senyuman konyolnya. “Lihat ini!” Dia mengambil sepasang kacamata besar dengan lensa bundar dan bingkai berwarna neon. Dia memasang itu di wajahnya dan membuat pose yang dilebih-lebihkan seolah-olah dia adalah seorang model papan atas. “Sempurna untuk tampilan futuristik, ‘kan?”Aku tertawa dan mengambil kacamata lain, hanya saja kacamata itu memiliki bingkai berbentuk hati. Aku memakainya di wajahku dan menatap Panca sambil tersenyum. “Sekarang iya! Kita siap untuk mendominasi dunia!”Dia tertawa dan mencium pipiku. “Tentunya dunia tidak akan sama jika kita memak

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status