Share

Bab 246

Author: Meminger
Laura

Aku tidak bisa menyangkal bahwa aku terkejut melihat Fia dan Tama di rumah sakit. Jason mungkin telah memberi tahu Tama mengenai situasi Suzy. Lagi pula, Tama adalah ayah sah dari putri Suzy, mau dia menyukai kenyataannya ataupun tidak. Aku masih sangat terguncang sehingga ketika aku melihat wajah-wajah yang familier, satu-satunya hal yang bisa kupikirkan adalah berlari menghampiri mereka dan memeluk mereka, merasakan kenyamanan yang hanya bisa diberikan oleh wajah-wajah yang familier dalam masa sulit yang sedang kulalui. Meskipun aku tahu hubunganku dan Fia tidak cukup baik dalam beberapa bulan belakangan, mungkin dia bisa sedikit memahami situasiku.

“Terima kasih banyak sudah datang untuk mengunjungi kami. Aku sangat berterima kasih pada kalian karena sudah hadir ketika aku benar-benar membutuhkannya,” kataku pada mereka. Meskipun kejadian akhir-akhir ini membuat aku berpisah dari pasangan itu, mereka tetaplah pasangan yang penting bagiku karena mereka selalu ada untukku, mem
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Kembalilah Padaku   Bab 247

    “Yah, kurasa kita sebaiknya terus berdoa dan berharap Suzy keluar dari bahaya supaya dia bisa datang dan menjaga anaknya. Kurasa dia akan benar-benar menyukainya. Lagi pula, kami para wanita sangat suka menjaga anak kami sendiri,” jawabku. Aku tidak menyukai bagaimana Fia mencoba menyindir secara tidak langsung bahwa dia sedang membuat rencana seandainya Suzy meninggal. Sebenarnya, agak tidak peka baginya untuk berbicara tentang kematian ketika yang harus kita fokuskan adalah kehidupan.“Oh, aku sangat senang mengetahui bahwa kita akan kembali seperti sebelumnya, Laura. Aku benar-benar merindukanmu, temanku,” katanya sambil memelukku dengan gembira. Jelas sekali bahwa dia ingin mengalihkan pembicaraannya, tapi hal itu tidak mengganggunya karena tidak masuk akal baginya untuk terus menekan tombol yang seharusnya tidak dia tekan.Dia mengalihkan pembicaraan dengan begitu cepat sehingga membuatku sedikit takut karena rasanya seperti aku mengganggunya atau semacamnya. Namun, hubungan kam

  • Kembalilah Padaku   Bab 248

    Laura“Lima belas miliar rupiah? Apakah kalian berdua akan mati? Apa yang kamu bicarakan?” tanyaku, benar-benar kebingungan mendengar perkataan Clara, teman Suzy. Tampaknya, masalahku tidak kunjung selesai di hari itu. “Tolong tetap tenang dan jelaskan perlahan padaku apa yang terjadi,” pintaku padanya. Ini tentunya adalah hal yang jauh lebih serius dari kelihatannya karena Suzy tidak akan memiliki utang sebesar 15 miliar rupiah entah dari mana. Apa yang dia ingin lakukan dengan uang sebanyak itu?“Jadi, dia tidak memberitahumu apa-apa? Oh, astaga ….” Gadis di ujung telepon lainnya menangis putus asa. “Aku benar-benar mengira wanita j*lang itu telah menyelesaikan masalah ini. Aku terus memercayai dia, berpikir bahwa segalanya telah diselesaikan dan dia hanya belum melakukan apa-apa! Aku marah! Seharusnya aku tidak memercayai dia!” teriak gadis itu dengan marah.Jadi, ada masalah? Astaga …. Aku mengusap wajahku. Aku bahkan tidak tahu bagaimana aku masih bisa berdiri tegak. Aku benar-

  • Kembalilah Padaku   Bab 249

    Ternyata, dia sangat tertekan selama beberapa hari belakangan, tapi jelas-jelas, semua ini akan terselesaikan dengan mudah dengan obrolan tanpa harus mengambil tindakan ekstrem. Namun, bagaimana Suzy akan menghampiriku dan memberitahuku bahwa dia membutuhkan 15 miliar rupiah untuk menyelamatkan nyawa dia dan temannya? Aku mengerti kenapa dia takut melakukannya, takut bahwa aku dan orang-orang di sekitarku tidak akan memercayai karakternya hanya karena dia berasal dari pinggiran kota.Harus kuakui bahwa itu adalah persis apa yang kami semua lakukan padanya—selalu curiga dan berprasangka, bahkan dengan cara yang tidak terlihat. Tentu saja, dia akan merasa tidak pada tempatnya di antara begitu banyak orang-orang kaya, tapi itu tidak ada hubungannya dengan kepercayaan. Dia tinggal bersamaku dalam beberapa bulan belakangan dan jarang sekali mengecewakan aku, tapi selalu ada keraguan ketika menyangkut dirinya di lingkaran pertemananku.“Hati-hati, Laura. Jangan berikan wanita j*lang jalana

  • Kembalilah Padaku   Bab 250

    TamaSegalanya benar-benar kacau sejak Jason memberitahuku bahwa Suzy telah melahirkan. Aku tidak ingin terlalu menunjukkannya, tapi aku sangat berbinar dengan kebahagiaan sehingga aku tidak bisa menantikan untuk bertemu dengan putriku. Segalanya menjadi lebih berarti ketika seseorang berubah dari menantikan kelahiran bayi menjadi seorang ayah yang sesungguhnya. Rasanya seperti merasakan perasaan unik bahwa aku sekarang menjadi seorang ayah dan bahwa aku telah menciptakan sebuah jiwa di tengah semua kebingungan di sekitarku.Bukan berarti Abel belum memberiku perasaan yang mirip atau bayi yang sedang di dalam kandungan istriku tidak penting juga bagiku, tapi aku mau tidak mau merasa berdebar mendengar berita tersebut. Aku harus menahan diriku agar tidak melompat-lompat dengan gembira bahwa bayiku telah lahir karena situasinya sedang sulit di sana dan Suzy masih dirawat. Itu tidak sopan terhadap Laura yang sangat ingin memperbaiki kondisi adiknya yang baru saja dia ketahui.Selain it

  • Kembalilah Padaku   Bab 251

    “Tenanglah, Laura. Em …. Yah, kita bisa mencoba mengumpulkan uang itu. Lima belas miliar rupiah tidak terlihat seperti uang sebanyak itu,” komentarku, menepuk pundaknya untuk menghibur Laura.“Aku hanya membutuhkan uang tunai itu sebelum tengah malam, Tama,” katanya sambil mengusap wajahnya.“Itu bukan sebuah masalah, Laura. Kita mungkin bisa mengumpulkan uang ini. Sepertinya aku memiliki sekitar tiga miliar di rumah. Aku bisa memberikannya padamu tanpa ragu,” kataku dengan senyuman menenangkan.“Apa? Kenapa Laura membutuhkan tiga miliar rupiah?” tanya Fia seraya dia menghampiri kami. Satu tangannya diletakkan di perut besarnya yang berumur tujuh bulan dan wajahnya berkerut dengan ekspresi wajah curiga.“Em, Laura membutuhkan 15 miliar rupiah untuk membayar utang mati Suzy,” jelasku sambil tersenyum tipis. Sebaiknya aku memandang segala hal dari sisi yang menyenangkan, bukan?“Utang mati? Astaga ….” Fia mendengus. Aku sudah tahu apa yang dia pikirkan. Apakah kamu mau anakmu dirawa

  • Kembalilah Padaku   Bab 252

    JasonKetika Anna terbangun, hal pertama yang dia tanyakan adalah di mana ibunya.“Mama pergi untuk memeriksa Suzy yang sedang sakit, sayang,” kataku padanya sambil mengusap rambutnya.“Apakah aku sakit juga?” tanyanya sambil cemberut.“Sedikit.”“Kenapa Graham monster yang jahat sekali?” tanyanya. “Kenapa dia melukai aku? Aku tidak melakukan apa-apa padanya.” Dia mengangkat bahunya dengan menggemaskan meskipun dia jelas-jelas trauma oleh kejadian baru-baru ini.Aku menghela napas dan merapikan rambut dia. “Ada orang-orang yang memang hanya jahat, sayang. Kita tidak perlu melakukan hal-hal yang menyakiti mereka agar mereka ingin menyakiti kita,” kataku padanya, lalu aku mengecup bagian tengah keningnya. Dia begitu muda dan polos sehingga sulit untuk melihat dunia yang kejam ini merenggut kepolosannya sedikit demi sedikit.“Itu menyedihkan sekali,” komentarnya dengan tatapan murung.“Bagaimana kalau kita pergi makan burger besar di luar?” saranku dan dia pun menatapku dengan mat

  • Kembalilah Padaku   Bab 253

    Putriku bangkit dari kursinya dan menghampiriku untuk memelukku dengan tangannya yang kecil tapi menghangatkan. “Aku mencintaimu, Papa. Aku tidak perlu menjadi dewasa untuk mengetahui bahwa kamu benar-benar menyesal,” katanya sambil tersenyum padaku.“Itu sudah cukup bagiku, sayang.” Aku juga tersenyum padanya meskipun aku benar-benar ingin menangis saat itu juga. Aku takut dia terlalu muda untuk memahami kenapa ayahnya menangis di hadapannya, jadi aku menelan kembali air mataku. Lagi pula, aku akan menangis seperti yang biasa kulakukan setiap malam.*****Kami membawa kudapan untuk Laura ke bangsal tempat Suzy dirawat. Segera ketika kami sampai, aku mendapati bahwa Tama dan Fia juga ada di sana. Mereka sedang berdebat di pojokan ruang tunggu, sementara putri mereka terduduk di sofa di dekat mereka, terlihat sedih. Mereka sangat bodoh. Laura ada di pojokan ruangan lainnya dengan ponselnya di telinganya, berbicara seolah-olah dia sangat tersiksa.“Apa lagi yang terjadi sekarang, s*a

  • Kembalilah Padaku   Bab 254

    LauraAku sangat kecewa pada Fia setelah mendengar apa yang dia katakan. Dia menolak untuk membantu Suzy ketika dia membutuhkannya. Aku tidak bisa melakukan apa-apa dan hanya menelan kekecewaanku dan berbicara pada bankku untuk memeriksa apakah mereka bisa mencairkan 15 miliar rupiah segera.“Laura, maafkan aku, tapi sayangnya aku tidak bisa membantumu,” kata Tama seraya dia menghampiriku. Dia tampak pucat, seolah jiwanya telah tersedot keluar. Istrinya berada beberapa meter dari kami, menatap kami dengan lengan yang menyilang di atas dadanya. Rasanya tidak seperti kami berdamai beberapa menit yang lalu dan Tama berjanji untuk membantuku kapan pun aku membutuhkannya. “Aku terpaksa. Aku benar-benar minta maaf, Laura,” tambah Tama.Aku mengernyit dan menghampiri Fia. Itu sudah menyangkut masalah pribadi. “Kalau begitu, apa yang kamu lakukan di sini, Fia?” tanyaku secara langsung.“Apa yang kamu bicarakan?” Dia masih berpura-pura.“Aku tidak tahu apakah kamu menyadarinya, tapi aku se

Latest chapter

  • Kembalilah Padaku   Bab 425

    Laura“Makanannya enak sekali, Laura. Kemampuan memasakmu benar-benar hebat,” puji Gideon saat kami semua sedang duduk di meja makan. Fia berdeham dan langsung meminum anggurnya, jelas-jelas merasa pujian Gideon itu tidak diperlukan. Memuji seseorang memang tidak salah, tapi aku tahu Gideon Nalendra sedang mencoba memprovokasiku saat dia mengatakan beberapa hal yang tidak diperlukan kepadaku.“Terima kasih, Gideon. Aku senang memasak,” jawabku terhadap komentarnya sambil tersenyum tipis dan kembali memotong daging di piringku.“Sayang sekali aku tidak bisa lebih sering memakan makananmu ketika kita masih bersama,” komentarnya sambil terkekeh lucu.Jason, yang berada di sampingku, mengepalkan tangannya dengan erat. “Laura hanya memasak untuk orang-orang yang benar-benar dia sukai. Benar, ‘kan, cintaku?” Dia memandang ke arahku untuk konfirmasi.Aku mengangguk setelah menelan ludah. “Tentu saja, sayang. Aku senang memasak untuk keluarga dan teman-temanku,” jawabku sambil mengangkat

  • Kembalilah Padaku   Bab 424

    Laura“Semuanya luar biasa, istriku,” katanya, lalu dia mencium bibirku. Aku menjalin lenganku di belakang lehernya dan mengembalikan ciuman itu dengan tidak sabar, tapi kami malah diganggu.“Mama! Papa!” Anna berlari menghampiri kami. “Gideon ada di sini! Kenapa dia ada di sini?”“Apa?” tanyaku, tertegun.“Apa katamu, sayang?” tanya Jason pada putri kami.“Kalian tidak tahu? Dia baru saja tiba bersama Paman Albert. Mama, kamu bilang dia bukan pacarmu lagi,” kata Anna padaku, terlihat marah padaku. Anna tidak pernah benar-benar menyukai Gideon—bukannya itu membuatku khawatir sekarang.“Namun, dia bukan pacarku lagi, Anna. Aku bersama ayahmu, barangkali kamu lupa,” kataku padanya.Jason memandangku, masih terkejut. “Bukankah kamu bilang hanya akan ada Max, Laura?” tanyanya, terlihat gundah.Aku mengangkat bahuku, merasa kebingungan. “Aku tidak tahu, aku … Melanie bilang dia datang sendirian dan ….” Aku mencoba menjelaskan diriku sendiri, tapi aku juga sama bingungnya. Suamiku da

  • Kembalilah Padaku   Bab 423

    Laura“Apakah ada masalah, sayang?” tanya Jason ketika dia dan aku berada cukup jauh dari yang lain. “Apakah kamu hanya merindukan suamimu?” godanya sambil memegangi pinggulku dan menarikku lebih dekat dengan jahil.Aku terkekeh sambil memutar bola mataku. “Itu bukan ide yang buruk,” jawabku sambil menatapnya dengan nafsu. Dia memiringkan wajahnya untuk menciumku, tapi sebelum dia melakukannya, aku lanjut berbicara setelah menarik napas singkat. “Namun, ada hal yang harus kuberi tahu.”Dia mengernyit. “Apakah itu ada kaitannya dengan anak-anak? Kamu tidak akan bilang kalau Daniel terjebak di atas pohon lagi, ‘kan?” tanyanya dengan curiga. Aku tertawa.Ada pohon di taman mansion kami. Daniel, salah satu dari si kembar, senang memanjat pohon itu karena dia lumayan hiperaktif. Namun, pohon itu terlalu besar untuk seukurannya. Suatu hari, kakinya tersangkut di salah satu ranting dan hampir melukai dirinya sendiri. Kami harus bergegas secepat mungkin ke rumah sakit dan para dokter pun h

  • Kembalilah Padaku   Bab 422

    Laura“Astaga, nona-nona, apakah kalian bersulang tanpaku? Aku ingin ikut juga,” kata Melanie, istri Albert, yang memasuki dapur. Dia juga ada di sana bersama kami, hanya saja dia sempat pergi sebentar.“Kita bisa bersulang bersamamu lagi, sayang,” jawabku padanya seraya Fia menuangkan anggur ke gelas kosong lainnya dan menyerahkannya kepadanya.“Nih, untukmu, sayang,” kata Fia sambil menyerahkan segelas anggur itu kepada Melanie.“Terima kasih, Fia. Kalian berdua baik sekali padaku,” katanya. Kami bertiga pun bersulang. “Bersulang untuk cinta, yuk?” usulnya.Melanie adalah wanita yang cantik. Albert dan aku telah menghabiskan waktu bersama selama beberapa waktu, dan karena kami telah menjadi lebih dekat karena hubungan keluarga kami, Melanie juga mulai menjadi dekat dengan kami. Dia adalah gadis yang baik dan rendah hati. Selain itu, dia sangat mudah akrab, jadi mudah untuk merasa nyaman di sekitarnya.“Itu adalah hal terbaik yang kita miliki, benar? Cinta?” jawabku sambil terse

  • Kembalilah Padaku   Bab 421

    Beberapa minggu kemudianLauraSaat itu adalah hari Minggu siang. Anak-anak sedang bermain di kolam renang. Jason dan teman-temannya sedang berbincang dan meminum bir sambil mempersiapkan barbeku. Ibuku dan Rosa sedang berjemur di samping kolam sambil bersenang-senang melihat anak-anak bermain. Fia dan aku sedang berbagi pengalaman di dapur selagi kami mempersiapkan makan siang.Sebenarnya, akulah yang mempersiapkan makan siang karena Fia tidak bisa masak dan sangat ceroboh di dapur. Namun, aku tidak peduli. Aku malah merasa itu lucu. Belum lagi, aku suka memasak untuk semua orang, termasuk Fia. Dia telah melakukan banyak hal untukku sehingga aku berterima kasih padanya meskipun dia hanya melakukan hal yang minimum.“Wah! Saladnya terlihat luar biasa, Lau. Kamu hebat sekali,” puji Fia dengan gembira saat dia melihat makanannya.“Terima kasih banyak, sayang. Ini namanya salad khas Milan dan ini cocok sekali dimakan dengan daging merah,” kataku sambil tersenyum.“Oh, benar. Itu kel

  • Kembalilah Padaku   Bab 420

    Laura“Astaga, kamu terlihat cantik sekali!” seru Fia, senang sekali, memandangku dengan mata yang penuh perasaan.“Apakah menurutmu aku benar-benar terlihat cantik?” tanyaku sambil tersenyum kecil seraya aku memandang cermin dan meluruskan gaunku.Aku sudah selesai berdandan dan siap untuk pernikahannya. Tidak seperti gaun yang pertama, gaun ini lebih sederhana dan lebih nyaman. Ada karangan bunga di kepalaku dan rambutku digerai di sekitar pundakku. Riasan wajahku ringan dan percaya diri. Senyumanku cantik di wajahku.“Kamu terlihat memesona, Laura. Aku yakin Jason akan jatuh cinta lagi ketika dia melihatmu,” jawabnya dengan semangat.“Bibi Fia benar, Mama,” kata Anna sambil memandangku dengan mata penuh cinta. “Mama terlihat cantik bagaimanapun itu.”“Astaga, sayangku.” Aku tersenyum dan memeluknya. “Terima kasih, tuan putriku. Sekarang, sebaiknya kita pergi, Papa telah menunggu lama sekali.”Tidak seperti pagi itu ketika Jason dan aku akan menikah di kapel, sekarang kami mem

  • Kembalilah Padaku   Bab 419

    LauraAku sedang mengenakan jubah berbulu setelah mandi dengan air panas, jadi aku bisa pulang dengan aman bersama keluargaku dan orang-orang yang kusayangi.Fia ada di sana bersamaku, merawatku dan menghiburku melalui peristiwa menegangkan yang baru saja kualami beberapa saat yang lalu.“Bagaimana reaksi para tamu ketika kamu harus mengumumkan bahwa pernikahannya dibatalkan?” tanyaku padanya saat dia dengan pelan menyisir rambutku.Dia terkekeh dengan lemah sekarang. “Seperti biasa, terkejut dan berspekulasi, tapi kamu tidak perlu memikirkan hal itu. Yang penting adalah kamu ada di sini dengan aman,” katanya padaku.“Hmm, tidak apa-apa.”“Kuharap Suzy tidak pernah keluar dari penjara lagi dan dia akan dikirimkan ke penjara dengan keamanan tingkat tertinggi di sisi lain dunia supaya dia tidak pernah bisa melarikan diri dari sana,” katanya, membuatku sedikit tertawa.“Itu benar, Fia. Kinan juga mendapatkan akhir yang dia cari, semua karena keserakahannya,” komentarku, lalu aku me

  • Kembalilah Padaku   Bab 418

    LauraAir di dalam danau itu dingin meskipun saat itu masih musim kemarau. Tubuh Kinan dan perabotan masih terikat denganku, mencengkeramku dan menarikku ke dasar danau. Aku mencoba membebaskan diriku dari mayatnya, mendorongnya menjauh dariku, dan mencoba berenang ke permukaan. Akan tetapi, dengan tangan yang terikat, itu bukanlah hal yang mudah.Ada air yang memasuki lubang hidung dan mulutku, membuatku panik. Aku mencoba melepaskan diriku dari ikatan di pergelangan tanganku dan mencoba memperjuangkan hidupku. Namun, dengan tangan yang terikat, aku pasti mati. Ketika aku mempertimbangkan untuk menyerah, aku merasa tangan Jason yang kuat mencengkeram pinggulku dan menarikku ke permukaan.Jason berenang bersamaku ke dek yang ada di dekat sana. Petugas polisi dan petugas pemadam kebakaran menarik kami keluar dari air. Aku terbatuk-batuk dan memuntahkan air yang telah kutelan. Gaun pengantin dan rambutku basah oleh air. Tubuhku gemetar karena kedinginan dan Jason pun memelukku. Mereka

  • Kembalilah Padaku   Bab 417

    Laura“Sudah kubilang lepaskan dia!” Matanya menyala dengan amarah.Kinan terlepas dariku dan berdiri di samping Suzy, menertawaiku dengan lantang. Suzy tetap mengarahkan pistolnya kepadaku, menatapku dengan tajam, seakan-akan dia sudah mendapatkan aku di tempat yang dia inginkan.“Apakah kamu tahu sudah berapa kali aku memimpikan momen ini, Laura? Aku akhirnya akan membunuhmu,” katanya, hatinya dipenuhi oleh kebencian dan dendam.Aku menghela napas di saat itu. Bayangan anak-anakku dan suamiku terbesit di benakku. Aku memikirkan tentang hal-hal yang masih bisa kulalui bersama mereka dan ditemani mereka. Meskipun aku sangat menyesali hal itu di hatiku pada saat itu, aku tidak takut mati. Aku memiliki jiwa yang bersih dan tidak memiliki penyesalan sedikit pun.“Aku hanya bisa berduka tentangmu, Suzy,” kataku pada akhirnya, berpikir hidupku akan berakhir pada saat itu.Namun, mengejutkan bagiku, ketika dia menarik pelatuknya, seseorang mendorongnya dengan sangat keras sehingga dia

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status