Share

Bab 195

Penulis: Meminger
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-02 14:05:49
“Sepatu itu pasti palsu,” kata Suzy, mencoba meyakinkan dirinya sendiri.

“Suzy, itu hanya sepatu,” ucapku, mengingatkannya.

“Oh, berhenti menjadi membosankan, dasar wanita tua! Biarkan aku sendiri. Aku ingin marah padanya, sial, dasar menyebalkan! Kehidupan dia sempurna sekali,” gumamnya.

“Apakah kamu tahu kalau dulu aku pernah miskin?” tanyaku padanya.

“Apa? Kamu miskin?” tanyanya, menunjuk padaku sambil menyeringai.

“Iya, aku! Apa yang kamu pikirkan ketika kamu melihatku? Apakah menurutmu aku lahir di keluarga kaya juga?” tanyaku, dan dia mengangkat bahunya.

“Tentu saja, jika kamu bisa menikah dengan pria seperti Jason Santoso dan memiliki teman-teman kaya seperti si palsu ini,” katanya, menunjuk pada profil Fia di ponselnya, “dan memiliki sebuah perusahaan, kamu pasti berasal dari keluarga kaya, atau kamu mendapatkan uang yang banyak ketika kamu bercerai dengan Jason.”

Aku mengambil ponselnya dan mematikannya. “Oh, kamu keliru di bagian itu, sayang. Aku lahir di keluarga misk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kembalilah Padaku   Bab 196

    LauraAku sedang mengenakan gaun merah ketat yang mencapai pertengahan pahaku. Gaun ini membentuk lekukanku dengan indah dan menyorot pesona dari tubuhku. Suzy membuatku mengenakan sepatu hak, memakaikan riasan wajah yang tebal, dan bahkan meluruskan rambutku yang bergelombang.Aku hampir tidak mengenali diriku sendiri di cermin. Aku terlihat seperti orang lain. “Wah, benar-benar menawan,” komentarku pada diri sendiri dan Suzy terkekeh-kekeh.“Bukankah sudah kubilang aku akan menemukan cara?” katanya.Aku membetulkan belahanku yang benar-benar terpampang dan menarik kain gaunku turun. “Namun, entahlah… Aku tidak pernah berpakaian seperti ini. Tidakkah menurutmu aku sedikit vulgar?” tanyaku takut-takut.“Tentu saja tidak. Kamu terlihat menawan! Wanita tercantik yang pernah ada,” kata Suzy, menepuk pundakku.“Em, tapi menurutku lebih baik jika aku tidak keluar. Anna mungkin akan merindukan aku,” kataku, sudah menyerah.“Itu tidak akan terjadi, sayang. Kamu tahu bahwa Anna diasuh d

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-02
  • Kembalilah Padaku   Bab 197

    Aku sedikit menarik gaunku ke atas untuk menyembunyikan belahanku yang terlalu terpampang, tapi itu jelas-jelas tidak berhasil karena gaun itu dibuat untuk digunakan seperti itu, untuk menunjukkan belahan tubuh, dan sekarang semua pria menatapku dengan vulgar. Lihat masalah apa yang kamu buat, Suzy… Beberapa pasangan berpegangan dengan satu sama lain lewat di depanku. Bahkan ada sebuah pasangan di belakang konter yang berciuman dan saling mengelus. Seluruh tempat itu terlihat agak mencurigakan, lalu aku mengingat siapa yang merekomendasikan klub itu padaku. Dia adalah Suzy, seseorang yang dulu melakukan beberapa pertunjukkan dalam waktu luangnya. Aku seharusnya tidak mengharapkan dia akan membawaku ke klub buku.Aku memutuskan untuk tidak mengindahkan semua tatapan itu dan fokus ke minumanku, yang tidak kusangka cukup enak. “Hm, tidak buruk,” ucapku pada diri sendiri.“Kamu suka minuman itu, ya? Mau aku membelikanmu satu gelas lagi?” Aku mendengar suara pria di telingaku dan aku hamp

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-02
  • Kembalilah Padaku   Bab 198

    Laura“Tempat itu terlihat berbahaya, seharusnya kamu ditemani seseorang,” kata Gideon Nalendra, hampir dengan nada menegur. Kami sudah jauh dari Klub Malam Queen dan aku tidak berniat untuk kembali ke sana lagi.“Sebenarnya, aku ditemani,” kataku, menunjuk pada Rafael, yang berada beberapa meter dariku, di samping mobil di tempat parkir. “Itu adalah Rafael, pengawalku. Aku memutuskan untuk meninggalkannya di luar karena kukira tidak akan seberbahaya itu di dalam,” jelasku.“Kukira kamu datang dengan suamimu,” katanya padaku.“Oh, suami? Aku sebenarnya tidak menikah,” kataku sambil tersenyum malu. Dia menoleh padaku sekarang.“Sekarang aku paham,” katanya.Aku mengingat hari ketika kita bertemu dan aku memberitahunya bahwa aku menikah untuk membuatnya menjauh karena aku merasa sedang dilecehkan. Aku menatap ke tanah, merona karena mengingat hari itu.“Apakah kamu ingin jalan-jalan? Ini malam yang indah,” ajaknya.“Berjalan-jalan di jalanan yang ramai tapi indah kedengarannya me

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-02
  • Kembalilah Padaku   Bab 199

    “Oh, apakah aku suka pergi ke tempat seperti itu? Tidak juga,” jawabku, lalu tertawa. “Hanya saja temanku Suzy hampir bertengkar denganku, memanggilku wanita tua dan menyuruhku meninggalkan rumah untuk bermalam di luar,” kataku.“Oh, sepertinya Max dan Suzy akan berteman dengan baik. Cara pikir mereka cukup mirip,” komentarnya, membuatku tertawa.“Iya,” jawabku, lalu terdiam, menganalisis pertanyaan selanjutnya yang akan kulontarkan. “Siapa yang kamu tinggalkan di Surabaya?” Aku sedikit takut. Aku tidak bodoh, aku sudah melihat jari manisnya dan melihat bahwa dia tidak memakai apa-apa, tapi itu tidak berarti apa pun. Dia bisa saja salah satu dari pria yang menyimpan cincinnya di saku ketika dia ingin bersenang-senang dengan orang lain.“Sudah lama sekali sejak aku tidak berhubungan dengan orang tuaku. Mereka sekarang tinggal di Malang. Jadi, satu-satunya keluarga yang kumiliki adalah Max. Di Surabaya, aku hanya memiliki materi,” ungkapnya.“Oh, jadi kamu belum menikah?” tanyaku sek

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-02
  • Kembalilah Padaku   Bab 200

    JasonSejak saat itu, Laura dan aku berkompromi. Dia sudah memperbolehkanku untuk membawa Anna setiap hari Sabtu untuk menghabiskan harinya denganku karena walaupun dia tidak menginginkan aku kembali, Anna tetaplah putriku dan dia berhak untuk tumbuh besar dengan sosok ayahnya. Jadi, hari ini, gadis itu bersama denganku seharian. Aku telah menyewa sebuah mobil, jadi aku bisa jalan-jalan dengannya tanpa harus membuatnya melalui proses menaiki transportasi umum atau sebuah taksi.Aku telah membawanya ke taman hiburan, tempat kami bermain dan bersenang-senang, dan sekarang kami sedang dalam perjalanan menuju tujuan selanjutnya. Keuntungan menjadi miskin adalah setidaknya aku memiliki banyak waktu untuk bersantai dan menghabiskan waktu dengan orang-orang yang kucintai, seperti yang sedang kulakukan dengan putriku.Namun, karena aku tidak bodoh atau semacamnya, aku terus menanyakan pertanyaan pada gadis itu mengenai apa yang terjadi di rumah mereka, apa yang ibunya lakukan, dia pergi den

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-02
  • Kembalilah Padaku   Bab 201

    KinanKalau ada satu hal yang paling kusukai, itu adalah merasa kaya dan berkuasa, paling cantik dari semua orang, paling diinginkan, dan memiliki kendali atas segala hal dan semua orang di tanganku, seperti yang kurasakan hari ini.Aku berada di atas panggung, menari erotis pada irama yang menarik, dan senyum penuh kemenangan menari-nari di bibirku. Bukankah aku pantas mendapatkan ini? Butuh bertahun-tahun bagiku untuk mencapai kemenanganku dan sekarang adalah waktunya untuk merayakannya dengan cara yang terbaik.Aku berada di salah satu gedung paling mahal di suatu kota dan aku telah memesannya hanya untuk pesta mewahku. Para tamuku adalah orang-orang yang memiliki bayaran tertinggi di daerah ini, juga beberapa temanku yang terus mengikutiku sejak masih sekolah, para kaki tanganku—orang-orang yang selalu melakukan hal-hal kotor yang tidak ingin kulakukan sendiri.Mereka semua bertepuk tangan untukku dan menyerukan namaku. Iya, itu benar. Kinan adalah yang terbaik! Aku harus menah

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-04
  • Kembalilah Padaku   Bab 202

    Laura“Kamu melakukan apa?” tanyaku keheranan, hampir berteriak.“Seperti yang kukatakan, aku berhasil mendapatkan kekayaan Santoso kembali,” katanya, mengangkat bahu.“Aku sudah tahu itu, Jason. Beritanya sudah tersebar di mana-mana,” kataku. Pagi itu, Jakarta dibangunkan oleh berita bahwa miliarder Jason Santoso telah melakukan wawancara pers, secara resmi meminta maaf untuk permasalahannya dengan Kinan dan, selain itu, memperkenalkan Anna sebagai anak sahnya. Pidato yang menyentuh sehingga walaupun dia adalah pendosa dan kedua pernikahannya telah gagal total, Langit tidak melupakannya dan telah menganugerahkan seorang putri yang manis padanya.Beberapa bulan telah berlalu sejak skandal yang diungkapkan oleh Kinan dan masyarakat memiliki ingatan yang pendek. Orang-orang hampir tidak mengingat apa yang telah terjadi pada Jason dan mereka yang ingat tidak lagi mengikuti perkembangannya, membuatnya diterima masyarakat lagi. Dia sekarang seperti wajah dari kota ini, bersama putriku s

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-04
  • Kembalilah Padaku   Bab 203

    Laura“Apa? Bagaimana bisa? Apa yang dia lakukan di sini?” tanyaku pada resepsionis itu, benar-benar kebingungan. Dia baru saja memberitahuku bahwa Jason ada di W.J., meminta untuk bertemu denganku.“Saya tidak tahu, Nyonya. Saya rasa sebaiknya Anda pergi ke sana dan berbicara dengannya,” jawab resepsionis itu.Aku menghela napas, mengedipkan mataku dengan cepat, mencoba meluruskan pikiranku. “Baiklah, terima kasih sudah memberitahuku. Beri tahu dia aku akan ke sana,” kataku padanya, yang mengangguk dan meninggalkan studio.Setelah memberi tahu orang-orang kalau aku akan pergi sebentar, aku beranjak ke ruangan resepsionis, tempat Jason sedang terduduk di sofa seolah-olah tidak ada yang canggung darinya mendatangiku di tempatku bekerja. Di Williams Jewels, tidak banyak yang mengetahui kehidupan pribadiku. Mereka hanya mengetahui sedikit tentangku. Kalaupun mereka mengenalku dengan baik, mereka lebih memilih untuk tidak mengungkit perihal itu karena aku tidak memiliki hubungan yang d

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-04

Bab terbaru

  • Kembalilah Padaku   Bab 359

    LauraKILAS BALIKBeberapa saat kemudian, aku berjalan menyusuri taman rumah besar Santoso di Bekasi dengan Rosa di sampingku. Kami sedang membicarakan kebodohan wanita selagi dia dan aku membentuk ikatan karena dia adalah ibu Jason dan aku akan menjadi istri Jason. Kami perlu terbiasa dengan satu sama lain dan itu tidak sulit bagiku.“Hm, jadi maksudmu kamu bertemu dengannya di kampus dan memiliki romansa klise sebelum dia memintamu menikah dengannya?” tanyanya, setengah mengejek.“Iya, kami bertemu di kampus, tapi tentang klise itu, kurasa kamu tahu bahwa sebenarnya tidak begitu, Rosa,” jawabku sambil tertawa kecil.Dia memutar bola matanya, masih bercanda. “Tentu saja aku tahu. Jason itu tidak normal. Aku mengenal anak laki-laki yang kulahirkan.” Dia menggelengkan kepalanya seakan-akan dia mengetahui semua eksploitasi putranya dan tidak merendahkan.“Itu jadi membuatku yakin lagi. Untunglah kamu sadar terhadap situasinya,” komentarku sambil tersenyum kecil dan kemudian memanda

  • Kembalilah Padaku   Bab 358

    LauraKILAS BALIKJadi, Jason membawaku ke Bekasi, tempatku bertemu dengan keluarganya. Seperti yang diduga, ibunya adalah wanita yang manis, sangat penyayang dan perhatian sehingga aku ingin menjadi dekat dengannya. Dia tidak membuatku merasa aneh atau seperti ikan yang berada di luar air. Malah sebaliknya, aku merasa disambut dan dihargai oleh kedua wanita di dalam hidup Jason, yaitu ibunya dan neneknya.“Hidangan ini luar biasa, Rosa. Selamat,” kataku, memuji makanannya dengan senyuman manis. Ibu mertuaku telah mempersiapkan hidangan indah yang dimasak sendiri dengan penuh cinta dan perhatian karena dia ingin menyenangkan aku. Itu berarti segalanya bagiku.“Aduh, terima kasih banyak, cantikku. Untunglah kamu menyukainya,” katanya sambil tersenyum konyol mendengar pujian itu. “Jason pilih-pilih makanan, jadi dia jarang memuji masakanku. Untunglah setidaknya kamu berbeda dengannya.” Dia tertawa, dengan pelan menarik telinga putranya dan membuatnya mengernyit.“Duh, Rosa,” kata Ka

  • Kembalilah Padaku   Bab 357

    LauraKILAS BALIK“Karena kamu sudah berjanji pada ibuku, apakah kamu masih berpikir untuk menolak ajakanku?” tanya Jason, memasukkan ponselnya kembali ke dalam sakunya.Aku menghela napas pasrah sambil tersenyum. “Sebenarnya, akan menyenangkan bertemu dengannya,” jawabku, benar-benar menginginkan itu. Jason telah mengejutkanku dengan menelepon ibunya dengan sangat tiba-tiba, tapi aku tidak dapat menjelaskan bagaimana berbicara dengan Rosa telah membuatku merasa lebih tenang. Tampaknya dia adalah wanita periang yang tidak akan bersikap arogan padaku atau merendahkan aku karena aku berasal dari realitas yang berbeda dari mereka. Jadi, aku ingin bertemu dengannya dan melaksanakan pernikahannya.“Hm, kalau begitu sebaiknya kita segera mengemasi barang-barangmu, benar? Di mana kamarmu?” tanyanya, sudah beranjak menyusuri lorong rumah kecil bibiku.“Ya ampun … di sana,” kataku sambil menunjuk ke arah yang benar.“Ruangan tuan putri, ya,” komentarnya sambil terkekeh ketika dia melihat

  • Kembalilah Padaku   Bab 356

    LauraKILAS BALIKKetika aku membuka pintu siang itu, mataku membelalak terkejut melihat Jason tepat di hadapanku. “Jason? Kamu di sini? Bagaimana kamu bisa datang ke tempat ini?” tanyaku, masih tertegun.Saat itu, sudah beberapa hari berlalu sejak dia memakaikan cincin perjanjian di jariku dengan cara yang sangat aneh. Cincin itu masih berada di jariku dan aku terus memperhatikannya, mengamatinya untuk meyakinkan bahwa itu nyata dan aku benar-benar merupakan tunangan Jason Santoso dan bukan sedang bermimpi gila.Namun, Jason sedang berdiri di depan pintu rumah bibiku, mengenakan celana jin biru tua, kaus polo putih, dan jaket kulit hitam yang aku yakin lebih mahal dari rumah yang sedang kutinggali. “Aku datang dengan mobil,” jawabnya dengan tenang, menunjuk ke tangga, yang berarti dia telah memarkirkan mobilnya di bawah sana, di samping gedung tempat rumah bibiku.“Oh, begitu ….” Aku menghela napas, tidak tahu apa yang harus kukatakan. Aku tidak tahu dia mengetahui tempat tinggal

  • Kembalilah Padaku   Bab 355

    LauraBeberapa saat kemudian, Jason dan aku bergandengan tangan sambil menyusuri pasir putih pantai di bawah cahaya terik seraya angin sejuk dari laut yang berwarna hijau toska datang pada kami, bermain-main dengan rambutku dan sedikit mengangkat rok pantaiku.“Matahari, pantai, wanitaku di sisiku … ah! Aku bisa dengan mudah terbiasa dengan ini semua, Lau,” komentar Jason sambil mengangkat kepalanya sedikit, menghirup udara yang menyegarkan. Dia begitu tidak tertahankan, dengan pakaian ringan dan kacamata hitam di matanya. Dia terlihat seperti salah satu pria tampan di film-film. “Kita bisa tinggal di sini selamanya. Bagaimana menurutmu?” Dia tersenyum padaku.Aku terkekeh. “Harus kuakui, itu cukup menggoda,” jawabku, merapikan rambut cokelatku yang bergelombang. “Omong-omong, tempat ini tepatnya ada di mana?” tanyaku. Apakah kami masih di Indonesia? Ataukah teman-teman kami mengirim kami ke suatu pulau tropis di negara lain?“Yang pasti, kita ada di selatan. Ini pasti pulau pribad

  • Kembalilah Padaku   Bab 354

    LauraSetelah sarapan, dia dan aku menghabiskan waktu yang lama berpelukan di sofa ruang tengah. Dengan dia duduk di sofa dan aku duduk di pangkuannya, tanganku melingkari pundaknya dan memeluknya, sementara lengannya juga melingkari pinggangku, tangannya mengelus punggungku. Kami membicarakan topik yang ringan dan lucu dan tertawa dengan lebih tulus, mengingat masa-masa indah dan hari-hari ketika kami bahagia.Di suatu titik, dia mengundangku untuk berjalan-jalan di luar, hanya untuk menghirup udara segar dan berjalan-jalan di pantai bersama sebentar.“Bagaimana pergelangan kakimu? Apakah kamu bisa berjalan nanti?” tanyanya seraya mengusap kakiku.“Masih sedikit sakit, tapi tidak separah kemarin. Jadi, sepertinya aku bisa berjalan tanpa masalah besar,” jawabku dengan tanganku di otot lengannya, sementara tanganku yang lain memeluk pundaknya.“Baiklah, tapi jika kamu sudah tidak bisa menahannya lagi, aku akan menggendongmu di punggungku,” ujarnya, membuatku tertawa kecil.“Hm, un

  • Kembalilah Padaku   Bab 353

    LauraNamun, kemarin, setelah ciuman itu, semuanya muncul ke permukaan seperti pelepasan energi yang besar. Tahu-tahu, aku sudah terbungkus oleh dirinya, menggerakkan diriku sendiri dengan lebih gila dan naluriah, menaikinya seolah-olah aku adalah seorang penunggang dan dia adalah kudaku. Dia melahapku seolah-olah dia ingin membunuhku dengan kenikmatannya. Sangat gila dan liar.Namun, hari ini, semua itu sudah berlalu. Akan tetapi, hasrat di dalam diri kami belum hilang—hasrat itu masih ada, tapi lebih hangat, seperti api yang lemah dan terus menyala yang akan menjadi api unggun besar begitu kami menuangkan bahan bakar di atasnya.Namun, apa jadinya kalau begitu? Apakah kami akan berhubungan badan lagi seharian? Apakah kami akan bercinta semalaman hingga kami tidak dapat melakukannya lagi dan ketika kami terbangun besoknya, kami akan terus melanjutkan dosis itu hingga kami terjatuh di ranjang dan mati? Apakah itu tujuan akhirnya? Apakah itu alasan kami ada di sini? Kendati tempat ya

  • Kembalilah Padaku   Bab 352

    LauraMalah, Jason telah menyaingi dirinya sendiri. Meja sarapan itu sangat indah dan tertata dengan rapi dengan hidangan pertama yang luar biasa. Ada roti panggang, telur dan daging asap, jus stroberi, jus jeruk, buah-buahan seperti jeruk, kiwi, dan anggur, diimbangi oleh kopi enak yang telah dia buat dengan baik. Dia menyajikannya padaku dengan berhati-hati. Ketika aku mencicipi masakannya, rasanya sempurna.“Sejauh ini luar biasa. Kamu hebat,” kataku padanya sambil memotong sepotong daging asap dan telur dan memasukkannya ke dalam mulutku untuk mencoba lebih banyak.Dia terkekeh mendengar pujianku dan menjawab sambil menuangkan lebih banyak jus jeruk ke gelasku. “Untunglah usahaku membuahkan hasil.” Otot lengannya menegang seraya dia memegang teko untuk mengisi gelasku dengan jus jeruk. Aku tidak bisa berhenti mengagumi Jason. Dia adalah pria yang luar biasa seksi. Cara dia menatapku dan memberiku tatapan menggoda memperjelas bahwa dia tahu betul efek yang dia berikan padaku.“H

  • Kembalilah Padaku   Bab 351

    LauraDi hari pertama di pulau itu, Jason dan aku menghabiskan seharian menempel dengan satu sama lain, tidak dapat memisahkan diri kami bahkan satu menit pun. Perasaan yang kami miliki adalah seolah-olah dia dan aku telah memasuki semacam realitas lain, sebuah mimpi atau gelembung ekstasi tempat aku dan dia bisa bersama tanpa diganggu dari semua permasalahan yang memisahkan kami. Karena itu, dia dan aku sangat takut sesuatu atau seseorang akan datang untuk memecahkan gelembung ini atau membangunkan kami ke kenyataan bahwa kami akan berpisah lagi.Dia dan aku seperti dua orang yang nekat dan gila, bertingkah seakan-akan kami melakukan hal yang sangat kami inginkan tapi sangat dilarang. Kami tidak dapat berbicara atau melakukan apa pun selain membiarkan tubuh kami menari dalam kenikmatan dan kegilaan ekstrem yang berbahaya. Ranjangnya menjadi terlalu kecil bagi kami untuk mematikan api yang membakar tubuh kami dari dalam.Bagiku, tidak ada pria lain di seluruh dunia yang bisa menutup

DMCA.com Protection Status