Share

Bab 17

Penulis: Meminger
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Laura

Aku memahami alasan Richard enggan untuk menerima permintaan Nemesis bahwa aku dan timku harus pindah ke Jakarta Selatan selama proyek itu berlangsung. Karena Richard sudah tahu bahwa Jason adalah mantan suamiku, dia takut kalau Jason akan melukaiku entah bagaimana caranya. Aku juga takut akan hal itu, dan bukan hanya itu, berada di dekat Jason akan membuka kembali luka lama yang baru sembuh setelah sekian lama.

Aku tahu akan terasa menyakitkan untuk berada di dekat Jason lagi. Ditambah, aku tentu akan menderita karena segalanya tentang dia akan mengingatkanku pada kejadian tidak mengenakkan yaitu perceraian kami, tapi aku harus mempertimbangkan dan memikirkan dengan masak perihal hal itu. Proyek ini bukan hanya tentangku, tapi tentang seluruh tim Hextec. Semuanya sudah bekerja keras untuk menyelesaikan proyek ini, dan sekarang karena kita sudah memenangkan kesempatan ini, tidak peduli seberapa terlibatnya mantan suamiku, itu adalah kesempatan bagus yang sayang sekali untuk dil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Mientje Bajak
sangat menarik, jason yang miliarder bisa mengharapkan laura yg sdh dicampakkan waktu lalu
goodnovel comment avatar
Juliana Kainama Pocerattu
ceritanya, sangat, bagus......
goodnovel comment avatar
Jhantta Allyanna
𝒔𝒂𝒏𝒈𝒂𝒕 𝒃𝒂𝒈𝒖𝒔
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kembalilah Padaku   Bab 18

    “Tidak! Jason tidak mencintaiku. Dia tidak pernah mencintaiku. Dia tidak mampu mencintaiku.”“Namun, dia mencintaimu, terpampang begitu jelas di wajahnya saat makan siang itu.”“Tidak, kamu salah! Jangan tertipu oleh pria itu, dia tidak akan bisa mencintaiku, dan itu tidak akan berubah!” Richard sangat keliru. Dia tidak mengenal Jason Santoso, dia tidak tahu apa-apa. Dia tidak tahu seberapa besar aku telah mengabdi kepada pernikahan kami untuk membuat Jason Santoso mencintaiku, dan pada akhirnya, aku bercerai dan raut wajahnya yang acuh tak acuh menyakitiku. Tidak, Jason Santoso tidak mencintaiku dan tidak akan pernah mencintaiku.Richard mengusap wajahnya yang masih kebingungan. “Aku hanya tidak ingin kehilangan kamu, Laura. Aku ketakutan, aku tidak tahu bagaimana jadinya hidupku jika kamu dan Anna pergi meninggalkan aku.”“Kami tidak akan ke mana-mana, Richard. Kami tidak akan meninggalkan kamu,” ujarku mencoba membuatnya tenang.Dia mengangguk dan menghela nafas pelan, membawa

  • Kembalilah Padaku   Bab 19

    Laura“Apakah kamu yakin semuanya baik-baik saja?” tanyaku dengan takut pada Richard yang berada di ujung telepon untuk memastikan bahwa Anne baik-baik saja. “Apakah dia baik-baik saja?”“Jangan terlalu khawatir, sayang. Aku sudah mengantarnya ke tempat penitipan anak. Dia baik-baik saja, dia hanya merindukanmu,” katanya mencoba menenangkanku. Aku menghela nafas lega. Aku tidak pernah bermalam tanpa anakku, tapi sekarang proyek ini memaksaku untuk pindah sementara ke Jakarta Selatan. Aku akan berpisah dengannya selama tiga bulan dan walaupun aku akan pulang ke Bogor tiap akhir pekan, aku masih merindukan anakku.“Kalau begitu, jangan sampai terlambat menjemputnya saat dia pulang, oke?”“Oke, Mama.” Dia tertawa padaku dan aku memutar mataku, memasuki lift di gedung ketika aku pergi ke kantor Nemesis. Itu adalah hari pertama aku mulai bekerja sesuai perjanjian, jadi aku akan bertemu dengan para direktur untuk mendiskusikan pekerjaan kami.“Aku hanya khawatir, Richard.”“Tidak ada y

  • Kembalilah Padaku   Bab 20

    LauraMatanya yang dalam terlihat seperti dua permata cokelat yang menarikku kian dalam ke dalam kilauan permata tersebut. Dia menjebakku dan berhasil membuatku mendengarnya hanya dengan satu tatapan. Semua hal terasa seperti membeku di sekitar kami ketika aku hanya bisa menatap pandangannya yang menawan. Aku bisa merasakan lengannya melingkari pinggangku, tangannya yang besar memegang badanku dan menangkapku, dadanya menekan dadaku sementara wajah kami hanya berjarak beberapa sentimeter, dan aku bisa merasakan nafasnya yang segar.Aku menghela nafas, memaksa diriku untuk sadar, dan menggenggam lengannya, mencoba berdiri. “Hati-hati, untung saja aku berada di belakangmu,” katanya dan aku menelan ludahku, merapikan bajuku.“Em
” Sutradara berdeham sebelum mulai berbicara. “Namanya studio, wajar saja ada banyak barang berceceran di lantai.” Dia tertawa, ikut merasa malu, lalu membungkuk dan mengambil bola benang yang membuatku tersandung dan hampir terjatuh.Semua orang di sana masih

  • Kembalilah Padaku   Bab 21

    LauraMalam itu, aku berbicara pada putriku melalui telepon video sampai dia tertidur. Aku ingin sekali berada di sampingnya, tapi sekarang aku tidak bisa. Aku menonton sambil tersenyum ketika Richard menggendongnya dan menidurkannya di kasur dengan berhati-hati seolah-olah anakku adalah telur yang berharga. Lalu, dia mencium keningnya dengan hangat dan meninggalkan kamarnya.“Biarkan putri kecil kita tidur,” katanya, dan aku mengangguk setuju. Aku sedang meminum anggur untuk menghilangkan pikiranku yang kalut.“Dia bersikap dengan baik, ‘kan?”“Dia adalah malaikat, kamu tahu itu.” Aku tersenyum mendengarnya dan meneguk anggurku lagu. “Hm, anggurnya terlihat enak. Apakah pekerjaanmu melelahkan hari ini?” Dia ingin tahu sambil membersihkan dapur di layar tablet.“Aku bisa mengatasi apa pun,” jawabku, menyandarkan kepalaku di sofa. Apartemen yang Nemesis bayarkan untukku sangat mahal dan lengkap. Aku yakin Jason ingin menyombongkan kekayaannya padaku.“Apakah kamu bertemu dengannya

  • Kembalilah Padaku   Bab 22

    Yang membuatku kecewa, pintu ruang kerjaku dibuka dan Jason masuk ke dalam tanpa diundang. “Maaf aku terlambat, jalanan macet sekali. Aku bahkan harus datang menggunakan helikopter,” katanya agak bersemangat, dan aku mengerutkan alis."Aku baru saja merindukan ini," gumamku pada diriku sendiri, merasa jijik.“Apa? Apakah kamu sakit kepala?” tanyanya setelah memperhatikanku dari dekat. “Migrain, ‘kan? Apakah barangkali kamu sehabis minum-minum?” Dia semakin mendekat.“Itu bukan urusanmu, tapi benar. Aku minum anggur semalam,” jawabku, mengalihkan pandanganku ke komputer. Jason membawakan segelas air untukku dan mendekatiku, memberikan kemasan obat air minumnya.“Aku tahu rasanya, minumlah obat ini, seharusnya akan membantu. Aku juga selalu sakit migrain,” katanya, menawarkan obat itu. Aku menatapnya curiga sebelum meminumnya. “Aku ingat kamu tidak kuat minum banyak-banyak, apakah sudah berubah sekarang?” tanyanya, tapi dia tidak sedang menuduhku atau semacamnya.“Sudah lima tahun b

  • Kembalilah Padaku   Bab 23

    LauraAku memaksakan diriku untuk menertawai perkataannya itu. “Jadi, kamu merindukanku ketika aku adalah alarm berjalanmu, selalu membangunkanmu ketika sudah waktunya kamu berangkat kerja setiap hari di waktu yang sama? Apakah kamu merindukan bagaimana aku selalu bersedia membantumu berpakaian dengan rapi? Apakah kamu merindukan aku di dapur? Apakah kamu merindukan aku ketika aku menyiapkan air panas untukmu ketika kamu pulang kerja? Bukan aku yang kamu rindukan, Jason, tapi semua bantuanku.”Aku sudah memberikan apa pun untuk pernikahan itu. Jason tidak memiliki apa pun untuk dikeluhkan karena aku adalah istri yang teladan. Bahkan, ibu mertuaku menyayangiku dan berkata bahwa anaknya menikahi orang yang tepat. Namun, apa timbal balik yang aku dapatkan? Sebuah penolakan dan akhir dari pernikahan tersebut tanpa sedikit pun pertimbangan untukku. Jadi, dia tidak datang dan berbicara bahwa dia merindukan aku karena dia peduli padaku. Lagi pula, itu tidak benar.“Aku tidak mengelak bahwa

  • Kembalilah Padaku   Bab 24

    LauraAku melihat Jason akhirnya meninggalkan ruanganku, dan ketika dia menutup pintu, aku menutup mulut dengan tanganku untuk meredam tawaku yang terbahak-bahak. Aku bangkit dan beranjak ke jendela ruang tamuku dan memandangi pemandangan Jakarta yang luar biasa. Terdapat senyuman puas terpampang di wajahku seolah beban yang teramat berat telah lepas dari diriku, seolah kata-kata yang tertahan di tenggorokanku selama bertahun-tahun akhirnya dikeluarkan.Aku merasa bebas dan puas, rasanya begitu menyenangkan melihat Jason hampir menangis di hadapanku. “Luar biasa!” Aku menjatuhkan diriku kembali ke kursiku dan duduk, berpikir.Apakah Jason telah berubah? Apakah dia mengatakan yang sebenarnya? Itu tidak mungkin, tapi aku penasaran. Maka dari itu, aku meraih ponselku dan menelepon Tama, suami Fia, dan juga temanku.“Wah, wah. Apa yang terjadi hari ini sampai artis ini meneleponku?” kata Tama begitu dia mengangkat telepon, aku tertawa.“Hai juga, kawanku. Sudah lama tidak berbincang,

  • Kembalilah Padaku   Bab 25

    Aku tidak bisa mengelak bahwa Jason Santoso berhak mendapatkan hukuman yang sesuai, tapi menyakitkan rasanya untuk kehilangan semuanya pada wanita itu.“Dia terlalu bodoh untuk tidak menjadi pintar.” Aku mengutuk.“Iya, itu sudah seperti Kinan menaruh sihir padanya. Situasi yang buruk sekali.”“Sihir ataupun tidak, ini semua tetap salahnya sendiri.” Aku menghela nafas dan berpikir tentang Jason. Aku paham bahwa Jason sedang menghadapi masalah finansial yang mengkhawatirkan sekarang, seberapa jauh perbedaan situasi itu dari kasusku hingga dia benar-benar menyadari bahwa dia mencintaiku sekarang? Mungkin saja itu hanyalah penyesalan di pihaknya karena dia begitu bodoh sampai-sampai mencuri seperti itu, dan dia bisa saja merasa menyesal dan berpikir bahwa lebih baik kembali bersamaku, tapi seberapa benarkah perasaan itu?“Ini rumit sekali. Kenapa Jason Santoso harus menjadi serumit ini?” Aku jengkel, menatap langit-langit ruang tamuku.“Kamu, ‘kan, tahu dia, Laura. Kamu mengenalnya l

Bab terbaru

  • Kembalilah Padaku   Bab 263

    SuzyKetika aku terbangun, rasanya seperti aku baru saja bangun dari mimpi buruk. Hal pertama yang kulakukan adalah mengusap perutku dan aku terkejut ketika aku menyadari bahwa perutku kosong. Apa? Apa artinya itu? Apakah aku telah kehilangan bayiku? Aku ingat Graham menendangku dan mendorongku di tangga, tidak peduli jika aku sedang hamil atau tidak.“Tidak 
. Putriku,” tangisku, meraba-raba perutku dengan ketakutan. “Kumohon, putriku 
.”Alarm pun berbunyi. Aku bahkan tidak bisa bangun karena aku merasa sangat lemah. Kemudian, tim medis memasuki ruangan itu.“Tenanglah, Nona Allen. Putri Anda aman dan sehat. Anda telah melahirkannya,” kata mereka padaku, membuatku terkesiap terkejut.“Apa? Putriku sudah lahir?” tanyaku terkejut.“Iya. Dia sudah menunggu Anda. Jadi, Anda harus menenangkan diri dan bekerja sama supaya Anda bisa segera pulih. Putri Anda sedang menunggu Anda,” kata mereka padaku.Aku menangis, tapi sekarang karena merasa lega. “Putriku sudah lahir 
. Dia baik-baik

  • Kembalilah Padaku   Bab 262

    TamaAku memperhatikan Laura meninggalkan rumah sakit bersama Jason dan putrinya. Pundak wanita itu tegang karena dia sangat mengkhawatirkan adiknya, tapi itu adalah hal yang wajar. Hari ini bukanlah hari yang baik baginya karena segala hal yang sedang dia lalui. Hari ini benar-benar tidak berjalan dengan baik bagi kami semua, setidaknya bagiku. Perdebatan dengan Fia membuatku hancur. Aku tidak egois. Aku tahu Fia juga sedang kesulitan, tapi momen itu sangat sensitif bagi kami semua. Seorang bayi baru saja lahir, ditambah, Suzy terancam akan mati. Fia harus menerimanya, menenangkan diri, dan membiarkan segala halnya begitu saja.Aku menghela napas dan bangkit untuk mengambil minum. Aku berencana tinggal di rumah sakit setiap malam jika diperlukan hingga mereka memulangkan putriku dan Suzy sudah terbebas dari bahaya. Aku melakukannya bukan karena aku menyukai Suzy, tapi karena dia pantas mendapatkannya. Aku berterima kasih padanya karena telah melahirkan putriku ke dunia ini.Aku tid

  • Kembalilah Padaku   Bab 261

    Laura“Sekarang giliranmu. Berikan tanganmu,” kata Jason sambil mengulurkan tangannya padaku untuk mengeluarkan aku dari bunker berbahaya, tempat baku tembak sedang terjadi antara para polisi dan penjahat yang telah mengancam akan membunuh adikku dan temannya.Ada garis ketegangan di antara mata Jason dan rahangnya terkatup. Dia tidak suka aku bersikeras menyuruhnya mengeluarkan Clara terlebih dulu, tapi aku tidak memberinya kesempatan selain menyelamatkan gadis itu terlebih dulu.Jadi, sekarang aku mengangkat tanganku ke arahnya supaya dia bisa membawaku pergi dari sana, tapi sebelum dia bisa menggenggam tanganku, tubuhku terpukul dengan keras dan terbanting ke lantai. Aku terengah-engah dengan berat ketika aku merasa paru-paruku kehabisan udara. Rasa sakit di bagian tubuhku yang terbentur mengenai lantai menyebar ke seluruh tubuhku. Sebelum aku mengetahuinya, seorang pria mencengkeram leherku dengan erat dengan tatapan membunuh di matanya.“Kamu yang menelepon polisi, ‘kan, dasar

  • Kembalilah Padaku   Bab 260

    LauraPada saat itu, ketika salah satu dindingnya meledak, semua orang di dalam ruangan itu terpental dari posisi mereka. Aku terdiam sesaat. Apakah aku sudah mati? Ataukah aku kehilangan salah satu anggota tubuhku? Apa yang telah terjadi? Apakah para polisi yang meledakkan temboknya? Mereka tidak memiliki jalan lain untuk masuk ke sini?Ada dengungan di dalam telingaku setelah suara ledakan yang keras sekali. Mungkin saja aku menjadi tuli setelahnya, tapi aku mendengar suara orang-orang di sana. Awalnya, rasanya seperti aku berada di bawah air, tapi suaranya makin keras dan jelas ketika indra-indraku mulai pulih kembali.Orang-orang berteriak keheranan, beberapa orang kesakitan, dan yang lainnya terkejut. Ada orang-orang yang terkubur sementara yang lainnya mencoba menarik mereka keluar dari runtuhan itu. Namun, suara tembakan mulai terdengar.Merasa tertekan, aku mencari-cari Clara dengan mataku dan melihatnya terbaring di lantai, terbatuk-batuk karena debu dari reruntuhan dindin

  • Kembalilah Padaku   Bab 259

    LauraMarkas Lukman benar-benar terlihat seperti tempat kriminal yang bahkan terlibat dengan mafia. Aku berani bertaruh obat-obatan ilegal sedang dikemas dan banyak uang tunai sedang dihitung dan disimpan di koper, yang jelas akan digunakan untuk pertukaran rahasia. Para pria berwajah suram yang bekerja di sana menatapku curiga ketika aku berjalan melewati mereka, mengikuti wanita itu dan orang-orang bersenjata, mengantarku ke bos mereka.Aku langsung mengenali Lukman ketika aku melihatnya. Dia memiliki karisma yang kuat dan penampilan seperti pria nakal. Dia sedang berdiri dengan beberapa pria bersenjata lainnya di belakang konter. Musik agresif bisa terdengar dari stereo di ruangan yang lebih terlihat seperti bunker yang pernah digunakan di masa-masa perang dan setelahnya ditinggalkan dan sekarang dipakai oleh geng kriminal ini. Tempat ini cerah, tapi penerangannya terasa kasar.Mereka semua memandangku sekarang dan aku sejujurnya merasa seperti seekor binatang yang akan segera di

  • Kembalilah Padaku   Bab 258

    LauraJalanan itu gelap. Hanya ada sedikit pergerakan orang yang datang dan pergi—hanya orang-orang biasa yang menjalani kehidupan mereka seperti biasa tanpa menimbulkan bahaya serius. Aku masih berada di dalam mobil yang terparkir persis di luar restoran yang terlihat seperti ratusan restoran lainnya yang tersebar di Jakarta. Jantungku berdebar lebih cepat dari biasanya. Di bangku di sebelahku, aku sedang memeriksa dua tas berisi uang tunai.Aku gugup. Aku tidak mengenal orang-orang ini dan aku bahkan tidak tahu bagaimana aku harus berbicara dengan mereka atau bagaimana cara memperlakukan mereka. Bahasa apa yang harus kugunakan? Bahasa orang-orang jalanan atau haruskah aku berbicara dengan formal? Bagaimana aku harus bersikap di depan mereka supaya aku tidak akan langsung ditembak tepat di tengah dahiku? Aku ingin Clara, wanita yang memulai semua masalah ini, ada di sini, tapi aku mendapatkan telepon ancaman melalui ponsel Suzy yang berkata bahwa mereka telah menangkap Clara dan aka

  • Kembalilah Padaku   Bab 257

    Itu terjadi sudah lama sekali sehingga rasanya seolah-olah bukan aku yang mengalami hal itu meskipun ingatan mengenai hal itu masih melekat di dalam diriku. Begitu banyak hal yang terjadi di antara kejadian itu hingga kini dan aku telah banyak berubah. Sekarang, aku menyadari hal-hal yang benar dan salah yang telah kulakukan di dalam hidupku dan semua jalan yang kulalui untuk membawaku ke titik ini.“Kamu sedang mengingat masa lalu, ya? Salah satu momen paling diingat di hidupmu terjadi di tempat itu,” komentar Jason.Aku mengembuskan napas sambil menghampirinya. “Lakukan saja tujuan kita datang kemari,” kataku, menghindari mengungkit masalah lampau.Seperti miliarder tradisional, Jason memiliki sejumlah kecil harta yang disimpan di brankas dinding di rumahnya. Dia menurunkan sebuah lukisan yang selalu tergantung di dinding itu dan menunjukkan sebuah brankas. Dia dengan cepat memasukkan sandinya dan brankas itu mendesis sebelum terbuka. Ada setumpuk uang tunai di sana.“Berapa har

  • Kembalilah Padaku   Bab 256

    LauraJason benar-benar keterlaluan. Seberapa keras aku berusaha memahaminya pun, dia tetap mampu menghancurkan ekspektasiku dalam dua cara. Dia baru saja pergi dengan Anna, meninggalkan aku yang merasa malu di hadapan Tama.Aku bangkit berdiri sambil menghela napas dan beranjak ke toilet terdekat. Aku pun membuang sisa makananku di tempat sampah di sana. Aku berjalan kembali ke tempat Tama yang sedang duduk dalam diam. “Apakah kamu akan terus di sini, Tama? Aku harus pergi sekarang,” kataku padanya.“Iya, pergilah. Aku akan tinggal di sini. Omong-omong, aku memiliki putri baru hari ini dan hanya itulah yang bisa kupikirkan,” katanya sambil tersenyum tipis. Aku mengangguk puas. Setidaknya, pria ini memiliki akal sehat, tidak seperti istrinya. Aku merasa tenang mengetahui bahwa ada seseorang yang pasti di sana untuk mengawasi Suzy dan bayinya.“Dengar, Tama. Maaf mengenai komentar bodoh Jason mengenai pernikahanmu,” ujarku, tapi dia menggelengkan kepalanya dan terkekeh.“Tenanglah,

  • Kembalilah Padaku   Bab 255

    Aku menggigit bibirku dengan pelan, masih menatapnya dengan curiga. Aku yakin ada yang dia rencanakan. Apakah dia benar-benar akan memberikan uangnya padaku ataukah dia hanya bermain-main denganku?Aku mengembuskan napas dan mengambil kantong itu. “Baiklah, tapi jika kamu tidak memberikan uang itu padaku, aku bersumpah aku akan menendang buah zakarmu,” ancamku dan aku beranjak duduk dan makan. Aku berterima kasih padanya karena sudah membawakan sup yang kumakan dengan roti.Saat anak-anak sedang bermain dan Tama dan Fia masih berdebat dengan pelan di pojokan, Jason duduk di sampingku di sofa dan memintaku untuk memberitahunya lebih banyak mengenai utang yang dimiliki Suzy. Aku memberitahunya segala hal yang kuketahui dan aku juga bilang bahwa temannya Suzy, Clara, sedang dalam perjalanan untuk membantuku mendatangi rentenir ini.“Kamu tahu kalau sangat berbahaya berurusan dengan orang-oran gini, ‘kan? Mereka berasal dari geng berbahaya yang bekerja di kejahatan terorganisasi di ping

DMCA.com Protection Status