Share

Bab 130

Penulis: Meminger
Suzy

Aku tidak pernah memiliki seorang ibu. Tentunya, para biarawati yang merawat anak-anak di panti asuhan tempatku dibesarkan bukanlah contoh seorang ibu. Aku harus berusaha untuk tetap hidup setiap harinya dan bahkan di ingatan terindahku di masa kanak-kanak tidak akan pernah menggantikan ketiadaan sosok ibu di hidupku. Aku hidup dengan berpura-pura bahwa aku tidak memedulikannya dan tidak mengindahkannya, tapi sejujurnya, aku akan melakukan apa pun untuk memiliki seorang ibu yang mencintaiku seperti Laura mencintai Anna.

Kita baru hendak melarikan diri melalui jendela, tapi dia tahu bahwa jika dia ikut melarikan diri, itu akan menjadi akhir dari hidup putrinya. “Kumohon, pergilah,” pintanya, menatapku dengan penuh kesedihan seolah dia sedang meminta sejuta hal padaku dan melepaskan tanganku dari pundaknya, mendorongku menjauh, dan menutup jendela di hadapanku.

Aku ingin berdebat dan memintanya untuk mengubah pikirannya, tapi kami tidak memiliki waktu dan aku harus bertindak deng
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kembalilah Padaku   Bab 131

    Aku akhirnya bisa bernafas lega walaupun bahuku berdenyut kesakitan. Aku menyadari bahwa ban belakang mobilku kempes, mungkin Richard sialan itu telah menembak bannya juga, tapi aku tidak bisa berhenti sekarang sampai aku yakin bahwa dia tidak mengikuti kami.“Anna? Anna, sayang,” panggilku padanya yang masih terbaring dengan tidak berdaya di kursi penumpang. Aku bahkan belum memasangkan sabuk pengaman padanya karena aku terburu-buru untuk kabur dari Richard. Aku menjulurkan tanganku dan membetulkan posisi duduknya, lalu aku memasangkan sabuk pengaman padanya dengan kesusahan karena aku harus mengendalikan setir mobil dengan tanganku yang kesakitan. Rasanya sakit sekali, seperti bahuku sedang terbakar.“Kamu harus hidup, aku tidak bisa hidup dengan rasa bersalah ini, tolonglah,” kataku, melihat gadis itu yang masih memejamkan matanya dan terdiam, dengan kepalanya jatuh ke depan tanpa keseimbangan apa pun. Aku meluruskan kepalanya dan menepuk pundaknya sambil melaju dalam kecepatan pe

  • Kembalilah Padaku   Bab 132

    JasonAku sedang mencari Laura dan putriku seperti orang gila. Apakah itu benar? Seseorang tidak akan menghilang seperti itu tanpa meninggalkan jejak. Ketika aku menelepon sekolah Anna, mereka bilang bahwa ibunya telah mengirimkan seseorang untuk menjemputnya lebih cepat, tapi bahkan jika Laura sudah pergi, dia pasti akan memberi tahu Fia yang merupakan sahabatnya, tapi dia bahkan tidak memberi tahu Fia. Aku tidak mengetahui apa-apa yang membuat semuanya tidak masuk akal.“Sejujurnya, tidak ada hal yang menyanggah bahwa dia memutuskan untuk pergi,” komentar Tama melalui telepon denganku.“Astaga, Tama, diamlah,” kataku, benar-benar frustrasi. Aku tidak ingin memikirkan kemungkinan mengerikan bahwa Laura akan meninggalkan aku dan pergi bersama Anna.Aku tidak ingin memikirkan kemungkinan itu karena kemungkinan besar bahwa itu memang benar. Maksudku, sejak kami kembali bersama, Laura dan aku tidak pernah berhenti memiliki masalah. Dia telah memaafkan masa laluku, tapi walaupun begitu

  • Kembalilah Padaku   Bab 133

    JasonTiga jam telah berlalu sejak aku mengetahui kebenaran mengenai hilangnya Laura dan Anna. Mereka telah diculik oleh Richard yang penakut itu dan sekarang hanya Langit yang tahu apa yang sedang mereka lalui. Aku telah mengumpulkan seluruh pasukan polisi yang bisa kukumpulkan dalam kurun waktu yang singkat dan mereka sekarang sedang melacak keberadaan Richard.Masalahnya adalah psikopat sialan itu benar-benar teliti dan tampaknya dia telah merencanakan penculikan itu dari lama. Bajingan berengsek. Segalanya begitu sempurna dan tertata dengan rapi sehingga para profesional kesulitan melakukan pekerjaan mereka.“Ponsel pelaku menunjukkan bahwa dia sedang berada di Bali sekarang,” kata seorang agen sambil memandang layar komputer.“Bagaimana dia bisa berada di Bali sekarang jika siang ini dia menculik putriku dari sekolah?” tanyaku, benar-benar kebingungan. Aku hampir tidak bisa menahan amarahku. Aku tidak sabar ingin menghajar pria berengsek itu.“Dia mungkin tidak menculik anak

  • Kembalilah Padaku   Bab 134

    ”Baguslah, kita mendapatkannya! Kita harus pergi ke sana sekarang,” kata detektif yang memimpin.“Aku ikut denganmu. Aku akan mengikutimu dengan helikopterku,” kataku.“Tuan Santoso, mungkin saja akan ada baku tembak di sana, akan sangat berbahaya,” kata detektif itu.“Aku tidak peduli. Kita sedang membicarakan istriku dan anakku!” teriakku marah.Pria itu mengangguk. “Baiklah, kalau begitu. Ayo pergi,” katanya, menggerakkan semua garda terdepan.Untuk keamanan, mereka mengenakan rompi antipeluru dan sekarang kami sedang melayang di atas Jakarta. Aku tidak bisa mengalihkan pandanganku dari bawah sana, yang mana aku hanya bisa melihat lautan dan ujung pepohonan. Fajar terus membentang dan aku merasa sedikit lagi kami akan menemukan Laura dan Anna. Rasa gelisah menggerogotiku dengan dahsyat.Segera ketika helikopter mendarat di ruang terbuka di depan sebuah rumah kayu, polisi mengatur penyerangan, mengacungkan senjata mereka dan menunggu perintah dari atasan mereka. Ada cahaya redu

  • Kembalilah Padaku   Bab 135

    SuzyAku berdiri di depan rumah besar yang sangat mewah, terkagum melihat tempat itu. “Ini tempat tinggalmu?” tanyaku, masih terpaku.“Iya, tapi rumah kami ada di sebelah sana,” kata Anna. Kami berdua masih di dalam mobil dan aku khawatir mobil tuaku tidak akan dibiarkan masuk oleh para satpam karena mobilku tidak cocok dengan tempat itu.“Wah, beruntungnya dirimu, Anna, pewaris miliarder,” komentarku, menyalakan mobil dan melaju menuju rumah mewah itu.Rumah Anna adalah rumah besar berwarna putih dan dari tampilannya saja, aku yakin mereka tidak makan pasta dan sosis untuk makan malam. Sekarang sudah pukul 4:45 pagi dan hari mulai cerah. Anna masih sedikit mengomel mengenai kakinya walaupun aku sudah memberinya obat pereda sakit dan bahuku rasanya makin parah. Aku turun dari mobil dengan kesulitan dan beranjak untuk membukakan pintu Anna, menggendongnya di tanganku karena anak itu tidak bisa berjalan sendiri.“Ayo, Anna. Mari kita pergi ke papamu,” kataku, menghampiri rumah utama

  • Kembalilah Padaku   Bab 136

    ”Kamulah yang menculik putriku, ‘kan, dasar jalang?” tanya pria itu dengan alisnya yang membentuk huruf V. Mata cokelatnya terlihat membara dan dia tidak terlihat sedang bercanda.Dia mencengkeram leherku dengan begitu kencang sampai jika dia terus melakukan itu sedikit lagi, dia pasti akan mencekikku. Aku mulai kehabisan nafas. Aku mencoba menepis tangan dan lengannya, ingin dia melepaskan aku , tapi pria itu pasti ingin membunuhku.“Tidak, Papa. Jangan lukai dia. Dia adalah temanku,” pinta Anna, memegang lengan ayahnya ketakutan. Dia datang berlari ke ruangan itu untuk membantuku.“Dia menculikmu, Anna. Dia pantas untuk mati,” tuntut pria itu, mengencangkan cengkeramannya pada leherku. Pandanganku mulai berkunang-kunang.“Namun, hanya dialah yang bisa membantu Mama,” pinta Anna lagi, menangis. Baru saat itulah pria itu melepaskan aku, membuat tubuhku menghantam ranjang dengan kasar. Aku mulai terbatuk dan bernafas dengan keras. Dasar berengsek… Dia benar-benar ingin membunuhku.

  • Kembalilah Padaku   Bab 137

    Laura“Hei, sayang, bangunlah sebelum kita terlambat,” kata seseorang seraya bahuku terasa digoyangkan. Aku perlahan membuka mataku, hanya untuk mendapati wajah Richard sangat dekat denganku. Aku menjauh darinya, menggunakan seluruh kekuatan yang kumiliki, tapi dia memegangku dengan erat dan menarikku ke pelukannya. “Semangatlah. Kamu tidak perlu bersikap seperti itu,” katanya.“Tolong lepaskan aku,” pintaku dengan suara yang lemah, tapi dia tidak mendengarkan. Dia membawaku turun dari ranjang dan beranjak ke lantai bawah sambil masih memegangiku dengan erat, lalu kami beranjak keluar rumah itu, yang mana kami bertemu dengan seorang pria dengan sebuah amplop di tangannya di sana.“Masuklah ke dalam mobil, sayang, aku hanya akan mengobrol sebentar dengan temanku di sini,” kata Richard, tersenyum padaku. Aku bergidik ngeri karena sikapnya yang sinis, benar-benar merasa jijik, lalu aku beranjak ke arah mobil, tapi pria yang memegang amplop di tangannya itu menghentikan aku.“Tunggu se

  • Kembalilah Padaku   Bab 138

    Aku terhuyung tidak berdaya, hampir jatuh ke lantai, tapi dia menangkapku dan menopangku. “Apakah kamu baik-baik saja? Mungkin ini akan membantumu,” katanya, mengambil obat lainnya dari sakunya dan memasukkannya ke dalam mulutku.“Tidak…” Aku menolaknya, mengalihkan wajahku walaupun aku tidak bertenaga, tapi dia memaksaku, mendorong obat itu ke dalam tenggorokanku dan membuatku menelannya, lalu membuka pintu kamar. Ada bau jamur yang tertutupi oleh bau pemutih di seluruh ruangan itu. Dia langsung membawaku ke kamar mandi, menopangku ke wastafel di depan cermin kotor dan mulai menyentuh rambutku sementara tangannya menyeimbangkan badanku supaya aku tidak jatuh ke lantai.“Ah, pada saat itu kukira Suzy akan berguna. Aku tidak pernah mengecat rambutku sebelumnya,” gumamnya, tapi suaranya teredam seolah dia berada di dalam air. Sepertinya aku tertidur saat itu, tapi aku terbangun ketika aku merasakan air dingin di kepalaku dan aku hampir langsung panik, tapi ternyata dia hanya sedang men

Bab terbaru

  • Kembalilah Padaku   Bab 421

    Beberapa minggu kemudianLauraSaat itu adalah hari Minggu siang. Anak-anak sedang bermain di kolam renang. Jason dan teman-temannya sedang berbincang dan meminum bir sambil mempersiapkan barbeku. Ibuku dan Rosa sedang berjemur di samping kolam sambil bersenang-senang melihat anak-anak bermain. Fia dan aku sedang berbagi pengalaman di dapur selagi kami mempersiapkan makan siang.Sebenarnya, akulah yang mempersiapkan makan siang karena Fia tidak bisa masak dan sangat ceroboh di dapur. Namun, aku tidak peduli. Aku malah merasa itu lucu. Belum lagi, aku suka memasak untuk semua orang, termasuk Fia. Dia telah melakukan banyak hal untukku sehingga aku berterima kasih padanya meskipun dia hanya melakukan hal yang minimum.“Wah! Saladnya terlihat luar biasa, Lau. Kamu hebat sekali,” puji Fia dengan gembira saat dia melihat makanannya.“Terima kasih banyak, sayang. Ini namanya salad khas Milan dan ini cocok sekali dimakan dengan daging merah,” kataku sambil tersenyum.“Oh, benar. Itu kel

  • Kembalilah Padaku   Bab 420

    Laura“Astaga, kamu terlihat cantik sekali!” seru Fia, senang sekali, memandangku dengan mata yang penuh perasaan.“Apakah menurutmu aku benar-benar terlihat cantik?” tanyaku sambil tersenyum kecil seraya aku memandang cermin dan meluruskan gaunku.Aku sudah selesai berdandan dan siap untuk pernikahannya. Tidak seperti gaun yang pertama, gaun ini lebih sederhana dan lebih nyaman. Ada karangan bunga di kepalaku dan rambutku digerai di sekitar pundakku. Riasan wajahku ringan dan percaya diri. Senyumanku cantik di wajahku.“Kamu terlihat memesona, Laura. Aku yakin Jason akan jatuh cinta lagi ketika dia melihatmu,” jawabnya dengan semangat.“Bibi Fia benar, Mama,” kata Anna sambil memandangku dengan mata penuh cinta. “Mama terlihat cantik bagaimanapun itu.”“Astaga, sayangku.” Aku tersenyum dan memeluknya. “Terima kasih, tuan putriku. Sekarang, sebaiknya kita pergi, Papa telah menunggu lama sekali.”Tidak seperti pagi itu ketika Jason dan aku akan menikah di kapel, sekarang kami mem

  • Kembalilah Padaku   Bab 419

    LauraAku sedang mengenakan jubah berbulu setelah mandi dengan air panas, jadi aku bisa pulang dengan aman bersama keluargaku dan orang-orang yang kusayangi.Fia ada di sana bersamaku, merawatku dan menghiburku melalui peristiwa menegangkan yang baru saja kualami beberapa saat yang lalu.“Bagaimana reaksi para tamu ketika kamu harus mengumumkan bahwa pernikahannya dibatalkan?” tanyaku padanya saat dia dengan pelan menyisir rambutku.Dia terkekeh dengan lemah sekarang. “Seperti biasa, terkejut dan berspekulasi, tapi kamu tidak perlu memikirkan hal itu. Yang penting adalah kamu ada di sini dengan aman,” katanya padaku.“Hmm, tidak apa-apa.”“Kuharap Suzy tidak pernah keluar dari penjara lagi dan dia akan dikirimkan ke penjara dengan keamanan tingkat tertinggi di sisi lain dunia supaya dia tidak pernah bisa melarikan diri dari sana,” katanya, membuatku sedikit tertawa.“Itu benar, Fia. Kinan juga mendapatkan akhir yang dia cari, semua karena keserakahannya,” komentarku, lalu aku me

  • Kembalilah Padaku   Bab 418

    LauraAir di dalam danau itu dingin meskipun saat itu masih musim kemarau. Tubuh Kinan dan perabotan masih terikat denganku, mencengkeramku dan menarikku ke dasar danau. Aku mencoba membebaskan diriku dari mayatnya, mendorongnya menjauh dariku, dan mencoba berenang ke permukaan. Akan tetapi, dengan tangan yang terikat, itu bukanlah hal yang mudah.Ada air yang memasuki lubang hidung dan mulutku, membuatku panik. Aku mencoba melepaskan diriku dari ikatan di pergelangan tanganku dan mencoba memperjuangkan hidupku. Namun, dengan tangan yang terikat, aku pasti mati. Ketika aku mempertimbangkan untuk menyerah, aku merasa tangan Jason yang kuat mencengkeram pinggulku dan menarikku ke permukaan.Jason berenang bersamaku ke dek yang ada di dekat sana. Petugas polisi dan petugas pemadam kebakaran menarik kami keluar dari air. Aku terbatuk-batuk dan memuntahkan air yang telah kutelan. Gaun pengantin dan rambutku basah oleh air. Tubuhku gemetar karena kedinginan dan Jason pun memelukku. Mereka

  • Kembalilah Padaku   Bab 417

    Laura“Sudah kubilang lepaskan dia!” Matanya menyala dengan amarah.Kinan terlepas dariku dan berdiri di samping Suzy, menertawaiku dengan lantang. Suzy tetap mengarahkan pistolnya kepadaku, menatapku dengan tajam, seakan-akan dia sudah mendapatkan aku di tempat yang dia inginkan.“Apakah kamu tahu sudah berapa kali aku memimpikan momen ini, Laura? Aku akhirnya akan membunuhmu,” katanya, hatinya dipenuhi oleh kebencian dan dendam.Aku menghela napas di saat itu. Bayangan anak-anakku dan suamiku terbesit di benakku. Aku memikirkan tentang hal-hal yang masih bisa kulalui bersama mereka dan ditemani mereka. Meskipun aku sangat menyesali hal itu di hatiku pada saat itu, aku tidak takut mati. Aku memiliki jiwa yang bersih dan tidak memiliki penyesalan sedikit pun.“Aku hanya bisa berduka tentangmu, Suzy,” kataku pada akhirnya, berpikir hidupku akan berakhir pada saat itu.Namun, mengejutkan bagiku, ketika dia menarik pelatuknya, seseorang mendorongnya dengan sangat keras sehingga dia

  • Kembalilah Padaku   Bab 416

    LauraAku sedang menunggu sebuah kesempatan untuk kabur dari tempat itu. Itu tidak semudah yang kubayangkan dan mereka tidak memberiku jeda sedikit pun. Tepat ketika kukira aku memiliki waktu untuk merencanakan pelarian diri, Kinan dan Suzy melepaskan ikatanku dan membawaku ke sebuah kapal pesiar kecil. Mereka terlihat gugup, seakan-akan mereka telah menerima sebuah peringatan atau semacamnya.“Apa yang kalian lakukan? Kalian mau membawaku ke mana?” tanyaku seraya mereka memaksaku untuk berjalan di dek danau. Gaun pengantinku merayap di bawah papan kayu, tanganku masih terikat.“Diam saja. Itu bukan urusanmu,” jawab Kinan dengan kasar.Aku menghela napas pasrah dan memandang ke semua tempat untuk fokus pada apa pun yang bisa membantuku nanti. Namun, dalam gelombang harapan, aku sudah mendengar suara-suara helikopter beroda mobil menghampiri tempat itu. Jason telah menangkap mereka. Akhirnya!“Itu Jason,” gumamku dengan penuh emosi. Sesaat, aku sempat kehilangan harapan dan berpiki

  • Kembalilah Padaku   Bab 415

    LauraTangan-tanganku terikat di belakang tubuhku di sebuah kursi seraya aku menghadap Suzy di hadapanku. Aku tidak tahu bagaimana dia telah berhasil melarikan diri dari penjara dan memasuki mansion untuk menculikku dan membawaku ke tempat ini. Aku mencoba memahami itu semua. Itu adalah hari pernikahanku, tapi tetap saja, orang-orang ini tidak mau membiarkan aku sendirian.“Bagaimana kamu bisa kabur dari penjara, Suzy?” tanyaku padanya sambil menatapnya dengan tajam. Aku sedang mengambil kesempatan. Sekarang aku berkomunikasi dengannya karena Kinan telah beristirahat sebentar. Kami sedang berada di rumah kayu di dekat danau kecil. Ada pohon-pohon rindang yang menutupi seluruh tempat itu.Keseluruhan skenario itu, cara dia dan Kinan bersikap, membuatku berpikir mereka telah merencanakan hal ini sejak lama.Suzy terkekeh sinis seraya dia mengikat kakiku dengan tali tambang yang kuat, menggagalkan rencanaku untuk mencoba kabur. “Ternyata, bukan kamu saja yang memiliki sekutu, Laura,”

  • Kembalilah Padaku   Bab 414

    Jason“Tidak apa-apa, Kinan. Aku akan mengirimkan uangnya, cukup berikan nomor rekeningmu dan aku akan mengirimkannya hari ini,” kataku padanya, mendapatkan anggukan setuju dari Juan.Namun, Kinan, di ujung telepon lainnya, menertawaiku seakan-akan aku adalah orang bodoh. “Kamu pikir aku benar-benar akan menerima uang elektronik? Kamu sangat meremehkanku, ya? Aku ingin kamu memenuhi satu mobil, dua mobil, atau seratus mobil, terserah! Aku ingin kamu mengisi mereka dengan uang tunai sah dan bawa itu semua padaku. Barulah saat itu aku akan membebaskan wanita j*lang ini. Kamu dengar, ‘kan?” katanya, berteriak.Aku sangat terkejut oleh kata-katanya. Juan maupun aku tidak menduga hal itu. Kinan telah memetakan rencananya dengan sangat baik dan itu adalah tantangan bagi kami.“Kenapa, Jason? Kenapa kamu diam sekali sekarang? Lidahmu dicuri kucing?” ejeknya.“Tidak apa-apa, Kinan. Kamu ingin uang triliunan rupiah, ‘kan? Kalau begitu, aku akan memberimu uangnya. Dalam bentuk uang tunai, s

  • Kembalilah Padaku   Bab 413

    JasonTiba-tiba, pintu ruangan terbuka dan Anna berlari ke arahku dengan wajah yang khawatir. “Apakah benar Mama menghilang, Papa? Di mana dia? Di mana Mama?” Dia ingin tahu, ketakutan, matanya dipenuhi oleh rasa takut.Aku menoleh ke atas dan melihat Fia berjalan memasuki ruangan sambil memegangi si kembar. Aku merasa terganggu bahwa dia telah membawa anak-anak pada saat itu. Ini semua sudah sulit untuk dipahami, lebih baik jangan libatkan anak-anak untuk sekarang. Fia, melihat ekspresiku yang tidak senang, menggelengkan kepalanya dengan raut wajah tidak berdaya. “Anna ada di sampingku ketika Tama meneleponku. Mustahil untuk menahannya,” jelasnya.Si kembar, meskipun sangat muda, bisa menafsirkan bahwa ada yang salah hanya dari ketegangan di tempat itu.“Kumohon, Papa, jawab aku. Di mana Mama?” tanya Anna lagi, hampir menangis.Aku berlutut untuk menyesuaikan diri dengan tingginya dan memegang pundaknya, menghela napas. “Aku tidak bisa menjawab ini sekarang, tuan putriku, tapi ak

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status