Share

Bab 132

Penulis: Meminger
Jason

Aku sedang mencari Laura dan putriku seperti orang gila. Apakah itu benar? Seseorang tidak akan menghilang seperti itu tanpa meninggalkan jejak. Ketika aku menelepon sekolah Anna, mereka bilang bahwa ibunya telah mengirimkan seseorang untuk menjemputnya lebih cepat, tapi bahkan jika Laura sudah pergi, dia pasti akan memberi tahu Fia yang merupakan sahabatnya, tapi dia bahkan tidak memberi tahu Fia. Aku tidak mengetahui apa-apa yang membuat semuanya tidak masuk akal.

“Sejujurnya, tidak ada hal yang menyanggah bahwa dia memutuskan untuk pergi,” komentar Tama melalui telepon denganku.

“Astaga, Tama, diamlah,” kataku, benar-benar frustrasi. Aku tidak ingin memikirkan kemungkinan mengerikan bahwa Laura akan meninggalkan aku dan pergi bersama Anna.

Aku tidak ingin memikirkan kemungkinan itu karena kemungkinan besar bahwa itu memang benar. Maksudku, sejak kami kembali bersama, Laura dan aku tidak pernah berhenti memiliki masalah. Dia telah memaafkan masa laluku, tapi walaupun begitu
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kembalilah Padaku   Bab 133

    JasonTiga jam telah berlalu sejak aku mengetahui kebenaran mengenai hilangnya Laura dan Anna. Mereka telah diculik oleh Richard yang penakut itu dan sekarang hanya Langit yang tahu apa yang sedang mereka lalui. Aku telah mengumpulkan seluruh pasukan polisi yang bisa kukumpulkan dalam kurun waktu yang singkat dan mereka sekarang sedang melacak keberadaan Richard.Masalahnya adalah psikopat sialan itu benar-benar teliti dan tampaknya dia telah merencanakan penculikan itu dari lama. Bajingan berengsek. Segalanya begitu sempurna dan tertata dengan rapi sehingga para profesional kesulitan melakukan pekerjaan mereka.“Ponsel pelaku menunjukkan bahwa dia sedang berada di Bali sekarang,” kata seorang agen sambil memandang layar komputer.“Bagaimana dia bisa berada di Bali sekarang jika siang ini dia menculik putriku dari sekolah?” tanyaku, benar-benar kebingungan. Aku hampir tidak bisa menahan amarahku. Aku tidak sabar ingin menghajar pria berengsek itu.“Dia mungkin tidak menculik anak

  • Kembalilah Padaku   Bab 134

    ”Baguslah, kita mendapatkannya! Kita harus pergi ke sana sekarang,” kata detektif yang memimpin.“Aku ikut denganmu. Aku akan mengikutimu dengan helikopterku,” kataku.“Tuan Santoso, mungkin saja akan ada baku tembak di sana, akan sangat berbahaya,” kata detektif itu.“Aku tidak peduli. Kita sedang membicarakan istriku dan anakku!” teriakku marah.Pria itu mengangguk. “Baiklah, kalau begitu. Ayo pergi,” katanya, menggerakkan semua garda terdepan.Untuk keamanan, mereka mengenakan rompi antipeluru dan sekarang kami sedang melayang di atas Jakarta. Aku tidak bisa mengalihkan pandanganku dari bawah sana, yang mana aku hanya bisa melihat lautan dan ujung pepohonan. Fajar terus membentang dan aku merasa sedikit lagi kami akan menemukan Laura dan Anna. Rasa gelisah menggerogotiku dengan dahsyat.Segera ketika helikopter mendarat di ruang terbuka di depan sebuah rumah kayu, polisi mengatur penyerangan, mengacungkan senjata mereka dan menunggu perintah dari atasan mereka. Ada cahaya redu

  • Kembalilah Padaku   Bab 135

    SuzyAku berdiri di depan rumah besar yang sangat mewah, terkagum melihat tempat itu. “Ini tempat tinggalmu?” tanyaku, masih terpaku.“Iya, tapi rumah kami ada di sebelah sana,” kata Anna. Kami berdua masih di dalam mobil dan aku khawatir mobil tuaku tidak akan dibiarkan masuk oleh para satpam karena mobilku tidak cocok dengan tempat itu.“Wah, beruntungnya dirimu, Anna, pewaris miliarder,” komentarku, menyalakan mobil dan melaju menuju rumah mewah itu.Rumah Anna adalah rumah besar berwarna putih dan dari tampilannya saja, aku yakin mereka tidak makan pasta dan sosis untuk makan malam. Sekarang sudah pukul 4:45 pagi dan hari mulai cerah. Anna masih sedikit mengomel mengenai kakinya walaupun aku sudah memberinya obat pereda sakit dan bahuku rasanya makin parah. Aku turun dari mobil dengan kesulitan dan beranjak untuk membukakan pintu Anna, menggendongnya di tanganku karena anak itu tidak bisa berjalan sendiri.“Ayo, Anna. Mari kita pergi ke papamu,” kataku, menghampiri rumah utama

  • Kembalilah Padaku   Bab 136

    ”Kamulah yang menculik putriku, ‘kan, dasar jalang?” tanya pria itu dengan alisnya yang membentuk huruf V. Mata cokelatnya terlihat membara dan dia tidak terlihat sedang bercanda.Dia mencengkeram leherku dengan begitu kencang sampai jika dia terus melakukan itu sedikit lagi, dia pasti akan mencekikku. Aku mulai kehabisan nafas. Aku mencoba menepis tangan dan lengannya, ingin dia melepaskan aku , tapi pria itu pasti ingin membunuhku.“Tidak, Papa. Jangan lukai dia. Dia adalah temanku,” pinta Anna, memegang lengan ayahnya ketakutan. Dia datang berlari ke ruangan itu untuk membantuku.“Dia menculikmu, Anna. Dia pantas untuk mati,” tuntut pria itu, mengencangkan cengkeramannya pada leherku. Pandanganku mulai berkunang-kunang.“Namun, hanya dialah yang bisa membantu Mama,” pinta Anna lagi, menangis. Baru saat itulah pria itu melepaskan aku, membuat tubuhku menghantam ranjang dengan kasar. Aku mulai terbatuk dan bernafas dengan keras. Dasar berengsek… Dia benar-benar ingin membunuhku.

  • Kembalilah Padaku   Bab 137

    Laura“Hei, sayang, bangunlah sebelum kita terlambat,” kata seseorang seraya bahuku terasa digoyangkan. Aku perlahan membuka mataku, hanya untuk mendapati wajah Richard sangat dekat denganku. Aku menjauh darinya, menggunakan seluruh kekuatan yang kumiliki, tapi dia memegangku dengan erat dan menarikku ke pelukannya. “Semangatlah. Kamu tidak perlu bersikap seperti itu,” katanya.“Tolong lepaskan aku,” pintaku dengan suara yang lemah, tapi dia tidak mendengarkan. Dia membawaku turun dari ranjang dan beranjak ke lantai bawah sambil masih memegangiku dengan erat, lalu kami beranjak keluar rumah itu, yang mana kami bertemu dengan seorang pria dengan sebuah amplop di tangannya di sana.“Masuklah ke dalam mobil, sayang, aku hanya akan mengobrol sebentar dengan temanku di sini,” kata Richard, tersenyum padaku. Aku bergidik ngeri karena sikapnya yang sinis, benar-benar merasa jijik, lalu aku beranjak ke arah mobil, tapi pria yang memegang amplop di tangannya itu menghentikan aku.“Tunggu se

  • Kembalilah Padaku   Bab 138

    Aku terhuyung tidak berdaya, hampir jatuh ke lantai, tapi dia menangkapku dan menopangku. “Apakah kamu baik-baik saja? Mungkin ini akan membantumu,” katanya, mengambil obat lainnya dari sakunya dan memasukkannya ke dalam mulutku.“Tidak…” Aku menolaknya, mengalihkan wajahku walaupun aku tidak bertenaga, tapi dia memaksaku, mendorong obat itu ke dalam tenggorokanku dan membuatku menelannya, lalu membuka pintu kamar. Ada bau jamur yang tertutupi oleh bau pemutih di seluruh ruangan itu. Dia langsung membawaku ke kamar mandi, menopangku ke wastafel di depan cermin kotor dan mulai menyentuh rambutku sementara tangannya menyeimbangkan badanku supaya aku tidak jatuh ke lantai.“Ah, pada saat itu kukira Suzy akan berguna. Aku tidak pernah mengecat rambutku sebelumnya,” gumamnya, tapi suaranya teredam seolah dia berada di dalam air. Sepertinya aku tertidur saat itu, tapi aku terbangun ketika aku merasakan air dingin di kepalaku dan aku hampir langsung panik, tapi ternyata dia hanya sedang men

  • Kembalilah Padaku   Bab 139

    Laura“Dia masih hidup. Walaupun Laura mengira bahwa putrinya sudah mati, dia masih hidup,” kata Richard seraya dia berbicara dengan seseorang melalui ponselnya. Aku bisa melihat dari jam di meja samping kasur bahwa saat itu pukul 3 pagi dan di luar sana masih gelap gulita. Di kamar itu, Richard sedang duduk di kursi dan berbicara pada seseorang yang tidak kukenali, menceritakan semua pencapaiannya dan mengungkapkan rencananya pada orang itu. Kukira aku akan tertidur seperti biasanya, tapi hari ini aku tidak tidur.Terkadang, aku akan tiba-tiba terbangun, benakku melarikan diri dari mimpi buruk yang sedang kualami, hanya untuk menyadari bahwa aku belum mati dan aku masih disekap oleh Richard seraya dia menunggu kesempatan untuk membawaku keluar dari negara ini. Ketika aku terbangun dari tidur lelapku, yang sebagian besar disebabkan oleh obat yang Richard berikan padaku, aku dengan kesusahan menyeret diriku yang hampir tidak bernyawa ke kamar mandi dan hampir meninggal di sana.Aku b

  • Kembalilah Padaku   Bab 140

    LauraPenuh oleh adrenalin dan kemurkaan karena telah mengetahui bahwa bajingan itu menyembunyikan kebenaran bahwa anakku masih hidup selama ini supaya dia bisa memanipulasiku, aku memukul belakang kepalanya dengan tongkat itu, menggunakan seluruh kekuatanku dan berteriak. Richard bersungut, badannya condong ke depan, tapi dia tidak jatuh ke lantai. Tentu saja pukulanku tidak cukup kuat untuk membuatnya pingsan.Dia perlahan berbalik ke arahku, terkekeh seolah tongkat itu hanya menggelitikinya. “Apa-apaan, Laura?” tanyanya, merasa aku telah bertindak konyol. Tongkat itu tergelincir dari tanganku ketika aku menyadari bahwa aku tidak akan bisa menggunakannya lagi. Suara besi dari tongkat itu yang mengenai tembok marmer dengan begitu lantang dan memalukan.“Apa yang kamu pikir kamu lakukan?” tanyanya, masih mengejekku, mulai berjalan ke arahku, tapi aku dengan cepat merogoh pistol yang dia tinggalkan di atas konter dan langsung mengacungkannya padanya, membuatnya menjauh.“Jangan berg

Bab terbaru

  • Kembalilah Padaku   Bab 409

    Suzy“Hei, ada pengunjung untukmu hari ini,” kata penjaga penjara ketika dia tiba di selku.Aku sedang berada di pojokan tempat tidur susun, memainkan rambutku, mencoba mengabaikan suara-suara menyebalkan dari teman-teman satu selku, para j*lang menyebalkan itu. Aku membenci mereka, mereka menjijikkan dan tidak mau membiarkan aku sendirian. Bukan hanya itu, aku tidak sabar untuk keluar dari tempat menjijikkan ini.“Ada yang datang untuk bertemu denganku?” tanyaku, sudah bangkit dan menghampiri kepala penjaga penjara itu. “Siapa dia?”Untuk sesaat, kukira Laura-lah yang kembali untuk mempermalukanku seperti yang dia lakukan terakhir kali, tapi sudah bertahun-tahun berlalu sejak dia datang untuk melakukannya. Sejak saat itu, aku tidak pernah menerima kunjungan dari siapa pun karena semua orang telah mengkhianatiku, termasuk Clara. Orang yang kupercayai dan telah banyak kubantu telah mengkhianatiku dan merencanakan hal-hal jahat untuk mengalahkanku karena dia iri padaku ketika aku mas

  • Kembalilah Padaku   Bab 408

    Jason“Apakah kamu percaya kali ini kalian berdua akan berhasil?” tanya Tama. “Sejujurnya, ketakutan terbesarku adalah kamu datang ke rumahmu lagi dan minta bercerai dengan tiba-tiba, meninggalkan semua orang dengan mulut yang menganga dan kepala mereka yang meledak.” Dia membuat gestur lucu seraya dia berbicara, mengacu hari penentuan saat aku minta bercerai dengan Laura dulu.Hari ini, kami menertawakannya seakan-akan itu adalah ingatan dari sebuah momen yang terlihat lebih memalukan bagiku. “Aku benar-benar b*jingan pada saat itu, si*lan! Aku bahkan merasa geram hanya memikirkan bahwa aku benar-benar telah melakukannya.”“Benar-benar krisis usia 30, ya?” komentar Tama.“Terlalu kekanak-kanakan untuk seusiaku,” jawabku sambil bersandar kembali di kursiku.Pada saat itu, senyumanku pudar seraya aku mengingat masa laluku itu. Aku benar-benar tidak bangga dengan apa yang telah kulakukan. Padahal, ada banyak cara bagiku untuk melakukannya dengan lebih manusiawi. Meskipun aku tidak i

  • Kembalilah Padaku   Bab 407

    JasonSekrup pada botol sampanye mengeluarkan bunyi “pluk” dan kemudian sampanyenya terbuka, membuat tangan Tama sepenuhnya tertutupi oleh busa.“Hore! Itu dia, kawan,” serunya seraya dia mulai menuangkan minumannya ke gelas kami.“Sempurna,” komentarku sambil tertawa.“Luar biasa! Jangan minum terlalu banyak, oke? Kamu tidak boleh mabuk sebelum diperbolehkan. Kamu tidak mau menerima ‘tidak’ sebagai jawaban di altar hanya karena kamu mabuk, ‘kan?” katanya, membuatku dan teman-temanku tertawa.“Jangan membawa sial!” bantahku. Teman-temanku dan aku berada di ruangan privat di gedung perayaan pernikahanku. Kami sedang merayakannya sebelum perayaannya dimulai. Kami bersulang dan minum-minum sambil mereka memelukku dan memberiku selamat.“Aku tidak membawa sial, berhentilah menjadi orang b*rengsek. Laura tidak akan pernah menolakmu. Kamu tahu apa yang kubicarakan, ‘kan?” kata Tama sambil menepuk pundakku. “Wanita itu tergila-gila olehmu!”“Hmpf,” gerutuku setuju. “Aku tahu itu,” jawa

  • Kembalilah Padaku   Bab 406

    Tiga tahun kemudianLauraAku sedang memandang diriku sendiri di cermin saat aku selesai menambahkan sesuatu pada riasan wajahku, beberapa sentuhan diriku sendiri yang kami selalu berakhir lakukan bahkan setelah penata rias profesional melakukan pekerjaannya di wajah kami.Hari ini adalah hari yang sangat spesial. Itu adalah hari yang mana Jason dan aku akan menikah untuk kedua kalinya. Iya, butuh bertahun-tahun sejak kami kembali menjadi pasangan agar pernikahannya terjadi lagi. Pada awalnya, aku tidak terburu-buru untuk menikahi Jason karena pernikahan kami pada pendeta hanya dilakukan untuk mengonfirmasi cinta kami. Pernikahan kami yang sebenarnya terjadi setiap hari ketika aku terbangun di sampingnya dan kami memiliki pertukaran rasa hormat dan kedekatan pada satu sama lain setiap harinya.Jason telah banyak mengejutkanku selama beberapa tahun belakangan. Dia telah meningkat banyak dari sudut pandangku. Selama bertahun-tahun kami bersama setelah menjadi pasangan lagi, dia telah

  • Kembalilah Padaku   Bab 405

    Laura“Itu adalah masalahmu, Laura. Kamu berpikir aku bukan orang yang lebih baik, tapi aku tidak masalah dengan diriku yang saat ini, oke? Aku sangat bahagia dengan kehidupan yang kujalani dan keputusan-keputusan yang kubuat,” katanya, ingin bersikap kurang ajar.Apakah dia bahagia dengan keputusan yang dia buat yang membawanya ke dalam penjara?“Kalau begitu, bolehkah aku memberi tahu polisi kalau kamu mengirimkan Lukman untuk membunuh Graham di penjara? Dengan begitu, hukumanmu akan jauh lebih parah dan kamu akan menghabiskan sebagian besar hidupmu di penjara. Kalau begitu, apakah kamu masih bisa mengatakan bahwa kamu senang dengan keputusan yang kamu buat?” tanyaku padanya, melihatnya membelalakkan mata dengan terkejut.“Apa? Apa yang kamu bicarakan?” Dia terlihat terkejut saat dia mengatakan kata-kata itu.“Kamu tahu betul apa yang kubicarakan, Suzy. Jangan berpura-pura bodoh,” jawabku padanya dengan tanpa ampun hari ini. “Kamu menyewa Lukman untuk menyingkirkan Graham ketika

  • Kembalilah Padaku   Bab 404

    LauraSuzy mengenakan pakaian oranye ketika dia menerima kunjunganku di penjara. Dia terlihat berbeda, dengan beberapa lebam di wajahnya, seakan-akan dia terlibat pertengkaran, sesuatu yang tidak kuragukan karena dia adalah orang yang agresif dan sulit untuk ditangani. Wajar saja dia terus-menerus terlibat dalam pertengkaran dengan orang-orang di satu sel yang sama dengannya.Dia sedang memandangku dengan rendah. Meskipun dia tampak benar-benar kelelahan dalam seragam penjaranya, dia duduk di hadapanku di balik kaca kedap suara yang memisahkan kami.Dia menggenggam interkomnya dan kemudian berkata, “Apa yang kamu lakukan di sini? Apakah barangkali kamu datang kemari untuk memamerkan kebahagiaanmu padaku? Betapa bahagia dan kaya rayanya kamu? Kamu pasti menikmati hal itu, ‘kan? Aku ada di dalam tempat sampah ini dan kamu di luar sana menikmati kehidupanmu yang baik.” Dia tertawa cekikikan dengan aneh.Ada begitu banyak kegetiran dalam kata-katanya hingga itu membuatku takut. Sulit u

  • Kembalilah Padaku   Bab 403

    LauraSore itu, aku meninggalkan anak-anakku dengan ayah mereka dan pergi ke penjara tempat Suzy ditahan. Aku sudah ingin mengunjunginya dari beberapa waktu lalu. Itu adalah sore yang indah, dedaunan di pohon-pohon mulai berubah menjadi cokelat.Sejujurnya, aku merasa senang dengan kehidupan yang kujalani dalam beberapa bulan belakangan. Jason dan aku lebih memahami satu sama lain dan berusaha membuat cinta kami berhasil setiap harinya. Anak-anak kami pun makin bersinar. Si kembar sudah berusia tiga bulan, tumbuh menjadi makin kuat dan sehat. Bisnis berjalan dengan lancar. Ibuku kian pulih dari traumanya setiap hari tanpa banyak hambatan. Ada malam-malam ketika dia terbangun di pagi buta ketakutan, berteriak, dan memanggil-manggil Ernest karena mimpi buruk yang dia miliki membuatnya menerima masa lalu dengan mengerikan dan menakutkan.Di malam-malam seperti itu, aku berlari ke kamarnya untuk memeluknya dan menenangkannya, memberitahunya bahwa semuanya baik-baik saja dan bahwa monste

  • Kembalilah Padaku   Bab 402

    LauraAku menggenggam tangannya dan dengan lembut mendekat ke tempat tidur bayi. “Tidak apa-apa, Ma. Kamu tidak perlu takut,” ujarku menyemangatinya.Dia tersenyum padaku dan menatap para bayi dengan senyuman manis di wajahnya, tapi kemudian senyumannya hancur dan ekspresi terkejut terpampang di wajahnya. “Ernest?”Dia menatapku. “Kenapa bayi-bayimu terlihat seperti suamiku?” Dia terlihat tertekan dan bingung.Aku mengedipkan mata, terkejut oleh perkataannya. “Apa maksudmu?”“Aku membicarakan bayi-bayimu. Mereka mirip sekali dengan Ernest. Kamu terus mengatakan kalau kamu adalah putriku. Jadi, itu benar?” tanyanya dengan alis yang berkerut.Aku mengusap tangannya berantisipasi. Apakah dia akan mendapatkan kembali ingatannya sekarang? “Vivian?”“Dia sudah mati, ya? Brian berhasil menjauhkan aku darinya, ya?” tanyanya dengan sedih, mengingat bagaimana Brian Tanusaputera telah berdosa padanya.“Ini semua sudah tidak penting lagi, Ma. Yang penting adalah kamu ada di sini bersamaku

  • Kembalilah Padaku   Bab 401

    Laura“Bayi-bayinya lahir dengan sehat seperti yang diduga. Perjalanan kita yang panjang berakhir hari ini,” kata Dokter Joanna, memberi selamat pada Jason dan aku yang menghadiri kelahiran mereka.“Kami juga berterima kasih padamu, Joanna, karena telah banyak membantu,” ujar Jason. Dia memelukku dari belakang selagi dia dan aku memandang bayi-bayi kami, sekarang sudah bersih dan diselimuti dengan baik, tertidur di tempat tidur mereka seperti dua malaikat kecil.“Sama-sama, saya hanya melakukan pekerjaan saya,” jawab wanita itu sambil tersenyum.“Mereka mirip sekali,” komentarku, masih terkagum oleh penampilan mereka. Mereka adalah bayi yang baru lahir, tapi aku sudah dapat melihat betapa miripnya mereka dengan satu sama lain.“Yah, kemungkinan besar mereka membawa genom yang sama karena mereka kembar identik,” jelas sang dokter, membuat Jason dan aku mengangguk setuju. “Sekarang, kita hanya perlu mengetahui siapa yang akan menjadi Daniel dan siapa yang akan menjadi Stefan,” katan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status