Liebert membuang napasnya dengan sesak sampai pada akhirnya sebuah cerita terucap, “Ada banyak rahasia yang dimiliki Alice ketika dia memaksa berhenti dari organisasi. Kelompoknya merasa terancam, jika Alice keluar, maka dia diburu banyak organisasi lain karena rahasia yang dia miliki sangat penting dan berhubungan dengan beberapa mata-mata. Satu-satunya cara untuk bisa mengamankan rahasia adalah membuat Alice tidak berdaya.”Liebert berhenti berbicara karena merasakan sesak di dadanya, dengan berat pria itu kembali berkata. “Alice dijebak oleh bajingan-bajingan itu beberapa tahun yang lalu, penglihatannya berkurang dan mereka mematahkan kakinya hingga membuat Alice tidak memiliki kemampuan apapun lagi apalagi untuk berlari. Kehidupannya di dikte dan penuh dengan pengintaian. Mereka tetap mempertahankan Alice karena Alice masih tutup mulut, menyimpan banyak rahasia yang dicari banyak organisasi. Mereka membiarkan Alice hidup, mereka menunggu Alice membuka suara dan memberitahu apa saj
Bibir Leary gemetar hebat, wajah mungilnya tersembunyi di atas rerumputan. Rintihan kesakitannya semakin terdengar samar. Leary tidak memiliki tenaga lagi untuk menangis, bahkan untuk menarik napas saja tubuhnya terasa begitu sakit. “Ibu, maafkan aku, aku tidak bisa menepati janjiku. Aku tidak bisa menjadi anak yang kuat seperti yang sudah kujanjikan kepada ibu, aku melanggar janjiku, jika ibu melihat ini, jangan membenciku, maafkan aku..” lirih Leary terdengar begitu menyakitkan.“Sakitt..” rintih Leary begitu merasakan seseorang membalik tubuhnya dan menariknya.Dalam pandangan yang mengabur terhalang oleh air mata, samar Leary melihat Petri yang kini duduk bersimpuh di sisinya terlihat menangis, memeluknya pelan-pelan seakan takut Leary akan hancur bila dia peluk lebih erat.Tangan Petri gemetar, mengusap kepala Leary dan menggenggam tangannya.“Kau anak yang baik dan kuat, kau tidak perlu meminta maaf. Aku yang seharusnya meminta maaf kepada ibu karena sudah menjadi kakak yang ja
“Apa bibi itu sering menemui ibu?”Leary mengangguk pelan dan tersenyum sedih. “Setiap kali bibi itu datang, saya disuruh bersembunyi di lemari atau atap rumah. Ibu tidak ingin bibi itu tahu ibu memiliki saya.”“Mengapa?”Leary terdiam, matanya kembali berkaca-kaca teringat setiap nasihat Olivia yang tidak pernah berhenti memberitahu Leary disetiap kali Leary akan tidur malam.Wajah mungil Leary kembali basah oleh air mata. “Ibu bilang, bibi itu jahat, jika dia melihat saya, dia akan mengambil saya seperti dia mengambil keluarga ibu dan mengambil cawan kesayangannya.”Rasa sesak mencekik Petri, tanpa bisa berkata-kata lagi Petri kembali mendekat dan memeluk Leary begitu hati-hati. Sebuah tangisan mendesak dada Petri, namun dia berusaha untuk menahannya, Petri harus segera pergi menemui Darrel dan memberitahu semuanya.Petri tidak tahan lagi menjalani kehidupan yang seperti ini, penuh kepalsuan dan terlibat dengan orang-orang jahat yang sesungguhnya.***Pengap dan usang, itulah yang E
“Aku menyesal, aku minta maaf karena terlambat mengetahui hal ini semua,” bisik Chaning terdengar penuh sesal.Liebert mengepalkan tangannya, menggenggam sebuah amarah yang meledak-ledak dan butuh pelepasan. “Bajingan sialan itu, dia sudah membuat hidup kakakku hancur, dan kini dia menyiksa keponakanku. Akan aku buat kakinya cacat seperti kaki kakakku,” bisik Liebert penuh tekanan.Chaning tidak mampu menjawab, ada perasaan sakit di dalam hatinya karena dia terlambat menyadari bahwa Leary, anak itu, dia adalah anak Alice Stone. Teman Chaning, orang yang selama ini Chaning cari bersama Liebert.Chaning memejamkan matanya dengan erat, teringat wajah Leary yang familiar untuknya. Ternyata, ini alasan mengapa dia bisa menerima Leary dan bisa menyimpan banyak kepedulian kepadanya secara khusus.Ternyata, wajah Leary begitu mirip dengan Alice di masa kecilnya, dia hanya memiliki mata berwarna hitau seperti ayahnya Darrel, pria yang paling Chaning benci.***Alice Stone, dia adalah anak sulu
“Nona, apa yang Anda lakukan di sini?” tanya Jimmy yang baru datang dan melihat kehadiran Leary yang kini tengah duduk berdampingan dengan Petri.“Jimmy,” jawab Leary serak dan senyuman yang samar.Jimmy melirik Petri dan memperhatikan keterdiamannya yang sibuk merenung terlihat memiliki banyak pikiran yang membebaninya. Jimmy sedikit terkeju, setelah beberapa bulan Leary tinggal, ini untuk pertama kalinya dia melihat Petri bisa duduk berdekatan dengan Leary tanpa menunjukan perlakuan tidak menyenangkan.Jimmy kembali melihat Leary. “Tuan Darrel mencari Anda, sepertinya ada hal yang mendesak dan Anda harus ke ruangan kerjanya sekarang.”Tubuh Leary menegang, wajah mungilnya tertunduk dipenuhi oleh kekhawatiran dan rasa takut. Leary takut jika Ellis mengadu, dan kini giliran Darrel yang akan memarahinya. “Aku akan menemanimu,” ucap Petri.Leary segera bangun dan akhirnya pergi ke ruangan kerja Darrel ditemani oleh Petri yang saat ini sudah sepenuhnya berada di pihak Leary.Kedatanga
“Berhenti menangis, segera buktikan ucapanmu,” tuntut Darrel terdengar dingin.Napas Leary tertahan di dada, jawaban Darrel membuat Leary sangat sakit tidak tertahan.Leary semakin mengangkat wajahnya lagi, memberanikan diri melihat mata Darrel yang terlihat begitu dingin menatapnya.“Saya tidak mencuri, mengapa Anda menuduh saya meski saya sudah berkata jujur? Saya tidak pernah mencuri, bahkan untuk di rumah ini sekalipun, meski Burka, Jimmy dan Andrew memberitahu saya untuk bisa bersikap bebas. Saya sering menahan lapar dan tidak pernah berani memakan apapun makanan yang ada di dapur sebelum seseorang mengizinkannya, saya tidak pernah meminta uang sedikitpun meski saya ingin membeli sesuatu seperti anak-anak lainnya, saya selalu meminta izin setiap kali akan menginjakan kaki ke rumah utama Anda. Saya hanya bermain di luar dan menerima barang yang diberikan oleh teman-teman berharga saya. Mengapa Anda terus berpikir saya mencuri meski saya hanya diberi? Saya tidak bisa membuktikannya
Pandangan Chaning langsung tertuju pada Leary yang kini terkulai dalam pelukan Jimmy yang tengah menangis penuh kekhawatiran bercampur rasa takut karena ada kelompok mafia yang mengepung kediaman keluarga McCwin. Jimmy harus segera membawa Leary segera mungkin, bagaimanapun caranya.“Nona bertahanlah, saya akan membawa Anda, saya mohon, bertahanlah,” bisik Jimmy di telinga Leary. Leary menjawabnya dengan sebuah rintihan samar.Dalam langkah lebarnya Chaning langsung mendekati Jimmy, pria itu meneliti Leary dan mengambil alih tubuh Leary dari pelukan Jimmy. “Apa yang Anda lakukan? Jangan membawa Nona Leary!” mohon Jimmy yang masih belum menyadari bahwa Chaning ada di pihak Leary.“Tenang Jimmy, tahan ucapanmu,” bisik Andrew mengingatkan dan mencoba membaca situasi yang ada. Sekilas Chaning melihat Liebert, melalui tatapannya pria itu mengisyaratkan Liebert untuk pergi karena Leary akan ditangani olehnya.Tanpa membuang-buang waktu, Liebert pergi tanpa permisi ke dalam rumah keluarga
“Puteri nyonya Wony,” jawab Andrew samar.Chaning menyeringai jahat. “Dia yang sudah merebut kehidupan Leary?”Andre dan Jimmy tidak dapat berkata-kata meski mereka tingga membenarkan saja.“Bagaimana sikapnya kepada Leary?” tanya Chaning lagi.Andrew dan Jimmy membungkam ketakutan.“Kalian ingin membungkam sampai mati?” Tanya Chaning seraya menodongkan senjatanya pada Jimmy dan Andrew. Chaning tidak ingin membuang waktunya dengan siapapun orang yang tidak bisa memberinya apa-apa, termasuk jawaban.Ancaman Chaning berhasil membuat Jimmy ketakutan setengah mati.“Dia hanya anak kecil, dia memang memang sering mengganggu nona Leary, tap_”“Cukup,” potong Chaning menghentikan ucapan panjang lebar Jimmy. “Menganggu tetaplah mengganggu, sekecil apapun usianya, jika dia berbuat jahat, dia tetap penjahat.”Chaning kembali melihat ke arah Ellis, tanpa membuang waktu pria itu mendekati Ellis yang kini terjatuh dari ranjangnya berusaha untuk pergi. Chaning merangsek pakaian Ellis dan mengangkat