Beranda / Lain / Keluargaku Takabur Setelah Kubuat Makmur / Ucapan Lukman yang menyakiti Nurma

Share

Ucapan Lukman yang menyakiti Nurma

Penulis: Ayu_Kusuma20
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-30 16:20:07

Saat adik-adikku sukses

Part 68

Bisnis yang dijalankan Lukman

Setelah mendapat intruksi dari Pak Andri, Lukman langsung mencari informasi tentang supplier beras, Lukman menghubungi Bu Lela yang nomornya sudah dia catat sebelumnya, saat akan pergi ke kota menyusul Hilda, dia sengaja menulis beberapa nomor ponsel orang yang dia kenal di Desa untuk memudahkannya berkomunikasi.

"Hallo, assalamualaikum Bu Lela," Lukman mengucap salam saat panggilan mulai tersambung.

"Iya, waalaikumussalam."

"Bu, apa kabar?"

"Baik Man, kamu sendiri gimana? kabar anak Istrimy juga gimana?"

Nomornya sudah tersimpan di kontak Bu Lela, karena beberapa waktu lalu, Lukman pernah menelpon bosnya itu untuk memberi kabar dan pamit karena dia akan berhenti bekerja dan menetap di tempat Istrinya.

"Alhamdulilah Baik juga Bu."

"Syukur kalau gitu."

"Bu, Lukman mau nanya sesuatu boleh?"

"Nanya apa Man?"

Lukman pun menceritakan tentang rencananya yang akan memulai usaha membuka toko beras, dia langsung bertanya apakah Bu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Keluargaku Takabur Setelah Kubuat Makmur   Nurma mencari keberadaan Bu Ratri

    Saat adik-adikku suksesPart 69Farman dan Yuyun memulai kehidupan baru.Setelah kejadian itu, mereka akhirnya berdamai dan saling memaafkan kesalahan masing-masing.Yuyun sudah bisa menerima kehadiran Sofia, anak kandung Farman dari wanita lain, begitu pun Farman, dia tidak pernah mengungkit Yuyun yang sedang hamil akan tetapi entah siapa ayah dari janin itu.Kehidupan mereka mulai membaik, usaha pangkas rambut keliling Farman mulai banyak diminati, terkadang dia menerima panggilan langsung dari ke rumah.Meskipun penghasilannya tidak banyak seperti dulu saat dia menipu banyak perempuan dengan iming-iming akan dinikahi, Farman tetap bersyukur setidaknya uang yang dia dapatkan sekarang halal."Ini hasil hari ini," ucap Farman sambil menyerahkan penghasilan yang dia peroleh.Yuyun menerima uang yang diberikan oleh suaminya, setelah dihitung jumlahnya cukup banyak seratus dua puluh ribu rupiah."Banyak banget, emang dapat berapa pelanggan?""Alhamdulilah, tadi dapat anak-anak 3, dewasa

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-30
  • Keluargaku Takabur Setelah Kubuat Makmur   Akhir (TAMAT)

    Hendi pergi.Hendi memilih meninggalkan Bu Ratri, Dewi dan juga Mala, dan saat itu juga dia sudah menceraikan Dewi agar terbebas dari tanggung jawabnya.Dia sangat ingin menemui Tedi, akan tetapi penghasilannya selalu terkuras habis karena harus membiayai Bu Ratri, Dewi dan juga Mala, menurutnya satu-satunya cara yang harus dia lakukan adalah meninggalkan mereka agar bisa mengumpulkan uang dengan mudah.Meskipun tidak tahu harus pergi ke mana, Hendi tetap teguh pada pendiriannya, dia tidak mempedulikan teriakan Bu Ratri yang memanggilnya untuk kembali.Saat malam dia mencari Masjid untuk tempatnya berisitirahat, dia biasa tidur di tempat parkir atau pelataran, karena Masjid selalu di kunci, dan tidak diperkenankan untuk tidur di dalam.Dia mengencangkan ikat pinggang, rela menahan lapar agar uangnya cepat terkumpul dan bisa menemui Tedi secepatnya.Setelah tabungannya di rasa cukup, Hendi pun berangkat ke kota tempatnya dulu merantau.Sampai di kota tujuan Hendi harus menelan pil pahi

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-30
  • Keluargaku Takabur Setelah Kubuat Makmur   Buka Bersama

    Saat adik-adikku sukses"Anak Teteh gak pernah makan enak ya, kayak orang kelaparan gitu," ucap Mala pada Nurma, kakaknya."Heh, Tedi. Gak boleh, kamu udah ngambil sepotong ayam goreng tadi, Ibumu ke sini gak bawa makanan apa-apa, cuma bawa perut," tegur Ratri pada cucunya sambil menangkis tangan Tedi yang hampir menyentuh piring berisi ayam goreng yang begitu banyak, rasanya tidak akan habis jika Tedi mengambilnya sepotong lagi."Teh, mending bawa anaknya makan di dapur, dari pada bikin recok di sini," Mala kembali berbicara.Tanpa berkata apa-apa, Nurma langsung membawa Tedi ke dapur, meninggalkan Ibu, dan saudara-saudarnya yang sedang menikmati buka puasa terakhir di tahun ini. Nurma sadar, dari banyaknya makanan, tidak ada satupun yang bisa dia akui. Semua makanan ini di beli oleh ketiga adiknya yang sedang kembali ke kampung halaman untuk merayakan hari raya idul fitri esok hari.Mereka tidak sadar, jika bukan karena tangan Nurma, bahan mentah yang mereka bawa tidak akan menjad

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-17
  • Keluargaku Takabur Setelah Kubuat Makmur   Rumah Ibu

    Saat adik-adikku suksesPart 2"Maaf Bu, Nurma gak bisa ke sana, Tedi sedang rewel.""Emang si Hendi ke mana? suruh si Hendi jagain si Tedi!""Kang Hendi lagi ke mesjid Bu.""Ya sudah, kalau si Hendi sudah pulang kamu langsung ke sana!""Gak bisa Bu, badan Nurma cape tadi seharian masak, lagian kan Nurma gak ikut makan bareng, emang gak bisa Mala sama Dewi yang beresin?""Kamu ini, adik-adikmu itu baru datang, pulang ke rumah buat istirahat dan liburan bukan buat beres-beres.""Beresin bekas makan dan cuci piring bukan pekerjaan yang berat Bu, Nurma rasa jika mereka mengerjakan itu tidak akan membuat tubuh mereka sakit.""Nurma, kamu gak dengar suara takbiran? ingat, besok itu hari lebaran, bukannya minta maaf sama Ibu malah bikin Ibu kesal."Hendi yang tadi pamit berangkat untuk melaksanakan shalat isya berjamaah akhirnya pulang."Ibu," sapa Hendi pada Ibu mertuanya itu sambil mengulurkan tangannya untuk bersalaman."Ibu kenapa gak di ajak masuk ke dalam Neng, masa ngobrol di luar gi

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-17
  • Keluargaku Takabur Setelah Kubuat Makmur   Mereka pergi

    Saat adik-adikku suksesPart 3"Neng, maafin Akang ya!" lirih Hendi dengan keringat yang masih bercucuran.Hendi langsung menurunkan ransel lusuh dari pundaknya, ransel yang hanya berisi pakaian-pakaian butut milik Hendi, bukan baju lebaran seperti yang di harapkan.Nurma menatap mata Hendi yang memerah seperti menahan tangis."Akang minta maaf kenapa?""Akang pulang gak bawa uang sepeserpun Neng, mandornya kabur, Akang bisa pulang juga nebeng-nebeng sama truk." Hendi mengusap wajahnya kasar.Impian Hendi untuk membahagiakan Tedi dan Nurma pupus sudah, Hendi bahkan rela tidak mengambil libur selama satu bulan penuh agar bayaran yang di terima cukup besar."Akang sabar ya, mungkin belum rezekinya keluarga kita," Nurma berusaha membesarkan hati suaminya, meskipun hatinya pun sama kecewanya seperti Hendi.Nurma tahu suaminya itu sudah berusaha keras. Dan untuk saat ini keluarga kecilnya mungkin harus sedikit bersabar lagi."Maafin Akang ya Neng, Akang gak bisa beliin Neng sama Tedi baju

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-17
  • Keluargaku Takabur Setelah Kubuat Makmur   Tidak di hargai

    Saat adik-adikku suksesPart 4"Pintunya di kunci Kang, kayaknya gak ada siapa-siapa di dalam," ucap Nurma pada Hendi."Terus gimana? kita pulang lagi?""Pulang lagi aja, buat apa di sini juga, kita juga kan gak tahu kapan mereka pulang."Hanya Ratri orang tua yang di miliki Nurma dan Hendi saat ini, karena Hendi sudah menjadi yatim piatu sejak masih bujang, untuk berkunjung ke rumah saudara-saudara Hendi pun jaraknya sangat jauh karena berada di luar kabupaten."Loh, kamu kok ada di sini Nur? gak ikut sama Ibu dan adik-adikmu?" tanya Mbak Ria, tetangga samping rumah Ibunya.Nurma langsung bangkit dari tempat duduknya, dia lmengulurkan tangannya sambil mengucapkan minal aidzin.Mbak Ria memang biasa memanggul Nurma dengan panggilan Nur."Iya Mbak, Mbak tahu Ibu dan adik-adikku pergi ke mana?""Oalah, masa kamu gak tahu sih? emang gak di ajak?""Engga Mbak, aku nggak tahu.""Ibu sama adik-adikmu udah berangkat dari subuh, mereka mau ke rumah calon mertuanya Mala yang ada di luar kota,

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-17
  • Keluargaku Takabur Setelah Kubuat Makmur   Tanah yang dijual

    Saat adik-adikku suksesPart 5Nurma mempercepat langkahnya agar segera sampai di rumah Ibunya, dia tidak sabar ingin mengetahui kebenaran tentang tanah yang di jual.Nurma masih ingat saat Ibunya meminta di kirim uang untuk membeli tanah itu, saat itu Nurma baru saja mengirim semua gajinya, namun beberapa hari kemudian Ibunya kembali menghubungi Nurma."Kamu gak bisa ngusahain Nurma? ini tanahnya bagus loh, posisinya sangat strategis, yang punyanya lagi kepepet makanya di jual murah, sekarang mana dapat tanah pinggir jalan harga segitu di sampingnya lagi di bangun buat bikin Indo April, itu loh toko yang kalau belanja pake alat yang bunyinya nit nit," ucap Ratri."Gimana ya Bu? kan Ibu tahu semua gaji Nurma sudah di kirim, emang gak ada tabungan sama sekali?""Ya gak ada lah, gajimu itu cuma pas-pasan, biaya kuliah Mala sama Dewi mahal, belum lagi Lukman sekarang udah SMK, dia juga lagi ngerengek minta di beliin motor gede, ayo kamu coba ngomong sama majikan kamu, cuma 25 juta masa g

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-17
  • Keluargaku Takabur Setelah Kubuat Makmur   Fitnah yang kejam

    Saat adik-adikku suksesPart 6"Tunggu, tunggu. Kita tidak bisa menggeledah rumah orang begitu saja, lebih baik bicarakan saja baik-baik!" ucap Pak RT."Gak bisa Pak RT, langsung saja cari uangnya!" Mala tidak setuju dengan apa yang di katakan Pak RT."Kita tidak boleh main hakim sendiri, Nurma apa kami boleh masuk?" tanya Pak RT pada Nurma selaku pemilik rumah."Nurma apa benar kamu mencuri uang Ibu kamu?" tanya Pak RT saat mereka sudah duduk bersama untuk bermusyawarah."Nurma bukan mencuri Pak RT, Nurma hanya mengambil hak Nurma sendiri, tanah yang di jual itu murni hasil kerja keras Nurma selama di luar negeri, jadi Nurma juga berhak atas uang hasil penjualan tanah tersebut," Jawab Nurma tegas."Tapi kan itu tanah atas nama Ibu, jadi yang lebih berhak itu Ibu," Mala tidak mau kalah dengan pendapat kakaknya itu."Meskipun atas nama Ibu, tapi tanah itu tidak akan bisa di miliki jika bukan karena hasil kerja kerasku.""Sepertinya ini hanya kesalahan pahaman saja, sebaiknya selesaikan

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-17

Bab terbaru

  • Keluargaku Takabur Setelah Kubuat Makmur   Akhir (TAMAT)

    Hendi pergi.Hendi memilih meninggalkan Bu Ratri, Dewi dan juga Mala, dan saat itu juga dia sudah menceraikan Dewi agar terbebas dari tanggung jawabnya.Dia sangat ingin menemui Tedi, akan tetapi penghasilannya selalu terkuras habis karena harus membiayai Bu Ratri, Dewi dan juga Mala, menurutnya satu-satunya cara yang harus dia lakukan adalah meninggalkan mereka agar bisa mengumpulkan uang dengan mudah.Meskipun tidak tahu harus pergi ke mana, Hendi tetap teguh pada pendiriannya, dia tidak mempedulikan teriakan Bu Ratri yang memanggilnya untuk kembali.Saat malam dia mencari Masjid untuk tempatnya berisitirahat, dia biasa tidur di tempat parkir atau pelataran, karena Masjid selalu di kunci, dan tidak diperkenankan untuk tidur di dalam.Dia mengencangkan ikat pinggang, rela menahan lapar agar uangnya cepat terkumpul dan bisa menemui Tedi secepatnya.Setelah tabungannya di rasa cukup, Hendi pun berangkat ke kota tempatnya dulu merantau.Sampai di kota tujuan Hendi harus menelan pil pahi

  • Keluargaku Takabur Setelah Kubuat Makmur   Nurma mencari keberadaan Bu Ratri

    Saat adik-adikku suksesPart 69Farman dan Yuyun memulai kehidupan baru.Setelah kejadian itu, mereka akhirnya berdamai dan saling memaafkan kesalahan masing-masing.Yuyun sudah bisa menerima kehadiran Sofia, anak kandung Farman dari wanita lain, begitu pun Farman, dia tidak pernah mengungkit Yuyun yang sedang hamil akan tetapi entah siapa ayah dari janin itu.Kehidupan mereka mulai membaik, usaha pangkas rambut keliling Farman mulai banyak diminati, terkadang dia menerima panggilan langsung dari ke rumah.Meskipun penghasilannya tidak banyak seperti dulu saat dia menipu banyak perempuan dengan iming-iming akan dinikahi, Farman tetap bersyukur setidaknya uang yang dia dapatkan sekarang halal."Ini hasil hari ini," ucap Farman sambil menyerahkan penghasilan yang dia peroleh.Yuyun menerima uang yang diberikan oleh suaminya, setelah dihitung jumlahnya cukup banyak seratus dua puluh ribu rupiah."Banyak banget, emang dapat berapa pelanggan?""Alhamdulilah, tadi dapat anak-anak 3, dewasa

  • Keluargaku Takabur Setelah Kubuat Makmur   Ucapan Lukman yang menyakiti Nurma

    Saat adik-adikku suksesPart 68Bisnis yang dijalankan Lukman Setelah mendapat intruksi dari Pak Andri, Lukman langsung mencari informasi tentang supplier beras, Lukman menghubungi Bu Lela yang nomornya sudah dia catat sebelumnya, saat akan pergi ke kota menyusul Hilda, dia sengaja menulis beberapa nomor ponsel orang yang dia kenal di Desa untuk memudahkannya berkomunikasi."Hallo, assalamualaikum Bu Lela," Lukman mengucap salam saat panggilan mulai tersambung."Iya, waalaikumussalam.""Bu, apa kabar?""Baik Man, kamu sendiri gimana? kabar anak Istrimy juga gimana?"Nomornya sudah tersimpan di kontak Bu Lela, karena beberapa waktu lalu, Lukman pernah menelpon bosnya itu untuk memberi kabar dan pamit karena dia akan berhenti bekerja dan menetap di tempat Istrinya."Alhamdulilah Baik juga Bu.""Syukur kalau gitu.""Bu, Lukman mau nanya sesuatu boleh?""Nanya apa Man?"Lukman pun menceritakan tentang rencananya yang akan memulai usaha membuka toko beras, dia langsung bertanya apakah Bu

  • Keluargaku Takabur Setelah Kubuat Makmur   Nurma dilema

    Saat adik-adikku suksesPart 67Farman meninggalkan Yuyun.Sadar akan kesalahannya, Yuyun hanya diam, bahkan saat Farman pergi dia pasrah, entah apa yang akan dia katakan nanti pada petugas Puskesmas saat di minta melunasi pembayaram perawatan."Gimana? badannya udah agak enakan?" tanya suster saat mengganti botol cairan infus yang habis.Yuyun hanya menggangguk."Suaminya mana Bu?" Yuyun menggeleng, tidak mengeluarkan sepatah kata pun."Tetesannya udah di atur, agak lambat sekarang. Nanti ganti lagi subuh mungkin, kalau ada apa-apa panggil aja ya," ujar suster sebelum meninggalkan Yuyun.Malam ini para petugas medis itu mungkin bisa sedikit beristirahat, karena tidak ada pasien lagi selain Yuyun.Jika Yuyun tidak ada, mungkin mereka bisa tidur nyenyak sampai pagi.Suasana di ruang UGD begitu hening, hanya suara jarum jam dinding yang menemani Yuyun malam ini.Seandainya tidak malu, mungkin dia akan berteriak minta temani, dalam hatinya berharap ada pasien lain datang yang membuat r

  • Keluargaku Takabur Setelah Kubuat Makmur   Nurma pergi dari rumah Fauzi

    Saat adik-adikku suksesPart 66Lukman mengambil hati Ibu mertuanyaPak Andri berusaha mengejar Bu Lastri saat istrinya itu merajuk sampai akan pergi meninggalkan rumah, Pak Andri mencoba kembali menjelaskan apa yang dia lakukan ini semata-mata karena Hilda, demi kebahagiaan anak semata wayang mereka."Mama jangan kayak gini dong, Papa mohon. Kan sudah Papa jelasin ini demi Hilda!" ucap Pak Andri sembari menahan langkah Bu Lastri"Apa yang Mama lakuin juga sama demi Hilda, Mama gak rela kalau Hilda harus hidup susah nantinya, apa yang bisa kita harapkan dari Lukman? cuma jadi kuli di penggilingan beras, untuk makan saja sepertinya kurang."Saat mendengar kalimat yang dikatakan oleh Bu Lastri, sedikit pun Lukman tidak sakit hati apalagi marah, meski pun kata-kata itu berisi hinaan pada dirinya, Lukman merasa apa yang diungkapkan oleh Bu Lastri memang ada benarnya.Ibu mana yang menginginkan putrinya mengalami kesulitan ekonomi setelah menikah, maka dari itu Bu Lastri berusaha memisahi

  • Keluargaku Takabur Setelah Kubuat Makmur   Hal memilukan bagi Nurma

    Saat adik-adikku suksesPart 65Hal yang terjadi pada YuyunBu Madam meradang saat mendapat pengaduan dari tamu yang dilayani Yuyun."Gimana sih Madam, orang penyakitan disuruh kerja, lihat nih baju saya bau kena muntahan, pokoknya gak mau tahu saya minta uang balik lagi, udah malas meskipun dilayani yang lain juga!""Loh gak bisa gitu dong, kalau uang udah masuk gak bisa main cancel gitu aja.""Niat saya datang ke sini buat nyari kepuasan, bukan untuk amal, cepat uang saya balikin! kalau enggak saya panggil kawan-kawan saya yang preman pasar buat ngobrak-ngabrik warung ini!" "Iya nih iya!""Gini nih, kalah mau usahanya lancar jangan rese, oh iya sekali lagi saya ingetin yang penyakitan jangan disuruh kerja kasian banyak yang rugi nanti!"Setelah tamu itu pergi, Bu Madam langsung masuk ke kamar yang dipakai oleh Yuyun tadi.Di dalam kamar warung Yuyun terbaring tidak sadarkan diri. Bekas muntahannya tercecer sampai ke tepi ranjang."Heh, bangun Yuyun, kamu sudah saya modalin banyak

  • Keluargaku Takabur Setelah Kubuat Makmur   Fauzi mengusir Bi Sumi dan Titin

    Saat adik-adikku suksesPart 64Wulan batal diadopsi."Bu gimana sih, katanya cucunya boleh diadopsi, pas udah datang orang tua angkatnya malah bikin drama kayak gini, saya malu Bu, mereka udah datang jauh-jauh tapi malah gagal.""Maaf Bi Sinta, saya juga gak tahu Dewi bakal kayak gini," ucap Bu Ratri sambil menunduk, dia merasa malu pada Bibi Sinta."Awas ya ini terakhir saya nolong kalian, setelah ini mau kalian kesusahan kayak gimana juga saya gak bakal mau lagi nolong, kapok. Niat nolong tapi malah bikin malu kayak gini!" Bibi Sinta pergi meninggalkan saung."Kamu kenapa sih Dewi? kemarin kamu ngomong katanya Wulan boleh dikasih sama orang, udah kayak gini malah bikin drama nangis-nangis, pokoknya Ibu gak mau ngurus Wulan lagi, silahkan kamu urus sendiri.""Kok Ibu tega sih, kan aku belum bisa ngurus bayi sendiri, masa tega sih.""Kamu ngomong Ibu tega? dari Wulan lahir sampai sekarang siapa yang ngurusin? apa kamu pernah nyebokin atau gantiin baju? enggak kan. Ibu ini sudah tua,

  • Keluargaku Takabur Setelah Kubuat Makmur   Nurma ingin cerai

    Saat adik-adikku suksesPart 63Hilda dan Lukman kembali bersatu.Pak Andri dan Lukman akhirnya bisa bernafas lega, saat dokter yang menanangani Hilda memberi kabar baik bahwa Hilda berhasil melewati masa kritisnya.Seperti sebuah keajaiban, tidak sampai satu jam Hilda pun akhirnya mulai sadar, perlahan dia bisa menggerakkan jarinya lalu matanya pun terbuka meskipun masih sedikit buram, cahaya lampu yang begitu terang membuat pandangannya silau.Hilda berusaha mengingat apa yang terjadi, namun tidak ada satu pun memori yang menempel dalam bayangannya.Dia meraba perutnya, karena tidak ingat dengan tindakan operasi caesar yang sudah ia lakukan.Dengan suara lemahnya, dia berusaha memanggil dokter atau suster yang bertugas."Alhamdulilah, akhirnya Ibu siuman juga," ucap salah seorang perawat."Saya sudah melahirkan sus? anak saya mana? kenapa kok saya ada di sini?""Ibu tenang dulu ya, jangan berpikir terlalu berat, sebentar saya panggilkan dokter dulu."Dokter pun datang lalu menjelask

  • Keluargaku Takabur Setelah Kubuat Makmur   Keputusan yang sulit

    Saat adik-adikku suksesPart 62Yuyun dibawa ke dukun"Gimana, sanggup gak kalau pake kambing?" tanya Mbah Toto."Berapa Mbah harganya?""Harusnya dua juta, tapi karena kamu langganan silahkan satu setengah saja!"Bu Madam dilema, jika tidak dibantu tapi Yuyun sangat menguntungkan baginya."Madam, kalau uangnya gak ada, udah jangan!" ucap Yuyun saat melihat Bu Madam melamun.Akhirnya Bu Madam tetap melanjutkan membantu Yuyun, dia pamit sebentar pergi ke atm karena tidak ada uang cash sebesar itu dalam dompetnya."Kamu tunggu, mau nyari atm dulu!" ucap Bu Madam pada Yuyun."Baik Bu Madam."Bu Madam pergi diantar oleh anak buahnya, mereka mencari atm terdekat untuk melakukan tarik tunai.Bu Madam harus mengantri terlebih dahulu karena ada beberapa orang yang juga akan menggunakan fasilitas umum tersebut.Saat tiba bagiannya, Bu Madam langsung masuk ke dalam ruangan yang cukup dingin itu. Dia masukkan kartu lalu pin kemudian memilih menu tarik tunai dan menuliskan nominal yang dibutuhkan

DMCA.com Protection Status