Share

Bab 39. Mata Duitan

Arga duduk tegak di ruang kerja Papanya. Papanya pun terlihat tegang, duduk di hadapannya di meja kerja besar yang membentang diantara mereka berdua.

"Jadi Arga, Papa tidak mau mendengar segala alasanmu untuk menghindari pernikahan dengan Sarah," ujar Tuan Hardy tegas.

"Pa, kenapa Papa sangat bersikeras dengan pernikahan ini? Sebenarnya hutang apa kita pada keluarga mereka?" tanya Arga mulai emosi. Ia sungguh tidak terima, seakan dirinya adalah Siti Nurbaya, tapi versi cowok ya.

"Kamu tidak akan pernah mengerti, Arga. Memang kita tidak berhutang tapi kakekmu lah yang berhutang budi pada kakek Sarah. Dan sekarang waktunya kita membalasnya. Saat ini bisnis keluarga Sarah sedang diujung tanduk, mereka tidak siap menghadapi krisis global sekarang ini. Jadi kita harus membantu mereka," jelas Tuan Hardy, membujuk agar Arga mau menerima.

"Kalau seperti itu, bisa kan kita membantu mereka secara finansial saja? Aku rasa itu sudah cukup tanpa perlu ada pernikahan,"

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status