Beranda / Romansa / Kekasih Pura-Pura CEO / Malam Minggu Bersamamu

Share

Malam Minggu Bersamamu

Penulis: Bambii
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-04 10:27:02

"Bersujudlah dulu di kakiku." Titah Chloe dengan angkuh.

Cassie menyeringi. Dia tak sudi harus bersujud di kaki Chloe sampai kapanpun. Gadis ini tidak memiliki kesopanan padanya dan malah menyombongkan diri.

Cassie turun dari kursi bar. Tentu saja dia tak berniat akan bersujud. Namun, seseorang tiba-tiba datang dan menarik tangannya.

Reflek Cassie dan Chloe mendongak serempak, Ralph sudah berdiri di samping Cassie dengan raut datarnya. Chloe tahu betul kakak lelakinya itu pasti mendengar perkataannya dan marah.

"Chloe." Panggil Ralph dengan nada dingin.

Gadis yang masih duduk dengan tenang di kursi bar itu mulai gemetaran. Sepertinya Ralph benar-benar marah.

"Aku tidak pernah memiliki adik yang tidak punya sopan santun sepertimu." Lanjut Ralph. Rahangnya mengetat dan matanya menatap tajam pada Chloe.

Sementara itu Cassie ikut ketar ketir dibuatnya. Dia tidak menyangka Ral
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kekasih Pura-Pura CEO   Sibuk

    Karena semalaman Cassie begadang menggarap desain interior proyek hotel di Positano, hari ini Cassie datang ke studio kesiangan. Dia menjawab semua sapaan pekerja yang menyapanya sepajang perjalanan menuju ruangannya. Terra terlihat sudah duduk di balik mejanya dan menatap fokus pada layar komputer. Saat dia menyadari kedatangan Cassie, Terra langsung menghampirinya. "Selamat pagi. Tumben sekali kau datang terlambat," sapa Terra dengan kening berkerut. "Aku melupakan desain interior yang harus kukirimkan pada James dua hari lalu. Jadi, aku mengerjakannya semalaman." Jelas Cassie dengan wajah lelah. Lingkaran hitam di kedua matanya dapat menerangkan kebenarannya. Terra mengelus punggung Cassie dengan lembut, dia mengerti posisi Cassie. "Lalu, bagaiamana sekarang? Semuanya sudah beres?" tanya Terra menunjukkan kepeduliannya. Cassie mengangguk. "Semua beres." Tangan kiri Cassie sudah membuka sedikit pintu ruangannya pada saat ia menging

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-05
  • Kekasih Pura-Pura CEO   Makan Malam

    Pukul tujuh malam, Ralph sudah memarkirkan mobil ferrari-nya di depan gedung CS Studio. Dia menelepon Cassie agar gadis itu segera turun, karena Ralph tidak mungkin menghampirinya ke dalam. Penampilannya yang terlalu mencolok dapat menjadi santapan lezat bagi para paparazzi. Mereka dapat mengambil gambarnya dengan cepat bersama Cassie dan mengunggahnya di sosial media.Cassie turun tak lama setelah panggilan suara mereka berakhir. Dia terlihat masih mengenakan pakaian yang sama seperti tadi pagi, begitu juga dengan Ralph. "Selamat malam, Tuan Holt. Ke mana kita akan pergi?" sapa Cassie sambil menutup pintu mobil.Ralph memperhatikan Cassie hingga gadis itu duduk dengan tenang di kursi penumpang. "Kau ingin makan apa?" bukannya menjawab, Ralph justru balik bertanya.Lalu, dia mencondongkan tubuhnya pada Cassie. Jarak mereka sangat dekat hingga Cassie susah payah menahan napasnya dengan mata melebar. Namun, tangan kiri Ralph melewati kepalanya dan bergerak meraih seatbelt.

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-06
  • Kekasih Pura-Pura CEO   Grace?

    "Ollie ..." suara itu membuat Cassie membeku di tempat. Ia tahu betul siapa pemiliknya.Wangi parfum menusuk indra penciumannya saat seseorang berjalan melewatinya dan berhenti di samping Ralph. "Ollie ... lama tidak berjumpa denganmu," ucapnya kemudian tanpa permisi langsung mencium pipi kiri dan kanan Ralph seolah mereka memang kerabat dekat.Sementara itu Ralph melebarkan kedua matanya, alisnya menukik tajam, dan rahangnya mengetat. Dengan tak berperasaan, lelaki itu mendorong perempuan di depannya agar segera menjauh dari dirinya. "Jangan sok dekat denganku." Ucapnya dengan nada dingin.Perempuan itu menutup mulutnya tidak percaya Ralph akan memperlakukannya sekasar tadi. "Kau tak mengingatku, Ollie? Bukankah kita sudah lama tidak bertemu? Aku baru saja datang ke Roma setelah dua tahun pulang ke Washington. Aku datang hanya untuk menyapamu," ucap perempuan itu dengan raut kekecewaan yang tercetak jelas di wajahnya.Ralph menatap tajam pada perempuan itu. "Kita ti

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-07
  • Kekasih Pura-Pura CEO   Cassie Terluka

    Ralph dan Cassie tiba di vila milik Ralph. Keduanya masuk ke dalam vila bersamaan, namun berpisah di anak tangga. Ralph pergi masuk ke menaiki tangga, sementara Cassie berbelok ke dapur. Dia berniat akan memasak makan malam untuk mereka berdua, karena mereka belum sempat makan tadi.Selama satu jam kedepan, Cassie sibuk membuat beberapa hidangan di dapur dibantu dengan beberapa maid di sana."Nona, apakah lasagna ini pedas?" tanya salah satu maid dengan alis berkerut, dia terlihat mengkhawatirkan sesuatu.Cassie tersenyum tipis. "Tidak. Ralph tidak menyukai pedas, kan? Kau tidak perlu khawatir akan itu," balas Cassie dengan tenang.Setelah semua makanan disajikan, Cassie melepas celemek yang melekat di bajunya. Kemudian dia melangkah pergi untuk memanggil Ralph yang kemungkinan berada di ruang kerjanya.Seperti dugaannya, Carlo sudah berjaga di depan ruangan Ralph. Dia terlihat sedang duduk di balik meja yang tersedia khusus untuknya. "Selamat malam, nona," sapa

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-08
  • Kekasih Pura-Pura CEO   Ralph Pergi

    Alfredo Caprice memasuki ruangannya di Martinelli Restaurant. Di dalamnya sudah ada Grace yang duduk sendirian di sofa seraya memainkan gawai genggamnya."Di mana ibuku, Grace?" tanya Alfredo sembari berjalan menuju ke kursi kebesarannya.Grace meletakkan ponselnya saat mendengar suara Alfredo. "Bibi sudah pulang. Katanya ada urusan penting dengan Paman." Balas Grace sambil menatap Alfredo yang kini sudah duduk di kursinya.Alfredo mengangguk, kemudian memutar sedikit kursinya agar bisa menghadap Grace. "Kau ..." Jari telunjuknya terangkat menunjuk Grace."Sebaiknya kau menjauhi Ralph dan kekasihnya. Kau sudah tahu kan kesalahanmu sedari awal. Tak seharusnya kau mendekati Ralph lagi. Dia sangat membencimu." Lanjutnya dengan raut serius.Grace mencebikkan bibir dan memutar bola matanya dengan kedua tangan menyilang di dadanya. "Aku tidak akan melakukannya, Kak. Lagipula kenapa kau sangat mendukung hubungan mereka, sih? Aku kembali ke Roma hanya untuk menemui Ollie

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-09
  • Kekasih Pura-Pura CEO   Rindu

    Akhirnya setelah tiga hari menjalani perawatan di rumah sakit, Cassie dapat pulang dan menjalani rawat jalan. Tentu saja Cassie tidak pulang ke apartemennya, bagaimanapun dia tetap harus kembali ke vila Ralph bersama Marjorie dan Dorothea.Karena kaki kanannya belum sembuh total, maka Cassie beraktivitas dengan menggunakan kursi roda untuk sementara waktu. Marjorie juga mengantarkan Cassie sampai ke kamar Ralph."Terima kasih banyak telah membantuku, Jorie. Maaf aku terlalu merepotkanmu," ucap Cassie dengan tulus.Marjorie mengusap pundak Cassie dengan sayang, layaknya seorang ibu yang sedang mengusap anaknya. "Tidak merepotkan sama sekali, Nona. Saya senang dapat membantu Nona.""Ada yang Nona inginkan?" tanya Marjorie setelahnya.Cassie mengangguk. "Boleh tolong buatkan aku teh chamomile, Jorie? Aku ingin menenangkan diri di sini," tanya Cassie sambil menatap pada pemandangan taman belakang vila Ralph dari jendela kamar."Tentu saja. Aku akan pergi membuatk

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-10
  • Kekasih Pura-Pura CEO   Hampir Ketahuan

    Pagi-pagi sekali, Cassie sudah mandi dan turun ke lantai dasar untuk membuat sarapan. Para maid sudah melarangnya, termasuk Marjorie yang ikut turun tangan, tetapi dasar Cassie yang keras kepala, dia tetap melakukannya. Hanya ini usaha yang dapat dia lakukan agar Ralph tidak marah padanya lagi.Meski saat menyiapkan sarapan Cassie harus menggunakan kursi roda, namun semua hal itu tak menyurutkan semangat Cassie. Gadis itu menjatuhkan pilihannya pada masakan Asia untuk sarapan mereka. Karena menurutnya Ralph harus mencoba beberapa masakan Asia yang sering dimasak oleh ayahnya dulu. Cassie akan memperkenalkannya pada Ralph satu persatu.Setengah jam berlalu, akhirnya Cassie selesai membuat nasi goreng seafood lengkap dengan telur mata sapi. Tak lupa pula dia menyeduhkan teh melati untuk minumannya.Sambil menunggu Ralph, Cassie berbincang hangat dengan Marjorie di taman belakang. Mereka duduk bersama di bangku taman. "Aku suka sekali dengan suasana di taman ini, Jorie. Apa

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-11
  • Kekasih Pura-Pura CEO   Kenangan Manis

    "Ralph! Aku mencarimu sejak kemarin," suara itu membuat Ralph berbalik ke belakang dan mendapati James yang muncul dari arah ruang tamu.Kedua alis Ralph saling bertaut saat melihat kehadiran James yang tak diundang olehnya. "Ada apa, James?" tanya Ralph sembari menghampiri James."Aku berniat membicarakan proyek Positano sekaligus bermain ke vilamu. Hari ini sungguh membosankan," ungkap James dengan lesu.Mereka pun akhirnya pergi bersama menuju ruang kerja Ralph melalui tangga. "Sepertinya tadi aku mendengar suara perempuan yang mengobrol denganmu. Kau dan Abigail tidak jadi putus?" tanya James di sela-sela perjalanan mereka menuju ruang kerja.Ralph terlihat menegang sesaat, namun dengan cepat dia mengendalikan tubuhnya. "Tentu saja tidak. Untuk apa aku kembali dengan Abigail."James mengernyit. "Lalu, jika bukan Abigail, siapa lagi?" gumam James bertanya-tanya.Ralph tidak menjawab. Dia beralih membuka pintu ruang kerjanya dan mempersilakan James masuk.

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-12

Bab terbaru

  • Kekasih Pura-Pura CEO   Pengakuan

    "Cassiel?" suara Ralph yang memanggilnya, menyadarkan Cassie pada kenyataan. "Ya?" Cassie mendongak dan lagi-lagi tatapan mereka bertemu. "Ingin mencobanya denganku?" tanya Ralph sungguh-sungguh. Cassie memilin jemarinya, rasa gugup dan ragu masih menyelimuti hati dan pikirannya. "Mencoba apa?" "Menjadi kekasih sungguhan." Ucap Ralph penuh keberanian. Manik matanya tak lepas memandangi Cassie. "Bagaimana jika ..." Cassie menggantung kalimatnya, sedangkan Ralph masih setia menunggu lanjutannya. Entah mengapa, melihat Ralph yang begitu tulus membuat Cassie tak ingin melukai hati pria muda itu. Perasaan ini jelas berbeda dengan perasaannya pada James. Inikah perasaan yang dimiliki oleh ibunya? Yang menjadi buta akan segala hal buruk yang dilakukan oleh ayahnya? Yang menjadi tuli akan cacian semua orang yang ditujukan padanya? Yang selalu siap untuk berkorban dan setia kepada pasangannya. "Apakah ada hal ata

  • Kekasih Pura-Pura CEO   Venesia Bersamamu

    "Jadi, kita mau pergi kemana?" tanya Cassie sembari menatap Ralph dari samping. Lelaki bermarga Holt itu hanya berdeham rendah seraya mengetikkan sesuatu di ponselnya. Hal itu berlangsung beberapa saat, sampai Cassie hampir kesal menunggunya. Ketika Cassie akan membuka suaranya, Ralph sudah lebih dulu berbicara. "Hari ini kau tour guide-nya, nona." "Bagaimana, nona? Tempat apa yang akan kita kunjungi pertama?" Jovan ikut bertanya setelah Ralph selesai berbicara. Cassie mengambil napas, kemudian tersenyum. "Baiklah, akan kuperkenalkan kalian pada kampung halamanku." "Karena waktu sudah siang, kita pergi ke Grand Canal terlebih dahulu." Lanjut Cassie. Mobil Rolls Royce Phantom itu terus melaju di jalanan kota Venesia menuju sebuah destinasi wisata yang menjadi incaran utama para turis. Grand Canal adalah terusan perairan yang berada di kota Venesia. Grand Canal terkenal di seluruh dunia karena istana-istana berusia berabad-abad yang berdiri di kedua sisi air. Sebagian besar beras

  • Kekasih Pura-Pura CEO   Ajakan Ralph

    "Tunggu aku di sini. Setelah rapatku selesai, ayo kita jalan-jalan! Kau jadi tour guide!" seru Ralph sebelum tubuhnya hilang di balik pintu. Cassie menyunggingkan senyumannya tatkala mengingat ucapan Ralph terakhir kali. Pria muda itu pergi setelah menyelesaikan sarapan bersama Cassie di kamar mereka. Selama dua jam setelahnya Cassie disibukan dengan kegiatan mencocokkan pakaian. Ada banyak pakaian terbuka, berhubung ini musim panas. Namun, dia sungguh tidak mau merusak suasana hati Ralph jika menggunakan pakaian terbuka. Pada akhirnya dia memilih atasan putih tulang dengan lengan balon dan memakai rok biru muda bermotif bunga-bunga. Dari semua pakaian yang dibawanya, sepertinya hanya pakaian itu yang paling aman untuknya. Sementara itu, dia juga harus menyiapkan pakaian santai untuk Ralph. Tidak mungkin kan pria itu pergi jalan-jalan dengan celana bahan dan kemeja slimfit-nya? Pilihan Cassie jatuh pada kemeja oversize lengan pendek

  • Kekasih Pura-Pura CEO   Ralph Mabuk

    "Hai, Grace." "Lama tidak berjumpa," lanjut Cassie dengan senyuman terbaiknya. Namun, bukannya kembali menjawab, Grace justru cepat-cepat berbalik pergi. Sementara itu Cassie yang melihatnya sempat memanggil Grace beberapa kali, tetapi tak ditanggapi oleh si pemilik nama hingga tubuhnya hilang di balik pintu lift. Cassie merasa lelah hari ini, mungkin karena tadi dia masih harus bekerja sebelum berangkat ke Venesia. Pandangan Cassie beralih pada Ralph yang sejak tadi berdiri di hadapannya. Tatapan matanya sayu, pipinya bersemu merah—Cassie baru menyadari, ternyata sedari tadi Ralph mabuk. "Cassiel ... ayo kita beristirahat, aku lelah sekali hari ini." Ralph menarik ujung lengan dress Cassie. Namun, dengan cepat gadis itu menepisnya. Tatapan Cassie mengedar dan akhirnya menemukan Jovan yang masih berdiri di tempat terakhir kali. "Jovan, tolong bantu aku membawa Ralph. Bawa dia kembali ke kamarnya sendiri, aku ingin istirahat." Ucap Cassie dan langsung masuk ke dalan kamarny

  • Kekasih Pura-Pura CEO   Kejutan

    Pukul delapan malam pesawat jet pribadi milik keluarga Holt telah sampai mengantarkan Cassiel Smeraldo di Bandara Internasional Venice Marco Polo. Cassie turun dan disambut oleh Jovan bersama dengan beberapa anggotanya yang lain."Selamat datang, Nona. Mari lewat sini," sapa Jovan dengan ramah, meskipun wajahnya tetap datar layaknya pengawal lainnya.Cassie mengangguk kecil. "Terima kasih banyak, Jovan."Mereka berdua berjalan melewati rute yang berbeda dari penumpang lainnya. Tentu saja hal itu untuk menjaga keamanan privasi Cassie dan keluarga Holt, juga untuk menghindari paparazi yang gemar sekali mencari informasi mengenai Ralph Holt.Langkah mereka terhenti pada mobil Rolls Royce yang biasanya dipakai oleh Ralph ketika berpergian. Kedua mata Cassie berbinar antusias, dia sangat menantikan pertemuannya dengan Ralph. Beberapa hari tanpa lelaki itu sudah membuat Cassie merindukannya.Jovan membukakan pintu untuk Cassie. Awalnya Cassie sangat bergembira, namun s

  • Kekasih Pura-Pura CEO   Pesan Suara

    Di kamar hotelnya, Ralph sedang beristirahat. Dia menyandarkan punggungnya di kepala ranjang seraya memeriksa beberapa pesan yang dikirimkan oleh Robin. Diantaranya adalah pesan suara.Ralph mulai memutarnya dan keningnya seketika mengernyit saat mendengar seorang lelaki yang amat dikenalnya. Itu suara James."Jadi, aku ditolak olehmu Nona Smeraldo?""Lagipula kalaupun aku harus menerima kencan buta yang direncanakan oleh ibuku, aku tidak akan pernah menerima lelaki sepertimu." Suara Cassie yang membalas pertanyaan James membuat Ralph semakin bingung, situasi apa ini.Hari ini Robin hanya melaporkan bahwa Cassie pergi ke rumah sakit dan setelahnya makan siang bersama ibunya. Bahkan Robin, Marjorie dan Dorothea pun ikut makan siang bersama. Namun, mengapa tiba-tiba James juga turut hadir di sana? Apakah ibu Cassie masih merencanakan kencan buta lagi untuk putrinya?Setelah itu terdengar suara James yang membalas ungkapan Cassie sebelumnya. "Kau menyakiti hati kecilku, Cas." Ralph ingi

  • Kekasih Pura-Pura CEO   Aku Cemburu

    "James Arthur?!!" seru Cassie dengan lantang. Kedua matanya membola karena terkejut. Dia tak percaya dengan pemandangan di depannya. Jadi, selama ini James Murphy yang sering diceritakan oleh ibunya adalah James Arthur? Sahabatnya sendiri? Oh Tuhan, sejenak Cassie merasa menjadi orang paling bodoh di dunia ini. Dia bahkan tak mempedulikan Samuel yang kini sudah tertawa senang melihat drama yang tersaji di hadapannya. James yang mendengar seruan Cassie sejenak menutup kedua telinganya dengan tangan. "Lama tidak berjumpa, Nona Smeraldo." Sapa James dengan cirikhas senyum tengilnya. Cassie masih melotot, dan kini alisnya mengernyit tertahan. "Selama ini? Selama ini kau menyembunyikan identitasmu dariku, James Arthur sialan. Aku merasa dibodohi." James tertawa keras, begitupun dengan Samuel yang sejak tadi belum menghentikan tawanya. "Kau juga tahu soal ini, Sam?!" tanya Cassie yang beralih pada Samuel. Tawa Samuel mereda seketika. Dia berdeham rendah sebelum berbicara. "Ya, em

  • Kekasih Pura-Pura CEO   Dijodohkan Lagi

    "Nona, hari ini jadwal pemeriksaan ke rumah sakit. Aku dan Dorothea akan menemanimu nanti." Marjorie datang menghampiri Cassie setelah gadis itu selesai dengan kegiatan sarapannya.Cassie mengernyit sesaat. Benar, dia bahkan melupakan jadwal check up nya yang tiba di hari ini. "Oh ya, aku bahkan melupakannya. Baiklah, kalau begitu aku akan mengganti bajuku agar lebih leluasa saat pemeriksaan nanti." Balas Cassie yang diangguki oleh Marjorie.Setelah itu Cassie ditemani Marjorie mengganti bajunya di kamar Ralph. Cassie memilih menggantinya dengan celana high waist berwarna hitam yang dipadukan dengan sweater hitam putih. "Apakah kau tahu kapan Ralph akan pulang?" tanya Cassie pada Marjorie saat mereka dalam perjalanan ke rumah sakit.Marjorie menggelengkan kepalanya. "Maafkan aku, Nona. Tetapi aku tidak mendapatkan kabar itu."Mendengar itu, Cassie hanya menghela napasnya dan mengangguk kecil. Kemudian dia melempar pandangannya ke luar jendela. Oh tidak, ia harus segera mengembalikan

  • Kekasih Pura-Pura CEO   Gagal Makan Malam

    Ternyata pertemuan antara Ralph dengan pihak Pavlina Company tidak berjalan dengan baik. Pihak Pavlina Company menginginkan Ralph menyelesaikan permasalahan di Venesia secepat mungkin, dikarenakan Pavlina Store harus segera dibuka pada bulan Desember. Ralph hanya memiliki waktu dua bulan lagi untuk menyelesaikan semuanya."Bagaimana jika kita berangkat malam ini saja, Tuan?" Carlo memberi masukan pada Ralph yang sedang duduk di kursi kebesarannya seraya mengurut keningnya yang terasa pening.Banyak hal yang melintasi kepalanya. Dia harus menyelesaikan semuanya satu per satu. Ralph juga ingat besok dia harus menemani Cassie ke rumah sakit untuk memeriksakan kakinya. Namun, dia juga harus segera tiba di Venesia secepat mungkin.Dengan berat hati, setelah menimbang semua kemungkinan dari yang terbaik hingga yang terburuk, Ralph memutuskan untuk berangkat ke Venesia malam ini. "Segera siapkan helikopter, Carlo. Aku akan mengusahakan semuanya agar selesai secepat mungkin.""Baik, Tuan. Say

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status