Kekasih Pura-Pura CEO
Cassiel Smeraldo adalah gadis yang bekerja sebagai seorang seniman dan sejak kecil tumbuh berdekatan dengan seni lantaran sang ayah merupakan salah satu seniman terkenal di negaranya. Cassie sangat dekat dengan sang ayah, hingga perselingkuhan ayahnya yang menyebabkan kedua orang tuanya bercerai, membuat Cassie membenci ayahnya dan sangat membenci cinta juga pernikahan. Menurut Cassie, semua omongan laki-laki itu bulshit, dan cinta itu tidak pernah ada.
Karena khawatir sang putri tidak akan menikah di umurnya yang sudah matang, ibu Cassie sering menyuruh Cassie ikut kencan buta yang sudah diatur olehnya. Berbagai cara telah Cassie lakukan agar bisa menghindari kencan buta itu. Namun, semua itu selalu berakhir sia-sia.
Hingga Cassie bertemu dengan Ralph Oliver Holt, seorang CEO perusahaan arsitektur yang baru saja putus dengan kekasihnya dan terpaksa harus mencari kekasih pura-pura untuk menghadiri acara keluarganya. Mereka berdua pun sepakat memainkan peran sebagai kekasih pura-pura hingga batas waktu yang ditentukan.
Baca
Chapter: Pengakuan"Cassiel?" suara Ralph yang memanggilnya, menyadarkan Cassie pada kenyataan. "Ya?" Cassie mendongak dan lagi-lagi tatapan mereka bertemu. "Ingin mencobanya denganku?" tanya Ralph sungguh-sungguh. Cassie memilin jemarinya, rasa gugup dan ragu masih menyelimuti hati dan pikirannya. "Mencoba apa?" "Menjadi kekasih sungguhan." Ucap Ralph penuh keberanian. Manik matanya tak lepas memandangi Cassie. "Bagaimana jika ..." Cassie menggantung kalimatnya, sedangkan Ralph masih setia menunggu lanjutannya. Entah mengapa, melihat Ralph yang begitu tulus membuat Cassie tak ingin melukai hati pria muda itu. Perasaan ini jelas berbeda dengan perasaannya pada James. Inikah perasaan yang dimiliki oleh ibunya? Yang menjadi buta akan segala hal buruk yang dilakukan oleh ayahnya? Yang menjadi tuli akan cacian semua orang yang ditujukan padanya? Yang selalu siap untuk berkorban dan setia kepada pasangannya. "Apakah ada hal ata
Terakhir Diperbarui: 2024-11-17
Chapter: Venesia Bersamamu"Jadi, kita mau pergi kemana?" tanya Cassie sembari menatap Ralph dari samping. Lelaki bermarga Holt itu hanya berdeham rendah seraya mengetikkan sesuatu di ponselnya. Hal itu berlangsung beberapa saat, sampai Cassie hampir kesal menunggunya. Ketika Cassie akan membuka suaranya, Ralph sudah lebih dulu berbicara. "Hari ini kau tour guide-nya, nona." "Bagaimana, nona? Tempat apa yang akan kita kunjungi pertama?" Jovan ikut bertanya setelah Ralph selesai berbicara. Cassie mengambil napas, kemudian tersenyum. "Baiklah, akan kuperkenalkan kalian pada kampung halamanku." "Karena waktu sudah siang, kita pergi ke Grand Canal terlebih dahulu." Lanjut Cassie. Mobil Rolls Royce Phantom itu terus melaju di jalanan kota Venesia menuju sebuah destinasi wisata yang menjadi incaran utama para turis. Grand Canal adalah terusan perairan yang berada di kota Venesia. Grand Canal terkenal di seluruh dunia karena istana-istana berusia berabad-abad yang berdiri di kedua sisi air. Sebagian besar beras
Terakhir Diperbarui: 2024-11-16
Chapter: Ajakan Ralph"Tunggu aku di sini. Setelah rapatku selesai, ayo kita jalan-jalan! Kau jadi tour guide!" seru Ralph sebelum tubuhnya hilang di balik pintu. Cassie menyunggingkan senyumannya tatkala mengingat ucapan Ralph terakhir kali. Pria muda itu pergi setelah menyelesaikan sarapan bersama Cassie di kamar mereka. Selama dua jam setelahnya Cassie disibukan dengan kegiatan mencocokkan pakaian. Ada banyak pakaian terbuka, berhubung ini musim panas. Namun, dia sungguh tidak mau merusak suasana hati Ralph jika menggunakan pakaian terbuka. Pada akhirnya dia memilih atasan putih tulang dengan lengan balon dan memakai rok biru muda bermotif bunga-bunga. Dari semua pakaian yang dibawanya, sepertinya hanya pakaian itu yang paling aman untuknya. Sementara itu, dia juga harus menyiapkan pakaian santai untuk Ralph. Tidak mungkin kan pria itu pergi jalan-jalan dengan celana bahan dan kemeja slimfit-nya? Pilihan Cassie jatuh pada kemeja oversize lengan pendek
Terakhir Diperbarui: 2024-11-15
Chapter: Ralph Mabuk"Hai, Grace." "Lama tidak berjumpa," lanjut Cassie dengan senyuman terbaiknya. Namun, bukannya kembali menjawab, Grace justru cepat-cepat berbalik pergi. Sementara itu Cassie yang melihatnya sempat memanggil Grace beberapa kali, tetapi tak ditanggapi oleh si pemilik nama hingga tubuhnya hilang di balik pintu lift. Cassie merasa lelah hari ini, mungkin karena tadi dia masih harus bekerja sebelum berangkat ke Venesia. Pandangan Cassie beralih pada Ralph yang sejak tadi berdiri di hadapannya. Tatapan matanya sayu, pipinya bersemu merah—Cassie baru menyadari, ternyata sedari tadi Ralph mabuk. "Cassiel ... ayo kita beristirahat, aku lelah sekali hari ini." Ralph menarik ujung lengan dress Cassie. Namun, dengan cepat gadis itu menepisnya. Tatapan Cassie mengedar dan akhirnya menemukan Jovan yang masih berdiri di tempat terakhir kali. "Jovan, tolong bantu aku membawa Ralph. Bawa dia kembali ke kamarnya sendiri, aku ingin istirahat." Ucap Cassie dan langsung masuk ke dalan kamarny
Terakhir Diperbarui: 2024-11-14
Chapter: KejutanPukul delapan malam pesawat jet pribadi milik keluarga Holt telah sampai mengantarkan Cassiel Smeraldo di Bandara Internasional Venice Marco Polo. Cassie turun dan disambut oleh Jovan bersama dengan beberapa anggotanya yang lain."Selamat datang, Nona. Mari lewat sini," sapa Jovan dengan ramah, meskipun wajahnya tetap datar layaknya pengawal lainnya.Cassie mengangguk kecil. "Terima kasih banyak, Jovan."Mereka berdua berjalan melewati rute yang berbeda dari penumpang lainnya. Tentu saja hal itu untuk menjaga keamanan privasi Cassie dan keluarga Holt, juga untuk menghindari paparazi yang gemar sekali mencari informasi mengenai Ralph Holt.Langkah mereka terhenti pada mobil Rolls Royce yang biasanya dipakai oleh Ralph ketika berpergian. Kedua mata Cassie berbinar antusias, dia sangat menantikan pertemuannya dengan Ralph. Beberapa hari tanpa lelaki itu sudah membuat Cassie merindukannya.Jovan membukakan pintu untuk Cassie. Awalnya Cassie sangat bergembira, namun s
Terakhir Diperbarui: 2024-08-12
Chapter: Pesan SuaraDi kamar hotelnya, Ralph sedang beristirahat. Dia menyandarkan punggungnya di kepala ranjang seraya memeriksa beberapa pesan yang dikirimkan oleh Robin. Diantaranya adalah pesan suara.Ralph mulai memutarnya dan keningnya seketika mengernyit saat mendengar seorang lelaki yang amat dikenalnya. Itu suara James."Jadi, aku ditolak olehmu Nona Smeraldo?""Lagipula kalaupun aku harus menerima kencan buta yang direncanakan oleh ibuku, aku tidak akan pernah menerima lelaki sepertimu." Suara Cassie yang membalas pertanyaan James membuat Ralph semakin bingung, situasi apa ini.Hari ini Robin hanya melaporkan bahwa Cassie pergi ke rumah sakit dan setelahnya makan siang bersama ibunya. Bahkan Robin, Marjorie dan Dorothea pun ikut makan siang bersama. Namun, mengapa tiba-tiba James juga turut hadir di sana? Apakah ibu Cassie masih merencanakan kencan buta lagi untuk putrinya?Setelah itu terdengar suara James yang membalas ungkapan Cassie sebelumnya. "Kau menyakiti hati kecilku, Cas." Ralph ingi
Terakhir Diperbarui: 2024-08-11