Share

Tatapan yang Melemahkan

“Namira, apa kamu baik-baik saja?” tanya Dewangga yang tiba-tiba sudah berada di depan Namira. Bos Namira itu sengaja meninggalkan tamunya sejenak untuk melihat keadaan Namira. Ia terlalu gelisah dan akhirnya memutuskan untuk memantau keadaan Namira sendiri. Namira terbangun, ia kira suara Dewangga hanya dalam mimpinya. “Pak Dewangga?” Namira begitu terkejut melihat sosok Bosnya sudah berada di depannya. Ia salah tingkah, mencoba bangun dari rebahannya namun ternyata tubuhnya masih lemah. “Biarkan saja tubuh kamu rebahan. Jangan dipaksa,” ujar Dewangga sedikit gugup karena takut banyak yang kepo dengan tingkahnya. “Ada yang bisa saya kerjakan, Pak? Emm, atau makanannya kurang, ya? Atau tidak enak? Atau....” Namira terus mengeluarkan kalimat khawatir atas apa yang dikerjakan OB. “Sssst, tenang saja. Semua baik-baik saja,” jawab Dewangga bijak.

“Sepertinya kamu demam tinggi. Saya antar ke rumah sakit, ya?” Dewangga memegang kening Namira. Suhu tubuhnya memang terasa sangat panas. Apalag
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status