“Bukan hanya karena pesan foto yang dikirim padaku ataupun gambar yang dipajang di layar panggung tadi, tapi …. aku sering beberapa kali tanpa sengaja mendengar telepon mesranya dengan seseorang.”Pengakuan yang meluncur dari bibir Ivory benar-benar membuat Sienna tercengang.“Selama ini aku … selalu menipu diriku sendiri dengan mengatakan kalau mungkin aja itu hanya klien bisnisnya atau mungkin saja mereka hanya teman dekat biasa saja. Tapi, berulang kali aku menghibur diriku sendiri, aku semakin merasa kalau aku sangat menyedihkan,” gumam Ivory seraya tersenyum miris.Ia menghela napas panjang sebelum lanjut berkata, “Kamu benar, Sienna. Aku terlalu naif. Mungkin lebih tepatnya bodoh.”Sienna terdiam. Ia tidak tahu harus bagaimana menanggapi ucapan wanita itu, tetapi darahnya ikut mendidih mendengar tindakan yang dilakukan Allen di belakang Ivory.‘Mau berapa banyak wanita lagi yang ingin kamu hancurkan hatinya, Allen? Kamu benar-benar bajingan terkutuk!’ geram Sienna di dalam hati.
Setelah selesai berbicara dan menjelaskan kesalahpahaman di antara mereka, Sienna pun berpamitan kepada Ivory dan Ivona. Namun, Ivory tidak mengantarkannya keluar karena ingin beristirahat. Tentu saja semua hanyalah dalihnya saja. Ia masih membutuhkan waktu untuk menguatkan dirinya agar bisa bangkit kembali.Sienna menatap wajah Ivona dengan canggung. Gadis itu masih menatapnya dengan tajam. Sienna mengira Ivona masih membencinya atas hal yang terjadi malam ini. Namun, sebelum meninggalkan tempat itu, Ivona berkata, “Aku sudah mendengar semuanya tadi.”Perlahan Sienna berbalik badan. Ia melirik Lucas yang tersenyum tipis padanya, lalu kembali mendengar Ivona berkata, “Terima kasih sudah mau menjelaskan semuanya kepada Ivory dan membuka pikirannya. Maaf kalau tadi aku ….”Ivona berdeham canggung. Ia merasa bersalah karena sempat mengira Sienna dan kakak iparnya memang menjalin hubungan gelap, tetapi setelah mendengar penjelasan Lucas dan pembicaraan Ivory dengan Sienna, ia pun memaham
Suara tawa meluncur dari bibir Lucas saat melihat kekagetan Sienna. “Apa yang aneh dari ucapanku?”“Aku rasa kamu sudah berpikir terlalu jauh,” cicit Sienna dengan gugup.Tawa Lucas terhenti. Ia pun tersenyum smirk. “Kenapa? Bukankah kita saling mencintai? Wajar kalau nanti kita menikah, bukan?” cetusnya.“Me-memangnya kapan aku bilang kalau aku mencintaimu?” timpal Sienna dengan gugup.Namun, Lucas menimpali dengan nada menggoda, “Tapi, tadi aku sudah mendengar kalau kamu bilang kepada Ivory kalau hanya aku saja yang kamu cintai. Jadi … mau sampai kapan kamu menutupinya?”Rona merah telah menjalar pada pipi Sienna. Dengan bibir bergetar pelan dan mata yang membola, ia bergumam, “Kamu … kamu menguping?”“Aku tidak menguping. Aku hanya kebetulan mendengar saja,” sahut Lucas.“Huh! Sama saja, Lucas. Itu namanya menguping,” sungu
Lucas tersenyum lembut. Ia menggenggam tangan Sienna. “Aku tidak akan membiarkanmu berubah pikiran. Aku pasti akan melakukan segala cara untuk memastikan kamu tidak pernah menyesal telah memilihku," ucapnya dengan penuh keyakinan.Sienna tersenyum kecil, merasakan cinta yang tulus dari Lucas. "Kita lihat saja nanti. Tapi, untuk sekarang, aku rasa tidak ada yang bisa membuatku berubah pikiran," ucapnya dengan nada menggoda.Perlahan Sienna mengecup bibir Lucas, lalu kecupan itu pun berakhir menjadi cumbuan yang semakin memburu. Setelah beberapa saat keduanya kembali saling menarik diri dengan deru napas yang terputus-putus.Lucas memandang Sienna dengan tatapan penuh cinta. “Aku ingin melindungimu, Sienna. Aku tidak ingin kamu terluka lagi. Karena itu, aku harap kamu mau mempertimbangkan saranku untuk tinggal bersama,” bujuknya.Sienna kembali menatap Lucas dengan penuh pertimbangan. Sebelum ia menjawab, Lucas kembali menambahkan, “
"Apa kamu masih perawan?"Sienna Sherwood hampir tersedak udara ketika mendengar pertanyaan absurd dari sosok pria bermata biru langit, Lucas Morgan. Seandainya bukan karena posisi pria itu sebagai bosnya, ia mungkin sudah melontarkan umpatan kasar."Direktur Morgan, apa Anda lupa minum kopi pagi ini?" tanya Sienna dengan wajah penuh kebingungan.Lucas hanya menatapnya tajam, membuat bibir Sienna langsung mengatup rapat. Dalam hati, dia mengutuk pria itu karena membuatnya terkejut."Nona Sherwood, jangan mengalihkan pembicaraan," tukas Lucas tegas.Sienna tersenyum kikuk. Dia benar-benar tidak mengerti maksud dan tujuan dari pertanyaan atasannya itu. Padahal, ia mengira hari ini akan menerima surat pemecatan atas kinerjanya yang buruk selama tiga bulan terakhir.Tiga bulan lalu, Sienna nekat melamar sebagai sekretaris di Luminous, sebuah perusahaan manufaktur dan perdagangan perhiasan terkenal. Meski tidak memiliki pengalaman menjadi sekretaris sebelumnya, ia berhasil lolos wawancara d
“Saya punya tugas khusus untukmu.”Ucapan Lucas membuat Sienna mengernyit bingung. Sebelum ia mempertanyakan lebih lanjut, pria itu hanya berkata, “Nanti kamu juga tahu harus melakukan apa, yang pasti jangan sampai kamu mengacaukan semuanya. Saya ganti baju dulu.”Lucas langsung meraih pakaian ganti yang dibawakan oleh Sienna sebelumnya dan melangkah menuju ke ruang peristirahatan miliknya yang hanya terpisahkan oleh lemari kerjanya. Sienna hanya bisa menerka-nerka dengan bingung, tetapi kemudian terdengar suara teriakan Lucas. “Nona Sherwood, apa kamu masih punya waktu untuk melamun?”Sienna tersentak. Ia langsung teringat dengan tugasnya untuk mempersiapkan penyambutan Tuan Besar Morgan. Akhirnya ia bergegas melanjutkan pekerjaannya.Tiga puluh menit kemudian, Sienna dan Lucas telah turun ke lobi dan bersiap untuk melakukan penyambutan. Terlihat barisan para karyawan yang berjejer rapi di kedua sisi pintu masuk lobi tersebut.Mereka sedang menyambut kedatangan Alvaro Morgan, pemega
‘Apa dia bilang? Aku kekasihnya? Hei! Sejak kapan aku setuju menjadi kekasihmu, Zombi Kutub Sialan!’Sienna Sherwood terperangah. Ia hanya bisa memaki atasannya itu di dalam hati dan mencoba memastikan bahwa dirinya tidak sedang bermimpi.Sienna pun mencubit kecil punggung tangannya dan keningnya langsung mengerut ketika merasakan sakit atas cubitannya sendiri.‘Ya Tuhan! Aku harap ini hanya mimpi buruk. Semoga saja lidah Zombi Kutub itu lagi keseleo, jadi salah sebut saja,’ batin Sienna penuh harap.“Di-Direktur Morgan ….”Sienna hendak mempertanyakan kebingungannya. Namun, Alvaro Morgan telah lebih dulu bertanya kepada Lucas, “Kamu serius, Lucas? Dia wanita yang kamu kencani sekarang?”Telunjuk Alvaro Morgan telah mengacung ke arah Sienna. Terlihat jelas rasa tidak sukanya atas keputusan putranya yang bukan hanya membuatnya syok, tetapi juga mencoreng mukanya di hadapan para petinggi perusahaan!Ya, mana mungkin ada orang tua yang menyetujui putra tunggalnya yang merupakan calon pen
"Ya, ampun! Moral anak muda zaman sekarang benar-benar sudah rusak."Cibiran yang cukup pedas dari salah seorang petinggi perusahaan terdengar di telinga Sienna. Namun, ia tidak peduli dan tetap menempelkan bibirnya pada bibir Lucas.Keduanya terus melanjutkan cumbuan mereka hingga membuat semua orang menggelengkan kepala dan tidak mampu berkata-kata, termasuk Alvaro Morgan.Seperti ada awan hitam di atas kepalanya yang membuat wajah Alvaro Morgan tampak menggelap saat ini. Ia merasa wajahnya telah tercoreng habis oleh tindakan tak senonoh yang sedang dipertontonkan oleh putranya!Sienna berniat untuk menyudahi ciuman mereka. Namun, ia tersentak ketika lidah Lucas ikut menerobos masuk dan mengabsen setiap sudut mulutnya.Bola mata Sienna terbuka lebar. Ia menatap Lucas yang masih menyapu lembut bibirnya dan sesekali memainkan lidahnya. Sienna benar-benar syok. Ia tidak pernah berekspektasi jika Lucas begitu ahli dalam berciuman!‘Dari mana Zombi Kutub ini mempelajarinya? Bukankah aku