Terima kasih sudah membaca... Terima kasih juga yang sudah memberi dukungan (vote, komentar, dan memberi rate bintang 5) Dukung terus ya... Thank You <3
“Kenapa kita tidak langsung melakukan pengambilan gambar saja, Tuan Rose?” pria bersetelan jas hitam itu berbisik pada Lucas Rose yang tampak sudah bosan berada di sana untuk melakukan tugasnya.Andai tidak memiliki kontrak kerjasama dengan Wright Automotive, tentu ia sudah pergi dari sana sejak tadi akibat merasa muak dengan kebodohan yang dilakukan ketiga aktris yang akan menjadi model iklan perusahaan otomotif terbesar di Asia itu.Lucas menatap pria yang sedang membungkuk di sebelahnya, yang baru saja berbicara padanya. Kemarahan yang sudah dipendamnya sejak tadi kian memuncak saat merasa jika orang luar sepertinya terkesan ingin mencampuri urusan pekerjaannya.“Memangnya Anda memiliki wewenang untuk mengusulkan hal seperti itu pada saya?”Merasa tidak senang dengan jawaban Lucas, pria itu berusaha menggertaknya, “Saya mungkin tidak memiliki wewenang. Tapi…,” Pria itu kemudian melingkarkan salah satu tangannya di pundak Lucas sementara tangan lain ia gunakan untuk menunjuk pada sal
Sang produser sempat terdiam sebelum akhirnya mengulangi kata-kata brand ambassador yang baru saja Elvin sebutkan dengan menggumamkannya.Merasa jika dirinya adalah orang yang seharusnya menjadi orang pertama yang tahu kalau perusahaan mereka mengontrak brand ambassador baru —sebagai kepala tim periklanan—, pria berusia 35 tahun itu merasa kebingungan karena belum mengetahui sama sekali jika perusahaan mereka telah menetapkan seseorang sebagai brand ambassador baru menggantikan brand ambassador yang kontraknya baru berakhir beberapa bulan lalu.“Anda tidak memeriksa pesan masuk Anda, Tuan Chen?” COO yang berdiri di samping Elvin bertanya sembari memberikan tatapan malas padanya.Chen Feng Yu, sang produser nyentrik, buru-buru mengambil ponsel dan langsung memeriksa emailnya. Ia akhirnya tahu kalau sudah melewatkan undangan rapat yang dikirimkan langsung oleh Rainhard Rover. Dengan wajah menyesal Feng Yu pun buru-buru meminta maaf.Feng Yu bukanlah jenis orang yang teledor walau penampi
“Berani sekali kau bicara demikian pada Nona kami!” pengawal pribadi Lovely maju dan membentak asisten Lucas.Pria bersetelan jas hitam itu bahkan hampir meraih kerah baju sang asisten sebelum akhirnya dicegah seseorang yang baru saja tiba dan mendorongnya mundur dengan kedua tangannya.“Jangan mengganggu pekerjaan orang lain. Tolong menyingkir,” ucap pria yang baru saja mendorong sang pengawal, yang tak lain adalah Thomas Wong.Dipermalukan seperti itu tentu saja membuat sang pengawal naik pitam. Ia hendak menyambar kerah kemeja Thomas sebelum berhasil dicegah lagi oleh gertakan Thomas yang mengarahkan telunjuknya ke kejauhan sembari berkata, “Kau pikir Tuan Wright tidak akan bertindak kalau kau berani membuat keributan di sini?”Sang pengawal akhirnya sadar di mana dirinya berada. Ia menoleh untuk melihat Elvin dan buru-buru mengalihkan pandangannya ke lantai setelah mendapatkan Elvin sedang memerhatikannya dengan ekspresi marah. Ia sadar, sehebat apapun pengaruh keluarga Morgan yang
“Bagaimana, Tuan-tuan?” tanya Anna setelah cukup lama tidak mendapatkan tanggapan.Anna tahu kalau mereka masih terpesona pada kecantikan ‘Anna’ yang sudah membuat dirinya —beserta tim penata busana dan tim penata rias tadi— juga terpesona. Tapi ia harus segera menyelesaikan pekerjaan di tempat itu agar bisa segera pergi mengurus hal lain setelah proses syuting selesai. Jadi, walau masih merasa bangga dan masih ingin menikmati tatapan terpesona orang-orang itu pada penampilan dirinya yang sedang berada di dalam tubuh ‘Anna’, ia harus segera mengakhiri suasana menghipnotis tersebut secepatnya.“Ah… oh… i-ini…” Feng Yu yang mendapatkan tatapan Anna paling lama sampai tergagap, sebenarnya tidak bisa menangkap dengan benar apa yang baru saja Anna katakan pada dirinya dan Lucas.Baru setelah mobil produksi terbaru Wright Automotive tiba di sana, Feng Yu akhirnya bisa mengingat apa yang baru saja Anna tanyakan.“Oh ini… maksud saya…, gerakan meliuk-liuk seperti yang Anda sarankan agar lebih
“Tidak mengambil adegan ulang, Tuan Rose?” tanya Anna setelah cukup lama menunggu keputusan yang biasanya akan seorang sutradara lakukan walau pengambilan gambar pertama dirasa sudah cukup sempurna.Walau tahu apa yang dilakukannya sudah cukup baik, tapi tetap saja seorang sutradara biasanya akan melakukan pengambilan gambar ulang sebagai cadangan atau berharap jika aktrisnya akan melakukan hal yang jauh lebih baik lagi dari yang sebelumnya. Karena itulah Anna bertanya.Namun Lucas yang sudah terlalu senang dengan pengambilan gambar pertama itu mencukupkannya sampai di situ. Ada hal penting lain yang ingin segera dibicarakannya dengan Anna mengenai film Pure Love yang masih tertunda karena Jeany memboikot Anna. Ia lebih memilih untuk tidak membuat ‘masalah’ pada Anna yang mungkin akan kesal jika disuruhnya mengambil gambar ulang.“Tidak… ini sudah cukup. Wow… Anda benar-benar luar biasa, Nona Briel! Dari mana Anda belajar mengemudi seperti itu?” Pertanyaan pertama Lucas layangkan untuk
Di sebuah bar pukul 7 malam…Joey Davies akhirnya memiliki kesempatan untuk bertemu dengan orang yang telah menyelamatkan hidupnya dari jurang kemiskinan. Setelah menunggu cukup lama untuk bisa bertemu dengan orang yang hanya dikenalnya dengan nama Tuan Sei, Joey akhirnya mendapatkan waktu temu dari orang yang dikenal sebagai penguasa dunia mafia Kota X tersebut di bar miliknya, tempat mereka biasa bertemu.“Silahkan ikuti aku,” pinta seorang wanita berpakaian ketat pada Joey yang sudah menunggu di bar selama 1 jam lebih.“Terima kasih,” sahut Joey sembari berdiri dan pergi mengikuti wanita itu menaiki lift ke lantai dua.“Silakan tunggu di sini,” pinta si wanita lagi sebelum pergi meninggalkan Joey di dalam sebuah bilik yang mirip sebuah bilik telepon umum di zaman dahulu.Memang seperti itulah cara Joey selama ini berinteraksi dengan Tuan Sei. Ia akan meminta waktu atau diberikan waktu untuk datang ke tempat itu saat akan diberikan sebuah tugas, dan mereka akan berbicara dari balik d
“Masih berkirim pesan dengan kenalanmu?” tanya Elvin yang sedari tadi merasa gelisah dan berjalan mondar-mandir di sekitar ranjang.Elvin sebenarnya sudah merasakan lelah sejak makan malam tadi dan ingin segera pergi tidur setelah mandi. Namun Anna yang sepertinya tidak peka tampak duduk santai di tengah-tengah ranjang sembari berkirim pesan dengan orang lain di ponselnya.“Ya,” sahut Anna. Ia masih menatap ponselnya beberapa detik lagi sebelum akhirnya mendongak, menatap Elvin yang baru saja memutuskan duduk di tepi ranjang, “Omong-omong, kapan kau akan memberiku kartu kredit?” tanya Anna, membuat Elvin sempat terdiam sebelum menunjuk ke pintu ruang kerja Anna.“Sudah ada di atas meja. Lisensi mengemudimu juga sudah ada di sana. Tapi kami baru bisa memberikan mobilnya setelah iklannya launching,” sahut Elvin. Ia ingat Rainhard sudah mengurus semuanya dan memberitahu jika dirinya sudah meletakkan semua yang nyonya mudanya butuhkan di atas meja, di dalam ruang kerjanya.“Bagus.”“Ada se
“Apakah Wright Group menyediakan jasa pengawalan untukmu setelah kita menandatangani kontrak kerja sama dengan salah satu anak perusahaan mereka?” tanya Thomas lagi.“Mungkin.”“Mungkin? Bukannya kau tadi datang bersama mereka?”“Saya tidak tahu. Mereka datang menjemput saya pagi-pagi sekali dan saya ikut karena mereka mengatakan bahwa mereka akan mengawal saya untuk menghindari penyerangan seperti kejadian beberapa hari lalu,” sahut Anna, berbohong.“Berarti benar mereka ingin mengawalmu setelah kau menjadi brand ambassador di salah satu anak perusahaannya. Aneh, padahal aku tidak membaca adanya kesepakatan itu di dokumen kontrak kemarin.”“Mungkin saja mereka itu bagian dari layanan khusus,” sahut Anna asal-asalan.“Lihat, dia sepertinya merasa bingung dengan apa yang Anda berdua bicarakan,” Orin memotong sembari tersenyum menatap Joey yang duduk di seberangnya, tepat di samping Anna.Thomas yang duduk di seberang Anna, di samping Orin, mengomentari sambil menatap Joey, “Jangan khawa
Anna masih diam terpaku menatap Joseph dengan ekspresi tak percaya. Wajah terkejutnya baru berangsur normal setelah menebak kalau Dewa memang tidak menghapus ingatan mereka bertiga, hanya mengubah keadaan ‘Anna’ saja.“Apa yang kau lakukan? Cepat bawa dia masuk!”Teriakan marah terdengar dari dalam bangunan. Sosok pria berekspresi dingin yang menjadi orang kepercayaan Simon untuk memimpin pasukan penculik menodongkan senjata api ke arah mereka.Takut dengan ancamannya, Joseph buru-buru menarik lengan Anna, membawanya pergi memasuki bangunan.Begitu masuk ke dalam bangunan, Anna langsung melihat Sherly yang spontan meronta-ronta begitu melihatnya muncul di pintu. Menggeleng pelan pada Sherly, Anna berbicara penuh percaya diri berusaha menenangkan Sherly dan berjanji akan menyelamatkannya tanpa memedulikan ejekan para penculik pada perkataannya.Setelah memastikan ketiga sandera baik-baik saja—selain hanya diikat di kursi—Anna mengalihkan pandangan pada Richard Lee yang berdiri mematung
Pukul 7.55 malam di Cross X Cafe.Sudah hampir jam 8 malam namun Sherly, William, dan Ivy Lee—manajer She Will—tak kunjung tiba di Cross X Cafe padahal para tamu undangan sudah berkumpul.Orin dan Anna baru tahu ponsel ketiganya tidak aktif setelah mencoba menghubungi untuk menanyakan posisi mereka.Merasa ada yang mencurigakan, Anna mencoba menghubungi Rosana untuk menanyakan apakah Sherly singgah di rumah pantai untuk menjemput, namun Rosana mengatakan Sherly tidak singgah dan hanya meneleponnya untuk datang ke Cross X Cafe bersama pengawal yang Elvin tugaskan untuk menjaga mereka. Rosana juga sedang dalam perjalanan, malah sudah hampir tiba.“Elvin juga belum datang. Tumben sekali dia terlambat?” pikir Anna, ingat kalau Sherly juga mengundang Elvin datang ke pesta namun Elvin tak kunjung muncul setelah hampir satu jam berlalu.Kejutan lain Anna dapat ketika mengetahui nomor telepon Elvin juga sedang tidak aktif.Merasa ada yang tidak beres, ia pun menghubungi Rainhard dan untungnya
“Ya, Sherly?” sahut Anna riang menjawab panggilan telepon Sherly.Anna memang ingin segera kembali ke tubuh aslinya, namun merasa sedikit tidak rela jika harus terpisah dari Sherly dan Rosana yang sudah dianggapnya sebagai adik dan ibunya sendiri.Sejak hidup bersama mereka, ia seperti merasa berada di dalam keluarganya sendiri seperti di masa kanak-kanak sewaktu keluarganya masih lengkap. Memiliki ayah, ibu, dan saudara untuk berbagi cerita kesehariannya.Karena itulah tiap kali berbicara dengan salah satu dari mereka—termasuk Roman Briel—hatinya selalu merasa nyaman seakan mereka adalah keluarga kandungnya sendiri.“Apa Kakak ada kesibukan malam ini?”“Pengambilan gambar mungkin sudah berakhir di sore hari. Kakak akan meluangkan waktu untukmu kalau kau ingin bersama Kakak,” sahut Anna.Sherly tidak langsung menanggapi. Ia tersenyum gembira, senang karena Anna selalu mau meluangkan waktu untuknya saat dibutuhkan.“Sherly? Apa ada masalah?”“Oh… tidak… Itu…, Sherly mau mengundang Kakak
Di sebuah bangunan terbengkalai berlantai dua, di pinggiran Kota X…Richard Lee mengorek-ngorek tungku perapian menggunakan ranting yang biasa dipakainya untuk memperbaiki posisi kayu bakar dan arang dalam tungku tersebut.Sudah selama 3 minggu lebih sejak pelariannya dari kejaran orang-orang Rainhard Rover, Richard yang terbiasa hidup berdampingan dengan peralatan modern harus hidup dalam keadaan yang disebutnya sebagai dunia primitif.Tidak bisa menggunakan internet takut pihak pencari jejak Rainhard bisa mengendus keberadaannya, membuat Richard yang tidak pernah lepas dari internet dan perlengkapan modern sudah hampir gila.Selain itu ia juga harus bersembunyi di bangunan terbengkalai tersebut tanpa berani menyalakan listrik, takut drone pencari menemukan lokasi persembunyiannya di malam hari.Semenakutkan itulah tim pemburu Rainhard Rover, juga Leon yang bisa melacak keberadaan seseorang melalui sinyal SIM card.Richard menghentikan kegiatan memperbesar bara api untuk merebus air s
“Nona Green! Kenapa tidak melakukan pergerakan sesuai dengan koreografi yang sudah dilatih?!” teriak Lucas dari depan monitor pemantaunya.Terlihat jelas Lucas tidak repot-repot menyembunyikan kemarahannya. Ia merasa sangat frustrasi karena kesalahan yang Sharon lakukan telah merusak suasana bagus di gelanggang buatan itu, dan mungkin akan susah untuk didapatkan kembali apabila adegannya sampai diulangi.“M-maaf, Tuan Rose. S-saya…”“Tidak apa-apa, Tuan Rose. Kita bisa mengulanginya,” Anna menyela sembari berjalan menghampiri Sharon. “Ayo kita ulangi dari awal, Sharon,” Anna berdiri di hadapan Sharon sembari mengulurkan tangan, kemudian membantu Sharon berdiri dengan mengaitkan lengannya ke lengan Sharon.“Astaga… kau ini…” Sharon langsung membungkukkan badan begitu berdiri, menopang tubuhnya yang gemetar dengan kedua tangan di atas paha. “Sial… aku benar-benar ketakutan serasa sedang berhadapan dengan Sasha asli,” ucap Sharon sembari mendongak, menatap Anna yang kini sedang tidak bera
Mengikuti kebiasaan Sasha Volkova dalam tiap pertandingan, Anna berjalan menuju ring dengan langkah lebar, seperti terburu-buru ingin segera menyelesaikan pertarungan lalu pulang setelahnya. Itulah kesan yang selalu Sasha tinggalkan pada para penggemar.Seperti kebiasaan Sasha juga, Anna tidak menoleh sekalipun pada para penonton yang bersorak menyemangati, ia terus berjalan dengan kepala menunduk menyembunyikan wajah, memberikan kesan misterius sekaligus memengaruhi mental lawan.Tidak ada gaya mengepalkan tinju di depan dada seperti yang sering terlihat dari para petinju yang suka berjalan sembari meninju udara. Anna hanya berjalan dengan langkah cepat bagai pembunuh berdarah dingin yang ingin segera menghabisi lawan.Untuk apa yang dilakukannya sedari muncul dari balik tirai, Anna sudah benar-benar berhasil membuat dirinya terlihat seperti Sasha asli, membuat Dimitri yang melihatnya merasa bernostalgia dan mulai berkaca-kaca teringat pada mendiang putrinya.Bahkan atlet yang berpera
Setelah Anna pergi, Thomas mengajak Lucas mengobrol, membahas tentang lokasi pengambilan gambar yang ia rasa kurang terasa seperti di sebuah arena tinju. Walau kru film berhasil mendekorasi sasana tinju dan menyulapnya mirip seperti arena tinju sungguhan, tetap saja —menurut Thomas— akan jauh lebih baik lagi jika pengambilan gambar dilakukan di arena tinju yang sebenarnya. Akan lebih hidup.Lucas mengangguk setuju. Sangat disayangkan Kota X tidak memiliki gelanggang tinju besar. Kota X memang sangat maju, namun hanya ada aula-aula bisnis dan gedung pertunjukan saja di sana. Luasnya pun hanya sedikit lebih besar dari sasana tinju Cross X. Karena itulah Lucas lebih memilih untuk menggunakan sasana tinju milik Joey itu saja dibandingkan harus menyewa sebuah gedung pertunjukkan walau dana yang mereka miliki —setelah disponsori Wright Entertainment— cukup besar.Awalnya, Lucas juga merasakan hal yang sama setelah melihat lokasi pengambilan gambar itu. Namun demikian Lucas tetap optimis film
Seluruh persiapan untuk memulai proyek film Sasha Volkova sudah mencapai tahap final. Pemeran Sasha dan Vernon remaja sudah di audisi. She Will juga sudah memulai rekaman untuk lagu tema film.Baik Anna, Carmen, dan 3 atlet tinju wanita yang akan memerankan tokoh pendukung —sebagai 3 lawan berat Sasha sebelum bertemu Sabrina Witch— juga rutin berlatih di sasana tinju Cross X, milik Joey, yang RHP sewa sebagai pusat pelatihan para aktris, juga akan menjadi tempat pengambilan gambar untuk 3 pertandingan awal.Setelah pesta yang Felix Quil dan Chen Feng Yu —produser— adakan untuk menciptakan chemistry di antara para aktor, aktris, dan seluruh kru film yang bekerja sama dalam film Sasha Volkova, hari di mana pengambilan gambar perdana film Sasha Volkova pun akhirnya tiba.William dan Sherly adalah aktor dan aktris pemula yang pertama kali melakukan pengambilan gambar. Sebagai cameo pemeran Vernon dan Sasha, siapa sangka Sherly memiliki bakat akting yang cukup baik jika harus dibandingkan d
Melihat bagaimana manis dan lembutnya profil wajah Anna yang menurutnya jauh lebih cocok sebagai seorang idol dibandingkan aktris seni peran, Dimitri tidak begitu antusias saat mengetahui bahwa Anna lah yang akan memerankan Sasha. Hanya karena Anna putri sahabatnya saja pria itu memilih diam dan setuju menggunakan Anna sebagai pemeran utama.Awalnya Lucas pernah menyodorkan profil Jessica pada Dimitri. Melihat bagaimana ketegasan wajah Jessica yang mirip dengan Sasha, Dimitri menyetujui untuk mengangkat kisah mendiang putrinya itu ke layar lebar. Namun setelah tahu Jessica sedang mendapatkan musibah, ia pun pasrah karena tidak bisa meminta Lucas untuk memakai jasa Jessica lagi —mereka sudah menandatangani kontrak, dan Dimitri sudah menghabiskan sebagian besar uangnya.Baru setelah Roman meminta Anna untuk menunjukkan aksi bertinjunya, Dimitri akhirnya bersemangat kembali. Walau Anna masih belum menunjukkan gaya bertarung yang serupa dengan Sasha, namun semua gerakan dan teknik tinju da